AbstractChild-rearing in the digital age faces many challenges. One such challenge can be seen in the parenting styles of previous generations, which often carried emotional wounds (inner child) and passed these patterns of care onto children in the digital age. A tendency toward parenting styles that are less reflective of Islamic values and fail to meet children's emotional needs has been identified at KB Aisyiyah and RA Al Islam Karangrejo, Sukodadi, Lamongan. The objective of this service project is to establish positive parenting patterns rooted in Islamic educational philosophy and inner child healing. The methods employed include reflective training and group discussions with parents. The outcomes of the activities demonstrate an enhanced understanding among participants regarding the importance of emotional awareness and Islamic parenting principles such as compassion (rahmah), discipline (ta'dib), and education (tarbiyah). The activity also motivated participants to reflect on their childhood experiences in shaping healthier parenting patterns. These findings indicate that integrating Islamic values with psychological approaches is relevant for fostering a generation that is more balanced spiritually and emotionally.AbstrakPengasuhan anak di era digital menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan dapat dilihat dari pola asuh orang tua zaman dulu yang menyimpan luka batin (inner child) dan diturunkan pola pengasuhannya tersebut pada anak di era digital. Kecenderungan pola asuh kurang reflektif terhadap nilai-nilai Islam dan belum memenuhi kebutuhan emosional anak teridentifikasi di KB Aisyiyah dan RA Al Islam Karangrejo, Sukodadi, Lamongan. Tujuan pengabdian ini yaitu membangun pola asuh positif berbasis filsafat pendidikan Islam dan penyembuhan inner child. Metode yang digunakan adalah pelatihan reflektif, dan diskusi kelompok bersama wali murid. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap pentingnya kesadaran emosional dan prinsip-prinsip pengasuhan Islami seperti rahmah, tadib, dan tarbiyah. Kegiatan ini juga memotivasi peserta untuk merefleksikan pengalaman masa kecil mereka dalam membentuk pola asuh yang lebih sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa penggabungan nilai Islam dan pendekatan psikologis relevan untuk membentuk generasi yang lebih seimbang secara spiritual dan emosional.Kata Kunci: Pola Asuh Positif; Filsafat Pendidikan Islam; Inner Child