Rizal Budi Santoso
Universitas Widyatama

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALYSIS OF EXCHANGE RATES AND INTEREST RATES ON INDONESIA'S NON-OIL AND GAS EXPORT VALUE Denny Saputera; Rizal Budi Santoso; Dwi Fauziansyah Moenardy; Rizqi Muttaqin; Rina Ariyanthi Dewi
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 5 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i5.12283

Abstract

This study evaluates the impact of exchange rates and interest rates on Indonesia's non-oil and gas exports from 2006 to 2022, recognizing the sector's importance in the Indonesian economy. Data reveal a significant increase in non-oil and gas exports from USD 155.9 billion in 2019 to USD 275.9 billion in 2022, driven by strong global demand from major economies such as China, the United States, and India. The analysis indicates that exchange rates have a positive effect on non-oil and gas exports, though the impact is statistically insignificant with a p-value exceeding 0.05. In contrast, interest rates exhibit a significant negative impact on export values, with a p-value of 0.022, suggesting that higher interest rates may reduce export volumes. Assumption testing reveals no issues with multicollinearity, autocorrelation, or heteroscedasticity, ensuring the validity of the results. In conclusion, while exchange rates positively affect exports, the impact is not significant; interest rates, however, have a significant negative effect, indicating the need for lower interest rate policies to support the growth of Indonesia's non-oil and gas exports.
DAMPAK BREXIT TERHADAP REGULASI IZIN KERJA DI INGGRIS RAYA Arghaza Ghafaralli; Rizal Budi Santoso
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol. 8 No. 2 (2025): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v8i2.14699

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak pasca-Brexit terhadap perdagangan jasa, tenaga kerja migran, dan regulasi ketenagakerjaan di Inggris. Hasil analisis menunjukkan bahwa Brexit memunculkan hambatan baru dalam perdagangan jasa, termasuk regulasi yang lebih ketat dan peningkatan biaya non-tarif, yang berdampak pada daya saing penyedia jasa internasional. Penurunan akses terhadap tenaga kerja migran terampil, terutama di sektor kesehatan dan perawatan sosial, berkontribusi pada penurunan kualitas layanan. Ketidakpastian hukum dan regulasi juga menghambat investasi serta inovasi dalam sektor jasa, yang berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Inggris. Pekerja migran menghadapi tantangan signifikan akibat kebijakan imigrasi berbasis poin yang lebih ketat, termasuk risiko kehilangan hak dan perlindungan. Selain itu, diskriminasi dan stigma sosial, terutama terhadap pekerja perempuan, memperburuk kondisi psikologis mereka. Regulasi ini menciptakan ketegangan antara kebutuhan tenaga kerja di sektor tertentu dan kebijakan imigrasi yang ketat, yang pada akhirnya memengaruhi daya tarik investasi asing. Penelitian ini menekankan pentingnya kebijakan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan tenaga kerja serta integrasi pekerja migran untuk meningkatkan daya saing Inggris di pasar global dan menjaga kesejahteraan sosial. Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pekerja migran, sekaligus memulihkan keunggulan komparatif Inggris dalam perdagangan jasa.