Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Fenomena Alih Kode dan Campur Kode Berdasarkan Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa Perajin Batik Kota Pekalongan Vamelia Aurina Pramandhani; Trismanto Trismanto
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No 1 (2023): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/und.v19i1.5411

Abstract

Abstrak: Batik Pekalongan adalah batik yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Batik Pekalongan memiliki ciri khas yang unik dengan motif pesisir karena wilayah Pekalongan terletak di bagian utara pulau Jawa yang dekat dengan lautan. Dalam proses pembuatan batik pekalongan terdapat berbagai istilah dalam dunia batik. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan pemilik usaha batik, tanpa sengaja perajin memotong pembicaraan karena ingin menanyakan sesuatu tentang proses membatik. Karena tidak mengerti, pemilik usaha menerjemahkan kepada peneliti. Hal seperti inilah yang diteliti oleh penulis mengenai alih kode (code switching) dan campur kode (code mixing) pada perajin batik di Kampung Batik Pekalongan. Penulis menggunakan teori alih kode dan campur kode dari Haugen (1968). Penelitian kali ini menunjukkan hasil yaitu adanya pemakaian alih kode dan campur kode dalam komunikasi yang dilakukan oleh perajin dan pemilik. Penggunaan alih kode dan campur kode dimaksudkan agar peminat seni batik dapat memberi pemahaman istilah-istilah yang kerap muncul dalam proses pembuatan batik.Kata-kata kunci: Batik, code switching dan code mixing, bahasa Jawa Pekalongan Abstract: Pekalongan batik is one of batik type that is in high demand by the Indonesian people. Pekalongan batik has unique characteristic with a coastal pattern because the Pekalongan region is located in the northern part of Java island close to the ocean. In the process of making Pekalongan batik, there are various terms in the world of batik. When the researcher was conducting an interview with the batik business owner, the craftsman accidentally interrupted the conversation because he wanted to ask something about the batik process. Because they did not understand, the business owner translated to the researcher. Things like this that are being researched by the author are regarding code switching and code mixing of batik craftsmen in Pekalongan Batik Village. The author uses the theory of code switching and code mixing from Haugen (1968). The result shows that there was the use of code switching and code mixing in communications carried out by craftsmen and owners. The use of code switching and code mixing is intended so that batik art enthusiasts can understand the terms used in the batik making process.Keywords: Batik, code switching and code mixing, Javanese language Pekalongan 
PERANAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KOMUNIKASI Trismanto Trismanto
Bangun Rekaprima Vol 6, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.289 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v6i2.2129

Abstract

Kalimat memegang peranan penting dalam komunikasi. Sebagai media penyampai pesan dari penulis kepada pembacanya atau dari pembicara kepada pendengarnya, kalimat menjadi kunci berhasil tidaknya sebuah komunikasi. Kalimat yang efektif akan menjadikan komunikasi mudah dipahami. Apa yang disampaikan oleh penulis kepada pembacanya atau dari pembicara kepada pendengar akan dimaknai sama. Penggunaan kalimat efektif dalam komunikasi akan membuat pembaca atau pendengar mudah menangkap maksud penulis atau pembicara. Kalimat yang efektif memiliki ciri-ciri antara lain: kelugasan, ketepatan, kejelasan,kehematan, dan kesejajaran
Ambiguitas Dalam Bahasa Indonesia Trismanto, Trismanto
Bangun Rekaprima Vol 4, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.76 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i1.1118

Abstract

Komunikasi merupakan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Setiap orang tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Media yang digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Penggunaan bahasa sebagai sarana interaksi sosial ditentukan oleh faktor-faktor linguistik maupun nonlinguistik. Berkomunikasi berarti menyampaikan isi pikiran, ggasan, perasaan, dan kemauan kita kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Ambiguitas (nomina) dari ambigu (adjektiva); sifat atau hal yang berarti dua: kemungkinan yang mempunyai dua pengertian; taksa; ketidaktentuan; ketidakjelasan; kemungkinan adanya makna yang lebih dari satu atas suatu karya sastra; kemungkinan adanya makna lebih dari satu di sebuah kata, gabungan kata, atau kalimat.Kata Kunci: Ambiguitas, komunikasi, linguistik, lisan, tulisan.
METAFORA PADA LAGU BERTEMAKAN MUSIM PANAS KARYA MAFUMAFU Muryati, Sri; Astuti, Bekti Setio; Trismanto, Trismanto
IZUMI Vol 14, No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/izumi.14.1.90-98

Abstract

This study investigates the types and meanings of metaphors found in summer-themed songs by the Japanese musician Mafumafu. The use of metaphor in song lyrics serves to enhance aesthetic value without diminishing the intended message. This research employs a descriptive qualitative method. The classification of metaphors is based on the theory of Stephen Ullman (2007), while the metaphor analysis refers to the framework proposed by Knowles and Moon (2006). The data were collected from six summer-themed songs by Mafumafu using observation and note-taking techniques, and analyzed using the Immediate Constituent Analysis (BUL) technique. The results reveal a total of 29 metaphorical expressions in the lyrics. Among these, abstraction metaphors are the most frequently used, totaling 15 instances. These are followed by anthropomorphic metaphors (6 instances), synesthetic metaphors (5 instances), and animal metaphors (3 instances). The findings indicate that Mafumafu tends to use abstraction metaphors dominantly, suggesting a stylistic preference for expressing complex emotions and imagery in a poetic and imaginative way. These metaphors contribute significantly to the linguistic beauty and depth of the song lyrics.