Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS II MIM SIDOKERTO DEWI MUSLIHAH BUDI UTAMI; SUKARI SUKARI; LAILLA HIDAYATUL AMIN; INTAN AYU WULANDARI
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v2i1.1080

Abstract

This research is an attempt to improve the learning outcomes of Akidah Akhlak through the Make a Match type of Cooperative Learning model for Class II.B students of MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen. In this case, because the model in delivering the material is still teacher-centered (lecture method) it causes students to be more passive in the ongoing learning. As a result, the learning outcomes of Akidah Akhlak are still relatively low or below the KBM, which is 75. This study uses Classroom Action Research (CAR) in the form of applying the Make a Match type of Cooperative Learning model with the aim of increasing student learning outcomes in Class II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen consisting of of three cycles and each cycle consists of planning, implementing, observing and reflecting. The subjects of this study were students of Class II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen. There were 24 students in total. The results showed that the application of the Make a Match type of Cooperative Learning method to the Class II.B students of MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen. Judging from the results of Pre-Cycle learning, only 8 students (33%) completed KBM, and 16 students (67%) had not completed, in Cycle I only 12 students (50%) completed, and 12 students (12%) not yet completed, from Cycle II there were 18 students (75%) who had completed, and only 6 students (25%) had not completed, while in Cycle III there were 21 students (88%) completed, and 3 students (12%) had not completed . From the increase in learning outcomes, this class action research was stopped in Cycle III because it had reached the classical completeness criteria, namely 85% of the total students who had completed learning were declared successful in improving the learning outcomes of Akidah Akhlak in Class II.B students of MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen Year Lesson 2019/2020. ABSTRAKPenelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak melalui model Cooperative Learning tipe Make a Match pada siswa Kelas II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen. Dalam hal ini disebabkan model dalam penyampaian materi masih berpusat pada guru (metode ceramah) menyebabkan siswa lebih cenderung pasif dalam pembelajaran berlangsung. Akibatnya hasil belajar Akidah Akhlak masih terbilang rendah atau dibawah KBM yaitu 75. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berupa penerapan model Cooperative Learning tipe Make a Match dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen yang terdiri dari tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini pada siswa Kelas II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen. Total siswa ada 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Cooperative Learning tipe Make a Match pada siswa Kelas II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen. Dilihat dari hasil belajar Pra Siklus siswa yang tuntas KBM hanya 8 siswa (33%) tuntas, dan 16 siswa (67%) yang belum tuntas, pada Siklus I hanya 12 siswa (50%) yang tuntas, dan 12 siswa (12%) belum tuntas, dari Siklus II ada 18 siswa (75%) yang tuntas, dan hanya 6 siswa (25%) yang belum tuntas, sedangkan di Siklus III terdapat 21 siswa (88%) tuntas, dan 3 siswa (12%) belum tuntas. Dari peningkatan hasil belajar tersebut penenlitian tindakan kelas ini di berhentikan di Siklus III di karenakan telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu  85% dari total siswa tuntas belajar dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak pada siswa Kelas II.B MI Muhammadiyah Plupuh, Sragen Tahun Pelajaran 2019/2020.
Implementasi Model, Nilai dan Keterlibatan Santri dalam Pendidikan Karakter di Pesantern Salafiyah Sukari Sukari
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.647 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.3170

Abstract

Implementasi model, nilai dan keterlibatan santri dalam pendidikan karakter yang utama adalah keteladanan. Orang tua memberikan contoh perilaku yang positif kepada anaknya, guru memberi contoh kepada siswa. Sementara itu, para pemimpin memberikan teladan karakter yang baik kepada masyarakat. Model pendidikan karakter di pondok pesantren Salafiyah lebih banyak mengembangkan model pendidikan keterpaduan yang mengoptimalkan seluruh komponen baik keluarga dalam hal ini adalah lingkungan asrama, kegiatan pembelajaran di pondok, dan masyarakat, serta pendidikan yang mengintegrasikan pengoptimalan potensi hati, akal, jiwa, dan fisik anak. Nilai-nilai karakter di pesantren salafiyah yang ditanamkan antara lain: a) iman, takwa, dan ikhlas merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan; b) kejujuran, tanggung jawab, kemandirian, kerja keras, disiplin, percaya diri, kreativitas, dan rasa ingin tahu merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri; c) mentaati aturan, kerjasama, dan sopan santun merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan orang lain; d) kepedulian sosial dan cinta lingkungan merupakan nilai-nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan; e) menghargai keragaman pemahaman merupakan nilai karakter dalam kaitannya dengan budaya dan adat istiadat tradisional. Selain itu keterlibatan santri dalam mewujudkan tujuan pendidikan karakter di pondok pesantren, dianggap satu hal yang tidak kalah penting. Santri sebagai salah satu aktor utama dalam pelaksanaan pendidikan karakter di pondok pesantren. Implementasi model, nilai dan keterlibatan santri dalam pendidikan karakter yang utama adalah keteladanan. Orang tua memberikan contoh perilaku yang positif kepada anaknya, guru memberi contoh kepada siswa. Sementara itu, para pemimpin memberikan teladan karakter yang baik kepada masyarakat. Model pendidikan karakter di pondok pesantren Salafiyah lebih banyak mengembangkan model pendidikan keterpaduan yang mengoptimalkan seluruh komponen baik keluarga dalam hal ini adalah lingkungan asrama, kegiatan pembelajaran di pondok, dan masyarakat, serta pendidikan yang mengintegrasikan pengoptimalan potensi hati, akal, jiwa, dan fisik anak. Nilai-nilai karakter di pesantren salafiyah yang ditanamkan antara lain: a) iman, takwa, dan ikhlas merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan; b) kejujuran, tanggung jawab, kemandirian, kerja keras, disiplin, percaya diri, kreativitas, dan rasa ingin tahu merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri; c) mentaati aturan, kerjasama, dan sopan santun merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan orang lain; d) kepedulian sosial dan cinta lingkungan merupakan nilai-nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan; e) menghargai keragaman pemahaman merupakan nilai karakter dalam kaitannya dengan budaya dan adat istiadat tradisional. Selain itu keterlibatan santri dalam mewujudkan tujuan pendidikan karakter di pondok pesantren, dianggap satu hal yang tidak kalah penting. Santri sebagai salah satu aktor utama dalam pelaksanaan pendidikan karakter di pondok pesantren.
MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN S Sukari
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 15, No. 2 Oktober 2019
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.445 KB) | DOI: 10.54090/mu.24

Abstract

Pendidikan adalah suatu bidang yang bersifat dinamis. Dari masa ke masa, pendidikan melalui perubahan yang bersesuaian dengan kemajuan pemikiran, kehendak dan teknologi manusia. Perubahan yang dirasakan sekarang bukan saja berlaku dalam kepengurusan sekolah, malah kandungan kurikulum serta kaidah pengajaran turut mengalami perubahan mengikuti masa. Sehingga dengan zaman informasi memaksa kita mengubah cara hidup dan cara kita bekerja.Lebih awal kita menyesuaikan diri, lebih cepat kita mempelajari ilmu baru ini, maka akan lebih baik dimasa depan. Justeru itu, aspek teknologi perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah sebagai satu daya usaha ke arah memupuk minat sikap positif terhadap perkembangan teknologi( penggunaan komputer, internet dan sebagainya). Penggunaan pelbagai jenis media elektronik juga memberi peluang kepada setiap murid untuk menguasai ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih menarik dan berkesan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu secara menyeluruh. Beberapa bentuk pemanfaatan multimedia berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran meliputi: 1) Multimedia Presentasi;2) Program multimedia Interaktif;3) Sarana Simulasi;4) Video Pembelajaran;5) Internet dalam pembelajaran.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HAMKA Sukari Sukari
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 17, No. 2 Oktober 2021
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.501 KB) | DOI: 10.54090/mu.49

Abstract

That the current moral collapse is due to the values ​​of honesty, truth, justice, please help, and compassion have been replaced by misuse, oppression, tackle each other, deception, and mutual harm. So much slander and fighting sheep, licking, corruption, and many other disobedience. The description of social violations occurring in this nation opens space to reflect on the extent to which formal education efforts, which are nationally organized institutions, educate, direct and guide students in a normative way. Because in his view that education is a means of educating personal character. As an Islamic Figure, Hamka's views on Islamic education are very deep. According to Hamka, education is the parents' religious guidance for children by: helping humans to obtain a decent living, but more than that, with human knowledge, they will be able to know their God, refine their morals, and always try to seek the pleasure of God. Therefore, the purpose of education is to serve and worship Him. Therefore, in educational material must include the following three things, namely: science, charity, morals and justice. So we should appreciate Buya Hamka's efforts to participate in developing the intellectual life of the nation by applying its views on education. He founded the Al-Azhar Foundation, which has spread its branches throughout Indonesia.
ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PERIODISASI KEPALA SEKOLAH S Sukari
MAMBA'UL 'ULUM Vol. 18, No. 2 Oktober 2022
Publisher : Institut Islam Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54090/mu.70

Abstract

Purposes of the research are to reveal and to analyze clearly and carefully about: (1) internal and external factors of SWOT analysis of SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta that had led it to achieve ISO 9001-2000 certificate, (b) attempts that had been performed by SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta that made it to achieve ISO 9001-2000 certificate, (c) implementation of TQM values of SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta so that it had achieved ISO 9001-2000 certificate. The research is a case study one. Object of the research is implementation of total quality management (TQM) in SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta. Qualitative method is used to analyze data obtained from observations, interview, and photograph documentation. Then, the data is analyzed qualitatively and descriptively. Based on the problem statements, results of the research, and discussion of the research, it can be concluded that SWOT analysis in SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta revealed: (1) Strengths that the vocational school has are its policy of School Based Management (MPMBS), it had ISO 9001-2000 certificate, its strategic location, its adequate education facilities and infrastructure, and its human resources that are potential enough. (2) Weaknesses that the vocational school has are its insufficient fund to meet all requirements, there are some teachers/employees who are difficult to accept changes toward improvements, and as partner of vocational schools, industrial/business world has inadequate participation in helping them to provide apprenticeship places and employments for students of vocational schools. (3) Opportunities that the vocational school has are: the increased demands of public, and there is a freedom for a vocational school to develop its own curriculum that suitable with needs of market. (4) Threats that the vocational school faces are development of science and technology especially there is a gap between needs of labor markets and existing learning systems of vocational schools, and limited job opportunities that suitable with existing vocational programs. Attempts that had been performed by SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta in achieving ISO 9001-2000 certificate were in line with socialization and implementation of TQM values through several stages, namely, preparation stage, implementation stage and stage of achieving ISO 9001-2000 certificate and post-certification stage in which continuous system improvements should be performed. Generally, the TQM values can be implemented well in SMK Muhammadiyah 1 of Surakarta. Levels of obsession to quality and teamwork were in good criteria, whereas level of focus to customer, education and training, and level of involvement and empowerment of employees that can be implemented were in good criteria.
Keterkaitan Antara Minat Membaca Dengan Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2022/2023 Ummu Rosyidah; Sukari Sukari; Sugiyat Sugiyat
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan minat baca dengan siswa prestasi pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Jenis penelitian ini menggunakan metode lapangan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data Tekniknya dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sementara data Analisis dilakukan dengan cara mereduksi atau memilih data, menyajikan data dan menggambar kesimpulan dari esai. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh personel sekolah, mulai dari kepala sekolah, kepala TU, guru mata pelajaran PAI, dan siswa yang juga bisa ditambahkan sesuai kebutuhan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Adanya keterkaitan antara minat baca dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam pada SMA Negeri 1 Gemolong masih sangat erat kaitannya. Pentingnya menciptakan Minat membaca akan sangat bermanfaat bagi setiap orang untuk menambah ide dengan cara yang berbeda-beda. Di dalam Selain itu, terdapat juga faktor penghambat dan strategi untuk meningkatkan kebiasaan membaca Siswa SMA Negeri 1 Gemolong. Solusinya adalah dengan lebih meningkatkan minat membaca karena tentunya sangat bermanfaat bagi setiap orang untuk memperluas wawasannya berbagai cara agar dengan banyak membaca bisa mendapat banyak ilmu baru dan ide-ide yang kemudian dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari.