Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERCERMIN DALAM NOVEL PANGGIL AKU KARTINI SAJAKARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Agus Wartiningsih
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 6, No 3 (2014): Oktober 2014
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v6i3.9026

Abstract

Pendidikan diartikan sebagai proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Karakter diartikan sebagai “Cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara” (Samani dan Hariyanto, 2013: 41). “Kesehatan mental, karakter luhur atau karakter yang mulia sangat penting bagi perkembangan peradaban dan kekarakter suatu bangsa, di samping kecerdasan berpikir dan kemampuan intelektual. Nabi Muhammad Swa. diturunkan Tuhan untuk memperbaiki akhlak kaum Quraish Mekkah yang tidak beradap/jahiliyah, begitu juga Nabi Isa AS diturunkan sebagai gembala umatnya yang sesat, Sidarta Gautama, Tau Tse, rupanya Tuhan masih sayang pada manusia sehingga mengutus berbagai orang suci penuntun umat manusia pada kaumnya” (Fathurrohman, dkk., 2013:14).  Pendidikan karakter yang kita kenal mencakup 9 pilar pendidikan karakter yaitu: 1) cinta Tuhan dan alam semesta, 2) tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian, 3) kejujuran, 4) hormat dan santun, 5) kasih sayang, kepedulian dan kerja sama, 6) percaya diri, kreatif, kerja keras, pantang menyerah, 7) keadilan dan kepemimpinan, 8) baik dan rendah hati, 9) toleransi, cinta damai, dan persatuan. Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Panggil Aku Kartini Saja Abstract: Education is defined as the process of changing attitudes and behaviour  of  a person or group of people in human mature  through teaching and training. Character is defined as "a way of thinking and behaving that is typical of each individual to live and work together in the family, community, nation, and the state" (Samani and Hariyanto, 2013: 41). "Mental health,  noble character,  intelligence thought and intellectual capabilities is very important for the development of civilization and character of  a nation. Prophet Muhammad SAW  was revealed by God to edify the uncivilized/ignorant Quraysh of Mecca, as did by Prophet Isa AS is derived as a shepherd his flock astray. God also sent  Sidarta Gautama and Tau Tse to guide human being as the way  to love mankind."(Fathurrohman, et al., 2013: 14).  Character education includes nine pillars namely: 1) the love of God and the universe, 2) responsibility, discipline and independence, 3) honesty, 4) respect and courtesy, 5) compassion, care and cooperation, 6 ) confident, creative, work hard, never give up, 7) justice and leadership, 8) kind and humble, 9) tolerance, love peace, and unity.Keywords: Education, Character, Panggil Aku Kartini Saja.
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BUATAN GURU SMPN 4 SUNGAI RAYA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Syakila Nur Hani; Abdussamad Abdussamad; Agus Wartiningsih
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Elektronik Wacana Etnik
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/we.v10.i2.174

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran karena pada masa pandemi saat ini interaksi antara guru dan siswa menjadi terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas atau kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi yang dibuat dan digunakan oleh guru bahasa Indonesia di SMPN 4 Sungai Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini bersumber dari guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 4 dan buku pegangan modul pengayaan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa RPP yang dibuat dan digunakan oleh guru dapat mencerminkan esensi dari suatu proses perencanaan dengan hubungan antara tujuan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar dapat ditemukan bersumber dari modul pengayaan buku pegangan guru dan ditambah dengan video pembelajaran, dan alat evaluasi.
MELANJUTKAN PENDIDIKAN GURU KITA Agus Wartiningsih
Guru Membangun Vol 26, No 2 (2011): GM Edisi Juli Vol.26 No.2 Tahun 2011
Publisher : Ikatan Keluarga Alumni FKIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.167 KB) | DOI: 10.26418/gm.v26i2.311

Abstract

Guru profesional adalah guru yang memilki kemapuan atau keahlian khusus dalam bidan keguruan (pembelajaran) sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang pembelajar dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain pembelajar profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya, artinya seorang pembelajar telah memperoleh pendidikan formal serta menguasai berbagai strategi dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu pembelajar yang profesional juga harus menguasai landasan-landasan pendidikan yang tercantu dalam kompetensi. Kata profesional itu sendiri berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian atau orang yang mempunyai keahlian. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan untuk pekerjaan tersebut.Kata Kunci: pembelajaran, guru, profesional, peak performer
KAMPUNG LITERATION PROGRAMME OF KAMPUNG BINA DESA IN SUNGAI KUPAH Iwan Ramadhan; Marbela Vaderofa Putri; Nina Ayuni; Salsabila Salsabila; Agus Wartiningsih; Henny Sanulita
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v8i1.2206

Abstract

The Literacy Village Program implemented by FKIP UNTAN Students in Sungai Kupah Village, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency is a program that fosters a series of new creative, collaborative, and innovative for the cognitive development of children in Sungai Kupah Village. Literacy Village carries several contexts in literacy including reading and writing, science projects, art, and the use of waste into useful items. Implementation of activities with learning and experimental methods. The Literacy Village Program is a means to improve the quality of human resources in the younger generation. The Literacy Village program implemented in Sungai Kupah Village carries several contexts in literacy including reading and writing, science projects, art, and the use of waste into useful items. The existence of literacy programs is expected to provide an improvement in the quality of human resources, especially for the younger generation.
Ekranisasi Tuturan Tokoh dalam Novel Surat Dari Kematian Ke Bentuk Film Chikita, Lus Antika Vinesia Virginia; Patriantoro, Patriantoro; Agus Wartiningsih
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3249

Abstract

Adaptasi novel populer menjadi film sering ditemukan pada masa ini. Fenomena tersebut menarik untuk dikaji guna mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam ekranisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekranisasi yang terjadi pada tuturan tokoh berdasarkan jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi dalam novel Surat dari Kematian ke bentuk film Surat dari Kematian, beserta implementasi dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian yaitu kualitatif naturalistik. Sumber data berupa novel dan film Surat dari Kematian. Data pada penelitian ini adalah tuturan para tokoh dalam novel dan film Surat dari Kematian yang mengalami ekranisasi berdasarkan jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi. Berdasarkan hasil analisis ditemukan 101 tuturan yang mengalami ekranisasi yaitu 57 penciutan, 17 penambahan, dan 27 perubahan bervariasi. Ekranisasi tersebut dianalisis berdasarkan jenis tindak tutur ilokusi yang terdiri atas tindak tutur representatif, ekspresif, direktif, dan komisif. Fungsi tindak tutur ilokusi berdasarkan hubungan fungsi tersebut dengan tujuan sosial terdiri atas fungsi kompetitif, konvivial, kolaboratif, dan konfliktif. Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di perguruan tinggi pada mata kuliah Pragmatik. Penelitian ini dapat menjadi acuan mengenai penelitian ekranisasi atau tindak tutur ilokusi, penelitian gabungan dari keduanya, maupun penelitian tentang perbandingan karya sastra.
Kajian Bandingan Novel Langgam Nyi Bagelen, Rana Renjana, dan Mala Borneo Pebriyandi, Pebriyandi; Antonius Totok Priyadi; Agus Wartiningsih; Martono, Martono; Christanto Syam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan unsur intrinsik tiga novel, yaitu Langgam Nyi Bagelen karya Yusuf Mahessa Dewo Pasiro, Rana Renjana karya Piko, dan Mala Borneo karya Retni Sb. Analisis ini menggunakan pendekatan struktural berfokus pada unsur intrinsik yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, serta latar yang terdapat dalam ketiga novel tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data berdasarkan kutipan-kutipan relevan dari masing-masing novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat intertekstualitas dalam penggambaran tema kebudayaan, tradisi, dan supranatural pada ketiga novel tersebut. Langgam Nyi Bagelen mengangkat tema tentang gaib dan cinta tragis, Rana Renjana mengusung tema kebudayaan dan cinta segitiga, sementara Mala Borneo mengangkat tema kehidupan pekerja kebun sawit yang dibalut dengan unsur mistis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengajaran Bahasa Indonesia di SMA, khususnya pada kelas XII semester ganjil, dengan fokus pada pengembangan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik novel sesuai dengan kurikulum merdeka. Temuan ini juga relevan untuk membantu siswa mengevaluasi gagasan dan pandangan dalam karya fiksi dengan menggunakan pendekatan berpikir logis dan kritis.