Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kadar Histamin dan Nilai Angka Lempeng Total (ALT) pada Tuna Loin Berdasarkan Jumlah Hari Penangkapan dan Ukuran Ikan di Unit Pengolahan Ikan, Surabaya Muhammad R. Suryanto; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Histamin adalah senyawa yang terdapat pada daging ikan atau produk-produk ikan dari Famili Scombroidae yang karena kontribusi bakteri pembusuk menghasilkan histamin yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai histamin dan ALT pada tuna loin berdasarkan hari penangkapan dan ukuran ikan di unit pengolahan ikan di Surabaya. Penelitian ini dilakukan bulan Januari 2020 sampai dengan Februari 2020 di Unit Pengolahan Ikan, dan laboratorium intern UPI Surabaya. Metoda penelitian dilakukan dengan observasilangsung pada kapal penangkap ikan dengan 5 hari penangkapan yang berbeda, dengan 5 kali ulangan. Sampel ikan disimpan pada palka kapal. Parameter uji adalah histamin dan ALT. Analisa data dilakukan dengan regresi linier, dilanjutkan dengan confidence interval. Hasil penelitian menunjukkan kadar histamin berdasarkan hari penangkapan berkisar antara 5,80 mg/100gr – 6,91mg/100gr. Nilai ALT berdasarkan hari penangkapan menunjukkan antara 6,8 x 103 kol/g - 8,7 x 103 kol/g. Ukuran ikan 20 kg–40 Up terhadap kadar histamin menunjukkan kisaran 5,46 mg/100g-7,22 mg/100g. Ukuran ikan 20 kg–40 Up terhadap nilai ALT menujukkan kisaran 4,1 x 103 kol/g- 6,1 x 103 kol/g. Hasil analisa menunjukkan kadar histamin dan nilaiALT tidak berbeda nyata (p>0.05) terhadap hari penangkapan dan ukuran ikan. Kesimpulan tidak ada pengaruh antara hari penangkapan dan ukuran ikan terhadap kenaikan kadar histamin dan ALT pada bahan baku tuna Loin.
The Kelayakan Dasar Pengolahan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Nobashi Ebi Anggun Putrisila; Yuliati H. Sipahutar
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.98 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GMP dan SSOP pada proses pengolahan Nobashi Ebi. Metode penelitian dilakukan dengan observasi dan survey, dengan mengikuti secara langsung seluruh proses penerapan GMP dan SSOP mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan, dengan melakukan pengujian terhadap mutu (organoleptik, mikrobiologi, antibiotik), pengamatan penerapan rantai dingin, rendemen, dan produktivitas tenaga kerja. Analisa data dilakukan dengan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan GMP dan SSOP pengolahan udang vannamei nobashi ebi sudah dilakukan dengan baik sesuai SNI. Penerapan rantai dingin pada PT. Misaja Mitra dilakukan dengan baik dengan suhu bahan baku 4,5°C. Hasil pengujan mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 8, hasil uji mikrobiologi sesuai dengan SNI dan not detected untuk hasil uji antibiotik. Hasil perhitungan rendemen pada pemotongan kepala dan pengupasan kulit rata – rata 66,3% dan 85,9% sesuai dengan standar perusahaan. Hasil pengamatan produktivitas pada proses pemotongan kepala dan pengupasan kulit adalah 31,4 kg/jam/orang dan 10,7 kg/jam/orang, sesuai dengan standar perusahaan. Kelayakan pengolahan nobashi ebi telah dilakukan dengan menerapkan persyaratan dasar dengan baik. Hasil penilaian SKP menunjukkan jumlah penyimpangan yaitu terdapat 2 minor, 1 mayor dengan rating A (sangat baik).
Penerapan GMP dan SSOP pada UMKM Ikan Asin Manyung (Arius thalassinus) Jambal Roti di Kabupaten Pangandaran - Jawa Barat Ori Resti Fauzi; Yuliati H. Sipahutar; Aghitia Maulani
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan manyung (Arius thalassinus) adalah ikan laut yang biasa diolah sebagai ikan asin yang disebut jambal roti, yang merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini ini bertujuan mengetahui penerapan GMP dan SSOP pada tahapan proses pengolahan ikan asin jambal roti, pengujian mutu bahan baku dan produk akhir. Pengujian mutu dilakukan di Work Shop Pengolahan dan Laboratorium Kimia Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode observasi, dan wawancara pada 5 UMKM. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif. GMP dan SSOP dilakukan dengan kuisener kelayakan pengolahan dan pengujian mutu organoleptik dan kimia pada 5 pengolah ikan asin jambal roti. Hasil uji kelayakan pengolahan pada 5 pengolah ikan asin jambal roti belum memenuhi peryaratan pengolahan yaitu Gagal dengan nilai rata-rata minor 7, mayor 10, serius 13 dan kritis 9. Dimana penyimpangan minor apabila tidak dilakukan penyimpangan koreksi mempunyai potensi mempengaruhi keamanan ikan asin jambal roti. Hasil uji nilai organoleptik bahan baku berkisar 7.97-8.48. Nilai sensori produk akhir berkisar 8.4-8.7. Hasil proksimat ikan asin jambal roti berkisar : kadar air 53.74%-58.09%, Kadar abu 14.30%-16.03%, kadar protein 16.81%-19.16%. Kadar lemak 1.42%-2.31%. kadar garam 11.18%-16.41%. Hasil pengujian ALT berkisar 7.5x10⁴ - 3.8x10⁵. pengujian E-coli <3.0 APM/g. Kesimpulan menunjukkan bahwa GMP dan SSOP pengolahan pada UMKM ikan asin jambal roti belum dilakukan dengan benar sesuai Permen KP no 19 tahun 2019 tentang tata cara kelayakan pengolahan yang baik dan benar.
Pengolahan Panko Bites Ikan Cobia (Rachycentron canadum) di PT. PMJ Muara Baru – Jakarta Utara Zainur Rahman Azhary; Yuliati H. Sipahutar; Widodo Sumiyanto; Hendarni Mulyani
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu komoditas ekspor Indonesia yang sedang naik daun adalah ikan Cobia (Rachycentron canadum). Salah satu hasil diversifikasi produk ikan cobia adalah panko cobia yaitu olahan daging ikan cobia yang dicampur dengan sedikit tepung dan telur sebagai bahan dasarnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pengolahan panko bites ikan cobia. Metode kerja menggunakan metode diskriptif observasi dan survei. Observasi dilakukan mengikuti proses pengolahan mulai dari penerimaan bahan baku sampai pemuatan dengan melakukan pengujian terhadap mutu organoleptik dan mikrobiologi, serta pengamatan rantai dingin. Hasil pengujian nilai organoleptik adalah 8 dan produk akhir adalah 8. Pengujian mikrobiologi produk akhir adalah ALT 4.000 kol/g, E. coli <3 dan salmonella negatif. Penerapan suhu proses pembekuan telah diterapkan dengan baik yaitu, suhu panko cobia pada penerimaan bahan baku -9.88 , suhu pembekuan -17.31 , suhu pengemasan-16.01 . dan suhu penyimpanan pada cold storage -15.88 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan panko bites cobia telah dilakukan sesuai SNI 7319.1:2009 tentang ikan lapis tepung bagian spesifikasi
Penerapan GMP dan SSOP Pengolahan Pempek Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) di UMKM Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Deanisa Accella; Yuliati H. Sipahutar; Aghitia Maulani
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui penerapan program kelayakan dasar di UMKM melalui pengamatan alur proses pengolahan pempek ikan tenggiri dan pengujian mutu bahan baku dan produk akhir. Penelitian dilakukan di UMKM pengolahan pempek ikan tenggiri. Pengujian mutu dilakukan di Work Shop Pengolahan dan Laboratorium Kimia Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta. Metode penilaian Kelayakan Pengolahan dilakukan dengan kuisener kelayakan pengolahan dan pengujian mutu sensori dan proksimat pada 2 pengolah pempek ikan tenggiri dan 1 produk yang dibuat sesuai alur proses SNI 7661:2013 tentang pempek ikan rebus beku. Penelitian dilakukan dengan metode observasi, dan wawancara pada 2 UMKM. Analisa data dilakukan dengan teknik Analisa statistik deskriptif. Hasil uji kelayakan pengolahan menunjukkan nilai yang didapatkan dari UMKM 1 dan UMKM 2 mendapatkan nilai gagal. Dimana penyimpangan minor apabila tidak dilakukan tindakan koreksi mempunyai potensi mempengaruhi keamanan pempek tenggiri. Hasil uji nilai organoleptik Hasil uji nilai organoleptik bahan baku berkisar 7.60-8.22. Nilai sensori produk akhir berkisar 8,37-8,86. Hasil proksimat pempek ikan tenggiri berkisar : kadar air 58-70%; Kadar abu 1,92%-2,63%, kadar protein 6,44-8,79%. Kadar lemak 0,76-0,93%.. Hasil pengujian ALT berkisar 1,78x10⁴ - 3.6x10⁴. Penerapan kelayakan pengolahan pada UMKM pempek ikan tenggiri telah menehuhi kelayakan pengolahan.
Penerapan GMP Dan SSOP pada Abon Ikan di Kabupaten Pangandaran Thysan Putri Arum Nur Wahyuda; Yuliati H. Sipahutar; Aghitia Maulani
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GMP dan SSOP program kelayakan dasar melalui pengamatan alur proses pengolahan abon ikan, pengujian mutu bahan baku dan produk akhir. Penelitian dilakukan bulan Maret-30 Mei 2022 di UMKM pengolahan abon ikan tuna (thunnus sp) di Pangandaran. Pengujian mutu dilakukan di Work Shop Pengolahan dan Laboratorium Kimia Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta. Kelayakan Pengolahan dilakukan dengan kuisener kelayakan pengolahan dan pengujian mutu pada 4 UMKM pengolah abon ikan .Penelitian dilakukan dengan metode observasi, dan wawancara pada UMKM. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil uji kelayakan pengolahan menunjukkan UMKM canting mendapatkan nilai minor 7, mayor 10, serius 16 dan kritis 13, UMKM Ina Canting mendapatkan nilai minor 10, mayor 15, serius 13, kritis 7. UMKM Bu Encum mendapatkan nilai minor 7, mayor 8, serius 17, kritis 13, UMKM mendapatkan nilai minor 5, mayor 10, serius 14, dan kritis 14. UMKM Nusa Indah mendapatkan nilai minor 7, mayor 10, serius 14 dan kritis 14. UMKM Inkei Kitchen mendapatkan nilai minor 7, mayor 10, serius 16 dan kritis 13. Dimana penyimpangan minor apabila tidak dilakukan tindakan koreksi mempunyai potensi mempengaruhi keamanan abon ikan. Hasil rata-rata uji nilai organoleptik bahan baku dari 4 UMKM berkisar 7,72-8,95. Hasil rata-rata uji nilai sensori abon dari 4 UMKM berkisar 7,7-8,5. Kadar air pada bahan baku dan produk akhir adalah 70-74,94%; dan 9,29-11,17%. Kadar abu pada bahan baku, dan produk akhir adalah 3-6,65%; dan 5,91-9,59 %; . Kadar lemak pada bahan baku dan produk akhir adalah 0,6-1,52% dan 15,03-17,3 %. Kadar protein pada bahan baku dan produk akhir adalah 3-6,65 %; dan 13-26,93 %. Nilai (ALT) pada bahan baku dan akhir adalah 2,93x102-4,1x102 kol/gr dan . 2,2 x 103-3,4 x 103. Abon ikan dari UMKM yang berbeda mendapatkan hasil yaitu < 3 APM/g yang telah memenuhi standar sesuai (SNI 7690.1:2013).
Penambahan Kadar Garam Terhadap Mutu Sensori, Kadar Air, dan Kadar Garam Produk Terpilih Ikan Asin Cakalang (Katsuwonus pelamis) Marcellie S.S.C.L. Kapoh; Jelita Dewi; Aria S. Wibawa; Yuliati H. Sipahutar; Jaulim Sirait
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan asin kering sesuai dengan SNI 8273:2016 yaitu hasil olahan yang telah mengalami perlakuan penggaraman dengan atau tanpa perebusan dan pengeringan yang dibuat dari bahan baku ikan dan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sensori, kadar air dan kadar garam produk yang terpilih dengan penambahan kadar garam 10%, 20%, 30%, dan 40%. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen dengan metode penggaraman kering, dengan menambahkan kadar garam 10%, 20%, 30%, dan 40%. Ikan dibalur garam hingga merata dan dimasukan pada wadah, kemudian disimpan pada suhu ruang selama 24 jam. Ikan diambil dari wadah dan dicuci untuk membersihkan sisa garam. Ikan dijemur dibawah sinar matahari, selama dua atau tiga hari tergantung panasnya matahari. Penilaian sensori dilakukan oleh 30 panelis tidak terlatih. Hasil sensori yang terpilih dilanjutkan dengan uji kadar air dan kadar garam. Pengujian sensori ikan asin sesuai dengan SNI 8273:2016. Pengujian kadar air sesuai SNI 2354:2015 dan pengujian kadar garam sesuai SNI 01-2359-1991. Hasil analisis sensori produk terpilih adalah penambahan kadar garam 30% dengan nilai kenampakan 7,71, bau 7,77, rasa 8,07, tekstur 8,15 dan jamur negatif. Hasil pengujian kadar air adalah 20,05% dan kadar garam 17,58%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kadar garam yang semakin tinggi menghasilkan nilai sensori yang semakin tinggi.
Pengolahan Biskuit dengan Penambahan Rumput Laut (Gracilaria sp.) Putri Istiana Surgya; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biskuit adalah produk bakeri yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu atau substitusinya, minyak atau lemak dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain yang diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penambahan rumput laut Gracilaria sp. yang ditambahkan pada proses pengolahan biskuit. Metode penelitian dilakukan dengan analisis diskriptif observasi mengikuti secara langsung proses pengolahan, mulai penerimaan bahan baku hingga pengemasan. Pengujian rumput laut kering dengan mutu organoleptik dan kadar air Pengujian biskuit dengan uji sensori dan kadar air. Hasil alur proses biskuit terdiri dari, penerimaan bahan baku, pencampuran, pencetakan, pemanggangan dan pengemasan. Hasil uji mutu organoleptik bahan baku rumput laut kering menunjukkan nilai rata-rata kenampakan 7,84; tekstur 7,73 dan kadar air 11.5%. Pengujian sensori biskuit memberikan nilai rata-rata bau 7,84; rasa 8,62, warna 8,25 serta kadar air 3.47% dan protein 5.34%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan biskuit dengan 5 tahapan alur proses sudah memenuhi standar SNI 2973:2011
Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Abon Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Iqfani Wahyu Agustin; Yuliati H. Sipahutar
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abon ikan merupakan produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, atau olahan ikan yang diberi bumbu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya modal usaha, keuntungan, analisa kelayakan usaha pengolahan abon ikan lele.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai April 2021. Berlokasi di UMKM Rumah Abon Madiun yang beralamatkan Kecamatan Jiwan, Madiun, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah observasi dengan mengikuti secara langsung alur proses pembuatan abon lele mulai dari penerimaan bahan baku sampai pengemasan produk abon lele dumbo dan penjualan dalam satu bulan. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis biaya, penerimaan, keuntungan, analisis efisiensi dan analisis risiko usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengolahan abon ikan lele dapat memberikan peluang usaha. Modal usaha sebesar 3.433.008,00 dengan jumlah produksi abon ikan lele per hari adalah 35 bungkus kemasan per 100 gram dengan harga jual Rp. 22.000. Maka dalam sebulan produksi sebanyak 280 bungkus dengan pendapatan Rp 6.160.000,00, akan menghasilkan keuntungan Rp 2.727.000,00 per bulan. Dengan tingkat harga jual Rp 22.000, usaha abon ikan lele akan mengalami titik impas ketika dapat berproduksi sebanyak 156 pcs yaitu 1 bulan dan kembali modal. Analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa usaha abon ikan lele dapat menguntungkan dengan jangka waktu balik modal hanya selama 1 bulan saja setelah menjalani usaha.
Analisa Potensi Bahaya pada Penanganan Lobster Mutiara (Panulirus ornatus) Hidup dan Persyaratan Dokumen Ekspor Yuliati H. Sipahutar; Ahmad Azhari Dwiputra; Widodo Sumiyanto; Hendarni Mulyani
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi bahaya penanganan lobster mutiara (Panulirus ornatus) hidup, dengan mengamati alur proses penanganan lobster mutiara hidup dan penelusuran persyaratan dokumen ekspor lobster ke Vietnam. Metode penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Analisa potensi bahaya dengan mengamati penerapan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) dan mengikuti penelusuran persyaratan dokumen ekspor ke Vietnam. Hasil penelitian menunjukkan Critical control point pada penanganan lobster mutiara adalah logam berat Hg, Pb dan Cd yang dilakukan pengujian 1 x 6 bulan. Persyaratan dokumen untuk ekspor lobster mutiara (Panulirus ornatus) hidup ke Vietnam yaitu sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points, nomor registrasi negara mitra, invoice, packing list, airway bill, certificate of origin, health certificate, persetujuan ekspor barang dan nota pelayanan ekspor. Semua persyaratan harus terpenuhi dan selesai 4-5 jam sebelum produk diterbangkan. Potensi bahaya pada penanganan lobster mutiara hidup (Panulirus ornatus) hidup yaitu logam berat (Hg, pb dan Cd), Vibrio cholerae, Salmonella sp dan E.coli dengan bahaya logam berat sebagai CCP. Pengendalian yang dilakukan yaitu pengendalian approved supplier dan pengujian logam berat setiap 6 bulan sekali. Persyaratan dokumen ekspor ke Vietnam wajib dilampirkan pada setiap akan mengekspor.