Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS NERACA AIR SUNGAI TALAWAAN DI TITIK BENDUNG TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Adare, Demetrius R. Ch.; Hendratta, Liany A.; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 3 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Talawaan memanfaatkan air dari Sungai Talawaan untuk mengairi lahan irigasi yang ada di Daerah Irigasi Talawaan-Meras. Untuk itu diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Talawaan.Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA dengan memasukkan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan Ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk lahan irigasi fungsional dan potensial.Dari hasil analisis, untuk menghindari defisit air maka ketersediaan air Q95% tidak diperhitungkan karena debit yang besar dan akan membuat pemanfaatan air sungai menjadi tidak optimal. Ketersediaan air Q80% masih mencukupi jika seluruh lahan potensial diubah menjadi lahan fungsional, namun untuk periode tanam ke-2 (Periode tanam Agustus-November), penanaman padi harus dibatasi untuk 2730 Hektar saja. Kata Kunci : Sungai Talawaan, DAS Talawaan, Metode NRECA, Neraca Air
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI GIRIAN KOTA BITUNG Sondak, Scrivily Witsly; Tangkudung, Hanny; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 8 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Girian merupakan salah satu  sungai yang berada di Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Girian yang tepatnya berada di Kota Bitung ini sudah beberapa kali meluap dan membanjiri bagian hilir DAS yang merupakan pemukiman masyarakat Girian. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir  dan tinggi muka air yang dapat terjadi.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 2 pos hujan yaitu pos hujan Pinenek dan pos hujan Talawaan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2008 s/d 2017. Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Service dan SCS Curve Number (CN). Aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession dengan mengisi parameter seperti lag time, curve number, recession constant, baseflow, dan ratio to peak. Debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa  semua penampang sungai tidak dapat menampung debit sungai dimulai dari debit kala ulang 25 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun. Kata Kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS
PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN AIR BERSIH DI DESA KASURATAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Iroth, Angelia; Hendratta, Liany A.; Tangkudung, Hanny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 11 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kasuratan terletak di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 675 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 mencapai 921 jiwa. Sistem penyediaan air bersih di desa Kasuratan saat ini belum memadai untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih yang baik dan mampu melayani kebutuhan air bersih di daerah tersebut. Periode perencanaan adalah 20 tahun. Debit kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk. Berdasarkan hasil proyeksi pertumbuhan penduduk dengan metode analisis regresi eksponensial, penduduk desa Kasuratan mencapai 1424 jiwa pada tahun 2035 dengan kebutuhan air bersih mencapai 0,5968 liter/detik. Dari keseluruhan komponen sistem penyediaan air bersih, sistem distribusi dan pelayanan merupakan prioritas dalam rencana pengembangan. Perhitungan jaringan distribusi air bersih menggunakan software Epanet 2.0. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE dengan diameter bervariasi dimulai dari 1” sampai 3”. Secara umum, komponen sistem distribusi yang direncanakan mampu untuk melayani kebutuhan masyarakat. Kata kunci: Air bersih, pengembangan sistem jaringan, debit, sistem distribusi, Kasuratan
ANALISIS GERUSAN LOKAL PADA PILAR JEMBATAN KUWIL KABUPATEN MINAHASA UTARA MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS Suma, Muayyad Feisal; Halim, Fuad; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 11 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang analisis gerusan lokal pada pilar jembatan dengan menggunakan metode empiris dilakukan untuk mengetahui besarnya kedalaman gerusan, pola gerusan dan  kesesuaian formula yang digunakan dalam perhitungan gerusan lokal terhadap kondisi lapangan.Kedalaman gerusan dianalisa melalui 2 tahap yaitu analisa fisik dan analisa menggunakan metode empiris, untuk analisa fisik dilakukan dengan pengukuran secara langsung di lapangan dengan menggunakan alat theodolite. Pengukuran elevasi dilakukan dengan cara membagi sungai arah memanjang dalam bebarapa pias (P) dan setiap pias dibagi dalam beberapa titik (S) dengan jarak 2 m dan analisa dengan metode empiris, metode yang digunakan adalah metode Laursen dan Toch, Metode Froehlich, dan Colorado State University. Bentuk pilar yang dianalisis adalah pilar kumpulan silinder dengan jarak antar pilar 3,8 m dan lebar 1,2 m. Debit yang digunakan pada penelitian ini adalah debit puncak (peak discharge) yaitu  177,4 m3/det.Berdasarkan hasil analisa fisik dan analisa menggunakan metode empiris yang memliki kedalaman gerusan : metode Laursen dan Toch = 1,77 m, metode Froehlich = 1,471 m, dan metode Colorado State University (CSU) = 2.73 m, ke tiga metode tersebut memiliki kesesuaian namun perhitungan kedalaman gerusan menurut metode Froehlich memiliki hasil yang lebih mendekati hasil analisa fisik. Kata Kunci : Pilar Jembatan Kuwil, Metode Empiris, Gerusan Lokal
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MOTONGKAD UTARA KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Abdul Karim, Intan A. N. S.; Supit, Cindy J.; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 11 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Motongkad Utara terletak di Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 1.230 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 mencapai 921 jiwa. Penduduk desa Motongkad Utara hanya memanfaatkan air sumur sebagai sumber air bersih sehari-hari, dimana kuantitas dan kualitas air sumur ini tidak terjamin, terlebih di saat musim kemarau sehingga dibutuhkan alternatif sumber air sungai yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Tahapan perencanaan sistem penyediaan air bersih dimulai dengan menangkap air dari Sungai Motongkad sebagai sumber air bersih menggunakan intake bebas kemudian dialirkan ke bak penampung. Air yang berasal dari sungai (air permukaan) dipastikan mempunyai kualitas air yang buruk sehingga memerlukan pengolahan lengkap, tetapi dilakukan uji pemeriksaan kualitas air untuk mengetahui adanya zat-zat berbahaya/beracun yang terkandung didalamnya. Debit air untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2036 adalah sebesar 0,6 l/detik. Hasil akhir dari perencanaan ini adalah proses pengolahan dan gambar desain dari tiap-tiap unit pengolahan. Perencanaan memerlukan unit-unit pengolahan dengan jumlah dan dimensi unit, yaitu : 1 unit proses pengolahan pendahuluan berupa bak prasedimentasi dengan dimensi bak (4,6 x 1 x 0,6) m dan ruang lumpur berbentuk limas segitiga berukuran (4,6 x 1 x 0,1) m,  1 unit bak filtrasi berukuran (4,68 x 2,32 x 2,4) m, 1 unit ground reservoir yang memiliki dimensi (3 x 2,6 x 2,5) m dan 1 unit reservoir distribusi dengan ukuran (2,8 x 2,7 x 2,6) m dan kapasitas berguna sebesar 13,608 m3. Kata kunci : Desa Motongkad Utara, Air Bersih, Perencanaan Sistem Penyediaan
ANALISIS PENGARUH BREAKWATER TERHADAP TRANSPOR SEDIMEN PANTAI SINDULANG 1 SAMPAI TUMUMPA 2 Manansang, Merry Kristin; Hendratta, Liany A.; Dundu, Ariestides K. T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 2 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of Littoral develops continuously along with economic developments and technological advancements nowadays. Therefore, special attention is needed to overcome the problems that may arise in Littoral including coastal areas. One of the most popular beach problems for this time is the unbalanced sediment transport causing Coastal Erosion. The retreat of shorelines is generally due to coastal processes such as erosion and abrasion that will harm either the local population or life sustainability.From Sindulang Beach until Tumumpa II region where is located on Boulevard II experiencing erosion and abrasion. This certainly cannot be ignored for long because besides it will be able to damage the facilities and infrastructure of society and other public infrastructure but it also can harm the lives of coastal communities.Through this paper, The Author tries to do new thing by placing breakwater as a building that has an influence on sediment transport.  We know usually The Breakwater is a Shore protector for the wave attacks, this time we try to see its effect on the sediment transport. Through this study, The Author conducts the modeling of coastline with four variations of breakwater. First Variation: The breakwater is placed in parallel against the west-east direction separately, Second Variation: the breakwater is placed in parallel against the shoreline separately but it is longer than the First Variation, Third Variation: the breakwater is placed in parallel against coastline with tightly placed and longer than First Variation, Fourth Variation: breakwater is placed in parallel against the coastline with very tightly placed and longer than First Variation. The Differences in length of breakwater causes the difference of sediment transported too. In the First Variation, sediment is transported up to 12370 m3 to the right, Second Variation; sediment is transported up to 17589 m3 to the right, Third Variation; sediment is transported up to 22682 m3 to the right, Fourth Variation; sediment is transported up to 11478 m3 to the right. Then we found the configuration of the Second Variation of breakwater beach building is most efficient. The calculation of the effect of groins on shoreline is done with Genesis Software. Before using Genesis for modeling, the Genesis should be calibrated to the calibration parameters K1, K2 and d50 afterward doa Sensitivity Test. After the Test, take the value that produces the smallest DYrms among The values of K1, K2 and d50.  The values of K1, K2 and d50 are 0.11, 0.2 and 0.5 mm. The data that must include in the genesis are wave data, initial and measured coastline, offshore depth and depth of cover. Wave data is obtained from wind data analyzed by SMB method. The wave data that include in Genesis are the period, height and direction of the wave where the wave height that include in this case is the average wave height. Keywords: Breakwater, Sediment Transport, Sindulang-Tumumpa Beach 2.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SULUUN SATU KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tampanguma, Pingkan Esterina; Hendratta, Liany A.; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 5 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyediaan air bersih di Desa Suluun Satu yang terletak di Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan belum dapat menjangkau seluruh warga secara merata, karena pada saat musim panas sebagian sumur warga di dekat rumah akan mengalami kekeringan. Di Desa Suluun Satu terdapat sumber mata air yang berpotensi untuk dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih dalam memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari. Sehingga perlu direncanakan suatu sistem penyediaan air bersih. Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Suluun Satu sampai tahun 2034. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan analisis regresi eksponensial. Debit mata air sebesar 0,486 lt/det. Dari hasil perhitungan, prediksi jumlah penduduk Desa Suluun Satu sampai tahun 2034 berjumlah 1109 jiwa dan untuk kebutuhan air bersih mencapai 0,4650 lt/det. Perencanaan sistem penyediaan air bersih yaitu menampung air dari mata air yang terletak di Desa Suluun Satu, kemudian dengan menggunakan pompa air akan dinaikkan ke reservoir distribusi, selanjutnya dari reservoir distribusi air akan didistribusikan ke penduduk melalui 11 Hidran Umum dengan sistem gravitasi. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih perpipaan menggunakan software Epanet 2.0. Kata kunci : Desa Suluun Satu, Kebutuhan Air, Perencanaan Sistem penyediaan Air Bersih.
KAJIAN TEKNIS MODEL PENGAMBILAN AIR BERDASARKAN DEBIT ANDALAN DI SUNGAI PANIKI Karina, Farah Vida; Sukarno, .; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambilan air di sungai selama ini sebagian dilakukan secara tidak terkontrol, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan aliran air di sungai bahkan aliran air yang seharusnya untuk pemeliharaan ekosistim biota di alur sungai diabaikan oleh pihak-pihak yang tidak memahami arti pentingnya aliran air di sungai. Sungai Paniki merupakan salah satu sumber air di Kota Manado, apabila musim kemarau panjang berlangsung, air di sungai Paniki dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan  sehari-hari.Sukarno dkk, 2016, meneliti model bangunan pengambilan air di sungai, menyatakan model bangunan pengambilan air dapat dibuat dari konstruksi bendung dengan ambang bangunan in-take menyesuaikan setinggi aliran debit pemeliharaan sungai. Dalam penelitian ini dibuat model bangunan pengambilan air dengan bendung mercu datar dan besaran debit air yang dapat diambil didasarkan debit pemeliharaan sungai dan ketersediaan debit bulanan.Metode penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder dan data primer kemudian dianalisis dengan menggunakan teori-teori yang sesuai untuk kebutuhan penelitian, antara lain teori-teori geodesi, hidrologi dan hidrolika kemudian untuk analisis tinggi dan lebar permukaan air digunakan software HEC-RAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit pemeliharaan dari hasil analisis dengan menggunakan metode Tennant didapatkan sebesar 0,05472 m3/s % dan setelah disimulasikan di atas mercu datar selebar 20 meter tinggi aliran 1,14 cm. Ambang pintu pengambilan diletakkan pada elevasi setinggi debit pemeliharaan dan besar debit terendah yang dapat dieksploitasi terjadi pada bulan Oktober 0,3021 m3/s. Kata kunci : Sungai Paniki, Ketersediaan Debit, Potensi Sumber Daya Air, Model Bangunan Pengambilan Air.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA Mosesa, priskila Perez; Hendratta, Liany A.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 5 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tandengan, Kecamatan Eris, Kabupaten Minahasa belum memiliki sistem penyediaan air bersih dari PDAM yang saat ini masih kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari karena air sumur berwarna kuning dan bau sehingga tidak digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Desa Tandengan memiliki empat sumber mata air dan memiliki potensi dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari. Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Tandengan sampai tahun 2035. Berdasarkan hasil proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan metode aritmatik di dapat jumlah penduduk pada tahun 2035 adalah 3808 jiwa dan untuk kebutuhan air bersih mencapai 1,597 liter/detik. Kebutuhan air bersih ini tidak cukup jika hanya memanfaatkan sumber mata air, maka perencanaannya memanfaatkan satu sumber mata air dengan debit 0,16 liter/detik dan 1,437 liter/detik menggunakan air danau Tondano. Perencanaan sistem penyediaan air bersih menggunakan sistem gravitasi dan juga menggunakan pompa air yang akan dialirkan ke reservoir distribusi. Selanjutnya dari reservoir akan didistribusikan ke penduduk melalui 39 hidran umum dengan sistem gravitasi. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih perpipaan menggunakan software Epanet 2.0. Kata kunci : Desa Tandengan, Air Bersih, Perencanaan Sistem Penyediaan
PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP TINGGI MUKA AIR DI MUARA SUNGAI BAILANG Raco, Maria Gloria; Jansen, Tommy; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Bailang merupakan salah satu sungai di Kota Manado yang pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati oleh sungai Bailang. Terkait hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat banjir bersamaan dengan air pasang yang tinggi terjadi kenaikan muka air banjir di penampang sungai Bailang.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 3 pos hujan yaitu: pos hujan Tikala-Sawangan, pos hujan Talawaan, dan pos hujan Tikala. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2008 s/d 2017. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan program komputer HEC-HMS. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil kalibrasi menunjukan nilai Nash Sutchliffe Efficiency yang memenuhi yaitu 0,707. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak HEC-RAS untuk melakukan penelusuran aliran dengan pemodelan aliran permanen (steady flow) dengan menggunakan debit banjir kala ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun sebagai Boundary condition di sebelah hulu dan Boundary condition sebelah hilir adalah tinggi muka air pasang tertinggi.Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang sungai Bailang yang ditinjau pada kondisi tanpa pasang surut kala ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun penampang STA 0+0, STA 0+25, STA 0+50, STA 0+75, STA 0+95, STA 0+125 dan STA 0+200 sudah tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Sedangkan untuk kala ulang 50 tahun dan 100 tahun semua penampang sudah tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Hasil simulasi pada kondisi dengan pasang surut kala ulang kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun semua penampang sudah tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Tinggi muka air tertinggi dengan kenaikan muka air banjir (luapan) berkisar 0.71-1.25 m untuk kondisi dengan pengaruh pasang surut.Kata kunci: Banjir, Tinggi Muka Air, Pasang Surut, HEC-HMS, HEC-RAS.
Co-Authors . Sukarno Abdul Karim, Intan A. N. S. Adare, Demetrius R. Ch. Alex Binilang Ardianto, Billy Prima Ariestides K. T. Dundu Bimo A. S. Wonggo Cindy J. Supit Dave Steve Kandey Dave Steve Kandey, Dave Steve Davy Ivan Robert Jansen Dennis Paul Tambingon, Dennis Paul Djokja, Syalia Ayu Fitriana Dwi Tirta Yudha Gaib, Dwi Tirta Yudha Eveline M. Wuisan Firdaus Fuad Halim Gaghana, Marleve Ighnatius Sasundung I. S. Gerald C. A. Nayoan Gloria A. Palit Hanny Tangkudung Hendra Riogilang Iroth, Angelia Isa, Mohamad Isri R. Mangangka, Isri R. Jeffry Swingly Frans Sumarauw Jeremia R. R. Oroh Jimmy Y. Kalumata Kalangi, Peni Patricia Kamase, Malinda Kapoh, Sharon Beatrix Karina, Farah Vida Kristoffel R. P. Kapoh La'la Monica Lagoari, Meyvi C. Lahamendu, Victor Christofel Lalamentik, Tesalonika Catharina Lambertus Tanudjaja Lumowa, Thessalonika S. G. Makasaehe, Deborah Mamahit, Donny Mambu, Venezia Syaloom Manansang, Merry Kristin Manengkey, Arsita Maria Monica, La’la Moningka, Frederiko Marchiano Imanuel Ni Kadek A. F. C. E. Subagia, Ni Kadek A. F. C. E. Olivia M Tumurang Pagayang, Enjelia Tasya Panelewen, Vivienne Pantungan, Ferdinand R. Pingkan Esterina Tampanguma, Pingkan Esterina priskila Perez Mosesa, priskila Perez Raco, Maria Gloria Raden G. Rompas Rahelga F. E. Rembet Riogilang, Herawaty Roski R.I. Legrans Rurung, Muhammad Alriansyah SATRIYAS ILYAS Shawn D. Kairupan Simaremare, Ivana W. Soekarno Soekarno Sondak, Scrivily Witsly Sukarno, David Endro Tomici Suma, Muayyad Feisal Sumardi, Mirza Arrazy Susilo, Dewi M. M. Tamboto, Yonathan Tampubolon, Eden Taslim, Febrian Thambas, Arthur Harris Tiny Mananoma Tommy Jansen, Tommy Topah, Renaldo F. Tulandi, Andre Felix Viralsia Ivana Kundimang, Viralsia Ivana Wulandarry D. Harundja