Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Einstein's: Research Journal of Applied Physics

Studi Kajian Literatur: Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Metode Magnetik di Beberapa Daerah Indonesia Astuti, Silfia; Usman, Ida; Abdin
Einstein's: Research Journal of Applied Physics Vol. 1 No. 2 (2023): Einstein's: Research Journal of Applied Physics
Publisher : Magister Fisika Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/einsteins.v1i2.178

Abstract

Penelitian melalui pengkajian literature terhadap penelitian bawah permukaan dengan menggunakan metode magnetik untuk beberapa daerah di Indonesia. Pengambilan data di sekitar gunung kelud dilakukan secara acak pada area seluas 0,6 km x 1 km dengan jumlah titik yang diperoleh 244 titik ukur. Proses akusisi dilakukan dengan menggunakan Magnetometer Proton ENVI SCINTREX, sedangkan pada manifestasi panas bumi parang tritis dan manifestasi emas Pengukuran medan magnet total menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM), penentuan posisi menggunakan Global Positioning System (GPS) dan penentuan orientasi arah utara kompas geologi. Pemgolahan data di beberapa daerah tersebut dilakukan dengan menganalisis peta anomali medan magnet total yang telah dikontinuasi ke atas, sedangkan interpretasi kuantitatif dilakukan dengan pemodelan 2D pada sayatan peta anomali medan magnet total yang telah di kontinuasi ke atas menggunakan perangkat lunak Geomodel. Hasil interpretasi yang dilakukan menunjukan struktur geologi bawah permukaan ukan dengan koreksi IGRF (International Geomagnetics Reference Field) dan koreksi variasi harian untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Hasil interpretasi kualitatif disekitar gunung kelud menunjukkan adanya anomali dipole magnetik di sebelah timur yang membentang dari arah barat laut ke tenggara sebesar -2125 nT hingga 1863 nT. Nilai suseptibilitas magnetik di bawah kubah kawah gunung kelud sampai ke gunung lirang (k=0,0124 emu/gram) didominasi batuan basalt, dan di gunung sumbing (k=0,0234 emu/gram - 0,0239 emu/gram) yang didominasi batuan andesit. Sedangkan Hasil Pemodelan dua dimensi di kabupaten Bantul DIY menghasilkan benda penyebab anomali dengan suseptibilitas yaitu: dengan nilai (0,001) dalam sistem satuan cgs untuk benda pertama, (0,0034) dalam sistem satuan cgs untuk benda ke dua dan benda ke tiga (-0,048) dalam sistem satuan cgs dengan arah utara-selatan. Benda anomali berada pada kedalaman ± 580 m dari permukaan dan diidentifikasi berupa batuan yang telah mengalami pelapukan karena proses demagnetisasi batuan. Hasil interpretasi yang dilakukan menunjukan struktur geologi bawah permukaan Papandayan dikontrol oleh batuan tuff dengan suseptibilitas 1 x 10-5 dalam sistem emu, batuan andesit dengan suseptibilitas 0,0135 dalam sistem emu, batuan porfiri dengan suseptibilitas 0,010 dalam sistem emu, batuan intrusi (beku) dengan suseptibilitas 0,013 dalam sistem emu, batuan sedimen dengan suseptibilitas 7 x 10-5 dalam sistem emu, dan batuan sedimen dengan suseptibilitas 8 x 10-5 dalam sistem emu. Batuan porfiri merupakan prospek emas yang diinterpretasikan sebagai zona ubahan silisifikasi.
Sintesis Silika Metode Sol-Gel Pada Material Tio2-Sio2 Terhadap Penurunan Kadar Kromium Dan Besi Dan Absorpsi Kelembaban Udara Bimasakti; Eddy, Diana Rakhmawaty; Supardi, Imam; Usman, Ida; Aba, La
Einstein's: Research Journal of Applied Physics Vol. 2 No. 1 (2024): Einstein's: Research Journal of Applied Physics
Publisher : Magister Fisika Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/einsteins.v2i1.579

Abstract

Silika merupakan material yang menarik perhatian para peneliti karena aplikasinya yang luas dan pembuatannya yang mudah dan mensintesis silika gel sebagai bahan untuk menyerap kelembaban udara. Bahan yang digunakan adalah TEOS (Tetraethylorthosilicate) sebagai precursor.  Salah satu metode pembuatan silika adalah metode sol-gel. Silika yang dihasilkan bersifat amorf dengan densitas yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai penyangga fotokatalis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat fotokatalis TiO2-SiO2 untuk menurunkan kadar logam kromium dan besi dalam air. Tahapan penelitian adalah sintesis silica dengan variasi konsentrasi amonia dan suhu kalsinasi, imobilisasi TiO2 Pada SiO2 dan uji fotokatalisis TiO2-SiO2 terhadap kadar logam kromium dan besi dari air Sungai Cikijing. Untuk mengetahui gugus fungsi, morfologi, bentuk kristal, komposisi TiO2 dalam fotokatalis TiO2-SiO, dan kadar logam dilakukan analisis dengan menggunakan Fourier Transform-Infra Red (FT-IR), Scanning Electron Microscope (SEM-EDX), X-Ray Diffractometry (XRD) dan Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS). Dalam penelitian ini, jumlah konsentrasi amonia dan suhu kalsinasi divariasikan yaitu; 12,5 % dan 25% dengan suhu kalsinasi 4000 C, 5000 C, dan 6000 C. HCl sebagai katalis dan aquades sebagai pelarut, dengan metode Sol-Gel. Dalam penelitian ini waktu pemanasan sebagai variabel manipulasi, sehingga didapatkan sampel awal silika dalam bentuk serbuk yang berwarna putih. Untuk menjadikan silika serbuk ke dalam bentuk butiran, maka ditambahkan Natrium Silikat dengan perbandingan 1:2. Sehingga didapatkan silika gel dalam bentuk butiran dan memiliki warna putih. Silika gel yang sudah dihasilkan, kemudian dilakukan uji penyerap kelembaban dengan cara ditetesi air pada sekumpulan silika gel, sehingga dapat diketahui perubahan fisis yag terjadi pada silika gel. Dari hasil uji penyerap kelembaban dapat diindikasikan bahwa silika gel yang dihasilkan memiliki sifat hidrofilik (menyerap air), keras namun rapuh dan mengalami perubahan warna yang semula putih bening kemudian menjadi putih keruh, hal tersebut menujukkan bahwa silika gel dapat menyerap air. Uji karakterisasi SEM-EDS didapatkan bentuk morfologi yang tidak homogen dengan ukuran partikel pada sampel silika gel yang tidak seragam, karena dipengaruhi oleh lama waktu ageing, dan dari hasil analisis EDS didapatkan kandungan silika yang berbeda, karena dipengaruhi oleh lama waktu pemanasan yang berbeda pula. Dan hasil analisis XRD menunjukkan bahwa struktur kristal dari partikel silika gel SiO2 adalah amorf, dengan didapatkan pola difraksi puncak pada sudut 2θ = 22,53°.