Anemia menjadi permasalahan gizi di berbagai negara termasuk Indonesia dengan prevalensi terbesar terjadi pada remaja putri. Remaja putri menjadi kelompok yang berisiko terkait kejadian anemia dan salah satunya berhubungan dengan status gizi. Di Pondok Pesantren Nuruddin sebagain besar remaja putri mengalami gejala anemia dan tidak pernah dilakukan pemeriksaan anemia oleh petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebesar 38 remaja putri dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling, analisis data bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 60,5% dengan hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri pvalue 0,004 (<0,05) POR 10,111. Simpulan penelitian status gizi yang berisiko menyebabkan remaja putri akan mengalami 10 kali kejadian anemia. Perlu disarankan dilakukan screening sebagai deteksi dini dan kerjasama dengan petugas kesehatan untuk pemberian tablet tambah darah