Sutanto Priyo Hastono
Dosen Program Studi Magister STIK Sint Carolus Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Edukasi Self-Care Terhadap Perilaku Manajemen Diri pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Puskesmas Sukapura Jakarta Lenny Erida Silalahi; Dewi Prabawati; Sutanto Priyo Hastono
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.004 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i1.1385

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang membutuhkan pengontrolan status metabolik untuk meminimalkan terjadinya komplikasi multi organ. Diperlukan edukasi yang terarah untuk meningkatkan perawatan diri dan indeks glikemik yang terkontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas edukasi Self-care terhadap perilaku manajemen diri dan Gula Darah Sewaktu (GDS) pada pasien DM. Penelitian ini dilakukan bulan Juni-Juli 2020 diwilayah kerja Puskesmas Kelurahan Sukapura Jakarta. Desain penelitian adalah quasy eksperimental dengan pre-test dan post-test one group. Sampel dalam penelitian sebanyak 25 responden dipilih secara purposive sampling. Variabel GDS dan perilaku manajemen diri dinilai pada minggu 1 dan 4 dengan menggunakan kuesioner Diabetes Self-Management Instrument (DSMI). Berdasarkan uji Paired T-test ditemukan ada perbedaan bermakna pada perilaku manajemen diri sebelum dan sesudah diberikan edukasi Self-care (p 0,000 < 0,05 ), namun, tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna pada GDS sebelum dan sesudah diberikan edukasi Self-care (p 0,956 > 0,05). Berdasarkan uji multivariate ditemukan bahwa lamanya menderita DM dan kadar GDS sebelum intervensi berpengaruh secara parsial terhadap variabel GDS setelah intervensi (p<0.05), sedangkan variabel usia dan lamanya menderita DM berpengaruh secara parsial terhadap perilaku manajemen diri (p< 0.05). Edukasi Self-care merupakan program efektif untuk memperbaiki perilaku perawatan diri dan GDS sebagai kontrol glikemik. Penelitian ini merekomendasikan perlunya menerapkan edukasi Self-care secara berkelanjutan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada pasien DM. 
Efektivitas Buerger Allen exercise Terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional Extremitas Bawah pada Lansia di BPLU Senja Cerah Manado Nelfa Fitria Takahepis; Fitriana Suprapti; Sutanto Priyo Hastono
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.816 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i1.1387

Abstract

Usia lanjut dapat mempengaruhi kemampuan manusia sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikis yang berpengaruh terhadap kemunduran kemampuan fungsional lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, penurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan keseimbangan tubuh, hambatan dalam gerak duduk ke berdiri, peningkatan resiko jatuh, dan perubahan postur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian Buerger Allen exercise terhadap peningkatan aktivitas lower extremity fungsional pada lanjut usia di BPLU Senja Cerah Manado. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan post test only control grup design.Total sampel 72 lansia BPLU Senja Cerah Manado. Responden dipilih dengan teknik purposive sampling dibagi dalam kelompok intervensi (n=52) yang menerima Buerger Allen exercise  selama 5 hari (2 x sehari) selama ±30 menit dan kelompok kontrol (n=23) tidak dilakukan intervensi oleh peneliti.Instrument yang digungakan untuk mengukur peningkatan aktivitas adalah Lower Extremity Fungsional Scale. Berdasarkan. Uji beda independen T Test  ditemukan ada  perbedaan antara peningkatan aktivitas  Lower Extremity Fungsional Activity lansia sesudah dilakukan Buerger Allen Exercise pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan  p value < 0.05 hasil uji Ancova menunjukan Ada pengaruh Buerger Allen exercise terhadap LEFS post test buerger exercise yang dikontrolkarakteristik responden yang meliputi : usia, dan jenis kelamin terhadap peningkatan nilai LEFS hasil Corrected Model 0,001. Simpulan studi ini yaitu Buerger Allen exercise efektif dalam meningkatkan aktivitas lower extremity fungsional pada lanjut usia. Untuk itu direkomendasikan penggunaan Buerger Allen Exercise sebagai aktivitas mandiri lansia dan bagian dari edukasi perawat.
Pengaruh Latihan Range of Motion Aktif Terhadap Nyeri Dan Rentang Gerak Sendi Lutut Pada Lansia Dengan Osteoarthritis Di Puskesmas Doda Sulawesi Tengah Yulian Heiwer Matongka; Maria Astrid; Sutanto Priyo Hastono
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.095 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i1.1388

Abstract

Osteoarthritis adalah jenis arthritis yang paling umum yang berhubungan dengan degenerasi progresif dari tulang rawan artikular dalam sendi sinovial. Masalah utama osteoarthritis yaitu rasa nyeri, kekakuan sendi sehingga menyebabkan rentang gerak sendi terbatas. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh latihan Range of Motion aktif terhadap nyeri dan rentang gerak sendi lutut pada lansia dengan osteoarthritis di Puskesmas Doda Sulawesi Tengah. Penelitian dilakukan pada April-Mei 2020 dengan rancangan quasy experimental pretest-posttest control group. Responden dipilih dengan teknik simple random sampling dibagi dalam kelompok intervensi (n=22) yang menerima latihan Range of Motion selama 4 minggu (5xseminggu) dilakukan 8 kali dengan repetisi atau pengulangan 3 kali dan kelompok kontrol (n=68) tidak dilakukan intervensi oleh peneliti. Intensitas nyeri diukur menggunakan VAS & rentang gerak sendi diukur menggunakan alat goniometer. Hasil penelitian mayoritas intensitas nyeri sebelum dilakukan latihan Range of Motion kelompok intervensi nyeri sedang (4-6) = 60,0% sesudah intervensi nyeri ringan (1-3) = 33,3%, sedangkan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penelitian tetap mayoritas nyeri sedang (4-6). Rentang gerak sendi lutut sebelum dilakukan intervensi 24,4% dan sesudah intervensi 92,2%, sedangkan kelompok kontrol sebelum dan sesudah penelitian 4.55%. Hasil analisis uji paired sampel t-tes ada perbedaan penurunan nyeri dan rentang gerak sendi lutut sebelum dengan sesudah intervensi Range Of Motion (p=0,000 ; <0,05). Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa intervensi Range of Motion berpengaruh terhadap nyeri (p=0,000) & rentang gerak sendi lutut (p=0,000). Penelitian ini merekomendasikan latihan Range of Motion sebagai salah satu jenis terapi yang mudah dilakukan oleh Lansia dengan osteoarthritis untuk menurunkan nyeri sendi dan meningkatkan rentang gerak sendi lutut. Di sarankan agar latihan ini dapat dilakukan oleh Lansia secara rutin dan teratur.