Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENATAAN SISTEM DRAINASE DESA TAMBALA KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Sihombing, Sabar; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 2 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa tambala merupakan desa yang berada di kabupaten Minahasa yang sering mengalami genangan banjir akibat sistem drainase yang kurang baik, sehingga memerlukan penanganan terhadap masalah drainase yang terjadi di desa tersebut. Dengan melihat permasalahan yang terjadi di Desa Tambala, maka perlu dilakukan beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu dilakukan dengan observasi lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan banjir, selanjutnya di buat suatu rencana untuk mengatasi masalah drainase yang terjadi di desa tersebut. Kemudian lakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana (Qrenc) agar bisa mengetahui curah hujan yang jatuh di daerah tersebut. Setelah itu lakukan analisis hidrolika untuk mendapatkan debit kapasitas (Qkaps) yang dapat menampung debit yang masuk disaluran. Jika hasil analisis Qkaps< Qrenc,  maka dilakukan perubahan sistem drainase atau penambahan saluran sehingga debit yang ada bisa di tampung oleh saluran, dan jika Qkaps>Qrenc maka penanganan selesai. Berdasarkan hasil analisis di Desa Tambala terdapat 13 saluran eksisting dan semua saluran yang ada belum mapu menampung debit yang ada, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan agar saluran yang ada mampu menampung debit yang ada serta penambahan 13 saluran yang baru karena sebagian besar dari Desa Tambala belum memiliki saluran sehingga menyebabkan daerah tersebut sering mengalami genangan banjir. Kata kunci : Hujan, Banjir, Genangan, Drainase, Debit rencana, Debit Kapasitas.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PAPUTUNGAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT MINAHASA UTARA Posumah, Giovanni David; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 6 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyediaan air bersih untuk penduduk Desa Paputungan saat ini tidak tersedia. Agar dapat memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat membuat sumur-sumur milik pribadi. Di sekitar daerah ini terdapat sumber air yang memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih. Debit andalan 90% Sungai Dahiyango dianalisis dengan metode NRECA diperoleh sebesar 1,225 liter/detik yang merupakan debit terendah sepanjang tahun. Jumlah penduduk untuk desa ini diproyeksi dengan analisa regresi polinomial yang pada akhir tahun rencana berjumlah 1564 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 1,1475 liter/detik. Tahun rencana pada sistem penyediaan air selama 10 tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2024. Distribusi air bersih ke lokasi pelayanan menggunakan sistem gravitasi dan terdapat reservoir berukuran 2,75m x 2,75m x 3,85m untuk menampung air untuk optimalisasi suplai. Desain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0 untuk dapat merencakan dimensi pipa. Diameter pipa bervariasi agar dapat menyalurkan air ke keran umum di daerah pelayanan. Untuk pelayanan bagi masyarakat Desa Paputungan dipasang sebanyak 16 buah kran umum. Kata kunci : Debit andalan, Distribusi air, Sistem penyediaan air.
PERENCANAAN PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI AIR BERSIH IBUKOTA KECAMATAN NUANGAN Gaib, Dwi Tirta Yudha; Tanudjaja, Lambertus; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 8 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Nuangan merupakan daerah pemekaran yang populasinya berkembang  pesat sehingga kebutuhan akan air bersih juga meningkat.  Sementara itu ketersediaan air bersih dari PDAM  saat ini berkapasitas 5 ltr/detik  yang ditingkatkan menjadi 10 ltr/detik masih kurang memadai dan kondisinya sangat memprihatinkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Berdasarkan latar belakang ini diperlukan perencanaan sistem penyediaan air bersih yang baru guna menunjang kebutuhan penduduk pada masa mendatang. Penelitian ini menggunakan data primer yang meliputi survei sumber air, kondisi existing IPA dan data sekunder berupa data jumlah penduduk, peta topografi dan data RTRW Boltim 2013-2033. Dari data sekunder ketersediaan air sungai Ongkag Totoka sebagai sumber air baku yang berkapasitas 10 m³/d. Berdasarkan data jumlah penduduk lima tahun terakhir, dianalisis pertumbuhan penduduk dengan menggunakan analisis regresi eksponensial sampai tahun 2035 yaitu sebesar 7353 jiwa. Dari hasil proyeksi jumlah penduduk sampai tahun rencana didapat total kebutuhan air bersih di Ibukota Kecamatan Nuangan 12 l/d. Total kebutuhan air ini digunakan sebagai data awal dalam perhitungan dimensi hidrolis sistem pengolahan air bersih yang meliputi : bak prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan ground reservoir dengan menerapkan kriteria desain dan batasan-batasan yang sesuai dengan sistem pengolahan lengkap. Juga terdapat reservoir distribusi berukuran 10m x 6m x 5,5m untuk menampung air dan optimalisasi suplai. Kata kunci : Ketersediaan air , kebutuhan air bersih, sistem penyediaan air bersih
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI MOAYAT DI TITIK BENDUNG MOAYAT Mokoginta, Rendy; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Moayat adalah salah satu bangunan air yang terdapat di Kotamobagu, menyuplai kebutuhan air 2.255 Ha sawah fungsional di daerah irigasi Moayat dan 336 Ha sawah fungsional di Daerah Irigasi Pawak. Di kedua daerah ini masih terdapat lahan potensial yang masih bisa dikembangkan untuk lahan fungsional sawah sehingga perlu adanya pethitungan analisis neraca air di bendung Moayat. Analisis Ketersediaan air dihitung menggunakan NRECA, hasil kalibrasi dihitung dengan menggunakan Nash-Sutcliffe Coefficient dan mendapatkan nilai E sebesar 0.136. Parameter-parameter dari hasil kalibrasi digunakan untuk menghitung ketersediaan air. Ketersediaan air yang dihitung meliputi: Ketersediaan air tahun 2036 di mana dianggap terjadi penurunan debit sebesar 2% setiap tahun sejak 2016 dan ketersediaan air tahun 2036 dengan anggapan tidak terjadi penurunan debit. Analisis kebutuhan air dihitung kebutuhan air baku untuk kecamatan Modayag Barat serta kebutuhan air Daerah Irigasi Moayat, Pawak dan Lombiawan. Perhitungan kebutuhan air irgasi dihitung dengan membuat sistem pola tanam di mana dilakukan 3 musim tanam dalam satu tahun dan seluruh petak tersier dialiri sekaligus dengan sistem pengairan secara terus menerus. Hitungan untuk kebutuhan air irigasi juga dilakukan anggapan yang meliputi: kebutuhan air irgasi untuk lahan fungsional dan kebutuhan air irigasi di mana terjadi perubahan fungsi lahan potensial menjadi lahan fungsional sehingga luas lahan fungsional bertambah. Masing-masing anggapan ditambahkan dengan jumlah kebutuhan air baku sehingga didapatkan total kebutuhan air. Dari anggapan yang ada dibuat 4 alternatif untuk neraca air agar bisa dilihat kondisi ketersediaan dan kebutuhan air di titik bendung Moayat. Dari keempat alternatif yang ada semuanya mendapatkan nilai neraca air defisit, hanya di bulan bulan persiapan lahan irigasi didapat nilai surplus. Solusi untuk mengatasi kurangnya kebutuhan air di titik bendung Moayat adalah dengan Pengelolaan DAS, penerapan pola tanam serta tidak dialih-fungsikan lahan potensial menjadi lahan fungsional.
Analisis Debit Banjir Di Sungai Tondano Berdasarkan Simulasi Curah Hujan Rencana Tommy, .; Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tondano merupakan sungai ketiga terpanjang di Propinsi Sulawesi Utara. Memiliki panjang 39,9 km, dengan luas DAS  544,75 km2. Sungai  Tondano  adalah salah satu sungai yang berpotensi banjir. Salah satu penyebab terjadi banjir yaitu intensitas curah hujan dengan durasi yang panjang. Mengingat intensitas curah hujan merupakan faktor alam yang tak dapat dihindari, maka diperlukan suatu analisis debit banjir berdasarkan simulasi data curah hujan yang ada. Penentuan debit banjir ini menggunakan metode rasional yang kemudian dibuat suatu simulasi curah hujan rencana. Berdasarkan simulasi curah hujan rencana ini kemudian kombinasikan periode ulang tertentu tiap-tiap stasiun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh besaran debit banjir rencana dengan beberapa kombinasi periode ulang yang disesuaikan dengan pola hujan di DAS Tondano. Untuk menghitung debit banjir di Sungai Tondano digunakan data hujan harian maksimum selama 20 tahun dari 6 stasiun yaitu, Stasiun Rumengkor, Stasiun Kaleosan, Stasiun Sawangan, Stasiun Noongan, Stasiun Paleloan, dan Stasiun Molompar dengan periode pencatatan tahun 1995 s/d 2014 dan menggunakan peta topografi skala 1:200.000. Berdasarkan kombinasi yang ada diperoleh total 30 kombinasi debit rencana, dengan 22 alternatif berbeda. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari data pola curah hujan yang ada (Tahun 2010-2014) memberikan kombinasi terbesar pada tanggal 15 Januari tahun 2014, dengan perolehan debit rencana terbesar adalah 783,62891 m3/det (alternatif 20). Kata kunci : sungai Tondano, debit banjir, curah hujan
PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN WOLOAN SATU UTARA KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON Kambey, Glandi Deivie; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 12 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat kelurahan Woloan Satu Utara saat ini memanfaatkan tiga mata air untuk melakukan aktivitas sehari-sehari seperti mencuci baju, MCK, dan lain sebagainya. Aktivitas masyarakat  tersebut langsung dilakukan pada mata air. Lokasi mata air ada yang berada di sekitar daerah pemukiman, ada juga yang agak  jauh dari daerah pemukiman sehingga menyulitkan bagi masyarakat untuk beraktifitas. Perlu dilakukan peningkatan sistem penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelurahan Woloan Satu Utara. Dalam menganalisis kebutuhan air, jumlah penduduk sangatlah berpengaruh. Untuk menentukan pertumbuhan jumlah penduduk digunakan beberapa model analisis antara lain analisis regresi linear, analisis regresi logaritma, dan analisis regresi eksponensial. Analisis ketersediaan air dilakukan dengan mengukur debit tiap mata air. Sistem distribusi perpipaan menggunakan rumus Hazen-Williams. Sistem jaringan air bersih didesain, dari mata air dialirkan secara gravitasi ke bak penampung kemudian dari bak penampung dipompa ke reservoir, kemudian dari reservoir didistribusikan ke hidran umum secara gravitasi. Total kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan air hingga 10 tahun ke depan sebesar 0.724 l/det. Jenis pipa yang digunakan adalah HDPE (high density polyethylene). Sistem transmisi dari bak penampung ke reservoir distribusi menggunakan pompa (Q³12 m3/jam = 200 l/menit = 3,33 l/dtk, memiliki suction head ³ 1,43 m, dan memiliki discharge head ³ 86,87m).  Diameter pipa transmisi dan distribusi digunakan sebesar 4”. Jumlah hidran umum 9 unit dengan kapasitas tiap hidran 1,5m3. Kata Kunci : Kelurahan Woloan Satu Utara, Kebutuhan Air Bersih, Hazen Williams
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI KINALI DI TITIK BENDUNG KINALI ONGKAG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Mokobombang, Muhamad Ervan; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 12 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DAS Kinali terletak di Desa Tanoyan Selatan merupakan salah satu daerah irigasi yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow yang sedang dikembangkan untuk lahan pertanian tanaman pangan. Pertumbuhan jumlah penduduk yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan air juga pembangunan di berbagai sektor yang memberikan dampak pada berkurangnya daerah resapan air menjadi faktor yang harus diperhatikan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan Analisis Neraca Air untuk melihat keseimbangan antara Ketersediaan dan Kebutuhan air di DAS Kinali sekarang ini hingga beberapa tahun ke depan. Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisa ketersediaan air di DAS Kinali menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) untuk mencari debit andalan 80%  (Q80). Kebutuhan Air Irigasi dihitung untuk jenis padi varietas unggul berdasarkan koefisien tanaman padi dari FAO (1977) dan untuk Kebutuhan Air Bersih dihitung berdasarkan kriteria perencanaan air bersih Ditjen Cipta Karya Dinas PU (1997) hingga 20 tahun ke depan. Dari hasil analisis, neraca air untuk kebutuhan lahan irigasi fungsional dan air bersih saat ini masih terdapat defisit air pada bulan-bulan tertentu seperti pada bulan Januari II, Maret II, Mei II, Juli I, Agustus I, September dan Oktober,  dimana defisit mencapai 0,436 m3/detik pada bulan September. Apabila menggunakan seluruh lahan potensial yang ada untuk saat ini hingga 20 tahun ke depan, ketersediaan air sudah tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air di daerah ini. Kata Kunci : DAS Kinali, Metode Nreca, Lahan Irigasi Fungsional
DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN) Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus; Jansen, Tommy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 11 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Warembungan dikenal memiliki banyak sumber air bersih, namun ketersediaan air bersih ini belum terdistribusi merata ke seluruh wilayah desa, sehingga diperlukan suatu penelitian untuk mendesain sistem jaringan dan distribusi untuk menjamin ketersediaan air bersih di desa tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi potensi air bersih yang ada, kemudian melakukan analisis untuk memprediksi kebutuhan air bersih sampai 20 tahun kedepan. Setelah itu dilakukan desain sistem penyediaan air bersih yang handal. Berangkat dari proyeksi pertumbuhan penduduk desa Warembungan sampai tahun rencana yaitu tahun 2036  maka diperoleh prediksi besaran kebutuhan air bersih total mencapai 6,23 liter/det, sedangkan kebutuhan harian maksimum mencapai 6,86 liter/det. Debit sesaat yang tersedia di mata air Kumahukur adalah sebesar 10 liter/det.   Kata kunci: air bersih, system jaringan, kebutuhan air, debit
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Talumepa, Marcio Yosua; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 10 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Sangkub merupakan salah satu sungai dengan DAS yang luas di Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Sangkub yang tepatnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara sudah sering meluap dan membanjiri kawasan hilir DAS yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir  dan tinggi muka air yang dapat terjadi.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 5 pos hujan dan 1 pos klimatologi, yaitu pos hujan Huntuk, Bintauna Pantai, Pangkusa, Bumbung, Toraut, dan pos klimatologi Sangkub. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2002 s/d 2015.Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa debit semua penampang sungai tidak dapat menampung debit sungai dimulai dari debit kala ulang 25 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun. Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN POSO KOTA SULAWESI TENGAH Mampuk, Cristiandi Richardo; Mananoma, Tiny; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 5 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona pelayanan air bersih di Kecamatan Poso Kota dimiliki oleh PDAM Poso. Pada zona ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses pelayanan distribusi air bersih, disebabkan rendahnya tingkat pelayanan kepada masyarakat. Untuk melayani masyarakat yang semakin hari semakin bertambah, diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih di zona pelayanan ini. Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2032. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0. Pengembangan yang dilakukan di PDAM Poso antara lain penambahan pompa baru dengan kapasitas penyadapan 5 liter/detik, dan memperbesar ukuran dari bak penampung dan reservoar, serta pipa transmisi dan pipa distribusi. Dari hasil perhitungan, analisis kebutuhan air bersih untuk Kecamatan Poso Kota pada tahun 2032  mencapai 61,213 liter/detik. Pengembangan sistem penyediaan air bersih terdiri dari intake, pipa transmisi air baku Ø406,4 mm dan panjang (L) = 40 m, unit pengolahan (IPA), pipa transmisi air bersih Ø203,4 mm dan panjang (L) = 450 m, bak penampung berukuran 15,0 m x 15,0 m x 6,0 m, reservoar distribusi  berukuran 14,0 m x 14,0 m x 4,0 m, pipa distribusi Ø203,4 mm s/d Ø101,6 mm. Kata Kunci : PDAM Poso, Sistem Penyediaan, Kebutuhan air.