Yuliati H. Sipahutar
Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Formulasi Bubur Rumput Laut Sargasum sp. dalam Pembuatan Produk Masker Gel Peel Off Nana Sutrisna; Mahiza Taruna; Dian Latifa; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masker gel peel off merupakan salah satu jenis masker wajah yang mempunyai keunggulan dalam penggunaan yaitu mudah dilepas atau diangkat seperti membrane elastis. Rumput laut adalah bahan baku yang melimpah dan berpeluang untuk dikembangkan menjadi kosmetika. Rumput laut di olah dulu menjadi bubur sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan Masker gel peel off. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terpilih dari bubur rumput laut Sargassum sp dalam pembuatan produk masker gel peel off. Penelitian dilakukan dengan eksperimen pembuatan masker gel peel off dengan penambahan bubur rumput laut Sargassum sp 0%, 10%, 15% dan 20% dengan tiga kali ulangan. Uji hedonic dilakukan dengan SNI 01-2346-2006, menghitung lama waktu sediaan mengering, Viskositas SNI 16-4399-1996, pH SNI 06-6989.11-2004, Kadar air SNI 01-2354.2-2006, Kadar Abu SNI 01-2354.1- 2006. Analisa dilakukan dengan diskriptif. Hasil pengujian bubur rumput laut Sargassum sp, yaitu kadar air 95.9 % dan nilai pH 6,2. Hasil hedonik masker rumput laut menunjukkan nilai kenampakan 6 -7.5, tekstur 5.5 – 6.8, aroma 5,93 – 6.9, dan warna 6.1-7.1. Hasil uji mutu masker gel peel off memiliki lama waktu sediaan mengering selama 28,3 menit, pH sebesar 5,86 dan viskositas sebesar 14.800 cps. Formulasi terbaik untuk pembuatan masker gel pell off adalah penambahan bubur rumput laut 20% dengan nilai kenampakan 7,5, Tekstur 6,8, aroma 6,9, dan warna 7,1.
Pengolahan Fillet Ikan Ekor Kuning (Caesio cuning) Beku di PT. Duta Buana Pasific Belitung, Bangka Belitung Aldamal Tri Gusdi; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan ekor kuning (Caesio cuning) merupakan salah satu komoditas perikanan tangkap di wilayah perairan Provinsi Bangka Belitung dan menjadi komoditas ekspor dalam perdagangan internasional, Untuk itu, diperlukan penanganan yang baik dalam proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan fillet ikan ekor kuning (Caesio cuning), Metode dilakukan dengan observasi dan survei pada proses pengolahan mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan dengan melakukan pengujian terhadap mutu (organoleptic dan mikrobiologi) dan pengamatan penerapan rantai dingin. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Hasil pengujian mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 7,33 dan 7,77. Pengujian mikrobiologi bahan baku ALT 3x105 kol/gr, E. coli <3, dan salmonella negatif, pengujian mikrobiologi produk akhir yaitu ALT 4x105 kol/gr, E. coli <3, dan salmonella negatif. Penerapan suhu telah dilakukan dengan baik, yaitu suhu ikan fillet ekor kuning bahan baku 2.4 °C, suhu pembekuan - 21.9 °C, suhu pengemasan -21,5°C dan suhu penyimpanan dipertahankan <-25,8 °C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan SNI 2696 :2013 tentang fillet ikan beku.
Pengolahan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Kupas Mentah Beku Peeled Deveined (PD) di PT. Central Pertiwi Bahari, Lampung Abrar Hafina; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk perikanan yang mempunyai nilai ekonomis penting, sebagai komoditas ekspor dalam perdagangan internasional, sehingga harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Penelitian dilakukan dengan metode observasi dan survei, dengan mengikuti secara langsung seluruh proses penngolahan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan, dengan melakukan pengujian terhadap mutu (organoleptik, mikrobiologi, antibiotik), pengamatan penerapan rantai dingin. Analisa data dilakukan dengan deskriptif. Hasil pengujian sudah sesuai dengan SNI yaitu mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 8, uji mikrobiologi berkisar 9 x 103 kol/gr - 2,5 x 103 kol/gr dan hasil uji antibiotik adalah not detected, Penerapan suhu rata-rata udang bahan baku, suhu pembekuan dan suhu glazing adalah 3º C, -21.8 C dan -19.8. Suhu penyimpanan dipertahankan dipetahankan <-20 (+2) s/d < - 25 °C sedangkan suhu anterom dipertahankan < 10 °C. Hasil pengamatan menunjukkan pengolahan udang vannamei beku telah dilakukan dengan baik dan benar.
Pengolahan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Nobashi Ebi di PT. Misaja Mitra, Pati–Jawa Tengah. Anggun Putrisila; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik di pasar domestik maupun global, dimana 77% di antaranya diproduksi oleh negaranegara Asia termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan proses pengolahan Nobashi Ebi. Metode penelitian dilakukan dengan observasi dan survey, dengan mengikuti langsung proses pengolahan mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan. Pengujian dilakukan terhadap mutu (organoleptik, mikrobiologi, antibiotik) dan pengamatan suhu. Analisa data dilakukan dengan deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan nilai mutu organoleptik bahan baku yaitu 8 dan nilai produk akhir 8. hasil uji mikrobiologi dengan nilai terendah 2 x 103 kol/gr dan nilai tertinggi 9 x104 kol/gr, E.Coli ˂3 APM/g, Staphylococcus aureus negatif, Salmonella negative, Vibrio Parahae negative dan detected untuk hasil uji antibiotic. Penerapan suhu pada PT. Misaja Mitra telah dilakukan dengan baik dengan suhu bahan baku 4,5°C, suhu pembekuan -16.3 º C dan suhu penyimpanan dipertahankan dipertahankan <-18 ºC (+2) sedangkan suhu ruangan dipertahankan < 20 °C. Kesimpulan menunjukan bahwa pengolahan udang vannamei nobashi ebi sudah dilakukan dengan baik sesuai SNI.
Pengolahan Fillet Ikan Kerapu (Epinephelus sp) Beku di PT. Bintan Intan Gemilang, Bintan, Kepulauan Riau Tri Putri Mayangsari; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan kerapu merupakan komoditas unggulan ekspor non migas. Indonesia merupakan eksportir kerapu terbesar dunia, terutama ekspor kerapu hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan fillet ikan kerapu (Epinephelus sp) beku. Metode dilakukan dengan observasi dan survei, dengan mengikuti secara langsung seluruh proses pengolahan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengangkutan, dengan melakukan pengujian mutu (organoleptik dan mikrobiologi), pengamatan rantai dingin, Analisa datadilakukan dengan deskriptif. Hasil pengujian mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 8, uji Angka Lempeng Total (ALT) 3 × 103 kol/g, E.colli <3,0 APM/gr, Salmonella hasilnya negatif. Penerapan rantai dingin telah dilakukan dengan baik dengan suhu ikan kerapu bahan baku 1,58°C. suhu pembekuan - 21,27°C, suhu pengemasan dan pelabelan -20,63°C dan penyimpanan -19,63°C (+2). Pada suhu Air < 3 °C sedangkan suhu ruangan 18-25 ° C, suhu ABF (Air Blast Freezer) -32,38°C dan Cold Storage< -16,85 °C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan Fillet ikan Kerapu sudah dilakukan dengan baiksesuai SNI No. 2696:2013 tentang fillet ikan beku
Pengolahan Rajungan (Portunnus pelagicus) Pasteurisasi dalam Cup di PT Muria Bahari Indonesia, Kudus, Jawa Tengah Fitria Maurina; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk itu, diperlukan proses dan penanganan rajungan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan rajungan pasteurisasi dalam cup. Metode dilakukan dengan observasi dan survei, dengan mengikuti secara langsung seluruh proses pengolahan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan, dengan melakukan pengujian terhadap mutu (organoleptik, mikrobiologi, antibiotik) dan pengamatan penerapan rantai dingin. Analisa data dilakukan dengan deskriptif. Hasil pengujian mutu organoleptik bahan baku 8 dan produk akhir adalah 7. Uji mikrobiologi bahan baku berkisar 3.9 x10³ - 9 x10⁴ dan produk pasteurisasi dalam cup berkisar 8x10¹ kol/gr - 7x102 kol/gr. Pengujian E. Coli <3.0 (MPN/g), Coliform <3.0 (APM/g), S. Aureus 0 CFU/g. Hasil uji antibiotik rajungan bahan baku berkisar 0,034 ppb - 0,045 ppb dan Rajungan pasteurisasi dalam cup berkisar 0,041 ppb - 0,084 ppb, sesuai dengan SNI. Penerapan rantai dingin telah dilakukan dengan baik dengan suhu receiving 0.94°C, Sortir 3,41, Final checking 10,19, Filling 11,9, Weighing 12,2, Seaming 12,9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan pasteurisasi rajungan dalam cup sudah dilakukan dengan baik sesuai SNI No. 6929:2016 tentang pasteurisasi rajungan dalam kaleng.
Pengetahuan Pengolah Ikan Asin dan Keberadaan Formalin di Sentra Ikan Asin di Desa Kronjo, Kabupaten Tangerang Sulthan Salim; Yuliati H. Sipahutar; Yudi P Handoko; Medal L Perceka; Anugrah Bertiantoro; Taty Yuniarti
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan makanan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahan tambahan makanan adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat alami makanan yang satu adalah formalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi formalin pada ikan asin dan tingkat pengetahuan pengolah di sentra ikan asin, di Kronjo, Kabupaten Tangerang. Metode penelitian dilakukan dengan survey yang bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampel acak sederhana, yaitu berdasarkan ikan asin yang paling banyak diminati pembeli. sedangkan tingkat pengetahuanpenjual diukur dengan kuesioner. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung. Pengujian formalin dengan metode kromatofit. Penelitian ini menggunakan 30 responden dan 30 sampel yang diambil dari 8 kelompok pengolah ikan asin. Analisis data dilakukan dengan deskriptif. Sebanyak 9 dari 30 sampel ikan asin yang diuji positif mengandung formalin dan sebanyak 11 dari 30 responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah mengenai bahaya formalin. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pengolah ikan asin (p< 0,05) terhadap hasil identifikasi formalin padaikan asin di sentra pengolahan ikan asin di Kronjo, Tangerang
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Gracilaria sp) SEBAGAI PRODUK MIE KERING UTILIZATION OF SEAWEED Gracilaria sp. AS DRY NOODLE PRODUCT Zainal Abidin; Yuliati H. Sipahutar; Jaulim Sirait
Aurelia Journal Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i1.10818

Abstract

Rumput laut  (Gracilaria sp)  merupakan penghasil agar yang memiliki fungsi sebagai pembentuk gel pada makanan.  Mie kering adalah salah satu bentuk pangan olahan dari tepung terigu yang banyak dikonsumsi dan digemari oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan mie kering rumput laut (Gracilaria sp) dari penerimaan bahan baku hingga akhir penyimpanan, mengetahui mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir serta rendemen. Penelitian dilakukan dengan observasi mengikuti proses tahap penerimaan bahan baku, pencucian, pemblenderan, pencampuran dan pembuatan adonan (mixing), pelempengan/pemipihan, pencetakan, penggorengan, penimbangan, dan tahap terakhir adalah pengemasan. Hasil penelitian menunjukkan mutu organoleptik bahan baku rumput laut kering diperoleh nilai rata-rata 8,03 sesuai SNI 2690:2015. Hasil uji sensorik produk akhir mie kering rumput laut nilai rata-rata 8,51 sesuai SNI 7761:2013. Nilai rendemen rata-rata 128%. Pemanfaatan rumput laut Gracilaria sp. pada produk mie kering rumput laut, berperan memperbaiki tekstur.