Tempat penampungan sampah di Pesantren Nurul Jadid yang seluas 3.000 m2 tidak mampu menampung sampah yang dihasilkan oleh civitas akademika pesantren yang jumlahnya tidak kurang dari 5 ton setiap harinya. Ini muncul karena sampah yang dihasilkan belum diolah secara benar: sampah belum terolah, belum dipilah, belum ada upaya pemanfaatan sampah yang dihasilkan, dan pemahaman para siswa tentang apa yang disebut sampah juga masih sangat umum yakni sesuatu yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Pengabdian  ini bertujuan untuk memberikan pemahaman (literasi) kepada siswi-siswi MA Nurul Jadid agar dapat melakukan penyikapan yang benar terhadap sampah yang dihasilkan melalui PSSP Language (Purpose-Structure-State-Performance). Melalui kegiatan literasi, para siswi MANJ telah memahami bahwa dalam PSSP Language, tidak semua barang yang telah dipakai, serta merta berstatus sebagai sampah.