Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBUATAN KERAJINAN DENGAN MOTIF BUNGA DARI LIMBAH BOTOL PLASTIK OLEH WARGA DESA BAJIMINASA KECAMATAN GANTARANG KEKE KABUPATEN BANTAENG Wiwi Sukarsih; Sofyan Salam; Tangsi Tangsi
JURNAL IMAJINASI Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v4i2.14304

Abstract

ABSTRAKWIWI SUKARSIH, 2020. Pembuatan Kerajinana dengan Motif Bunga dari  Limbah Botol Plastik oleh Warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Skripsi; Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Sofyan Salam dan Tangsi.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengrajin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembuatan kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik menggunakan  bahan dan alat, dimana bahannya yaitu botol plastik ukuran besar dan kecil dari berbagai bentuk, cat, pasir, semen dan air, sedangkan alat yang digunakan adalah gunting, pisau pemotong (cutter), kuas, gergaji, pipa, pot, ember dan sendok semen. Proses pembuatan kerajinan dari limbah botol plastik melalui beberapa tahap yaitu peroleh bahan, pengolahan bahan, proses pembuatan batang dan tahap akhir (finishing). kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng adalah salah satu contoh proses dari daur ulang palstik (recycle) yang bertujuan untuk mengubah penggunaan barang plastik supaya tetap bermanfaat. Proses pembuatannya dikerjakan dengan tangan serta menggunakan alat-alat yang sederhana dan melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip kebersamaan. Hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng ini merupakan benda hias yang kreatif. Secara visual produk ini berbentuk dasar bunga dengan berbagai pola dan ukuran yang berbeda. Warna-warna yang digunakan cerah dan menarik perhatian seperti warna merah, kuning, biru, merah jambu dan kuning emas, polanya ada yang bergelombang seperti daun dan juga lancip. Motifnya ada yang berbentuk lingkaran kecil dan garis. Karya kerajinan ini selain memiliki nilai keindahan juga nilai ekonomis.
Pengembangan Bahan Ajar Muatan Lokal Berbasis Seni Rupa Lokal di Sekolah Menengah Pertama Tangsi Tangsi; Sofyan Salam; A. Jamilah
Seminar Nasional LP2M UNM SEMNAS 2019 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.317 KB)

Abstract

Abstract. This study aims to develop a Local Content teaching material based on local art. This study follows the procedure for developing the Richey Model Instructional System Design which consists of 6 stages. But in this study only reached stage 4. Development of teaching materials begins with needs analysis. From the needs analysis, it is designed local content learning materials based on local art which contain subject matter, learning objectives, and evaluation tools for learning outcomes equipped with assessment indicators. The initial design of Local Content teaching materials based on local art was validated and validated by material experts and the graphics of competent lecturers. In addition to the validation of the lecturers, several Cultural Arts teachers also provided input on the teaching materials that had been developed. Suggestions for material content validators are language adjustment with target users, enriching material, and clarifying images. While the general correction is typing errors. Suggestions and corrections from the validator are then analyzed by researchers to improve teaching materials developed. After the design of teaching materials is improved based on input from the validator, the local art-based local content teaching materials developed have been considered valid and ready to be tested in the field. Keywords: Teaching materials, local content, local art
KAJIAN MAKNA SIMBOLIK LOGO KABUPATEN-KOTA DI SULAWESI SELATAN Irfan Arifin; Tangsi Tangsi; Jamilah Jamilah
Seminar Nasional LP2M UNM 2017
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.819 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya memahami akar budaya sendiri, mencintai budaya sendiri, dan bangga terhadap hasil budayanya sendiri dengan memahami arti lambang daerah Kabupaten-Kota yang ada di Sulawesi Selatan. Setiap daerah dalam bentuk kabupaten atau kota masing-masing memiliki identitas yang menjadi simbol daerahnya dalam bentuk logo. Logo suatu daerah kabupaten-kota merupakan visualisasi dari nilai-nilai yang dianut oleh daerah tersebut,dengan dasar inilah maka penelitian mengenai lambang (logo) Kabupaten-Kota dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendokumentasikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam lambang setiap kabupaten-kota di Sulawesi-Selatandengan mengumpulkan berbagai data melalui, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif-kualitatif yakni mendeskripsikan tentang unsur-unsur visual, sumber inspirasi, makna, dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam logo kabupaten-kota di Sulawesi-Selatan.Hasil daripenelitian ini mendapatkan:(1) Unsur-unsur visual yang terdapat pada lambang (logo) setiap kabupaten-kota di Sulawesi-Selatan. (2) Sumber inspirasi terciptanya lambang (logo) kabupaten-kota di Sulawesi-Selatan,dan (3) Makna dari setiap unsur visual yang terdapat pada lambang (logo) kabupaten-kota di Sulawesi Selatan. Kata kunci: Simbol, Makna, Logo, Lambang, Kabupaten
PELATIHAN PEMBUATAN SOUVENIR DAN KEMASAN UNTUK MENINGKATKAN CITRA PRODUK UMKM DI DESA SIDDO KABUPATEN BARRU Tangsi Tangsi; Muhammad Muhaemin
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.63145

Abstract

Souvenir dan kemasan dalam memenuhi elemen fisik produk dan sebagai faktor kritis dalam pertimbangan konsumen. Souvenir dan desain kemasan melibatkan penggunaan karakter dan huruf untuk membedakan produk di pasar. Pentingnya perkembangan ekonomi Desa Siddo, Kabupaten Barru, terlihat dari kontribusi UMKM yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Produk-produk UMKM ini menggunakan sumber daya alam lokal dan memenuhi kebutuhan umum di Sulawesi Selatan. Kelompok UMKM di Desa Siddo belum menerapkan strategi kreatif dalam pengemasan produk, meskipun sebagian masih menggunakan kemasan yang sederhana. Desain kemasan merupakan sektor bisnis kreatif yang menggabungkan elemen-elemen seperti bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan desain keseluruhan dengan informasi produk untuk memfasilitasi pemasaran. Hasil dari kegiatan ini membantu UMKM dalam membuat souvenir dan kemasan produk untuk meningkatkan citra produk.Souvenirs and packaging fulfill the physical elements of products and serve as critical factors in consumer considerations. Souvenirs and packaging design involve the use of characters and typography to differentiate products in the market. The importance of economic development in Siddo Village, Barru Regency, is evident from the contribution of UMKM or MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) that drive regional economic growth. These MSME products utilize local natural resources and meet general needs in South Sulawesi. The MSME groups in Siddo Village have not yet implemented creative strategies in product packaging, with many still using simple packaging. Packaging design is a sector of the creative industry that combines elements such as form, structure, material, color, imagery, typography, and overall design with product information to facilitate marketing. The results of this activity assist MSMEs in creating souvenirs and product packaging to enhance the product's image.
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MASUKNYA ISLAM DI BELAWA Wahyu Wardana Rasyid; Tangsi Tangsi
JURNAL IMAJINASI Vol 8, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v8i1.38389

Abstract

Perancangan buku ilustrasi dilakukan dengan penelitian Research and Development untuk menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan berupa buku cerita bergambar yang ditujukan kepada siswa dan pelajar. Penelitian ini meliputi tahapan analisis, perancangan dan pengembangan. Pada tahap analisis meliputi analisis kebutuhan perancangan produk. Tahap perancangan meliputi penyusunan skrip/naskah, pemilihan media, pemilihan format dan desain awal produk. Tahap pengembangan meliputi uji validitas produk oleh ahli. Seluruh tahapan dilakukan secara sistematik untuk mendapatkan hasil maksimal. Penulis berharap dengan adanya buku ilustrasi cerita  ini, siswa Sekolah  khususnya di Kecamatan Belawa dapat mengetahui budaya daerah, membangun karakter moral, serta melestarikan warisan budaya agar tidak punah. 
The Symbolic Meanings of Toraja Carving Motifs Sofyan Salam; Muh. Saleh Husain Husain; Tangsi Tangsi
PANGGUNG Vol 27 No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.280

Abstract

ABSTRACTThe study on the symbolic meaning of the Toraja ornamental design was conducted in a traditional wood-carver community at Tonga, Kesu District of North-Toraja Regency. The study question was stimulated by the fact that, nowadays, there are no more wood-carver teachers with tomanarang status (expert in Toraja culture) at Tonga and surrounding areas as there were happened in the past. The method of this study was survey by using indept-interviews technique. The interview was conducted with the traditional wood-carvers at Tonga. The result of study explained that the traditional wood-carvers at Tonga have a meager understanding on the symbolic meaning of the Toraja ornamental-designs. This lack of understanding is caused by the traditional wood-carvers’ view that it is not neccessary to understand the symbolic meaning of the toraja ornamental designs. For them, technical skills in wood-carving are more important to be mastered. The results of the research indicate the occurence of value orientation changes of Toraja wood-carvers.Key words: Wood-carving, symbolic meanings, Toraja ornamental design.ABSTRAKPenelitian makna simbolik motif hias ukir Toraja ini dilaksanakan di sebuah komunitas pengukir-kayu tradisional di Tonga Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja-Utara.Pertanyaan penelitian dipicu oleh kenyataan tidak adanya lagi pengukir-kayu yang berstatus tomanarang(ahli ukir dan sekaligus ahli budaya Toraja) di Tonga dan daerah sekitarnya yang berfungsi sebagai guru-ukir sebagaimana yang terjadi pada masa lalu. Metode penelitian ini adalah survey dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap pengukir-kayu tradisional Toraja yang bermukim di Tonga. Hasil penelitian ini menjelaskan para pengukir-kayu tradisional di Tonga memiliki pemahaman yang amat kurang terhadap makna simbolik dari motif-hias ukir-kayu tradisional Toraja. Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh karena pengukir menganggap tidak perlu memahami makna simbolik tersebut. Bagi mereka, yang perlu dimiliki adalah kemampuan teknis dalam membuat ukiran-kayu. Temuan penelitian ini menunjukkan telah terjadinya perubahan orientasi nilai dari pengukir-kayu tradisional Toraja.Kata kunci: Seni ukir-kayu, makna simbolik, motif hias Toraja