Nyeri persalinan merupakan kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi miometrium disertai regangan segmen bawah rahim menyatu dengan kondisi psikologis ibu selama persalinan terutama selama kala I fase aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan kompres hangat sebagai terapi nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri persalinan pada kala I fase aktif di BPM Ferawati Erliza S.tr.keb Ujung Tanjung. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi eksperimen) menggunakan pendekatan one group pretest posttest dengan sampel sebanyak 25 orang, tehnik pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri persalinan sebelum pemberian kompres hangat pada 25 ibu bersalin yaitu yang mengalami Nyeri Sangat Berat berjumlah 7 orang (28%), Nyeri Berat berjumlah 11 orang (44%), Nyeri Sedang 7 orang (28%), sedangkan Nyeri Ringan tidak ada (0%). Sedangkan intensitas nyeri persalinan setelah pemberian kompres hangat pada 25 ibu bersalin Nyeri Ringan berjumlah 12 orang (48%), Nyeri Sedang berjumlah 13 orang (52%), sedangkan Nyeri berat dan Nyeri Sangat Berat tidak ada (0%). Rata-rata nyeri Persalinan ibu hamil Pada Kala I Fase Aktif sebelum dilakukan kompres hangat yaitu 7.96 (nyeri berat) dan sesudah dilakukan kompres hangat yaitu 3.72 (nyeri ringan) pengukuran menggunakan skala nyeri NRS (Numeric Rating Skale). Hasil analisis uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk menunjukkan ada hubungan kompres hangat dengan nyeri punggung pada ibu hamil kala I fase aktif, dengan nilai sig.0,001 < 0,05 (p<α). Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan kompres hangat dengan nyeri persalinan pada kala I fase aktif di BPM Ferawati Erliza S.tr.keb Ujung Tanjung.