Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

MAKNA KERJA DALAM AJARAN SOSIAL GEREJA Ditinjau Dari Perspektif Ensiklik Laborem Exercens Dan Ensiklik Rerum Novarum Pranyoto, Yohanes Hendro
SEPAKAT-Jurnal Pastoral Kateketik Vol 3, No 2 (2017): PARRHESIA: BERANI BERSAKSI
Publisher : STIPAS TAHASAK DANUM PAMBELUM KEUSKUPAN PALANGKARAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.346 KB)

Abstract

Everyone has to work. By working, people can sustain their life and they alsochange the face of the world. In some points, everyone has different meaningsabout work. This writing wants to describe the true meaning of work accordingto the teachings of the Church. This writing uses library research type. Theprimary data source in this paper consists of two documents (Encyclical)namely Encyclical Laborem Exercens by Pope John Paul II and EncyclicalRerum Novarum written by Pope Leo XIII. In these two encyclicals, theessential meaning of work is the activity that man undertakes to sustainand develop his life. The call to work also shows that humans as partners ofGod’s work to develop the world. As God’s working partner, the archetype ofhuman labor is adapted to God’s actions in the world: creating, nurturing andimproving.
PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM MENGURANGI ANGKA ANAK PUTUS SEKOLAH DAN PERILAKU MENYIMPANG ANAK (Studi Kasus di Lingkungan Kornelis, Paroki Katedral Merauke) Pranyoto, Yohanes Hendro
SEPAKAT-Jurnal Pastoral Kateketik Vol 4, No 1 (2017): MENGHIDUPI PLURALISME
Publisher : STIPAS TAHASAK DANUM PAMBELUM KEUSKUPAN PALANGKARAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.346 KB)

Abstract

This paper intends to describe the level of parental understanding in earlychildhood education in the family, describes parenting patterns and factorsthat lead to drop out rates and child deviant behavior. In this study theauthors used a qualitative approach and data were collected using interviewand observation techniques.The results of this study indicate that in general, parents realize the importanceof early childhood education but the awareness is not accompanied by theattention to the education of their children so that the pattern of care thatis formed is permissive parenting. The most dominant factor affecting earlychildhood education is environmental factors.Based on the results of this study, the author suggest to families to improve theparental control function of their children’s education process in formal school.In addition, parents need to supervise their child’s association so that childrendo not choose the wrong friends in associating. The social environment has asignificant impact on changes in children’s behavior, increasing the frequencyof delinquency or deviant behavior that increases the potential of children todrop out.
PENGARUH PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KATOLIK ST YAKOBUS MERAUKE DI MASA PANDEMI COVID-19 Yohanes Hendro Pranyoto
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 1 (2020): Kristianitas di tengah Pandemi
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i1.53

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di Sekolah Tinggi Katolik (STK) Santo Yakobus Merauke. Di tengah pandemi covid-19, setiap sekolah termasuk perguruan tinggi “dipaksa” untuk mengubah metode dan media belajar mereka dari cara konvensional ke pembelajaran online/daring. Proses transisi yang sangat cepat ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap dinamika pembelajaran di kampus sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model analisis regresi. Sampel penelitian adalah mahasiswa-mahasiswi STK sebanyak 60 orang. Instrumen yang digunakan ialah angket dengan model skala Likert. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, N = 60 orang dengan nilai kritis 0,254 diperoleh sebanyak 34 item valid. Hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,738 yang berarti reliabilitas instrumen tinggi. Dari hasil uji regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai signifikansi pada tabel Anova sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh Pembelajaran Online terhadap Hasil Belajar Kognitif. Nilai korelasi sebesar 0,854 yang menunjukkan hubungan yang kuat dan positif antar variabel bebas dengan terikat. Nilai R Square sebesar 0,71 yang berarti pengaruh variabel Pembelajaran Online terhadap Hasil Belajar Kognitif sebesar 71%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihak kampus lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran online dengan cara meningkatkan keterampilan dosen dan mahasiswa dalam memanfaatkan modul/aplikasi pembelajaran online, meningkatkan kesiapan sarana-prasarana pendukung (termasuk pemberian subsidi kuota internet), meningkatkan keterampilan dosen dalam mengembangkan modul pembelajaran berbasis daring, serta meningkatkan fungsi kontrol akses internet mahasiswa selama di kampus.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PERILAKU BELAJAR MAHASISWA DI ASRAMA ASMAT KELAPA LIMA MERAUKE Yohanes Hendro Pranyoto; Apang Pinim
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 2 (2022): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Topik tulisan ini terinspirasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di asrama Asmat Merauke yakni hampir 90% mahasiswa penghuni asrama lebih dominan menggunakan akses internet yang disediakan untuk mengakses media sosial Facebook sebagai sarana untuk kesenangan semata dan bukan untuk menunjang proses belajar. Tulisan ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh media sosial khususnya Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat Kelapa Lima Merauke. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model regresi. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa di asrama Asmat sebanyak 53 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan ialah angket dengan model skala Likert yang dikembangkan dalam 4 skala penilaian. Hasil pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas, linieritas dan heterokedastisitas menunjukkan bahwa data layak diuji secara parametrik untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 5% (< 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat pengaruh media sosial Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat. Variabel penggunaan media sosial Facebook berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku belajar mahasiswa Asmat sebesar 78%, sementara 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kuat dan signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai Pearson Correlation dengan nilai sebesar 0,883. Dari penelitian ini dihasilkan rumus persamaan regresi untuk model penelitian ini adalah Y= -23,179 + 1,654X. Dari penelitian ini penulis menyarankan agar perlunya ditingkatkan fungsi kontrol atau pengawasan atas fasilitas yang ada di asrama khususnya jaringan internet, pemberdayaan fungsi pengelola asrama dan pembinaan mahasiswa asrama oleh orang tua, pengelola ataupun pemerintah daerah agar mahasiswa mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan mengelola waktu belajar dengan efektif dan efisien.
PEMBERDAYAAN ORANG MUDA KATOLIK PAROKI MUTING, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE DALAM BIDANG PASTORAL-KATEKESE DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS Pranyoto, Yohanes Hendro
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 24 No. 1 (2024):
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v24i1.3556

Abstract

The Catholic Youth (OMK) Empowerment Program in the pastoral-catechetical field, using the shared Christian Praxis (SCP) model, departs from the problem that young people are often used as pastoral objects of the church and not the subjects or pastoral actors themselves. We implemented this program as a workshop for four days using seminar methods, guided practice, simulation, evaluation, reflection, and follow-up. The target participants were 49 Catholic youths representing each station of the Muting Parish. The techniques for data collection are using questionnaires, observation, and documentation studies as portfolios of participants' work and also parish reports. The results: first, implementing SCP model catechesis training activities for OMK. Second, improving the quality of human resources (OMK) in terms of pastoral catechesis knowledge and skills, especially using the SCP model. Third, the formation of a work program and road map for parish-level catechesis themes for one year. The findings from this activity, especially the catechesis themes, which result from a social analysis by the activity participants, are very contextual and useful for the development of pastoral-catechetical programs in the parish. We hope the programs developed based on this theme mapping can answer the needs and problems of life of people in stations and parish. =========================================== Program pemberdayaan Orang Muda Katolik (OMK) dalam bidang pastoral-katekese dengan model shared christian praxis (SCP) ini berangkat dari permasalahan bahwa kaum muda sering kali dijadikan objek pastoral gereja dan bukan subjek atau pelaku pastoral itu sendiri. Program ini dilaksanakan dalam bentuk workshop selama 4 (empat) hari dengan metode seminar, praktik terbimbing, simulasi, evaluasi, refleksi dan tindak lanjut. Peserta sasaran adalah pengurus organisasi dan aktivis Orang Muda Katolik perwakilan dari setiap stasi berjumlah 49 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan  kuesioner, observasi dan studi dokumentasi berupa portofolio karya peserta dan juga laporan paroki. Hasil dari program ini adalah; pertama, terlaksananya kegiatan pelatihan katekese model SCP bagi OMK. Kedua, peningkatan kualitas SDM (OMK) dalam hal pengetahuan dan keterampilan pastoral katekese khususnya dengan model SCP. Ketiga, terbentuknya program kerja serta road map tema katekese tingkat paroki untuk satu tahun. Hasil temuan dari kegiatan ini khususnya tema-tema katekese yang merupakan buah-buah pemikiran dan analisis sosial oleh peserta kegiatan sangat kontekstual dan bermanfaat bagi pengembangan program-program pastoral-katekese di tingkat paroki maupun stasi. Program-program yang dikembangkan berdasarkan pemetaan tema ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan permasalahan hidup umat di stasi maupun paroki.
Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR): Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 3 No 1 (2014): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v3i1.14

Abstract

Landasan judul ini adalah idealisme tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 yaitu untuk membentuk pribadi siswa yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, sehat dan berkompetensi dalam rangka membentuk bangsa yang bermartabat. Oleh karena itu diperlukan pola pendekatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pmbelajaran dapat tercapai. Paradigma pedagogi reflektif adalah sebuah solusi alternatif yang ditawarkan untuk mencapai hal tersebut. Penulis membagi tulisan ini dalam 3 (tiga) bagian, yang pertama landasan teori tentang paradigma pedagogi reflektif (PPR), bagian kedua tentang bagaimana PPR dikaji dalam konteks proses pembelajaran dan analisis peluang-peluang penerapan PPR. Bagian terakhir penulis berusaha memberikan suatu usulan praktis mengenai aplikasi PPR di sekolah-sekolah khususnya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan kajian teori yang telah penulis lakukan, paradigma pedagogi reflektif adalah pola pembelajaran yang mengintegrasikan pemahaman masalah dunia, kehidupan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses yang terpadu, sehingga nilai – nilai itu muncul dari kesadaran dan kehendak peserta didik melalui refleksinya yang mengantar mereka pada kedalaman hidup beriman yaitu relasinya dengan Tuhan (aspek vertikal) dan juga relasinya dengan manusia (aspek horizontal). Pelaksanaan atau penerapan paradigma pedagogi reflektif tidak akan pernah bisa lepas dari kegiatan refleksi, karena refleksi adalah pusat atau inti dari pola pendekatan ini. Refleksi dapat kita pahami sebagai suatu proses mengadakan pertimbangan seksama dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi dan perasaan untuk menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari. Melalui penerapan PPR dalam proses pembelajaran, diharapkan anak didik dapat berkembang secara integral. Integral berarti berkembang secara utuh dan menyeluruh, baik dari aspek kognitif, afektif, psikomotor dan yang lebih utama dari semua itu adalah penghayatan iman yang semakin mendalam.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembiasaan Refleksi Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 1 (2016): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i1.20

Abstract

Penelitian ini berangkat dari keprihatinan penulis bahwa hasil belajar mahasiswa sangat rendah dan kurang memuaskan. Salah satu alternatif solusi peningkatan kualitas pembelajaran ialah melalui metode pembiasaan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan pembiasaan refleksi dalam proses pembelajaran mata kuliah metode belajar efektif terhadap peningkatan hasil belajar kognitif pada mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) pada mahasiswa semester I. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan metode tes, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, implementasi metode pembiasaan refleksi dalam proses perkuliahan berjalan dengan lancar. Antusiasme mahasiswa sangat nampak dalam keterlibatan dan keseriusan mereka dalam menuliskan dan mensharingkan hasil refleksinya. Kedua, pembiasaan refleksi yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kognitif mahasiswa. Ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata hasil tes baik pada siklus I maupun siklus II. Pada siklus satu, rata-rata hasil tes mahasiswa meningkat dari 6,2 menjadi 7,2, sedangkan pada siklus II meningkat dari 7,3 menjadi 8,0. Peningkatan nilai rata-rata kelas ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Implementasi Model Kepemimpinan Transformasional Dalam Manajemen Berbasis Sekolah Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 5 No 2 (2017): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v5i2.45

Abstract

Kepemimpinan adalah faktor kunci penentu keberhasilan suatu organisasi atau institusi. Di dalam institusi pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah memegang peran sentral untuk menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah dalam usaha mencapai visi dan misi sekolah tentunya tidak bekerja seorang diri, melainkan sebagai tim kerja (team works) dengan dewan guru, karyawan, komite dan juga seluruh warga sekolah. Oleh karena itu dalam menerapkan pola manajerial di sekolah, seorang kepala sekolah perlu memiliki prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang kuat. Di dalam dunia pendidikan yang sangat dinamis seperti sekarang, bentuk kepemimpinan yang efektif dan efisien perlu diformulasikan ulang supaya lebih kontekstual. Tanpa dibarengi kepemimpinan kepala sekolah yang aspiratif terhadap perubahan, upaya pembaharuan pendidikan seideal apa pun yang dirancang nampaknya tidak akan membawa hasil yang optimal. Salah satu model kepemimpinan yang ideal sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah model kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional yang berdasarkan kekayaan konseptual melalui karisma, konsiderans individual dan stimulasi intelektual, diyakini mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang mengandung jangkauan ke depan. Kepemimpinan transformasional diharapkan dapat menjawab tantangan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah yang memiliki ciri desentralisasi demi pencapaian tujuan sekolah yang lebih optimal.
Pokok-pokok Penyelenggaraan Katekese: Analisis Dokumen Catechesi Tradendae Oleh Paus Yohanes Paulus II Pranyoto, Yohanes Hendro
Jurnal Masalah Pastoral Vol 6 No 1 (2018): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v6i1.56

Abstract

Tulisan ini ingin menelaah pokok-pokok penyelenggaraan katekese menurut dokumen Catechesi Tradendae oleh Paus Yohanes Paulus II. Dokumen yang merupakan anjuran apostolik paus tentang katekese ini secara khusus berbicara mengenai penyelenggaraan katekese dewasa ini. Paus menyadari bahwa katekese merupakan urat nadi dalam kehidupan menggereja. Oleh karena itu di dalam dokumen ini paus menjelaskan tentang makna, hakikat, metode, sarana, bahan, isi dan kedudukan katekese dalam hidup menggereja. Katekese dimaknai sebagai pendidikan dan pengajaran iman yang sistematis dengan menggunakan sarana dan metode yang menarik dan kontekstual. Hal-hal ini penting untuk dipahami seluruh umat, secara khusus para praktisi dalam bidang pewartaan dan katekese supaya lebih menyadari akan pentingnya tugas dan tanggung jawab mereka dalam mengembangkan Gereja.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa Di Asrama Asmat Kelapa Lima Merauke Pranyoto, Yohanes Hendro; Pinim, Apang
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 2 (2022): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v10i2.60

Abstract

Topik tulisan ini terinspirasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di asrama Asmat Merauke yakni hampir 90% mahasiswa penghuni asrama lebih dominan menggunakan akses internet yang disediakan untuk mengakses media sosial Facebook sebagai sarana untuk kesenangan semata dan bukan untuk menunjang proses belajar. Tulisan ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh media sosial khususnya Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat Kelapa Lima Merauke. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model regresi. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa di asrama Asmat sebanyak 53 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan ialah angket dengan model skala Likert yang dikembangkan dalam 4 skala penilaian. Hasil pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas, linieritas dan heterokedastisitas menunjukkan bahwa data layak diuji secara parametrik untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 5% (< 0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat pengaruh media sosial Facebook terhadap perilaku belajar mahasiswa di asrama Asmat. Variabel penggunaan media sosial Facebook berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku belajar mahasiswa Asmat sebesar 78%, sementara 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kuat dan signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai Pearson Correlation dengan nilai sebesar 0,883. Dari penelitian ini dihasilkan rumus persamaan regresi untuk model penelitian ini adalah Y= -23,179 + 1,654X. Dari penelitian ini penulis menyarankan agar perlunya ditingkatkan fungsi kontrol atau pengawasan atas fasilitas yang ada di asrama khususnya jaringan internet, pemberdayaan fungsi pengelola asrama dan pembinaan mahasiswa asrama oleh orang tua, pengelola ataupun pemerintah daerah agar mahasiswa mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan mengelola waktu belajar dengan efektif dan efisien.