Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PERILAKU BELAJAR MAHASISWA DI ASRAMA ASMAT KELAPA LIMA MERAUKE Yohanes Hendro Pranyoto; Apang Pinim
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 2 (2022): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Topik tulisan ini terinspirasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di asrama Asmat Merauke yakni hampir 90% mahasiswa penghuni asrama lebih dominan menggunakan akses internet yang disediakan untuk mengakses media sosial Facebook sebagai sarana untuk kesenangan semata dan bukan untuk menunjang proses belajar. Tulisan ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh media sosial khususnya Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat Kelapa Lima Merauke. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model regresi. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa di asrama Asmat sebanyak 53 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan ialah angket dengan model skala Likert yang dikembangkan dalam 4 skala penilaian. Hasil pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas, linieritas dan heterokedastisitas menunjukkan bahwa data layak diuji secara parametrik untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 5% (< 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat pengaruh media sosial Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat. Variabel penggunaan media sosial Facebook berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku belajar mahasiswa Asmat sebesar 78%, sementara 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kuat dan signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai Pearson Correlation dengan nilai sebesar 0,883. Dari penelitian ini dihasilkan rumus persamaan regresi untuk model penelitian ini adalah Y= -23,179 + 1,654X. Dari penelitian ini penulis menyarankan agar perlunya ditingkatkan fungsi kontrol atau pengawasan atas fasilitas yang ada di asrama khususnya jaringan internet, pemberdayaan fungsi pengelola asrama dan pembinaan mahasiswa asrama oleh orang tua, pengelola ataupun pemerintah daerah agar mahasiswa mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan mengelola waktu belajar dengan efektif dan efisien.
Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR): Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 3 No 1 (2014): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v3i1.14

Abstract

Landasan judul ini adalah idealisme tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 yaitu untuk membentuk pribadi siswa yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, sehat dan berkompetensi dalam rangka membentuk bangsa yang bermartabat. Oleh karena itu diperlukan pola pendekatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pmbelajaran dapat tercapai. Paradigma pedagogi reflektif adalah sebuah solusi alternatif yang ditawarkan untuk mencapai hal tersebut. Penulis membagi tulisan ini dalam 3 (tiga) bagian, yang pertama landasan teori tentang paradigma pedagogi reflektif (PPR), bagian kedua tentang bagaimana PPR dikaji dalam konteks proses pembelajaran dan analisis peluang-peluang penerapan PPR. Bagian terakhir penulis berusaha memberikan suatu usulan praktis mengenai aplikasi PPR di sekolah-sekolah khususnya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan kajian teori yang telah penulis lakukan, paradigma pedagogi reflektif adalah pola pembelajaran yang mengintegrasikan pemahaman masalah dunia, kehidupan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses yang terpadu, sehingga nilai – nilai itu muncul dari kesadaran dan kehendak peserta didik melalui refleksinya yang mengantar mereka pada kedalaman hidup beriman yaitu relasinya dengan Tuhan (aspek vertikal) dan juga relasinya dengan manusia (aspek horizontal). Pelaksanaan atau penerapan paradigma pedagogi reflektif tidak akan pernah bisa lepas dari kegiatan refleksi, karena refleksi adalah pusat atau inti dari pola pendekatan ini. Refleksi dapat kita pahami sebagai suatu proses mengadakan pertimbangan seksama dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi dan perasaan untuk menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari. Melalui penerapan PPR dalam proses pembelajaran, diharapkan anak didik dapat berkembang secara integral. Integral berarti berkembang secara utuh dan menyeluruh, baik dari aspek kognitif, afektif, psikomotor dan yang lebih utama dari semua itu adalah penghayatan iman yang semakin mendalam.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembiasaan Refleksi Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 1 (2016): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i1.20

Abstract

Penelitian ini berangkat dari keprihatinan penulis bahwa hasil belajar mahasiswa sangat rendah dan kurang memuaskan. Salah satu alternatif solusi peningkatan kualitas pembelajaran ialah melalui metode pembiasaan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan pembiasaan refleksi dalam proses pembelajaran mata kuliah metode belajar efektif terhadap peningkatan hasil belajar kognitif pada mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) pada mahasiswa semester I. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan metode tes, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, implementasi metode pembiasaan refleksi dalam proses perkuliahan berjalan dengan lancar. Antusiasme mahasiswa sangat nampak dalam keterlibatan dan keseriusan mereka dalam menuliskan dan mensharingkan hasil refleksinya. Kedua, pembiasaan refleksi yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kognitif mahasiswa. Ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata hasil tes baik pada siklus I maupun siklus II. Pada siklus satu, rata-rata hasil tes mahasiswa meningkat dari 6,2 menjadi 7,2, sedangkan pada siklus II meningkat dari 7,3 menjadi 8,0. Peningkatan nilai rata-rata kelas ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Implementasi Model Kepemimpinan Transformasional Dalam Manajemen Berbasis Sekolah Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.45

Abstract

Kepemimpinan adalah faktor kunci penentu keberhasilan suatu organisasi atau institusi. Di dalam institusi pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah memegang peran sentral untuk menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah dalam usaha mencapai visi dan misi sekolah tentunya tidak bekerja seorang diri, melainkan sebagai tim kerja (team works) dengan dewan guru, karyawan, komite dan juga seluruh warga sekolah. Oleh karena itu dalam menerapkan pola manajerial di sekolah, seorang kepala sekolah perlu memiliki prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang kuat. Di dalam dunia pendidikan yang sangat dinamis seperti sekarang, bentuk kepemimpinan yang efektif dan efisien perlu diformulasikan ulang supaya lebih kontekstual. Tanpa dibarengi kepemimpinan kepala sekolah yang aspiratif terhadap perubahan, upaya pembaharuan pendidikan seideal apa pun yang dirancang nampaknya tidak akan membawa hasil yang optimal. Salah satu model kepemimpinan yang ideal sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah model kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional yang berdasarkan kekayaan konseptual melalui karisma, konsiderans individual dan stimulasi intelektual, diyakini mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang mengandung jangkauan ke depan. Kepemimpinan transformasional diharapkan dapat menjawab tantangan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah yang memiliki ciri desentralisasi demi pencapaian tujuan sekolah yang lebih optimal.
Pokok-pokok Penyelenggaraan Katekese: Analisis Dokumen Catechesi Tradendae Oleh Paus Yohanes Paulus II Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 6 No 1 (2018): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v6i1.56

Abstract

Tulisan ini ingin menelaah pokok-pokok penyelenggaraan katekese menurut dokumen Catechesi Tradendae oleh Paus Yohanes Paulus II. Dokumen yang merupakan anjuran apostolik paus tentang katekese ini secara khusus berbicara mengenai penyelenggaraan katekese dewasa ini. Paus menyadari bahwa katekese merupakan urat nadi dalam kehidupan menggereja. Oleh karena itu di dalam dokumen ini paus menjelaskan tentang makna, hakikat, metode, sarana, bahan, isi dan kedudukan katekese dalam hidup menggereja. Katekese dimaknai sebagai pendidikan dan pengajaran iman yang sistematis dengan menggunakan sarana dan metode yang menarik dan kontekstual. Hal-hal ini penting untuk dipahami seluruh umat, secara khusus para praktisi dalam bidang pewartaan dan katekese supaya lebih menyadari akan pentingnya tugas dan tanggung jawab mereka dalam mengembangkan Gereja.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa Di Asrama Asmat Kelapa Lima Merauke Pranyoto, Yohanes Hendro; Pinim, Apang
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 2 (2022): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v10i2.60

Abstract

Topik tulisan ini terinspirasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di asrama Asmat Merauke yakni hampir 90% mahasiswa penghuni asrama lebih dominan menggunakan akses internet yang disediakan untuk mengakses media sosial Facebook sebagai sarana untuk kesenangan semata dan bukan untuk menunjang proses belajar. Tulisan ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh media sosial khususnya Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat Kelapa Lima Merauke. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model regresi. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa di asrama Asmat sebanyak 53 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan ialah angket dengan model skala Likert yang dikembangkan dalam 4 skala penilaian. Hasil pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas, linieritas dan heterokedastisitas menunjukkan bahwa data layak diuji secara parametrik untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 5% (< 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat pengaruh media sosial Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat. Variabel penggunaan media sosial Facebook berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku belajar mahasiswa Asmat sebesar 78%, sementara 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kuat dan signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai Pearson Correlation dengan nilai sebesar 0,883. Dari penelitian ini dihasilkan rumus persamaan regresi untuk model penelitian ini adalah Y= -23,179 + 1,654X. Dari penelitian ini penulis menyarankan agar perlunya ditingkatkan fungsi kontrol atau pengawasan atas fasilitas yang ada di asrama khususnya jaringan internet, pemberdayaan fungsi pengelola asrama dan pembinaan mahasiswa asrama oleh orang tua, pengelola ataupun pemerintah daerah agar mahasiswa mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan mengelola waktu belajar dengan efektif dan efisien.
Revitalisasi Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah Sebagai Upaya Meningkatkan Moralitas Anak Didik Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 6 No 2 (2018): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v6i2.67

Abstract

Perkembangan zaman saat ini telah menggiring orientasi pendidikan pada perkembangan ekonomi dan teknologi. Hal tersebut membuat pendidikan moral kurang mendapatkan tempat dalam kurikulum pendidikan di sekolah. Pendidikan moral dianggap kurang relevan dan kurang bermanfaat langsung dalam dunia kerja. Meskipun pemerintah telah menggalakan gerakan nasional Revolusi mental sebagai bentuk keprihatinan bahwa bangsa Indonesia ini sedang mengalami krisis moral dengan indikasi banyaknya kasus korupsi, kriminal, tindakan asusila, hilangnya etika generasi muda, namun masalah pendidikan moral ini sepertinya belum memiliki orientasi yang jelas dalam konteks pendidikan nasional. Pada kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar dan menengah saat ini, pendidikan moral diientegrasikan ke dalam pendidikan budi pekerti yang dimerger dengan pendidikan agama dan bukan berdiri sendiri sebagai sebuah bidang studi tersendiri. Pendidikan agama di sini mengambil peran sentral dalam pendidikan moral karena hanya dalam konteks agamalah suatu pengalaman hidup siswa dapat dilihat melalui kacamata iman, menjadi pengalaman iman sehingga apa yang diajarkan kepada siswa tentang moralitas sungguh-sungguh akan mengakar dalam hati siswa. Hal inilah yang perlu dipahami oleh seluruh pelaku pendidikan khususnya sekolah dan guru-guru supaya pendidikan yang dilakukan di sekolah sungguh memperkembangkan siswa secara holistik.
Implementasi Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti Sebagai Bentuk Pembinaan Toleransi Beragama Bagi Siswa-Siswi Sekolah Di Distrik Merauke Kabupaten Merauke Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 1 (2022): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v10i1.83

Abstract

Penelitian ini berjenis kualitatif-deskriptif. Lokasi penelitian mengambil tempat di 30 sekolah yang berada di Distrik Merauke dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Informan penelitian sebanyak 30 orang guru agama Katolik. Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan Desember 2021. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah pada umumnya sudah berjalan cukup baik yang dibuktikan dengan 66,7% guru selalu menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang mendukung pengembangan sikap toleransi beragama, 63,3% guru selalu menggunakan media dan sumber belajar yang mendukung, 66,7% guru telah mengembangkan materi ajar yang mendukung dan 76,7% guru selalu memberikan motivasi dan nasihat tentang pentingnya toleransi beragama dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah terhadap pembentukan sikap dan perilaku toleransi beragama siswa cukup efektif. Selain itu upaya meningkatkan mutu implementasi Pendidikan Agama Katolik yang dilakukan pihak sekolah sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan berbagai bentuk program, kebijakan dan kegiatan yang dilakukan sekolah seperti: integrasi pendidikan karakter dan nilai-nilai toleransi dalam setiap mata pelajaran, perumusan visi dan misi sekolah yang berorientasi pada toleransi beragama, kegiatan pembinaan terprogram yang dimiliki sekolah, dll. Berdasarkan kesimpulan penelitian, peneliti menyarankan beberapa hal seperti: (1) guru PAK perlu membuat program kerja yang konkret, terukur dan berkesinambungan untuk pengembangan sikap dan perilaku toleransi beragama, (2) guru PAK perlu berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain yang relevan dalam upaya pembinaan sikap dan perilaku toleransi beragama, (3) Sekolah perlu merumuskan visi dan misi sekolah yang lebih kontekstual dan lebih berorientasi pada semangat moderasi beragama sesuai dengan nawacita pemerintah dan kemudian menuangkannya dalam renstra dan program-program yang terukur, (4) Sekolah perlu melibatkan berbagai unsur atau lembaga yang relevan dan kompeten dalam pembinaan semangat moderasi beragama, (5) Perlunya upaya untuk melibatkan orang tua dalam program-program atau kegiatan pembinaan sikap dan perilaku toleransi beragama siswa.
Pengaruh Fasilitas Belajar, Kelompok Sebaya dan Profesionalisme Dosen Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke Pranyoto, Yohanes Hendro; Belang, Bertolomeus
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 2 (2019): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i2.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fasilitas belajar, kelompok sebaya dan profesionalisme dosen terhadap hasil belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi,khususnya di STK St. Yakobus Merauke. Penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa aktif semester genap tahun 2017/2018 sejumlah 184 orang di STK St. Yakobus Merauke. Peneliti mengambil 77 orang sebagai sampel penelitian dengan teknik kuota sampling. Metode pengumpulan data dengan angket dan studi dokumen. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar sebesar 27,6%, kedua, terdapat pengaruh kelompok sebaya terhadap hasil belajar sebesar 33,2%, ketiga, terdapat pengaruh profesionalisme dosen terhadap hasil belajar sebesar 44,2%, keempat, terdapat pengaruh fasilitas belajar dan kelompok sebaya terhadap hasil belajar sebesar 54,9%, kelima, terdapat pengaruh fasilitas belajar dan profesionalisme dosen terhadap hasil belajar sebesar 66,9%, keenam, terdapat pengaruh kelompok sebaya dan profesionalisme dosen terhadap hasil belajar sebesar 47,4% dan ketujuh, terdapat pengaruh fasilitas belajar, kelompok sebaya dan profesionalisme dosen terhadap hasil belajar sebesar 69,7%.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke Pranyoto, Yohanes Hendro; Geli, Stefanus
Jurnal Masalah Pastoral Vol 8 No 1 (2020): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v8i1.99

Abstract

Tulisan ini diinspirasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di Kampus Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke, bahwa cukup banyak mahasiswa yang menggunakan perangkat gawai untuk mengakses media sosial sehingga perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan hasil belajar kognitif mereka. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model analisis regresi. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke dari semester II-VIII sebanyak 60 orang. Instrumen yang digunakan ialah angket dengan model skala. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, N = 60 orang dengan nilai kritis 0,25 diperoleh sebanyak 25 item valid. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,807 yang berarti reliabilitas instrumen tinggi. Dari hasil uji regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Hasil Belajar Kognitif. Nilai korelasi sebesar 0,672 yang menunjukkan hubungan yang kuat dan positif antar variabel bebas dengan terikat. Nilai R Square sebesar 0,452 yang berarti pengaruh variabel Penggunaan Media Sosial terhadap Hasil Belajar Kognitif sebesar 45,2%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihak kampus lebih meningkatkan efektivitas penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, meningkatkan keterampilan dosen dalam mengembangkan modul pembelajaran berbasis daring, meningkatkan literasi digital mahasiswa khususnya yang berasal dari pedalaman, pihak kampus harus memberikan dukungan dan fasilitas jejaring internet yang kuat dan stabil bagi mahasiswa untuk mendukung proses belajar dan meningkatkan fungsi kontrol akses internet mahasiswa selama di kampus.