Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pengelasan dan Media Quenching Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan Material ASTM A 36 Hamdani Hamdani; Jufriadi Jufriadi; Ariefin Ariefin; Edi Saputra; Mohd. Ghiffari
Jurnal Teknologi Vol 21, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.503 KB) | DOI: 10.30811/teknologi.v21i2.2430

Abstract

In this study the tensile strength and hardness of ASTM A36 material that weld by SMAW process with variations in cooling media, namely seawater, air, and oil. The highest tensile strength value is 81.16 Kgf/mm2 with seawater cooling media. The highest hardness value in the base metal area is 93.5 HRC with oil cooling treatment. The highest hardness value in the weld metal on specimens using air cooling treatment is 93.33 HRC. The highest hardness value in the HAZ area is in the specimens using seawater cooling treatment with a value of 90.83 HRC. The Phase change during quenching proses with different media probably affects the mechanical properties of ASTM A36 material.
KAJIAN PROTEKSI KATODIK (CATHODIC PROTECTION) PADA JARINGAN PIPA TRANSFER RWI (RIVER WATER INTAKE) DI PT. PIM (PUPUK ISKANDAR MUDA) Rizki Fahmi; Jufriadi Bakri; Fakhriza Fakhriza
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 2, No 1 (2018): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v2i1.639

Abstract

Jaringan pipa digunakan sebagai alat distribusi berbagai kebutuhan industri salah satunya adalah air untuk memenuhi kebutuhan pabrik dan komplek perumahan.Kebutuhan air ini disalurkan melalui pipa baja dari sungai yang terletak ±24 km dari lokasi pabrik yaitu di sungai Peusangan (Kabupaten Bireuen). Penelitian dengan judul “ Kajian Proteksi Katodik (Cathodic Protection) Pada Jaringan Transfer RWI (River Water Intake) di PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), bertujuan untuk mengetahui tingkat korosifitas yang terjadi pada tiap-tiap test box pada masing-masing desa dan mendapatkan hasil yang dijadikan referensi untuk melakukan kegiatan maintenance pada jaringan pipa air baku.Prosedur peneletian yang dilakukan adalah dengan mengukur nilai potensial dan resistivitas tanah pada objek pipa RWI PT. PIM. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat lokasi test box yang tingkat korosifitasnya tinggi yaitu pada lokasi Desa Pinto Makmur dengan nilai potensial -850 mV, dan nilai resistivitas tanah 235,22 Ω.cm, dengan itu maka perlu pemantauan secara rutin pada lokasi ini dikarenakan kemungkinan besar terjadi korosi yang parah dan dikhawatirkan terjadi kegagalan pada pipa yang akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan maupun keresahan masyarakat setempat.Kata Kunci: Cathodic Protection, Korosi, Potensial, Resistivitas Tanah
PEMBUATAN CETAKAN DAN PRODUKSI SUDU AERATOR KINCIR DARI BAHAN KOMPOSIT DENGAN VARIASI DIAMETER LUBANG Muhammad Zamzami; Samsul Bahri; Jufriadi Jufriadi
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 3, No 2 (2019): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v3i2.1225

Abstract

Aerator kincir berfungsi sebagai penghasil aerasi yaitu meningkatkan oksigen yang masuk ke dalam air. Jumlah dan dimeter lubang sangat mempengaruhi kualitas aerasi, sehingga adanya upaya untuk memvariasikan diameter dan jumlah lubang yang terdapat pada sudu. sudu dengan jumlah lubang dan variasi diameter lubang tidak tersedia di pasaran oleh karena itu harus di produksi sendiri dari bahan komposit. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain model sudu, cetakan sudu, memvariasikan diameter lubang, dan menghitung biaya produksi. Sudu merupakan komponen utama kincir disamping pelampung, gearbox, dan motor listrik. Sudu dibuat dengan metode hand lay up dengan 3 lapisan serat laminat. Pembuatan sudu tersebut membutuhkan  dua cetakan yaitu cetakan pemegang dan daun sudu. Cetakan tersebut dibuat berdasarkan dimensi produk yang akan dibuat dan disesuaikan dengan ketersediaan material serta kemudahan untuk proses produksi dengan dimensi cetakan 320 × 230 × 10 mm. Dimensi produk berbentuk persegi dengan ukuran 175 × 205 × 6 mm dengan variasi diameter lubang 10, 20, dan 30 mm. Cetakan daun sudu dibuat dengan bahan dasar kayu/papan sedangkan cetakan pemegang sudu dibuat dari bahan dasar aluminium dengan menggunakan proses pemesinan. Jumlah resin yang dibutuhkan untuk 1 set aerator sebanyak 2,4 kg dengan volume sudu 139.272,9 mm3. Total biaya keseluruhan untuk 1 kincir sebesar Rp 144.000,-kg. Sudu kincir telah dibuat dengan hasil yang memuaskan dan dapat dipasang dengan mudah pada rim kincir. Kata kunci :  Aerator kincir, sudu, komposit, variasi diameter lubang, cetakan
ANALISA KERUSAKAN SILINDER HIDROLIK PADA EXCAVATOR HITACHI EX 200 LC DENGAN METODE FISHBONE DI PT. ALHAS JAYA GROUP Ahmad Zarkasyi; Sariyusda Sariyusda; Jufriadi Jufriadi; Hamdani Hamdani
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 3, No 1 (2019): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v3i1.882

Abstract

Silinder hidrolik merupakan komponen yang berfungsi sebagai perlengkapan kerja pada unit yang memanfaatkan kerja sistem hidrolik. Analisa ini bertujuan untuk menganalisa kerusakan, faktor penyebab, cara perbaikan dan pencegahan kerusakan pada Sistem hidrolik silinder hidrolik. Prosedur pemeriksaan dilakukan secara visual pada selang, pin, dan seal. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan fisbone diagram untuk menganaisa penyebab kerusakan sistem hidrolik. Hasil analisa terdapat kerusakan pada silinder hidrolik seal pada kepala silinder, pin bucket, selang hidrolik yang disebabkan oleh terkontaminasinya oli hidrolik dengan air dan penyumbatan nya nepel pada pin bucket. Langkah perbaikan yang dilakukan dengan mengganti komponen yang mengalami kerusakan secara keseluruhan (assy). Tindakan pencegahan dilakukan dengan menjalankan daily check dan preventive maintenance sesuai prosedur. Kata kunci: Sistem hidrolik, silinder hidrolik, kerusakan, maintenance.
ANALISA PENGARUH QHUENCHING DAN TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA BAJA AISI 1050 M Nur Mujaddedy; Jufriadi Jufriadi; Akhyar Ibrahim
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 4, No 2 (2020): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v4i2.2020

Abstract

Proses perlakuan panas (Heat Treatment) adalah suatu peroses mengubah sifat logam dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan pengaturan kecepatan pendingin dengan atau tanpa merubah komposisi kimia logam yang bersangkutan. Untuk penelitian ini di gunakan material baja AISI 1050 dan Sempel uji sesuai standart ASTM. Pemanasan awal 850o  C selama 20 menit lalu di lakukan quenching. Di tempering pada suhu 150o C, 250o C,350o C,450o C, dan650 o C di tahan selama 15 menit. Pengujian kekerasan menggunakan metode rockwell c pengujian ketangguhan menggunakan metode impact charpy. Dari nilai rata – rata harga impact pada A1 yaitu 0,35 j/mm2. Pada nilai harga impact B1, didapat nilai 0,1 j/mm2 , pada nilai C1 didapat 1,32 j/mm2 , pada D1 nilai harga impact 0,27 j/mm2, pada E1 nilai 0,14 j/mm2 , pada kedua nilai terakir antara F1 dan G1 yakni 0,47 j/mm2 dan 0,58 j/mm2. . Nilai kekerasan spesimen (A1) sebesar 80.8 HRC. Pada spesimen Hardening B1 di dapat nilai kekerasan sebesar 99.60 HRC. pada spesimen C1 didapat nilai kekerasan menjadi 90,9 HRC. D1 didapat nilai 102,2 HRC, Sedangkan Tempering E1 di dapat nilai kekerasan menjadi 96,1 HRC. Pada tempering F1 dan G1 di dapat nilai 95,2 HRC, dan 71,1 HRC. Kata kunci: Baja AISI 1050, Quenching, Tempering