Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GMP dan SSOP program kelayakan dasar melalui pengamatan alur proses pengolahan abon ikan, pengujian mutu bahan baku dan produk akhir. Penelitian dilakukan bulan Maret-30 Mei 2022 di UMKM pengolahan abon ikan tuna (thunnus sp) di Pangandaran. Pengujian mutu dilakukan di Work Shop Pengolahan dan Laboratorium Kimia Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta. Kelayakan Pengolahan dilakukan dengan kuisener kelayakan pengolahan dan pengujian mutu pada 4 UMKM pengolah abon ikan .Penelitian dilakukan dengan metode observasi, dan wawancara pada UMKM. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil uji kelayakan pengolahan menunjukkan UMKM canting mendapatkan nilai minor 7, mayor 10, serius 16 dan kritis 13, UMKM Ina Canting mendapatkan nilai minor 10, mayor 15, serius 13, kritis 7. UMKM Bu Encum mendapatkan nilai minor 7, mayor 8, serius 17, kritis 13, UMKM mendapatkan nilai minor 5, mayor 10, serius 14, dan kritis 14. UMKM Nusa Indah mendapatkan nilai minor 7, mayor 10, serius 14 dan kritis 14. UMKM Inkei Kitchen mendapatkan nilai minor 7, mayor 10, serius 16 dan kritis 13. Dimana penyimpangan minor apabila tidak dilakukan tindakan koreksi mempunyai potensi mempengaruhi keamanan abon ikan. Hasil rata-rata uji nilai organoleptik bahan baku dari 4 UMKM berkisar 7,72-8,95. Hasil rata-rata uji nilai sensori abon dari 4 UMKM berkisar 7,7-8,5. Kadar air pada bahan baku dan produk akhir adalah 70-74,94%; dan 9,29-11,17%. Kadar abu pada bahan baku, dan produk akhir adalah 3-6,65%; dan 5,91-9,59 %; . Kadar lemak pada bahan baku dan produk akhir adalah 0,6-1,52% dan 15,03-17,3 %. Kadar protein pada bahan baku dan produk akhir adalah 3-6,65 %; dan 13-26,93 %. Nilai (ALT) pada bahan baku dan akhir adalah 2,93x102-4,1x102 kol/gr dan . 2,2 x 103-3,4 x 103. Abon ikan dari UMKM yang berbeda mendapatkan hasil yaitu < 3 APM/g yang telah memenuhi standar sesuai (SNI 7690.1:2013).