Prasetyo Bonifasius Sitanggang
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI DAN KONSEP DIRI RELAWAN PEMBERSIH RANJAU PAKU KOMUNITAS SEMUT ORANGE (STUDI FENOMENOLOGI RANJAU PAKU DI JAKARTA) Ahmad Yazid Lubis; Prasetyo Bonifasius S
Jurnal Broadcomm Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53856/bcomm.v1i2.116

Abstract

Ranjau paku merupakan permasalahan yang muncul di masyarakat Jakarta yang mengganggu kenyamanan pengguna fasilitas jalan raya. Ranjau paku yang tersebar di jalan raya membuat pengendaranya menjadi korban. Kasus ranjau paku di Jakarta tentu mengganggu pengendara sebagai pengguna fasilitas jalan tol. Berawal dari kasus ranjau paku yang membuat masyarakat tidak nyaman, muncullah komunitas ranjau paku. Di Jakarta ada komunitas relawan pembersih "ranjau paku", yang disebut Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan pola komunikasi Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berdasarkan paradigma konstruktivis. Metode penyajian penelitian menggunakan metode deskriptif dengan fenomenologi sebagai strategi penelitian. Ada dua kesimpulan dari penelitian ini. Pertama, konsep diri relawan terbentuk dari interaksi dengan sekitar. Dukungan orang-orang penting, dan interpretasi fenomena “ranjau paku” menurut mereka, itulah faktor-faktor yang membentuk konsep diri Komunitas Jeruk Semut. Komunitas Oranye Semut melakukan komunikasi antarpribadi dalam rangka mengajak yang lain untuk turut serta menanggulangi kasus ranjuau paku. Komunitas Jeruk Semut menggunakan media massa untuk memancing simpati masyarakat, polisi, dan pemerintah.Kata kunci: Fenomenologi, Konsep Diri, Komunikasi Interpersonal, Pola Komunikasi, Komunitas Jeruk Semut, Relawan.
FRAMING KISRUH KUDETA KEPEMIMPINAN PARTAI DEMOKRAT Prasetyo Bonifasius Sitanggang; Ahmad Yazid Lubis
Jurnal Broadcomm Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.737 KB) | DOI: 10.53856/bcomm.v4i1.230

Abstract

Drama kudeta kepemimpinan Partai Demokrat menjadi suatu hal yang dianggap menarik dalam pemberitaan oleh media massa karena adanya pidato AHY yang secara tiba-tiba mengungkapkan adanya kudeta kepemimpinan dalam partai Demokrat yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintahan dalam lingkar Istana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur framing dan makna yang dikonstruksi dalam pemberitaan mengenai pidato AHY terkait kudeta kepemimpinan Partai Demokrat. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan bentuk penelitian deskriprtif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur, atau sumber lain yang berkaitan dengan tema dan masalah yang dikaji pada penelitian ini. Teknik analisis penelitian ini menggunakan metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald. M. Kosicki dengan payung Teori Agenda Setting. Objek analisis adalah berita yang berjudul “AHY Sebut Ada Gerakan Ingin Ambil Alih Kepemimpinan Partai Demokrat secara Paksa" yang terbit di kompas.com pada tanggal 1 Februari 2021. Hasil analisis menunjukkan pemberitaan yang disajikan oleh redaksi kompas.com murni berdasarkan fakta dan data yang bersumber dari pernyataan AHY dalam pidatonya. Penyajian struktur framing yang disajikan juga cukup lengkap, isi berita secara keseluruhan adalah kutipan dan pernyataan dari pidato AHY yang terancam dengan isu kudeta secara paksa. Selain itu dalam framing kompas.com pidato AHY juga menegaskan bahwa dirinyalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah.Kata Kunci: Framing, Pan dan Kosicki, Agenda Setting, Partai Demokrat, Politik, AHY
STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI KEGIATAN BELAJAR ONLINE DISAAT PANDEMI COVID-19 PADA KELAS XI DI SMA NEGERI 17 KABUPATEN TANGERANG Prasetyo Bonifasius; Putri Kania Salsabilla
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak yang terjadi saat pandemi Covid-19 salah satunya pada aspek pendidikan yaitu mengharuskan menjalankan proses pembelajaran secara jarak jauh, yakni siswa belajar dan guru mengajar harus tetep berjalan meskipun peserta didik berada di rumah. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental). Menemukan Teknik Komunikasi Interpersonal untuk Guru dan Siswa untuk Digunakan Saat Menangani Kegiatan Pembelajaran Online disaat Pandemi Covid-19 Pada Kelas XI Di SMA Negeri 17 Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru berhasil menerapkan kegiatan belajar pada siswa melalui komunikasi interpersonal. Dimana terdapat (komunikasi secara satu arah) saat adanya kerumitan seperti dalam menyampaikan materi pembelajaran, (komunikasi secara dua arah) dimana peran guru dan siswa melakukan diskusi, dialog multi arah perlu adanya hubungan yang dinamis proses pembelajaran untuk meningkatkan atau mengoptimalkan siswa agar aktif di lakukan dengan sikap (keterbukaan), guru secara terbuka berbicara kepada siswa, (empati) dimana guru ikut merasakan perasaan simpati kepada siswa, (sikap mendukung) dukungan di berikan guru yaitu berupa motivasi kepada siswa, (perasaan positif) tidak menilai buruk kepada siswa dan (kesetaraan) dengan ini guru memandang semua siswa sama tanpa membedakan.
ANALISIS WACANA VAN DIJK KEKERASAN OKNUM POLISI TERHADAP DEMOSNTRAN MAHASISWA DI KOTA TANGERANG PADA MEDIA ONLINE KOMPAS.COM Ahmad Yazid Lubis; Prasetyo Bonifasius Sitanggang; Talitha Lalibah
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus kekerasan oknum aparat kepolisian yang cukup mendapat sorotan tajam dari masyarakat adalah kekerasan yang dilakukan oknum polisi yang membanting demonstran mahasiswa di Kota Tangerang. Kejadian ini menjadi sorotan karena polisi seharusnya memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur wacana pemberitaan kekerasan oknum polisi terhadap demonstran mahasiswa di Kota Tangerang pada media massa online Kompas.com dengan menggunakan teknik analisis wacana Van Dijk untuk menganalisa elemen teks, struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro pada pemberitaan di Kompas.com. Hasil analisis menunjukkan bahwa, pertama struktur makro pada pemberitaan Kompas.com, topik teks berita yaitu tindak kekerasan oknum polisi terhadap mahasiswa pendemo di Kota Tangerang, kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam subtopik. Kedua, pada superstruktur, adalah struktur wacana yang berkaitan dengan teks yang pada intinya berisi informasi bahwa kekerasan yang dilakukan oknum polisi berpotensi melanggar HAM dan yang bersangkutan tersebut sudah ditindak lanjuti. Ketiga, struktur mikro, yang mengkaji bagaimana makna wacana dapat ditangkap dari bagian kecil teks, yaitu latar, detail, tujuan, struktur kalimat, koherensi, kata ganti, grafik dan metafora pada keseluruhan berita. Secara keseluruhan penelitian ini menyimpulkan bahwa Kompas.com menerapkan nilai-nilai tanggung jawab sosial dalam dalam menyampaikan informasi dalam agendanya wacananya.
POLA KOMUNIKASI DAN KONSEP DIRI RELAWAN PEMBERSIH RANJAU PAKU KOMUNITAS SEMUT ORANGE (STUDI FENOMENOLOGI RANJAU PAKU DI JAKARTA) Ahmad Yazid Lubis; Prasetyo Bonifasius S
BroadComm Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.018 KB) | DOI: 10.53856/bcomm.v1i2.193

Abstract

Ranjau paku merupakan permasalahan yang muncul di masyarakat Jakarta yang mengganggu kenyamanan pengguna fasilitas jalan raya. Ranjau paku yang tersebar di jalan raya membuat pengendaranya menjadi korban. Kasus ranjau paku di Jakarta tentu mengganggu pengendara sebagai pengguna fasilitas jalan tol. Berawal dari kasus ranjau paku yang membuat masyarakat tidak nyaman, muncullah komunitas ranjau paku. Di Jakarta ada komunitas relawan pembersih "ranjau paku", yang disebut Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan pola komunikasi Komunitas Jeruk Semut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berdasarkan paradigma konstruktivis. Metode penyajian penelitian menggunakan metode deskriptif dengan fenomenologi sebagai strategi penelitian. Ada dua kesimpulan dari penelitian ini. Pertama, konsep diri relawan terbentuk dari interaksi dengan sekitar. Dukungan orang-orang penting, dan interpretasi fenomena “ranjau paku” menurut mereka, itulah faktor-faktor yang membentuk konsep diri Komunitas Jeruk Semut. Komunitas Oranye Semut melakukan komunikasi antarpribadi dalam rangka mengajak yang lain untuk turut serta menanggulangi kasus ranjuau paku. Komunitas Jeruk Semut menggunakan media massa untuk memancing simpati masyarakat, polisi, dan pemerintah.
FRAMING KISRUH KUDETA KEPEMIMPINAN PARTAI DEMOKRAT Prasetyo Bonifasius Sitanggang; Ahmad Yazid Lubis
BroadComm Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.737 KB) | DOI: 10.53856/bcomm.v4i1.231

Abstract

Drama kudeta kepemimpinan Partai Demokrat menjadi suatu hal yang dianggap menarik dalam pemberitaan oleh media massa karena adanya pidato AHY yang secara tiba-tiba mengungkapkan adanya kudeta kepemimpinan dalam partai Demokrat yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintahan dalam lingkar Istana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur framing dan makna yang dikonstruksi dalam pemberitaan mengenai pidato AHY terkait kudeta kepemimpinan Partai Demokrat. Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan bentuk penelitian deskriprtif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur, atau sumber lain yang berkaitan dengan tema dan masalah yang dikaji pada penelitian ini. Teknik analisis penelitian ini menggunakan metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald. M. Kosicki dengan payung Teori Agenda Setting. Objek analisis adalah berita yang berjudul “AHY Sebut Ada Gerakan Ingin Ambil Alih Kepemimpinan Partai Demokrat secara Paksa" yang terbit di kompas.com pada tanggal 1 Februari 2021. Hasil analisis menunjukkan pemberitaan yang disajikan oleh redaksi kompas.com murni berdasarkan fakta dan data yang bersumber dari pernyataan AHY dalam pidatonya. Penyajian struktur framing yang disajikan juga cukup lengkap, isi berita secara keseluruhan adalah kutipan dan pernyataan dari pidato AHY yang terancam dengan isu kudeta secara paksa. Selain itu dalam framing kompas.com pidato AHY juga menegaskan bahwa dirinyalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah.
ANALISIS JARINGAN GERAKAN OPINI DIGITAL MENGENAI KEBIJAKAN ELON MUSK DI MEDIA SOSIAL X PADA TAGAR #TWITTERLAYOFFS Ahmad Yazid Lubis; Dylan Esfandiary; Prasetyo Bonifasius S
BroadComm Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53856/bcomm.v6i1.350

Abstract

Kontroversi PHK massal menjadi fenomena yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat di media sosial X yang akhirnya membentuk gerakan opini digital. Masyarakat maya beramai-ramai membicarakan PHK massal tersebut dengan mentautkan tagar #TwitterLayoffs di media sosial X. Fenomena penggunaan tagar #TwitterLayoffs di media sosial X dapat menggambarkan opini publik di masyarakat baik berupa dukungan maupun kritikan. Selain itu, tagar #TwitterLayoffs juga berperan dalam menggerakan opini digital mengenai kebijakan PHK massal di media sosial X. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan komunikasi yang terbentuk, aktor penting, dan level sistem pada tagar #TwitterLayoffs di media sosial X dengan menggunakan metode social network analysis dengan menggunakan Netlytic dan perangkat lunak Gephi. Penelitian ini juga menggunakan konsep digital movements of opinion untuk menjelaskan gerakan opini digital yang terbentuk dari tagar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun @thisiskyler merupakan aktor penting dalam penyebaran informasi jaringan sosial tagar #TwitterLayoffs. Selain menjadi aktor terpopuler karena pusat informasi, akun @thisiskyler juga menjadi aktor terpenting karena besarnya relasi-relasi yang diterima oleh aktor tersebut. Hal ini menunjukkan peran akun @thisiskyler sebagai aktor dalam penggerak opini digital di media sosial X yang cukup penting dalam melakukan counter opini tagar #TwitterLayoffs yang mulanya ditujukan untuk mengkritik kebijakan PHK yang dilakukan Elon Musk di media sosial X.
Komunikasi Antar Budaya Mahasiswa Universitas Gunadarma Yohanes Ari Kuncoroyakti; Prasetyo Bonifasius; Hardjito Hardjito; Norma S Rainu
Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 3 No. 1 (2025): Januari : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan
Publisher : CV. Aksara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jkppk.v3i1.546

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretatif yang memungkinkan adanya pemahaman mendalam terhadap pengalaman individu melalui wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap sejumlah mahasiswa Timur yang mengalami culture shock selama proses adaptasinya di Jabodetabek. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi akomodasi yang menjelaskan bagaimana individu mengubah cara berkomunikasinya untuk mengakomodasi. diri mereka dengan budaya baru atau lingkungan sosial yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar Timur mengalami berbagai bentuk kejutan budaya, seperti ketidakpastian dalam komunikasi verbal dan nonverbal, perbedaan gaya hidup serta perbedaan norma sosial. Para mahasiswa juga menggunakan strategi penanggulangan komunikasi yang berbeda, seperti menyesuaikan bahasa, gaya bicara, dan sikap untuk menjembatani kesenjangan budaya. Proses adaptasi ini memerlukan waktu, namun bertahap, mereka mampu mengurangi ketegangan budaya dan meningkatkan keterampilan komunikasi antar budaya.