Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya

English Consonants Production on School-Age Children Monoarfa, Muchlik Kamal; Ali, Sri Widyarti; Bay, Indri Wirahmi
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i4.507

Abstract

This study aims to reveal the production of consonant sounds in children aged 6-9 years old whose first language is Indonesian and/or Gorontalo language, as well as to reveal the facts about the consonant sounds that can and cannot be produced by the children. This study applied qualitative method by collecting the data using audio and video recording to record the consonant sounds produced by the participants, and transcribing the sounds using IPA (International Phonetic Alphabet). The data of this study were taken from School-Age Children from six until nine years old, that consisted of five students from Ronal Hutagalung Learning Center. The data analysis was carried out through the stages of data reduction, data display, and the drawing and verifying conclusion. Furthermore, the classification of NAE Consonant Phonemes by Parker (1986) was used as the main theory in data analysis. The findings show that from five participants, three participants can produce 23 consonant sounds, and two participants can produce 24 consonant sounds. In addition, the results also show that the participants were mostly unable to produce consonants Voiceless Dental Fricative /θ/, Voiced Palatal Fricative /ʒ/, Voiced Palatal Glide /y/, Voiceless Palatal Fricative /ʃ/, and Voiced Dental Fricative /ð/, which means that most of the sounds that they cannot produce are the consonants that do not exist in their first language. The findings of this study are expected to be a reference in teaching English pronunciation to children, as well as overcoming the problems related to the consonant production in children. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap produksi bunyi-bunyi konsonan pada anak usia 6-9 tahun yang bahasa pertamanya adalah bahasa Indonesia dan/atau bahasa Gorontalo, serta mengungkap fakta tentang bunyi konsonan yang dapat dan tidak dapat dihasilkan oleh anak pada usia tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan rekaman audio dan video untuk merekam bunyi konsonan yang dihasilkan oleh partisipan, dan mentranskripsi bunyi-bunyi tersebut dengan menggunakan IPA (International Phonetic Alphabet). Data penelitian ini diambil dari Anak Usia Sekolah dari usia enam sampai sembilan tahun, yang terdiri dari lima siswa dari Ronal Hutagalung Learning Center. Analisis data dilaksanakan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan. Selanjutnya, klasifikasi Fonem Konsonan NAE oleh Parker (1986) digunakan sebagai teori utama dalam analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima partisipan, tiga partisipan dapat menghasilkan 23 bunyi konsonan, dan dua partisipan dapat menghasilkan 24 bunyi konsonan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan tidak dapat memproduksi konsonan Voiceless Dental Fricative /θ/, Voiced Palatal Fricative /ʒ/, Voiced Palatal Glide /y/, Voiceless Palatal Fricative /ʃ/, and Voiced Dental Fricative /ð/, yang berarti bahwa sebagian besar bunyi yang tidak dapat mereka lafalkan adalah konsonan yang tidak ada dalam bahasa pertama mereka. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengajarkan pronunciation bahasa Inggris pada anak, serta mengatasi permasalahan terkait produksi bunyi-bunyi konsonan pada anak.
Problems in Translation: The Case of EFL Learners in Translating Cultural Texts Sri Widyarti Ali; Nurlaila Husain; Helena Badu; Irmawaty Umar
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i2.701

Abstract

Translation is the process of transferring information from one language to another. Due to the fact that it requires proficiency in two languages, EFL students often encounter problems and difficulties during the translation process. To elucidate that fact further, this study examined students problems translating cultural texts, both from Indonesian to English and vice versa. The research data were gathered from students translation documents and source language texts, as well as from a questionnaire, in order to delve deeper into the problems students face when translating written text. The data analysis process was carried out through three stages as suggested by Miles & Huberman (1994, p: 10); reducing the data, explaining the data, and taking a conclusion. Reducing data is a process of selecting, focusing, simplifying and abstracting the data. Explaining the data is a process of organizing information and arranging the complete narration. Taking a conclusion is the process of drawing conclusions from the data. The main theory used in the process of collecting and analyzing data is the theory of translation problems proposed Alan Duff (1989) which consists of the problems of pragmatic, cultural, linguistic, and text-specific. The research result reveals some problems that the majority of students have in translating the texts, either from Indonesian into English or English into the Indonesian language. In translating the text of Indonesian into English, most of the students have problems with pragmatic aspects, in which they get difficulty finding and determining which equivalents correspond to the context of the source text. They, moreover, have problem in linguistics, such as the problems of grammar, syntax, and semantics. While in translating the text of English into Indonesian, most of them encounter the problems of pragmatics and semantics. The outcome of this study is expected to provide students with information on how to avoid and overcome difficulties encountered while translating texts, particularly those related to culture, and to serve as a guide for lecturers in developing syllabi and planning learning activities for translation courses. Penerjemahan adalah proses mentransfer informasi dari satu bahasa ke bahasa lain. Karena membutuhkan kemahiran dalam dua bahasa, mahasiswa masih sering mengalami masalah dan kesulitan dalam proses penerjemahan. Untuk mengungkap fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan mahasiswa dalam menerjemahkan teks tulis, baik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, maupun dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Data penelitian diperoleh melalui dokumen terjemahan siswa dan teks bahasa sumber, serta angket untuk menggali lebih dalam permasalahan yang dihadapi siswa dalam menerjemahkan teks tulis. Proses analisis data dilaksanakan melalui tiga tahapan sebagaimana dikemukakan oleh Miles & Huberman (1994, p:10): (1) mereduksi data, (2) menjelaskan data, dan (3) menyimpulkan. Reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, dan mengabstraksi data. Menjelaskan data adalah proses mengorganisasikan informasi dan menarasikan secara utuh. Mengambil kesimpulan adalah proses menarik kesimpulan dari data. Teori utama yang digunakan dalam proses pengumpulan dan analisis data adalah teori tentang masalah penerjemahan dari Alan Duff (1989) yang terdiri dari masalah pragmatik, budaya, linguistik, dan text-specific. Hasil penelitian mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagian besar mahasiswa dalam menerjemahkan teks, baik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dalam menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, sebagian besar mahasiswa mengalami masalah pragmatik, di mana mereka mengalami kesulitan untuk menemukan dan menentukan padanan kata yang paling sesuai dengan konteks bahasa sasaran. Selain itu, mereka juga menghadapi masalah linguistik, seperti masalah tata bahasa, sintaksis, dan semantik. Sedangkan dalam menerjemahkan teks bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian besar mengalami masalah pragmatik dan semantik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa untuk menghindari dan mengatasi permasalahan yang mungkin dihadapi dalam proses penerjemahan teks, serta dapat menjadi pedoman bagi dosen dalam merancang silabus dan merencanakan kegiatan pembelajaran mata kuliah penerjemahan.
Analisis Kebutuhan Belajar Bahasa Inggris Berbasis English for Spesific Purposes pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo Helena Badu; Sri Widyarti Ali; Magvirah El walidayni Kau
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v6i4.308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di lima program studi yang ada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, yaitu Prodi Elektro, Arsitektur, Sipil, Industri, dan Informatika. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pemberian angket kepada mahasiswa Fakultas Teknik sebagai responden penelitian untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan dan harapan mahasiswa ketika belajar Bahasa Inggris di prodi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa di fakultas teknik memiliki kebutuhan belajar Bahasa Inggris yang dititikberatkan pada peningkatan empat keterampilan bahasa, yaitu berbicara, menulis, mendengar, dan membaca. Hasil persentase dalam angket menunjukkan sebanyak 95% mahasiwa setuju bahwa keterampilan mendengar, berbicara, dan membaca sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa Inggris, sedangkan keterampilan menulis memperoleh persentase sebanyak 90%. Selain itu, mahasiswa juga memiliki harapan untuk dapat lebih banyak belajar kosakata bahasa Inggris yang berhubungan dengan program studi mereka, karena kosakata tersebut sangat membantu mereka dalam proses pembelajaran pada mata kuliah yang ada di prodi mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen pengajar dalam menyusun silabus dan bahan ajar mata kuliah bahasa Inggris di prodi yang ada di Fakultas Teknik UNG.
Students’ Perspectives Toward Grammar Teaching Methods in English Language Education Study Program Fifi Novriana Suradin; Sri Widyarti Ali; Indri Wirahmi Bay
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i4.1050

Abstract

The purpose of this research is to elucidate students' perspectives on grammar teaching methods. It observed 5th-semester students from the 2019 academic year, in English Language Education Study Program. Five students were chosen at random from each class, so the total sample for this study was 25. The descriptive quantitative research method was applied to this study. The information was gathered using a questionnaire that represented two grammar teaching methods: explicit and implicit. Each one consists of six statements, with several options for students to choose from, including strongly agree, agree, neutral, disagree, and strongly disagree. The findings revealed that each student has a different perspective on what method is required. The questionnaire results showed that approximately 80% of students agreed with every statement in the explicit method, and the majority of them chose neutral to the statements in the implicit method, with an average percentage of 37%-70%. As a result, students can be taught using both implicit and explicit methods, as both have advantages, and it is determined by the needs of each student.