Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INVESTASI EKONOMI JEPANG DI INGGRIS DALAM BIDANG INDUSTRI OTOMOTIF PADA MASA TRANSISI BREXIT 2014-2018 Sintia Catur Sutantri; Dwi Fauziansyah Moenardy; Rakanita Junissa Fitri
Jurnal Bisnis, Ekonomi, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Bisnis, Ekonomi, dan Sains
Publisher : Univesitas Widyama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.985 KB) | DOI: 10.33197/bes.vol1.iss1.2021.648

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Investasi Ekonomi Inggris dan Jepang dalam industri otomotif pertanyaan dari penelitian ini yaitu bagaimana gambaran umum industri otomotif yang terjalin antara Inggris dan Jepang, serta bagaimana keberlanjutan investasi Jepang di Inggris pada tahun 2014-2018, dan apa saja tantangan investasi industri otomotif antara Inggris dan Jepang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui investasi Jepang dibidang industri otomotif yang berada di Inggris setelah Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit), serta menganalisis bagaimana perkembangan investasi industri otomotif Inggris dan Jepang setelah Inggris resmi keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Kerangka teori dalam penelitian ini adalah neoliberalisme sebagai grand theory, regionalisme ekonomi sebagai middle theory dan Foreign Direct Investment (FDI) sebagai applied theory, sebagai alat analisis untuk kasus yang diteliti penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analistis, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari studi dokumen seperti buku, jurnal, koran, majalah dan skripsi. Adapun data primer yang diperoleh dengan wawancara dari narasumber ahli yang bersangkutan dengan judul penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana investasi yang terjalin antara Inggris dan Jepang, yang mengalami pasang surut terutama ketika terjadi Brexit yang menyebabkan ekonomi Inggris sempat mengalami penurunan, sehingga membuat Jepang khawatir terhadap investasinya di Inggris akan mengalami kerugian Jepang merasa akan sangat dirugikan jika Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa, sebab Jepang akan kehilangan pasar tunggal yang selama berinvestasi di Inggris menjadi salah satu keuntungan bagi Jepang. Tetapi disisi lain menjadi keuntungan juga bagi Inggris dengan adanya pasar tunggal.
MANAJEMEN INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) DALAM OPTIMALISASI PERDAGANGAN INDONESIA DI MASA COVID-19 Dwi Fauziansyah Moenardy; Martin Purnama Chandra
Jurnal Bisnis, Ekonomi, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Bisnis, Ekonomi, dan Sains
Publisher : Univesitas Widyama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.164 KB) | DOI: 10.33197/bes.vol1.iss1.2021.650

Abstract

Tulisan ini akan mengulas mengenai manajemen pada Information dan Communication Technology (ICT) guna optimalisasi perdagangan di Indonesia di masa Covid-19. Masa ini yang semua serba membatasikontak langsung, sebagian besar interaksi yang terjalin secara virtual atau dalam jaringan (daring). Aktivitas digital adalah satu-satunya cara untuk bertahan dalam pembatasan aktivitas oleh pemerintah,termasuk pada sektor perdagangan. Instruksi untuk beralih dalam pola digitalisasi bukan hal baru, melainkan hanya dibawa ke implementasi yang lebih intensif lagi. Adanya Covid-19 telah mempercepatsuatu transformasi, sebagaimana telah dibuktikan dalam sektor perdagangan yang mengalami digitalisasi. Oleh karena itu, tulisan ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana mengelola ICT dengan baik akan dapat mengoptimalkan perdagangan yang mengalami inkonsistensi pada awal-awal masa Covid-19. Untuk menjelaskan fenomena tersebut, penulis akan menggunakan kerangka manajemen, ICT dan perdagangan dalam batasan pengamatan yaitu di masa Covid-19. Perdagangan dengan dukungan ICT menjadi sebuah aktivitas perdagangan digital, sehingga menjadi salah satu fenomena kekinian yang perlu didiskusikan. Hasil dari tulisan ini dengan didukung perolehan data kepustakaan menunjukkan adanya peningkatan konsumen terhadap penyedia layanan digital secara signifikan di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia. Dengan begitu, masa ini sebagai isu kontemporer dalam kaitannya dengan manajemen dan ICT, tetap dapat dihadapi oleh Indonesia dengan adaptasi perdagangan secara digitalisasi.
Pemasaran Sentra Sepatu Dalam Meraih Pasar Domestik Dan Global Pada Sentra Pengerajin Sepatu Kelurahan Cibaduyut Denny Saputera; Dwi Fauziansyah Moenardy; Gilang Nur Alam; Rizqi Muttaqin; Rina Ariyanthi Dewi; Hasbi Hawari
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol 5, No 1 (2022): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v5i1.23431

Abstract

Sentra Sepatu Cibaduyut merupakan salah satu tempat wisata belanja yang banyak diincar oleh banyak wisatawan ketika berkunjung kekawasan wisata di wilayah Jawa Barat, yang terletak di kota Bandung yang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki keunggulan dalam industri kreatif. Dalam menghadapi persaingan pasar yang bersifat global, perusahaan-perusahaan di Indonesia dituntut untuk masuk kedalam segmentasi organisasi perusahaan yang bersifat global. Pertumbuhan produksi dan penjualan di Cibaduyut Bandung sebagai sentra sepatu sepatu semakin lama semakin memudar karena manurunnya penjualan dikarenakan imbas perekonomian yang kurang baik dimasa penyebaran pandemi Covid-19 yang berimbas pada penurunan permintaan pasar, perlambatan perputaran ekonomi dunia serta terus menurunnya permintaan dan order terhadap produk-produk pada sentra sepatu di Cibaduyut. Untuk menyikapi hal tersebut melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat diharapkan memberikan solusi terbaik dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi berupa pemasaran menggunakan cara-cara modern yaitu melalui media online.
Analisis Dimensi Budaya Hofstede Terhadap Kinerja Ekspor Tembakau Indonesia ke Jerman Faridah Ruliana Anindita Putri; Dwi Fauziansyah Moenardy
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 4 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i4.10943

Abstract

Jerman merupakan negara tujuan ekspor tembakau Indonesia dengna nilai ekspor paling tinggi di antara negara Uni Eropa lainnya. Supaya kinerja ekspor tembakau tersebut dapat terkontrol dengan baik, maka dimensi budaya Hofstede dapat dijadikan acuan untuk menganalisis dimensi budaya Hofstede terhadap kinerja ekspor tembakau Indonesia ke Jerman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi budaya Hofstede terhadap kinerja ekspor tembakau Indonesia ke Jerman, potensi ekspor tembakau Indonesia ke Jerman, serta evaluasi terhadap pengetahuan para eksportir tembakau Indonesia terkait dengan dimensi Budaya Hofstede. Selain itu, penelitian ini menganalisis apakah dimensi budaya Hofstede dapat dijadikan acuan yang efektif dalam meningkatkan kinerja ekspor tembakau Indonesia ke Jerman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dengan PT. Mangli Djaya Raya, Kementerian Perdagangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksportir tembakau Indonesia tidak memiliki pengetahuan langsung tentang dimensi budaya Hofstede. Namun, mereka menerapkannya secara implisit dalam praktik bisnis mereka. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi budaya Hofstede tidak dapat menjadi acuan eksportir Indonesia untuk memperluas pasar mereka di Jerman. Sebaliknya dimensi budaya Hofstede lebih relevan untuk dijadikan acuan bagi para eksportir tembakau Indonesia dalam mengontrol kinerja ekspor tembakau mereka ke pelanggan di Jerman. Kata Kunci: Budaya Jerman, Dimensi Budaya Hofstede, Ekspor, Perdagangan Internasional, Tembakau.
Analisis Perjanjian Kerjasama Perdagangan Indonesia-Malaysia Di Trade Expo Tahun 2022 Yuke Rispanji Maulinawati; Dwi Fauziansyah Moenardy
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 4 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i4.11051

Abstract

Perjanjian kerjasama perdagangan internasional menjadi salah satu penunjang kinerja ekspor indonesia, Indonesia menjadi salah satu negara yang sering melakukan kerjasama perdagangan internasional dan salah satu kerjasama tersebut dituangkan lewat kontrak dagang Indonesia-Malaysia di Trade Expo 2022 untuk meningkatkan perekonomian setelah pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran kontrak dagang dalam membangun kembali Indonesia setelah pandemic COVID-19, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur serta wawancara resmi dari Atase Perdagangan Indonesia selaku pihak pemerintah dan sumber-sumber relevan lainnya. Hasil dari penelitian yang sudah di analisis menghasilkan suatu perspektif baru. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa melalui kontrak dagang Indonesia mendapatkan surplus meningkat dari tahun sebelumnya. Perjanjian kerjasama Indonesia-Malaysia di Trade Expo tahun 2022 merupakan upaya pemerintah dalam mendorong perekonomian Indonesia, dan perjanjian kontrak dagang tersebut menjadi salah satu faktor pendorong ekonomi Indonesia setelah Covid-19.
Analisis Akses Pasar Swiss Melalui IE-CEPA (Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement) Dalam Ekspor Emas Indonesia Tahun 2020 – 2022 Putri Noor Fadillah; Dwi Fauziansyah Moenardy
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 4 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i5.11240

Abstract

Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement, perjanjian dagang pertama Indonesia antara negara di Eropa. Indonesia memanfaatkan hasil perjanjian dengan ekspor emas dengan hscode 7108 dengan produk emas (termasuk emas disepuh dengan platina) tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk ke Swiss dengan penghapusan tarif sebesar 99,65%. Tujuan penelitian ini untuk melihat peran dan pengaruh IE-CEPA dalam akses pasar Swiss, dan ekspor emas Indonesia ke Swiss tahun 2020 – 2022. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif melalui teknik wawancara kepada Staff Ahli Implementasi Perjanjian Perdagangan Internasional FTA Center dan studi litelatur melalui website resmi, publikasi, maupun studi kepustakaan lainnya. Hasil penelitian ditemukan dengan adanya kesempatan dalam ekspor ke negara Swiss yang memiliki akses pasar yang besar. Akan tetapi dengan begitu, kesempatan ekspor emas Indonesia ke Swiss pada tahun 2020 – 2022 mengalami penurunan yang siginifikan. Ini disebabkan karena adanya faktor internal dan eksternal dari Indonesia dan Swiss. Dengan demikian, pemanfaatan hasil perjanjian IE-CEPA belum sepenuhnya efektif dilakukan oleh pemerintah maupun pelaku usaha atau perusahaan.
ANALYSIS OF EXCHANGE RATES AND INTEREST RATES ON INDONESIA'S NON-OIL AND GAS EXPORT VALUE Denny Saputera; Rizal Budi Santoso; Dwi Fauziansyah Moenardy; Rizqi Muttaqin; Rina Ariyanthi Dewi
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 5 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i5.12283

Abstract

This study evaluates the impact of exchange rates and interest rates on Indonesia's non-oil and gas exports from 2006 to 2022, recognizing the sector's importance in the Indonesian economy. Data reveal a significant increase in non-oil and gas exports from USD 155.9 billion in 2019 to USD 275.9 billion in 2022, driven by strong global demand from major economies such as China, the United States, and India. The analysis indicates that exchange rates have a positive effect on non-oil and gas exports, though the impact is statistically insignificant with a p-value exceeding 0.05. In contrast, interest rates exhibit a significant negative impact on export values, with a p-value of 0.022, suggesting that higher interest rates may reduce export volumes. Assumption testing reveals no issues with multicollinearity, autocorrelation, or heteroscedasticity, ensuring the validity of the results. In conclusion, while exchange rates positively affect exports, the impact is not significant; interest rates, however, have a significant negative effect, indicating the need for lower interest rate policies to support the growth of Indonesia's non-oil and gas exports.