Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh durasi waktu pengelasan pada proses las gesek terhadap sifat mekanik material AISI 1045 Andi Suhendar; Mawardi Mawardi; Akhyar Ibrahim
Journal of Welding Technology Vol 2, No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jowt.v2i2.2031

Abstract

Welding is an important process in the industrial world and is an integral part of industrial growth. One type of welding that exists today is friction welding. Friction welding technology is a method of solid state welding where the heat source is generated by two metals rubbing together without any added metal. The purpose of this research is to determine the effect of welding time on the mechanical properties of the AISI 1045 material. The method used is to combine heat and pressure without the two metals being properly connected. Next, vary the welding time for 1 minute, 1.5 minutes, and 2 minutes with a rotation of 2500 rpm. After performing friction welding, each specimen will be subjected to a tensile test. From the research data shows that the friction welding process using 1 minute has the highest tensile strength value, namely 709.44 Mpa, then followed by 1.5 minutes, namely 439.64 Mpa, and then followed by 2 minutes, namely 145 79 Mpa. And then for the average hardness value at 1 minute is 74.20 HRC in the stir zone area, then for 1.5 minutes the average hardness value is 68.90 HRC in the stir zone area. Meanwhile, in 2 minutes, the Rockwell hardness value was 67.00 HRC. From the results of the research data, it can be concluded that the magnitude of the rotation and welding time affect the mechanical properties of the welding results
Analisis kegagalan pipa pecah2inch antara ko drum dan burn pit Akhyar Ibrahim
Jurnal POLIMESIN Vol 6, No 2 (2008): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v6i2.1371

Abstract

Analisa kegagalan dilakukan pada pipa penyalur amonia 2 inchi yang pecah, yang digunakan untuk memindahkan cairan amonia dari tangki KO tahap pertama ke tangki SMS (Steamer Tank) dan Burn pit di sebuah industri pupuk. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari lapangan, Inspeksi dan pengujian laboratorium, studi literatur maka dapat disimpulkan bahwa pipa ini pecah karena adanya tekanan dalam pipa yang tinggi dan amonia turut mempercepat penjalaran retak pada cacat lasan berbentuk undercut pada permukaan dalam pipa yang mengakibatkan sepanjang permukaan pipa pecah. Pipa 2 inchi API SL Sch 40 ini dibuat dengan proses seamless yang memiliki kelemahan struktur kristalografis dalam arah horizontal yang mengakibatkan pipa pecah dalam arah tersebut. Kombinasi cacat mikro, akibat mekanis dan metalurgis ini besar kemungkinan menjadi inisiasi retak. Pipa yang bertakik (ada inisiasi retak) tidak aman terhadap tekanan tinggi: dan demikian sebaliknya. Karena itu, direkomendasikanuntuk memantau pengelasan secara sempurna atau mengganti material yang dengan grade yang: lebih tinggi serta program perawatan harus diterapkan dengan baik. iKata kunci: Pipa, inspeksi, kegagalan,undercut
ANALISA PENGARUH QHUENCHING DAN TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA BAJA AISI 1050 M Nur Mujaddedy; Jufriadi Jufriadi; Akhyar Ibrahim
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 2 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i2.2020

Abstract

Proses perlakuan panas (Heat Treatment) adalah suatu peroses mengubah sifat logam dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan pengaturan kecepatan pendingin dengan atau tanpa merubah komposisi kimia logam yang bersangkutan. Untuk penelitian ini di gunakan material baja AISI 1050 dan Sempel uji sesuai standart ASTM. Pemanasan awal 850o  C selama 20 menit lalu di lakukan quenching. Di tempering pada suhu 150o C, 250o C,350o C,450o C, dan650 o C di tahan selama 15 menit. Pengujian kekerasan menggunakan metode rockwell c pengujian ketangguhan menggunakan metode impact charpy. Dari nilai rata – rata harga impact pada A1 yaitu 0,35 j/mm2. Pada nilai harga impact B1, didapat nilai 0,1 j/mm2 , pada nilai C1 didapat 1,32 j/mm2 , pada D1 nilai harga impact 0,27 j/mm2, pada E1 nilai 0,14 j/mm2 , pada kedua nilai terakir antara F1 dan G1 yakni 0,47 j/mm2 dan 0,58 j/mm2. . Nilai kekerasan spesimen (A1) sebesar 80.8 HRC. Pada spesimen Hardening B1 di dapat nilai kekerasan sebesar 99.60 HRC. pada spesimen C1 didapat nilai kekerasan menjadi 90,9 HRC. D1 didapat nilai 102,2 HRC, Sedangkan Tempering E1 di dapat nilai kekerasan menjadi 96,1 HRC. Pada tempering F1 dan G1 di dapat nilai 95,2 HRC, dan 71,1 HRC. Kata kunci: Baja AISI 1050, Quenching, Tempering
PERFORMANSI TURBIN UAP DAN TINDAKAN PERAWATANNYA (STUDI KASUS PMKS PT. TEUPIN LADA ACEH TIMUR) AYADIL IQBAL; SAIFUDDIN SAIFUDDIN; AKHYAR IBRAHIM
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 6, No 2 (2022): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v6i2.3324

Abstract

Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi turbin uap adalah tekanan uap masuk, tekanan uap keluar, dan temperatur uap. Penggunaan software chemicalogic steam tab companion untuk menghitung nilai entalpi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan inlet steam pressure dengan daya turbin, hubungan inlet steam pressure dengan efisiensi turbin, hubungan steam temperature dengan efisiensi turbin, dan menganalisa efisiensi turbin. Dari hasil analisa yang telah dilakukan didapatkan hubungan inlet steam pressure dengan daya turbin tidak konstan naik melainkan naik turun, hubungan inlet steam pressure dengan efisiensi turbin tidak konstan naik melainkan naik turun, hubungan steam temperature dengan efisiensi turbin relatif konstan naik, hubungan exhaust steam pressure dengan   efisiensi   turbin   konstan   naik, nilai efisiensi tertinggi yang dihasilkan sebesar 60.7 %, dan nilai efisiensi terendah sebesar 57.1%. Penurunan efisiensi turbin sebesar 11.12 %. Kata kunci :  Turbin uap, Efisiensi thermal, Steam.
PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS HARD ANODIZING TERHADAP LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 Siti Ulfah Mariam; Akhyar Ibrahim; Yuniati Yuniati; Nazirudin Nazirudin
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 2 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i2.2014

Abstract

Aluminium merupakan logam yang mempunyai sifat ringan,tahan korosi, penghantar listrik dan  panas yang baik serta mudah dibentuk. Meskipun tahan korosi, apabila logam Aluminium dipajang (exspose) kelingkungan ,maka akan terjadi interaksi antara logam dan terjadi korosi. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk melindungi logam dari korosi salah satunya proses Anodisasi . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rapat arus hard anodisasi terhadap laju korosi pada aluminium 6061. Rapat arus yang di gunakan yakni 2,5 Amp/dm2, 3 Amp/dm2, dan 3,5 Amp/dm2 . setelah itu dilakukan uji kekerasan permukaan menggunakan microhardness vickers dengan pembebanan 200 gf. Nilai kekerasan dengan rapat arus 2,5 Amp/dm2 121,37 HVN, dengan nilai kekerasan  3 Amp/dm2 168,90 HVN dan 3,5 Amp/dm2 206,73 HVN.  Setelah proses anodisasi , Aluminium di lakukan perendaman dengan larutan korosif NaCl (konsentrasi 3,5 %) dengan waktu perendaman 93 jam, 186 jam, 272 jam, dan 456 jam. laju korosi Aluminium 6061 yang paling   tinggi berada pada waktu perendaman 279 jam untuk base material. Sedangkan nilai yang paling stabil di tunjukkan pada variasi rapat arus 3 Amp/dm2, nilai di tunjukkan tidak mengalami kenaikan yang konstan. Sementara itu untuk penggunaan rapat arus 3,5 Amp/dm2 memiliki laju korosi sedikit lebih tinggi dibanding penggunaan rapat arus 3 Amp/dm2. Kata kunci : Aluminium, Anodisasi, Laju korosi
RANCANG BANGUN MUFFLE FURNACE UNTUK PELEBURAN KUNINGAN 70-30% (YELLOW BRASS) DENGAN KAPASITAS 12 KG/PELEBURAN M. Safrian M. Safrian; Akhyar Ibrahim; Adi Saputra Ismy
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 2, No 1 (2018): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v2i1.645

Abstract

Industri pengecoran sangat dibutuhkan dalam pengembangan suatu produk, baik permesinan maupun produk rumah tangga dengan bahan bakar gas LPG. Dapur peleburan logam muffle furnace yang sederhana, mudah pembuatanya, portable sehingga dapat dijangkau oleh industri – industri pengecoran skala rumah tangga ataupun skala laboratorium. Tujuan merancang dan membuat alat ini adalah untuk mengetahui kalor yang dibutuhkan untuk melebur kuningan, mengetahui lama waktu yang digunakan, serta mengetahui efesiensi pada dapur peleburan, dan kapasitas produksi. Metode perancangan dan pembuatan dapur peleburan kuningan menggunakan metode pengujian dapur yaitu dengan melelehkan atau meleburkan kuningan bekas dengan menggunakan bahan bakar gas (LPG). Hasil pengujian adalah Tungku peleburan logam yang dihasilkan berkapasitas peleburan 12 Kg kuningan. Dimensi luar tungku berbentuk silinder dengan diameter 400 mm, tinggi 400 mm dan dimensi dalam diameter 300 mm dan tinggi 350 mm. Dari hasil pengujian diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk melebur 12 Kg kuningan adalah 97 menit pada temperature mencapai 951oC dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 3 kg gas LPG. Tungku ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam perkuliahan teknik pengecoran logam non ferro khususnya kuningan.Kata Kunci: Dapur Peleburan, Kuningan, Bahan Bakar Gas (LPG)