Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Tentang Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Laurensia Yunita; Ika Mardiatul ulfa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.707 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.610

Abstract

Latar Belakang: Pencapaian akseptor Kb Aktif di Banjarmasin Selatan berjumlah 7.835 orang (119,4%) yaitu dari Puskesmas Pekauman 6.498 orang (57,2%), Puskesmas Kelayan Timur 500 orang (9,8%), Puskesmas Pemurus Baru 379 orang (7,4%), Puskesmas Pemurus Dalam 133 orang (4,6%), Puskesmas Kelayan Dalam 196 (32,7%), dan Puskesmas Beruntung Raya 129 orang (7,7%). Dari data tersebut bahwa di Banjarmasin Selatan memiliki 6 Puskesmas dan Puskesmas yang memiliki akseptor Kb Aktif terbanyak adalah Puskesmas Pekauman. Akseptor KB Aktif yang menggunakan Kondom sebanyak 12 orang (0,089%), suntik sebanyak 819 orang (6,06%), dan pil sebanyak 1098 orang (8,15%). Kebanyakan Aseptor KB tidak mengetahui apa itu kontasepsi jangka panjang, mereka hanya tau kontrasepsi pil, suntik, impant dan IUD tetapi tidak bisa membedakan mana untuk jangka panjang serta keamannanya bagi akseptor KB.Tujuan: Mengetahui pengetahuan akseptor KB tentang penggunaan kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pekauman.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian diskriftif untuk mengetahui penegtahuan akseptor KB tentang kontrasepsi jangka panjang. Teknik pengambilan sampel adalah Acidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.Hasil: Dari 30 responden sebanyak 60% pengetahuan aksepor baik tentang kontrasepsi jangka panjang, sedangkan 40 % pengetahuan aksepor cukup tentang kontrasepsi jangka panjang.Simpulan: Peranan tenaga kesehatan dalam melakukan penyuluhan tentang alat kontrasesi jangka panjang harus dilakukan dengan maksimal mengingat akseptor kb yang berbeda-beda latarbelakang pengetahuan dan pendidikannya, sehingga capaian pengguna MKJP dapat terpenuhi.Kata Kunci: Akseptor, Kontrasepsi, KB, PengetahuanAbstract Background: Achievement of active Kb acceptors in South Banjarmasin amounted to 7,835 people (119.4%), namely from the Pekauman Health Center 6,498 people (57.2%), the East Kelayan Health Center 500 people (9.8%), the Health Center Pemurus Baru 379 people ( 7.4%), Health Center Pemurus Dalam 133 people (4.6%), Health Center Kelayan Dalam 196 (32.7%), and Health Center Beruntung Raya 129 people (7.7%). Health center Pekauman acceptors of active birth control using condoms were 12 people (0.089%), injected 819 people (6.06%), and 1098 people (8.15%) pills. Most contraception acceptors do not know what long-term contraception is, they only know the contraceptive pill, injection, impant and IUD but cannot distinguish which for the long term and its safety for family planning acceptors.Objective: Knowing the knowledge of family planning acceptors about contraceptive use in the work area of the Health center Pekauman.Method: This research is a descriptive study to study the knowledge of family planning acceptors about long-term contraception. The sampling technique is accidental sampling with a total sample of 30 respondents.Results:Of the 30 respondents, 60% of acceptor knowledge is good about long-term contraception, while 40% of acceptor knowledge is enough about long-term contraception.Conclusion: The role of health workers in conducting counseling about long-term contraction tools must be carried out with a maximum ofacceptors who have different background knowledge and education, so that the achievements of MKJP users can be fulfilled. Keywords: Acceptor, Contraception, KB, Knowledge
Tingkat Depresi pada Perempuan yang Bekerja pada Masa Pandemi Covid-19 Tasya Idya Amalia; Mohammad Basit; Ika Mardiatul Ulfa
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i2.1464

Abstract

Di masa pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan peraturan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari dilakukan secara daring atau Work From Home sebagai salah satu cara untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga seorang perempuan harus bisa membagi waktunya dengan mengurus rumah tangga, menemani anak membaca, mencari ilmu dan bekerja. Keadaan ini menyebabkan tanggung jawab perempuan untuk bekerja menjadi lebih besar dan kurangnya waktu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga serta tanggung jawab yang mereka emban menjadi lebih berat sehingga menimbulkan permasalahan dalam kasus psikologis bagi perempuan seperti rasa jenuh, cemas sampai depresi. Menganalisis tingkat depresi pada perempuan yang bekerja selama masa pandemi covid-19 di Puskesmas Terminal. Desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, analisis data menggunakan analisis univariat. Jumlah usia tertinggi berada pada rentang usia 30-40 tahun sebanyak 22 orang (24,4%), Jumlah status pekerjaan tertinggi yaitu swasta sebanyak responden 42 orang (46,7%), Jumlah anak tertinggi ini berjumlah 2-3 anak sebanyak 40 orang (44,4%), Jumlah penghasilan tertinggi sebanyak 74 responden (82,2%) dengan penghasilan < Rp 3.500.000. Tingkat Depresi dengan jumlah tertinggi yaitu tingkat depresi ringan sebanyak 63 responden (70%).
Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Tentang Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Laurensia Yunita; Ika Mardiatul ulfa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.610

Abstract

Latar Belakang: Pencapaian akseptor Kb Aktif di Banjarmasin Selatan berjumlah 7.835 orang (119,4%) yaitu dari Puskesmas Pekauman 6.498 orang (57,2%), Puskesmas Kelayan Timur 500 orang (9,8%), Puskesmas Pemurus Baru 379 orang (7,4%), Puskesmas Pemurus Dalam 133 orang (4,6%), Puskesmas Kelayan Dalam 196 (32,7%), dan Puskesmas Beruntung Raya 129 orang (7,7%). Dari data tersebut bahwa di Banjarmasin Selatan memiliki 6 Puskesmas dan Puskesmas yang memiliki akseptor Kb Aktif terbanyak adalah Puskesmas Pekauman. Akseptor KB Aktif yang menggunakan Kondom sebanyak 12 orang (0,089%), suntik sebanyak 819 orang (6,06%), dan pil sebanyak 1098 orang (8,15%). Kebanyakan Aseptor KB tidak mengetahui apa itu kontasepsi jangka panjang, mereka hanya tau kontrasepsi pil, suntik, impant dan IUD tetapi tidak bisa membedakan mana untuk jangka panjang serta keamannanya bagi akseptor KB.Tujuan: Mengetahui pengetahuan akseptor KB tentang penggunaan kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pekauman.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian diskriftif untuk mengetahui penegtahuan akseptor KB tentang kontrasepsi jangka panjang. Teknik pengambilan sampel adalah Acidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.Hasil: Dari 30 responden sebanyak 60% pengetahuan aksepor baik tentang kontrasepsi jangka panjang, sedangkan 40 % pengetahuan aksepor cukup tentang kontrasepsi jangka panjang.Simpulan: Peranan tenaga kesehatan dalam melakukan penyuluhan tentang alat kontrasesi jangka panjang harus dilakukan dengan maksimal mengingat akseptor kb yang berbeda-beda latarbelakang pengetahuan dan pendidikannya, sehingga capaian pengguna MKJP dapat terpenuhi.Kata Kunci: Akseptor, Kontrasepsi, KB, PengetahuanAbstract Background: Achievement of active Kb acceptors in South Banjarmasin amounted to 7,835 people (119.4%), namely from the Pekauman Health Center 6,498 people (57.2%), the East Kelayan Health Center 500 people (9.8%), the Health Center Pemurus Baru 379 people ( 7.4%), Health Center Pemurus Dalam 133 people (4.6%), Health Center Kelayan Dalam 196 (32.7%), and Health Center Beruntung Raya 129 people (7.7%). Health center Pekauman acceptors of active birth control using condoms were 12 people (0.089%), injected 819 people (6.06%), and 1098 people (8.15%) pills. Most contraception acceptors do not know what long-term contraception is, they only know the contraceptive pill, injection, impant and IUD but cannot distinguish which for the long term and its safety for family planning acceptors.Objective: Knowing the knowledge of family planning acceptors about contraceptive use in the work area of the Health center Pekauman.Method: This research is a descriptive study to study the knowledge of family planning acceptors about long-term contraception. The sampling technique is accidental sampling with a total sample of 30 respondents.Results:Of the 30 respondents, 60% of acceptor knowledge is good about long-term contraception, while 40% of acceptor knowledge is enough about long-term contraception.Conclusion: The role of health workers in conducting counseling about long-term contraction tools must be carried out with a maximum ofacceptors who have different background knowledge and education, so that the achievements of MKJP users can be fulfilled. Keywords: Acceptor, Contraception, KB, Knowledge
MINAT AKSEPTOR KB DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI PUSKESMAS TANJUNG PAGAR BANJARMASIN Laurensia Yunita; Ika Mardiatul Ulfa; Ahmad Hidayat
Midwifery And Complementary Care Vol 1 No 2 (2022): Midwifery and Complementary Care
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Minat adalah rasa suka/ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada paksaan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan hal lain di luar diri, semakin kuat hubungan tersebut maka minat juga akan semakin besar. Minat merupakan salah satu gejala yang bersifat positif, karena minat diawali dengan perasaan tertarik pada suatu stimulus tertentu. Selain itu minat dikatakan lebih bersifat aktif dari pada pasif yaitu bahwa minat dapat mendorong individu untuk bergerak mendekati sesuatu yang diminatinya. Tujuan: untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peminatan metode KB imlpan di wilayah Puskesmas Tanjung Pagar. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan noneksperimen penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel Penelitian ini adalah 60 akseptor di Puskesmas Tanjung Pagar. Teknik pengambilan sampel adalah acidental sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 60 akseptor kb   di Puskesmas Tanjung Pagar sebagian besar memiliki minat berjumlah 38 orang (63,3%) dan tidak bermiat berjumlah 15 orang (25%). Simpulan: Minat dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari pengetahuan yang mereka ketahui lalu kemudian dapat mendorong minat seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang mereka inginkan. Maka, begitupun minat dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan kunjungan KB. Kata Kunci: Akseptor, Kunjungan Ulang, Minat