Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya

STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS LEARNING ENGLISH Djamil, Ewieth Citra Amalia; KaU, Magvirah El Walidayni; Badu, Helena
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 3 No 3 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Having a positive attitude towards learning English does not always appear in students’ behavior. Kara (2009) states that attitudes towards learning influence students’ behaviors and consequently on their performance. In investigating the students’ attitude, this study applies questionnaire which is grounded in the theory of attitude’s component and attitude in learning. The result shows that there are positive and negative attitudes among the students of English Department, specifically in term of affective, behavioral and cognitive components. The positive attitude is signed by the students’ enthusiasm and ambition in the learning process whereas the negatives are indicated by the lack of those two aspects. The result of this research can help teachers to recognize the students’ attitudes. Hence the teachers can maximize their teaching performance and develop new techniques of teaching English to make the students interested in English learning process
Problems in Translation: The Case of EFL Learners in Translating Cultural Texts Sri Widyarti Ali; Nurlaila Husain; Helena Badu; Irmawaty Umar
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i2.701

Abstract

Translation is the process of transferring information from one language to another. Due to the fact that it requires proficiency in two languages, EFL students often encounter problems and difficulties during the translation process. To elucidate that fact further, this study examined students problems translating cultural texts, both from Indonesian to English and vice versa. The research data were gathered from students translation documents and source language texts, as well as from a questionnaire, in order to delve deeper into the problems students face when translating written text. The data analysis process was carried out through three stages as suggested by Miles & Huberman (1994, p: 10); reducing the data, explaining the data, and taking a conclusion. Reducing data is a process of selecting, focusing, simplifying and abstracting the data. Explaining the data is a process of organizing information and arranging the complete narration. Taking a conclusion is the process of drawing conclusions from the data. The main theory used in the process of collecting and analyzing data is the theory of translation problems proposed Alan Duff (1989) which consists of the problems of pragmatic, cultural, linguistic, and text-specific. The research result reveals some problems that the majority of students have in translating the texts, either from Indonesian into English or English into the Indonesian language. In translating the text of Indonesian into English, most of the students have problems with pragmatic aspects, in which they get difficulty finding and determining which equivalents correspond to the context of the source text. They, moreover, have problem in linguistics, such as the problems of grammar, syntax, and semantics. While in translating the text of English into Indonesian, most of them encounter the problems of pragmatics and semantics. The outcome of this study is expected to provide students with information on how to avoid and overcome difficulties encountered while translating texts, particularly those related to culture, and to serve as a guide for lecturers in developing syllabi and planning learning activities for translation courses. Penerjemahan adalah proses mentransfer informasi dari satu bahasa ke bahasa lain. Karena membutuhkan kemahiran dalam dua bahasa, mahasiswa masih sering mengalami masalah dan kesulitan dalam proses penerjemahan. Untuk mengungkap fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi permasalahan mahasiswa dalam menerjemahkan teks tulis, baik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, maupun dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Data penelitian diperoleh melalui dokumen terjemahan siswa dan teks bahasa sumber, serta angket untuk menggali lebih dalam permasalahan yang dihadapi siswa dalam menerjemahkan teks tulis. Proses analisis data dilaksanakan melalui tiga tahapan sebagaimana dikemukakan oleh Miles & Huberman (1994, p:10): (1) mereduksi data, (2) menjelaskan data, dan (3) menyimpulkan. Reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, dan mengabstraksi data. Menjelaskan data adalah proses mengorganisasikan informasi dan menarasikan secara utuh. Mengambil kesimpulan adalah proses menarik kesimpulan dari data. Teori utama yang digunakan dalam proses pengumpulan dan analisis data adalah teori tentang masalah penerjemahan dari Alan Duff (1989) yang terdiri dari masalah pragmatik, budaya, linguistik, dan text-specific. Hasil penelitian mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagian besar mahasiswa dalam menerjemahkan teks, baik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dalam menerjemahkan teks bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, sebagian besar mahasiswa mengalami masalah pragmatik, di mana mereka mengalami kesulitan untuk menemukan dan menentukan padanan kata yang paling sesuai dengan konteks bahasa sasaran. Selain itu, mereka juga menghadapi masalah linguistik, seperti masalah tata bahasa, sintaksis, dan semantik. Sedangkan dalam menerjemahkan teks bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian besar mengalami masalah pragmatik dan semantik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa untuk menghindari dan mengatasi permasalahan yang mungkin dihadapi dalam proses penerjemahan teks, serta dapat menjadi pedoman bagi dosen dalam merancang silabus dan merencanakan kegiatan pembelajaran mata kuliah penerjemahan.
The Implementation of 2013 Curriculum Learning Models based on English Teachers’ Experience at SMP Negeri 4 Gorontalo Hanafi Sumardin Yabie; Nurlaila Husain; Helena Badu
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i4.513

Abstract

This is a qualitative descriptive research which aims to know what learning models are being implemented in English learning process at SMP Negeri 4 Gorontalo based on 2013 curriculum. The data collection technique employs interview, in which the participant is the four English teachers at SMP Negeri 4 Gorontalo. The data analysis technique uses the interactive analysis steps from Miles & Huberman, they are data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The finding shows that there are three learning models implemented in the English learning process, including project-based learning, scientific approach with ICT-based media, and conventional learning model. All those learning model implemented have their own syntaxes and specified objective. Thus, based on the finding, it can be concluded that learning model that is actually implemented more often by the English teachers to strengthen the scientific process based on the Permendikbud Number 22 of 2016 is project-based learning. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran apa saja yang diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Gorontalo berdasarkan kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dimana partisipan adalah empat guru bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Gorontalo. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah analisis interaktif dari Miles & Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, yaitu project-based learning, pendekatan saintifik dengan media berbasis TIK, dan model pembelajaran konvensional. Semua model pembelajaran yang diterapkan memiliki sintaks dan tujuan masing-masing. Dengan demikian, berdasarkan temuan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang sering diterapkan oleh guru bahasa Inggris untuk memperkuat proses saintifik berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 adalah project-based learning.
Analisis Kebutuhan Belajar Bahasa Inggris Berbasis English for Spesific Purposes pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo Helena Badu; Sri Widyarti Ali; Magvirah El walidayni Kau
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v6i4.308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di lima program studi yang ada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, yaitu Prodi Elektro, Arsitektur, Sipil, Industri, dan Informatika. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pemberian angket kepada mahasiswa Fakultas Teknik sebagai responden penelitian untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan dan harapan mahasiswa ketika belajar Bahasa Inggris di prodi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa di fakultas teknik memiliki kebutuhan belajar Bahasa Inggris yang dititikberatkan pada peningkatan empat keterampilan bahasa, yaitu berbicara, menulis, mendengar, dan membaca. Hasil persentase dalam angket menunjukkan sebanyak 95% mahasiwa setuju bahwa keterampilan mendengar, berbicara, dan membaca sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa Inggris, sedangkan keterampilan menulis memperoleh persentase sebanyak 90%. Selain itu, mahasiswa juga memiliki harapan untuk dapat lebih banyak belajar kosakata bahasa Inggris yang berhubungan dengan program studi mereka, karena kosakata tersebut sangat membantu mereka dalam proses pembelajaran pada mata kuliah yang ada di prodi mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen pengajar dalam menyusun silabus dan bahan ajar mata kuliah bahasa Inggris di prodi yang ada di Fakultas Teknik UNG.
PEMBERDAYAAN SDM LOKAL MELALUI PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK PEMANDU WISATA DALAM RANGKA OPTIMALISASI TAMAN LAUT OLELE Indri Wirahmi Bay; Nurlaila Husain; Helena Badu
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 3 No 3 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan bahasa Inggris untuk pemandu wisata (English Training for Tour Guide) merupakan program KKN PPM sebagai upaya untuk mengoptimalkan kawasan wisata taman laut Olele yang terletak di desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Target kegiatan ini adalah membantu pihak pemerintah desa Olele untuk mengoptimalkan kawasan wisata taman laut Olele dengan memberdayakan SDM lokal yang sudah memiliki kemampuan dasar bahasa Inggris untuk diberi pelatihan Bahasa Inggris menjadi pemandu wisata. Materi pelatihan banyak memfokuskan pada kemampuan berbicara bahasa Inggris disertai dengan muatan-muatan yang harus dikuasai oleh seorang pemandu wisata dengan metode pembelajaran berupa ceramah, diskusi dan role play yang diselingi dengan song atau games. Luaran dari kegiatan ini adalah terbantunya pihak pemerintah desa dan masyarakat desa Olele pada khususnya dalam mengoptimalkan kawasan wisata taman laut Olele dengan menyediakan tenaga pemandu wisata yang berasal dari SDM lokal sehingga bisa menambah lapangan pekerjaan dan nantinya akan berimbas pada meningkatnya penghasilan masyarakat desa Olele.