Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DENGAN KEJADIAN PERDARAH POSTPARTUM PRIMER DI BPS HERMIN SIGIT AMPEL BOYOLALI Eka Yuliana Widianti; Atik Setiyaningsih Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
Jurnal Kebidanan VOLUME 6 NO.1 JUNI 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v6i1.128

Abstract

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DENGAN KEJADIAN PERDARAH POSTPARTUM PRIMER DI BPS HERMIN SIGIT AMPEL BOYOLALI Eka Yuliana Widianti & Atik Setiyaningsih Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali   ABSTRAK Perdarahan postpartum merupakan salah satu penyebab kematian ibu yang sulit di tanggulangi, sehingga masih menjadi masalah kesehatan utama. Berdasarkan study pendahuluan yang penulis lakukan di Bps Hermin Sigit sebanyak 106, dan yang mengalami perdarahan sebanyak 31 orang. 15 disebabkan karena jarak kelahiran dan lainnya disebabkan faktor lain yaitu karena atonia uteri, trauma laserasi, dan retensio plasenta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan jarak kelahiran dengan terhadap perdarahan postpartum pada ibu bersalin di Bps Hermin Sigit Ampel Boyolali. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian survey analitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah retrospektif. Populasi penelitian ini sejumlah 106 Ibu Bersalin di BPS Hermin Sigit Ampel Boyolali, dengan sampel 84 responden. Metode pengumpulan data menggunakan rekam medis dan cheklist. Analisis data menggunakan chi square. Dari hasil chi square menunjukkan adanya hubungan jarak kelahiran dengan kejadian perdarahan postpartum. Hasil analisis chi square, nilai X² hitung 31.220 dan P.value 0,000. Level signifikan 5% (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak, Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah  Ada pengaruh yang signifikan antara hubungan jarak kelahiran dengan kejadian perdarahan postpartum.   Kata kunci : Jarak Kelahiran, Perdarahan Postpartum
EFEKTIFITAS BREAST CARE POST PARTUM TERHADAP PRODUKSI ASI Wijayanti, Titik; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.02, DESEMBER 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i02.224

Abstract

ABSTRAKPerawatan payudara masa nifas (Breast Care Post Partum) merupakan suatu kebutuhan bagi ibu nifas. Dimana dengan perawatan payudara akan sangat membantu pengeluaran ASI yang berimbas pada peningkatan produksi ASI. Dengan produksi ASI yang berlimpah, bayi akan mendapatkan ASI Eksklusif. Cakupan ASI Eksklusif di kab. Semarang  pada tahun 2014 masih dibawah target  yaitu 44,3 %, demikian juga di Susukan hanya sebesar 24,8 % (Profil Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2014). Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan ASI Eksklusif, salah satunya adalah faktor rangsangan yang berupa perawatan payudara. Apabila seorang ibu nifas diberi rangsangan berupa metode breast care secara rutin akan membantu meningkatkan produksi ASI sehingga ibu bisa menyusui secara eksklusif. (Soetjiningsih, 2010). Penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan non equvalentcontrol group desain yaitu suatu penelitian yang terdapat kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. (Notoatmodjo, 2005). Kelompok kontrol adalah ibu nifas yang tidak dilakukan breast care dan kelompok perlakuan adalah ibu nifas dengan breast care. Responden adalah ibu nifas hari ke-1 sampai hari ke-7. Untuk kelompok perlakuan diberikan breast care 2x sehari (pagi dan sore)  kemudian diobservasi produksi ASI-nya pada hari ke-8. Responden sejumlah 36 ibu nifas, diambil dengan tehnik purposive sampling terdiri dari 18 ibu nifas dengan breast care  dan 18 ibu nifas tidak diberikan breast care. Hasil perhitungan independent t-test diketahui bahwa besarnya nilai t-hit (16.40) > t-tab (1.691). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Breastcare Postpastum efektif meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.Kata Kunci : Produksi ASI, Breast Care post partum..POSTPARTUM BREASTCARE EFFECTIVENESS OF PRODUCTION ASI ABSTRACTBreast Care Post Partum is a requirement for postpartum mothers. Where to breast care will greatly assist ASI expenditures which impact on the increase in milk production. With the abundant production of milk, the baby will be breastfed exclusively. Scope of exclusive breastfeeding in the district. Semarang in 2014 was still below target at 44.3%, so in Susukan only by 24.8% (Semarang District Health Profile 2014). Many factors affect the low coverage of exclusive breastfeeding, one of which is a factor stimulation in the form of breast care. If a given stimulus in the form of postpartum mothers breast care routine methods will help increase milk production so that mothers can breastfeed exclusively. (Soetjiningsih, 2010). Study is a quasi-experimental research with non equvalentcontrol approach to the design of a study group contained treatment group and the control group. (Notoatmodjo, 2005). The control group was postpartum mothers who do not breast care and the treatment group was puerperal women with breast care. Respondents are postpartum mothers day 1 to day 7. For the treatment group given breast care 2x a day (morning and evening) and then observed their milk production on the 8th day. Respondents number 36 puerperal women, taken by purposive sampling technique consisted of 18 puerperal women with breast care and 18 postpartum mother was not given breast care. Results of independent t-test calculation is known that the value of t-hit (16:40) > t-tab (1.691). It can be concluded that Breastcare Postpastum effectively increase milk production in nursing mothers.Keywords: milk production, post partum Breast Care.
EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG BUKU KIA Wijayanti, Titik; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 01, JUNI 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i01.299

Abstract

ABSTRAKTingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Boyolali terlihat dari data tahun 2014 sebesar 93,05/100.000 kelahiran hidup.  Penyebab kasus kematian di Boyolali tersebut karena ekalmsi, perdarahan, infeksi dan lain-lain. (Dinkes Kab. Boyolali, 2014). Kematian ibu dapat dicegah apabila dapat dilaksanakan penanganan secara cepat dan tepat. Penanganan cepat dapat dilakukan apabila penyakit dapat dideteksi secara dini. Pengetahuan tentang deteksi dini dapat diperoleh melalui kelas ibu hamil di tingkat desa yang merupakan program dari pemerintah yang dicanangkan sejak tahun 2009. Salah satu media yang digunakan pada saat kelas ibu hamil adalah buku KIA. Di dalam buku KIA terdapat berbagai informasi tentang kesehatan ibu dan anak termasuk deteksi dini komplikasi/ penyulit. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan One group pretest-posttest,  dimana kelompok ibu hamil diberikan pre test terlebih dahulu, kemudian diberikan perlakukan kelas ibu hamil 4x pertemuan dan diakhiri dengan post test. Populasi sejumlah 31 orang ibu hamil dengan responden 30 ibu hamil, diambil dengan tehnik purposive sampling. Penelitian dilakukan di desa Kragilan, Mojosongo, Boyolali.  Analisis data  menggunakan paired t test. Hasil penelitian menunjukan pada saat pre test, responden yang memiliki pengetahuan tentang Buku KIA pada kategori baik (76% - 100%) sebanyak 3 responden (10%), dan pada saat post test, pengetahuan responden tentang buku KIA pada kategori baik mengalami peningkatan menjadi 20 responden (66,7%). Hasil analisis data menunjukkan nilai ρ-value (0,00) < α (0,05) yang artinya kelas ibu hamil efektif meningkatkan pengetahuan tentang Buku KIA. Nilai corelation 0,856 menunjukkan bahwa kelas ibu hamil memiliki pengaruh yang erat terhadap peningkatan pengetahuan tentang Buku KIA.Kata kunci : kelas ibu hamil, pengetahuan tentang buku KIA    EFFECTIVENESS OF PREGNANT WOMEN CLASS ON IMPROVEMENT KNOWLEDGE ABOUT KIA BOOKABSTRACTThe high maternal mortality rate (MMR) in Boyolali is seen from 2014 data of 93.05 / 100,000 live births. The cause of death cases in Boyolali is due to ekalmsi, bleeding, infection and others. (Health Office Boyolali District, 2014). Maternal death can be prevented if handling can be done quickly and accurately. Fast treatment can be done if the disease can be detected early. Knowledge of early detection can be obtained through pregnant women's classes at the village level which is a government program proclaimed since 2009. One of the media used during the pregnant mother's class is the KIA book. In KIA books there are various information about maternal and child health including early detection of complications / complications. This research is a quasi experiment research with One group pretest-posttest design, where group of pregnant mother is given pre test first, then given treatment class of 4x pregnant woman meeting and ending with post test. The population of 31 pregnant women with respondents 30 pregnant women, taken with purposive sampling technique. The study was conducted in the village of Kragilan, Mojosongo, Boyolali. Data analysis using paired t test. The result of the research shows that in the pre test, respondents who have knowledge about KIA Book in good category (76% - 100%) are 3 respondents (10%), and at post test, the knowledge of respondents about KIA book in good category has increased to become 20 respondents (66.7%). The result of data analysis shows the value of ρ-value (0,00) <α (0,05), which means the maternal class is effective to increase the knowledge of KIA Book. The value of corelation 0.856 indicates that the class of pregnant women has a close influence on the increased knowledge of the KIA Book.Keywords: class of pregnant mother, knowledge of KIA book
HUBUNGAN PERAN KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA Wahyuningsih, Wiwid; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.327

Abstract

Wiwid Wahyuningsih 1) Atik Setiyaningsih2)1)  2) Program Studi D-III Kebidanan Stikes Estu Utomo BoyolaliE-mail: wiwidwahyu@yahoo.com, atikeub.17@gmail.comABSTRAKLatar Belakang : Keberadaan kader di posyandu sebagai salah satu sistem penyelenggarakan pelayanan sangat dibutuhkan. Mereka adalah ujung tombak  pelayanan kesehatan yang merupakan kepanjangtanganan puskesmas Jawa Tengah tahun 2011 jumlah gizi kurang 5,35% dan gizi buruk 0,10%. Untuk Kabupaten Semarang dari 23.562 balita yang ditimbang pada tahun 2011 gizi lebih 1,13%, gizi baik 93,51%, gizi kurang 4,86% dan gizi buruk 0,49% (DepKes Prov Jateng, 2011). Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader posyandu dengan status gizi balita. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Posyandu Mawar di Desa Gedangan sejumlah 40 responden, dengan teknik total sampling dan analisa data chi square. Hasil Penelitian : Hasil perhitungan chi square di peroleh X² hitung 10.644 pada df=4, P.value 0.031 dimana probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,001 < 0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan : ada hubungan antara peran kader posyandu dengan status gizi pada balita.Kata Kunci : peran kader , status gizi balitaCADERE ROLE RELATIONSHIP WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN POSYANDUABSTRACTBackground : posyandu cadre in Existence as one of the 56th's service system is urgently needed. They are the tip of the Spear is a kepanjangtanganan health services clinics in Central Java in 2011 the amount of nutrition less 5.35% 0.10% and malnutrition. To Semarang from 23.562 toddler who weighed in 2011 more nutritional 1.13%, 93,51%, good nutrition nutrition less 4.86% and 0.49% poor nutrition (Department of Health Central Java Prov., 2011). Objective : the research aims to find out the relationship role of posyandu cadre with the nutritional status of children. Methods : the design of this research is a survey using the analytic approach of cross sectional. The population in this study are all the toddlers at the Rose in the village of Posyandu Gedangan some 38 respondents, with total sample techniques and data analysis a chi square. The results :. The chi square calculation results in getting X ² count 10.644 on df = 4, P. value 0.031 where probability is smaller than the level of significant 5% (0.001 < 0.05) mean Ha Ho accepted and rejected. Conclusion : there is a connection between the role of cadres of posyandu with nutritional status on toddlers.Keywords : The Role of cadres, Toddler Nutrition Status
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU POST PARTUM DENGAN PIJAT OKSITOSIN DI BPM NGUDI RAHARJO CEPOGO Wijayanti, Titik; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.354

Abstract

ABSTRAKASI Eksklusif diberikan  hingga bayi berusia 6 bulan, dimana ASI eksklusif merupakan salah satu indikator kesehatan anak. (Profil Kesehatan Indonesia, 2014 : 106). Di kabupaten Boyolali pada tahun 2014 cakupan ASI eksklusif hanya mencapai 15,6 % dan untuk cakupan ASI Eksklusif di kecamatan Cepogo 65,1 %. (Profil Kesehatan Kab. Boyolali, 2014). Upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif antara lain adalah pijat oksitosin. Pijat okstosin merupakan metode baru yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, keluarga terutama suami sehingga belum banyak ibu post partum yang tahu dan mau melakukan pijat oksitosin. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang antara lain umur, pendidikan dan sosial ekonomi (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum di BPM Ngudi Raharjo Cepogo pada bulan Maret – Juni 2017 sejumlah 60 ibu post partum. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang melakukan pijat oksitosin di BPM Nguji Raharjo Cepogo sejumlah 30 ibu post partum dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu post partum yang melakukan pijat oksitosin berumur 20 – 35 tahun sebanyak 21 responden (70%), memiliki pendidikan menengah (SMA) sebanyak 18 responden ( 60%) serta bekerja sebanyak 18 responden (60%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa umur, pendidikan dan pekerjaan merupakan faktor pembentuk perilaku pijat oksitosin pada ibu post partum di BPM Ngudi Raharjo Cepogo.Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Umur, Pendidikan, Pekerjaan. DESCRIPTION OF CHARACTERISTICS OF POST PARTUM MOTHER WITH OXYTOSIN MASSAGE IN BPM NGUDI RAHARJO CEPOGOABSTRACTExclusive breastfeeding is given until babies are 6 months old, where exclusive breastfeeding is an indicator of children's health. (Indonesia Health Profile, 2014: 106). In Boyolali district in 2014 exclusive breastfeeding coverage only reached 15.6% and for exclusive breastfeeding coverage in Cepogo sub-district 65.1%. (Health Profile of Boyolali Regency, 2014). Efforts to increase the coverage of exclusive breastfeeding include oxytocin massage. Ostosin massage is a new method that can be done by health workers, families, especially husbands so that not many post partum mothers know and want to do oxytocin massage. Several factors that influence a person's health behavior include age, education and socioeconomic (Notoatmodjo, 2010). The design of this research is quantitative descriptive research. The population in this study were all post partum mothers in BPM Ngudi Raharjo Cepogo in March - June 2017, as many as 60 post partum mothers. The sample in this study was post partum mothers who performed oxytocin massage at BPM Nguji Raharjo Cepogo with 30 post partum mothers using purposive sampling technique. The results showed that the majority of post partum mothers who did oxytocin massage aged 20 - 35 years were 21 respondents (70%), had secondary education (SMA) as many as 18 respondents (60%) and worked as many as 18 respondents (60%). Thus it can be concluded that age, education and occupation are the factors forming the behavior of oxytocin massage in post partum mothers at BPM Ngudi Raharjo Cepogo.Keywords: Oxytocin Massage, Age, Education, Work.
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT Setiyaningsih, Atik; ., Sutriyanti
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 02, DESEMBER 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i02.401

Abstract

ABSTRAKLatar belakang : Prevalensi scabies di Indonesia menurut Depkes RI berdasarkan data dari puskesmas seluruh Indonesia tahun 2014 adalah 7,4%-12,9. Di Boyolali penyakit scabies merupakan urutan ke 10 penyakit menular pada tahun 2009.. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun jamur. Penyakit yang sering muncul karena kurangnya kebersihan diri adalah berbagai penyakit kulit. Penyakit ini mudah menular dan banyak faktor yang membantu penyebarannya antara lain kemiskinan, higiene individu yang jelek dan lingkungan yang tidak sehat. Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit kulit. Metode Penelitian : penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik sampling total sampling. Dari semua anak Panti Asuhan , jumlah sampel sebanyak 41 responden. Instrumen penelitian menggunakan alat pengukuran kuesioner. Hasil Penelitian : Hasil penelitian mengenai hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit kulit dengan program SPSS 16. Didapatkan p-value 0.001 < 0.05 dan X2hitung 13,824 > X2tabel 5,591. Kesimpulan: Ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit kulitKata kunci : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Kejadian Penyakit KulitRELATIONSHIP BEHAVIOR CLEAN AND HEALTHY WITH GENESIS SKIN DISEASESABSTRACTBackground : The prevalence of scabies in Indonesia according to the Indonesian Ministry of Health based on data from health centers throughout Indonesia in 2014 was 7.4% -12.9. In Boyolali, scabies was the 10th infectious disease in 2009. The climate that facilitates the development of bacteria, parasites and fungi . Disease that often arise due to lack of personal hygiene is a variety of skin diseases . The disease is easily spread and a lot of factors that help spread include poverty , poor individual hygiene and unhealthy environment. Research  Objective: To identify the relationship clean and healthy behaviors with the incidence of skin disease. Research  Methods: This study was conducted observation studies using cross sectional analytic and total sampling using sampling techniques . Of all the children's orphanage , the total sample of 41 respondents . Instrument research using questionnaires measuring tool . Research  Results: The results of research on the relationship of the behavior of living clean and healthy with the incidence of skin disease with SPSS 16. Obtained p-value 0.001 < 0.05, and X2hitung 13.824 > 5.591 X2tabel. Conclusion : There is a relationship clean and healthy behaviors with the incidence of skin disease  Keywords : Behavior Clean And Healthy , Genesis Skin Diseases
PENGARUH PENYULUHAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICES (IUD) PADA PASANGAN USIA SUBUR Sulistiani, Ardiani; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.01, JUNI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i01.420

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah KB suntik sebesar 62,77%, terbanyak kedua yaitu pil 17,24%, Intra Uterine Devices (IUD) merupakan salah satu alat kontrasepsi jangka panjang mendapatkan urutan ketiga sebesar 7,15%, KB implant sebanyak 6,99%, metode operasi wanita 2,78%, metode operasi pria 0,53% kondom 1,22%. Masih sedikitnya pengguna KB IUD dapat dikarenakan kurangnya pengetahuan dan sikap ibu yang negatif tentang KB IUD. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyuluhan media video terhadap peningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) pada pasangan usia subur. Metode: Penelitian pre eksperimen, dengan pendekatan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah Pasangan Usia Subur di PMB Ardiani sejumlah 38 responden Analisis bivariat menggunakan wilcoxon. Hasil: Adapengaruh penyuluhan media video untuk meningkatkan pengetahuan tentang kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) pada pasangan usia subur ((0,000<0,05).Ada pengaruh penyuluhan media video untuk meningkatkan sikap tentang kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) pada pasangan usia subur (0,000<0,05).Kesimpulan: diharapkansetelah dilakukan penyuluhan menggunakan media video masyarakat mau menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang salah satunya Intra Uterine Devices (IUD)dan diharapkan media video dapat digunakan untuk  penyuluhan.Kata Kunci : Penyuluhan, Media video, Pengetahuan , Sikap, Intra Uterine Devices (IUD)                    THE EFFECT OF VIDEO MEDIA COUNSELING ON IMPROVING KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT INTRACEPTION CONTRACEPTION OF INTRA UTERINE DEVICES ( IUD ) IN FERTILIZER AGE PAIRSABSTRACTBackground; the most widely used contraceptive method in Indonesia is injection contraceptive at 62.77%, the second largest is the pill 17.24%, Intra Utrine Devices ( IUD ) is one of the long-term contraceptives getting the third of 7.15%. Implant contraception was 6.99% , female surgery method 2.78%, male surgery method 0.53% condom 1.22%. the still few users of the IUD KB can due to the lack of knowllede and negative attitudes of mothers about the IUD KB. Objective : To determine the effect of video media counseling on increasing knowledge and attitudes about Intra Utrin Devices ( IUD ) contraception in fertile age couples.Methods : Pre – experimental research, using one group pre -test-post-test design approach. The population in this study were 38 fertile couples at PMB Ardiani. Bivariate analysis used Wilcoxon.Results : There is an effect of video media counseling to increase knowledge about intrauterine devices ( IUD ) contraception in reproductive age couples (0,000<0.05 ). There is an effect of video media education to improve attitudes about intrauterine devices ( IUD ) contraception in age couples. Fertile 9 0.000<0.05 )Conclusion : it is hopes that after counseling using video media, the community will want to use long- term contraceptives, one of which is Intra Uterine devices ( IUD ) and it is hoped that video media can be used for counselin.Keywords : counseling, video media, knowledge, attitudes, intra Uterine Devices ( IUD )
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA KARANGTARUNA SAS DENGAN KEPATUHAN MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI KELIPAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Setiyaningsih, Atik; Sulistiani, Ardiani
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.468

Abstract

ABSTRAKLatar belakang  : Masalah kesehatan dunia yang saat ini menjadi sorotan dan sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari ilmuwan kesehatan dan masyarakat umum adalah penyakit akibat Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh corona virus yang terus mengalami peningkatan dan menjadikan pandemi di seluruh Negara terutama di Indonesia. Covid-19 dapat dicegah dengan pengetahuan dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Survei awal pendahuluan diketahui bahwa ada 7 responden yang tidak mempercayai adanya Covid-19 dan sebagian besar tidak menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan Remaja  Karangtaruna SAS  dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 Desa Kelipan, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali. Metodeologi Penelitin : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 agustus 2020 sd 29 September 2020. Menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh Remaja Karangtaruna SAS Desa Kelipan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali yang berjumlah 42 orang.  Sampel diambil secara Total Sampling sebanyak 42 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Luaran dalam penelitian ini adalah Jurnal Ilmiah Kebidanan. Analisis data menggunakan Uji Rank Spearman. Didapatkan hasil p-value sebesar 0,000 (p<0,05) maka Ho ditolak dan dinyatakan ada hubungan. Hasil Penelitian : Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ada hubungan pengetahuan Remaja Karangtaruna SAS  dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.Kata Kunci : Covid-19, Pengetahuan Covid-19, Protokol KesehatanTHE RELATIONSHIP OF THE KNOWLEDGE OF ADOLESCENT KNOWLEDGE KARANGTARUNA SAS WITH COMPLIANCE WITH APPLYING HEALTH PROTOCOLS AS AN EFFORT TO PREVENT THE TRANSMISSION OF COVID-19 IN KELIPAN, NGEMPLAK DISTRICT, BOYOLALI REGENCYABSTRACTBackground: The world health problem that is currently in the spotlight and is very important to get the attention of health scientists and the general public is a disease caused by Covid-19, a disease caused by the corona virus which continues to increase and causes a pandemic in all countries, especially in Indonesia. Covid-19 can be prevented with public knowledge and compliance in implementing health protocols. The preliminary preliminary survey found that there were 7 respondents who did not believe in the existence of Covid-19 and most did not implement the health protocols recommended by the government. Reserch Methodology : The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of Karangtaruna SAS Youth and compliance in implementing health protocols as an effort to prevent transmission of Covid-19 in Kelipan Village, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali. Research result : This research was conducted on August 6, 2020 to September 29, 2020. Using a quantitative method with a cross sectional approach. The research population is all Youth Karangtaruna SAS Kelipan Village, Kec. Ngemplak, Boyolali Regency, totaling 42 people. Samples were taken by total sampling as many as 42 respondents. The research instrument used a questionnaire. Data analysis using Spearman Rank Test. The p-value is 0.000 (p<0.05), then Ho is rejected and it is stated that there is a relationship. Conclusion  :The Conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge of Karangtaruna SAS Youth and compliance in implementing health protocols as an effort to prevent Covid-19 transmission.Keywords: Covid-19, Knowledge of Covid-19, Health Protocol
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI KELURAHAN GIRIPURWO KABUPATEN WONOGIRI Wahyuningsih, Wahyuningsih; Harwati, Rina; Rismawati, Rismawati; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 14. NO.01, JUNI 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v14i01.520

Abstract

Pada awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan munculnya virus jenis baru yakni coronavirus (SARS-CoV-2) yang dapat menimbulkan penyakit yang bernama Coronoavirus Disese 2019 atau disingkat menjadi COVID-19, wabah virus COVID-19 secara tidak langsung menggerkan dunia global. Sejak pertama kali kasus positif COVID-19 ini diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020 lalu, virus ini menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah di Indonesia. Sampai saat ini bulan Juli 2021 kementrian kesehatan melaporkan kasus positif COVID-19 adalah 3,08 juta kasus, sembuh 2,34 juta, dan meninggal dunia 80.859 (www.covid19.co.id). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader tentang pencegahan penyebaran covid-19 di Kelurahan Giripurwo. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment Design yaitu jenis desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Peneliti menggunakan rancangan Two Pretest -Posttest With Control Group dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol atau kelompok pembanding penelitian tersebut dengan sampel 65 untuk masing-masing kelompok. Hasil penelitian menggunakan uji analisis mann whitney test adalah: ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen yakni sebesar 18,5%. Kesimpulannya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader tentang pencegahan penyebaran covid-19.
FENOMENOLOGI RUJUKAN KASUS KEGAWAT-DARURATAN MATERNAL DI RSUD TRIKORA SALAKAN OLEH BIDAN DESA1 ., Yanti; Zahra Indah Sabesal, Mega; Setiyaningsih, Atik
Jurnal Kebidanan VOLUME 14, NO.02 DESEMBER 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v14i02.556

Abstract

Latar belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi merupakan permasalahan kesehatan di Indonesia yang belum terselesaikan sampai saat ini. RSUD Trikora merupakan satu-satunya rumah sakit di kabupaten Bangggai Kepulauan yang pada tahun 2021 terdapat 7 kasus kematian ibu. Penyebab AKI tersering adalah pre eklampsia atau eklampsia, perdarahan, serta sepsis puerperalis. Ironisnya kasus kegawatdaruratan maternal yang seharusnya dapat dicegah bila tertangani lebih cepat di rumah sakit, menjadi tertunda karena adanya hambatan-hambatan yang sering ditemui oleh bidan desa saat proses merujuk ke rumah sakit. Tujuan : untuk menggali secara mendalam fenomenologi kasus kegawat daruratan maternal yang dirujuk oleh bidan desa ke RSUD Trikora Salakan. Metode : Jenis penelitian study deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama adalah 4 (empat) bidan desa bidan desa yang melakukan rujukan kasus kegawat-daruratan maternal ke RSUD Trikora Salakan. Informan Pendukungnya adalah 4 (empat) orang ibu bersalin yang dirujuk dan informan kunci adalah 2 (dua) bidan di pusat rujukan. Peneliti berfungsi sebagai instrumen utama dan alat pengumpul data menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian: Berdasarkan tematik analisis, dari 5 tema, antisipasi kasus kegawat-daruratan maternal yang telah dilakukan antara lain melalui skrining saat ANC dan pemberian KIE oleh bidan desa. Untuk penatalaksanakan pra rujukan melalui penerapan prinsip BAKSOKUDO, dan paska rujuk melalui kunjungan rumah. Hambatan dalam proses rujukan yang ditemukan yaitu minimnya jumlah petugas, kurangnya motivasi, kurangnya pemahaman SOP, terbatasnya anggaran dan sarana prasarana. Upaya untuk mengantisipasi hambatan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan keluarga, pemberian motivasi, serta melakukan advokasi kepada para pemangku kebijakan. Kesimpulan dan Saran : proses rujukan masih memerlukan banyak perbaikan, bidan perlu meningkatkan kualitas rujukan dan memantau resiko tinggi dan lebih proaktif dalam memberikan pendidikan kesehatan. Diperlukan kerjasama lintas sektor dari pemerintah desa, pemerintah daerah hingga ke pemerintah pusat untuk membantu mengatasi hambatan-hambatan yang sering ditemui bidan desa. Kata Kunci : Sistem Rujukan, Bidan Desa, Kegawatdaruratan Maternal