Iswatun Qasanah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN SEBELUM TIDUR DAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DENGAN KEJADIAN INSOMNIA DI DESA TEMULUS KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS Nasriyah Nasriyah; Noor Cholifah; Iswatun Qasanah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2020): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v4i2.1369

Abstract

ABSTRAKEstablished Populations For Epidemiologic Studies of the Elderly (EPESE) mendapatkan dari 9000 responden, sekitar 29% berusia diatas 60 tahun dengan keluhan insomnia. Di Indonesia setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya keluhan susah tidur (Insomnia). Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67%. Sebagian besar lansia mengalami insomnia yang disebabkan oleh karena semakin rentannya kondisi fisik, juga perubahan fungsi sistem tubuh dan psikis (kecemasan) lansia. Mengetahui hubungan antara pola konsumsi makanan sebelum tidur dan tingkat kecemasan pada lansia dengan kejadian insomnia di Desa Temulus Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi 552 lansia (bulan Februari 2014),metode ramdom sampling, sampel 85 lansia. Uji statistik dengan Kendall-Tau. Pola konsumsi makanan sebelum tidur (p=0,000<0,05), correlation coeffisient 0,592 (kekuatan hubungan sedang pada rentang 0,40-0,599). Tingkat Kecemasan (p=0,000<0,05, correlation coeffisient 0,608 (kekuatan hubungan kuat pada rentang 0,60-0,799). Ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan sebelum tidur lansia dengan kejadian insomnia, ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan pada lansia dengan kejadian insomnia.   
PK - TIDAK MENULAR (PANDU KESEHATAN PENYAKIT KRONIS - TIDAK MENULAR) Dewi Hartinah; Zumrotun Nisak, Ana; Iswatun Qasanah
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v6i2.9856

Abstract

Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya kesepakatan tentang strategi global dalam pencegahan dan pengendalian PTM, khususnya di negara berkembang. Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Tujuan dari pengabdian masyarakt ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan dan pengendalian penyakit kronis tidak menular serta peningkatan status kesehatan masyarakat anggota PRM 02 Pasuruhan Lor melalui pembentukan pandu kesehatan penyakit kronis tidak menular. Adapun permasalahan yang dihadapi Anggota PRM 02 Pasuruhan Lor Kecamatan Jati Kabupaten Kudus yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat untuk melakukan pengelolaan dan pengendalian penyakit kronis tidak menular terutama penyakit darah tinggi atau hipertensi dan diabetes melitus. Solusi yang dapat dilakukan adalah penyuluhan kesehatan dengan penyampaian informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang pentingnya pengelolaan dan pengendalian penyakit kronis tidak menular. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi penerapan Ipteks, tahapan sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi dan pelaporan. Dari kegiatan ini, terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, serta pembentukan pandu kesehatan penyakit kronis tidak menular yang berdampak pada peningkatan motivasi dan kepatuhan dalam pengendalian penyakit kronis tidak menular. Kata Kunci: Pandu Kesehatan, Penyakit Kronis, Penyakit Tidak Menular ABSTRACT Concern about the increasing prevalence of NCDs has prompted an agreement on a global strategy for preventing and controlling NCDs, especially in developing countries. Indonesia is currently facing a double burden of disease, namely infectious diseases and non-communicable diseases. Changes in disease patterns are strongly influenced by, among other things, environmental changes, community behavior, demographic, technological, economic and socio-cultural transitions. The Objective of this community service is to increase knowledge about the management and control of non-communicable chronic diseases as well as improving the public health status of PRM 02 Pasuruhan Lor members through the formation of non-communicable chronic disease health guides. The problem faced by members of PRM 02 Pasuruhan Lor, Jati District, Kudus Regency, is the lack of public knowledge to manage and control non-communicable chronic diseases, especially high blood pressure or hypertension and diabetes mellitus. The solution that can be implemented is health education by providing clear and easy to understand information about the importance of managing and controlling non-communicable chronic diseases. The method of implementing this activity includes the application of science and technology, stages of socialization, implementation and evaluation and reporting. From this activity, there was an increase in knowledge, understanding, skills, as well as the formation of health guides for non-communicable chronic diseases which had an impact on increasing motivation and compliance in controlling non-communicable chronic diseases. Keywords: Health Guide, Chronic Disease, Non-Communicable Diseases