Jazim Jazim
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Febriana Saputri; Jazim Jazim; Ira Vahlia
EMTEKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/emteka.v1i1.378

Abstract

ABSTRAK Tujuan dalam pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa bahan ajar matematika dengan menggunakan pendekatan realistic mathematic education (RME) yang layak untuk digunakan peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pekalongan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model ADDIE, meliputi Analyze, Design, Development, Implement dan Evaluation. Tahap yang dilakukan oleh peneliti hanya sampai dengan tahap implement uji coba kelompok kecil kepada 15 peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Pekalongan kemudian dilanjutkan tahap evaluasi. Instrumen pengumpulan data berupa angket. Angket yang digunakan yaitu angket validasi ahli untuk menilai kelayakan produk dan angket respon peserta didik untuk menilai kepraktisan produk. Hasil validasi yang diperoleh bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan sangat layak dengan persentase validasi ahli materi 85% , ahli desain 84% dan rata-rata yang diperoleh 84,5%. Hasil uji coba kelompok kecil memperoleh persentase 87,3% dengan kategori sangat praktis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahan ajar layak dan praktis digunakan. Kata kunci: bahan ajar; pengembangan; Realistic Mathematic Education (RME) ABSTRACT The purpose of this development is to produce a product in the form of mathematics teaching materials using a realistic mathematic education (RME) approach that is suitable for use in grade X students of SMA Negeri 1 Pekalongan. The type of research used is research and development (R&D). The development model used in this research and development is the ADDIE model, which includes Analyze, Design, Development, Implement, and Evaluation. The stage carried out by researchers only reached the implementation stage of small group trials to 15 students in class X of SMA Negeri 1 Pekalongan then proceed with the evaluation phase. Data collection instruments in the form of a questionnaire. The questionnaire used was an expert validation questionnaire to assess product eligibility and student questionnaire responses to assess the practicality of the product. The results of the validation obtained by the teaching materials developed were stated to be very feasible with a validation percentage of 85% material experts, 84% design experts, and an average of 84.5%. The results of small group trials obtained a percentage of 87.3% with a very practical category. Therefore, it can be concluded that teaching material is feasible and practical to use. Keywords: development; Realistic Mathematic Education (RME); teaching materials
PEMBUATAN DAN PENDAMPINGAN POJOK LITERASI UNTUK ANAK ANAK DI KOTA METRO Rina Agustina; Yeni Rahmawati ES; Satrio Wicaksono Sudarman; Rahmad Bustanul Anwar; Sudarman Sudarman; Jazim Jazim
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The ability to read plays a role and is one of the determinants of a person's success, this is because all access to information and knowledge is always related to reading activities. elementary school age children who are still not fluent in reading words and writing. Apparently, cultural literacy has not yet been developed and introduced to children in the area, even though literacy has an important role in supporting the quality and basic abilities of students. the problem faced today is that many young children today prefer to play on their cellphones rather than read books. Many of the children were less interested or sometimes even did not have knowledge books or story books in their storage. This service activity has the following objectives, namely: 1) To support educational programs starting with early childhood, and 2) to activate early childhood interest in reading. The methods implemented in this community service activity program are: 1) Coordinating with the local Pamong with the literacy corner program, 2) Coordinating with TPA administrators and Baitul izzah TPA Trustees, 3) Coordinating with village administrators in preparing literacy corner places, 4) Look for books to read that are not used and worth reading, and 5) Coordinate with related Pamong for activity results. Based on the community service activities that have been carried out, it can be concluded that the existence of a reading corner program can increase literacy in Metro City, especially in the East Hadimulyo Village, Metro Center.AbstrakKemampuan membaca memiliki andil dan merupakan salah satu penentu sukses tidaknya seseorang, hal ini disebabkan karena semua akses innformasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki selalu berkaitan dengan kegiatan membaca. anak-anak usia sekolah dasar yang masih belum lancar membaca kata dan menulis. Tampaknya, budaya literasi masih belum dibangun dan dikenalkan kepada anak-anak daerah tersebut padahal literasi memiliki peran penting dalam menunjang kualitas dan kemampuan dasar peserta didik. masalah yang dihadapi saat ini banyak anak-anak kecil saat ini lebih memilih bermain HP daripada membaca buku. Banyak dari anak-anak yang kurang tertarik atau bahkan kadang tidak memiliki buku pengetahuan atau buku cerita di rumahnya. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan, yaitu : 1) Mendukung program pendidikan dimulai dengan anak usia dini, dan 2) menggiatkan minat baca anak-anak usia dini. Metode yang dilaksanakan dalam program kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: 1) Melakukan koordinasi dengan Pamong setempat dengan program pojok literasi, 2) Melakukan koordinasi dengan pengurus TPA serta Pembina TPA Baitul izzah, 3) Melakukan koordinasi dengan pengurus desa dalam mempersiapkan tempat pojok literasi, 4) Mencari buku-buku baca yang sudah tak terpakai dan layak baca, dan 5) Berkoordinasi dengan Pamong terkait untuk hasil kegiatan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya program pojok baca dapat meningkatkan literasi di Kota Metro khususnya di Kelurahan Hadimulyo Timur Metro Pusat. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v2i2.hal.138-143