Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGATURAN SISTEM TANAM DAN PEMUPUKAN PADA PADI VARIETAS INPARI 32 (ORYZA SATIVA) Widiwurjani Widiwurjani; Agus Sulistyono; Ahmad Najibur Rohman
Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7 No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/jst.v7i1.8256

Abstract

Kendala dan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah kompetisi dalam pemanfaatan sumberdaya termasuk menyempitnya luas lahan produktif untuk tanaman padi. Solusi dengan pengaturan sistem tanam dan mengefisienkan penggunaan pupuk. Sistem tanam yang biasa diterapkan petani yaitu tegel (tradisional) dengan jarak 25 x 25 cm atau lebih rapat . Sistem penanaman padi yang baru adalah sistem Jajar legowo dan Haston. Penggunaan pupuk juga dapat meningkatkan produksi pangan. Petani saat ini masih memberikan pemupukan yang beragam. Pemupukan anjuran adalah urea 200 kg/ha, SP36 100 kg/ha, dan KCl 75 kg/ha. Penelitian dilaksanakan di Desa Kedungwaras Kecamatan Modo Lamongan Januari 2020 – April 2020. Rancangan petak terbagi (RPT) sebagai petak utama pemupukan (4 level), anak petak sistem tanam (3 level) dan diulang tiga kali. Parameter pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif dan jumlah malai. Hasil penelitian menunjukkan sistem tanam jajar legowo dengan pemupukan dosis tinggi (T2P4) mempunyai potensi menghasilkan pertumbuhan vegetatif dan jumlah malai yang terbaik. Sistem tanam Huston  dan Sistem Tegel dengan pemupukan dosis tinggi (T3P4 dan T1P4) mempunyai peluang yang bagus untuk pertumbuhan panjang tanaman dan jumlah malai. Sistem tanam jajar legowo dengan pemupukan medium (T2P3) memberikan pertumbuhan vegetative dan jumlah malai setara dengan T3P4 dan T1P4[J1] . [J1]150-200
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) Ahmad Khafid Afianto; Djarwatiningsih Djarwatiningsih; Agus Sulistyono
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 8 No 2 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v8i2.39

Abstract

Tomato (Lycopersicum esculentum L.) has a high market demand prospect. Low production of tomato plants can be caused by providing nutrients that are not optimal for plants. The growth and production of tomato plants can be optimized by providing various treatments, including the provision of appropriate and balanced nutrition using liquid organic fertilizer (POC) (NASA) and the right time interval for administration. This study aimed to determine the effect of NASA POC concentration and the time interval of administration on the growth and yield of tomato plants carried out at UPT 3 Agricultural Service, Kebomas District, Gresik Regency, East Java in December 2019 - March 2020. The study used a completely randomized design (CRD). two factors which are repeated three times. The first factor is the concentration of POC (NASA), consisting of four levels, namely without the provision of NASA POC (control) (P0), 1 ml / l water (P1), 2 ml / l water (P2), and 3 ml / l water (P3). The second factor is the interval of time of administration which consists of three levels, namely once a week (V1), once every 2 weeks (V2), and once every 3 weeks (V3). There was a very real interaction in the combination treatment of P3V2 on the height of tomato plants at the age of 40 days after planting (DAP) (68.06), 50 DAP (80.56), 60 DAP (86.06), and the number of leaves at 40 DAP (20.11. ), 50 DAP (26.56), 60 DAP (35.11).
RESPON TANAMAN KEDELAI (Glycine max Merr) TERHADAP JUMLAH AIR YANG DIBERIKAN W. Guntoro; Hadi Suhardjono; Ida Retno Moeljani; Agus Sulistyono
AGRITROP Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v16i2.1804

Abstract

Kekurangan air merupakan masalah yang sering dijumpai pada pertanaman kedelai. Umumnya tanaman kedelai ditanam pada musim kemarau dan atau pada lahan kering beriklim kering. Tanaman kedelai produksinya sangat ditentukan oleh jumlah dan distribusi curah hujan yang tidak merata dalam musim tanam.  Kemampuan tanaman untuk hidup pada kondisi kekurangan air merupakan keberhasilan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jumlah air yang diberikan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Penelitian dilakukan di Balai Benih Induk Palawija Malang.  Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali, dan terdiri dari tiga macam perlakuan yakni : Jumlah air yang diberikan setaraf kapasitas lapang (A1), setengah kapasitas lapang (A2), dan seperempat kapasitas lapang (A3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada variabel pertumbuhan yakni tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar dan berat kering akar.  Perlakuan terbaik adalah perlakuan A1 atau jumlah air yang diberikan setaraf dengan kapasitas lapang untuk masing-masing variabel tinggi tanaman (83,50 cm), jumlah daun (19,00), luas daun (835 cm2), panjang akar (592,86 mm) dan berat kering akar (0,24 g).
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK 16-16-16 DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Firda Rohatul Widad; Agus Sulistyono; Djarwatiningsih Djarwatiningsih
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 9 No 2 (2021): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v9i2.60

Abstract

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is one of the plants favored by the people of Indonesia. The production of cayenne pepper has increased but has not been able to meet the national demand for cayenne pepper, so the government still has to import it. This research aims to determine the effect of frequency of paclobutrazol and dose of NPK fertilizer on the growth and yield of cayenne pepper. The research was conducted in Gresik on November 2020 to March 2021.This research is a factorial experiment based on a Split Plot (RPT) consisting of 2 factors. The first factor is frequency of paclobutrazol (P) and second factor is dose of NPK fertilizer (N) and was repead 3 times. The combination between the frequency of paclobutrazol and dose of NPK fertilizer gave a significant effect on all parameters except the flowering age and fruit maturity. The combination of treatment without the application of paclobutrazol + 24 g/plant NPK 16-16-16 increased plant height by 18% and leaf number by 48% compared to control. The best result is combination of 2 times application of paclobutrazol + 24 g/plant on parameters number of flowers, fruitset, total number of fruits per plant, and total fruit weight per plant. The best results at the NPK dose of 24 g/plant were able to accelerate the flowering age (43.79) day and fruit maturity (86.04) day.
PENGARUH UMUR PINDAH TANAM DAN JENIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.) Fitriany Primawati; Djarwatiningsih P.S.; Agus Sulistyono
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 10 No 1 (2022): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v10i1.78

Abstract

Eggplant (Solanum melongena L.) is a vegetable that is cultivated for its fruit in terms of nutrition and the price of eggplant is a commodity that is experiencing an increase in demand. This study aims to determine the age of transplanting and the best type of liquid organic fertilizer on the growth and yield of eggplant. This research was conducted in January-April 2021 in the experimental field of the Faculty of Agriculture, National Development University "Veteran" East Java. This study used a completely randomized design (RAL) with two factors, namely the age of transplanting and the type of liquid organic fertilizer with 16 treatment combinations repeated 3 times. The first factor is the age of transplanting with 4 levels, namely the age of seedlings 10 days, 20 days, 30 days, and 40 days. While the second factor is the type of liquid organic fertilizer with 4 levels of NPK fertilizer 20 grams/plant, banana weevil 150 ml/plant, Super Aci 3 ml/liter, and Nasa 150 ml/plant. The results showed that the age at transplanting and the type of liquid organic fertilizer showed an interaction on the observed parameters of the number of leaves and stem diameter. The age of transplanting 10 days and the type of NPK fertilizer 20 grams/plant showed the highest yield on the parameters of observing the number of leaves and stem diameter.
PENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum) Nella Oktavianty Sugiharto; Agus Sulistyono; Nora Augustien Kusumaningrum
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 10 No 1 (2022): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v10i1.79

Abstract

Tomato is a type of horticultural commodity that is quite in demand by the people of Indonesia because of its high nutritional content. The aims of this research is to determine the effect of paclobutrazol concentration and dose of NPK fertilizer on the growth and yield of tomato plants. This research was conducted on the experimental garden of the Faculty of Agriculture, University of National Development "Veteran" East Java in December 2020 - March 2020 using polybags. This research is a factorial experiment based on a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of two factors, the first factor is the concentration of paclobutrazol (P) consisting of: P0 = 0 ppm (control), P1 = 150 ppm, P2 = 300 ppm, P3 = 450 ppm and the second factor is dose of NPK fertilizer consisted of: N0 = 25 g/plant (control), N1 = 12,5 g/plant, N2 = 20 g/plant, N3 = 27,5 g/plant. The results showed that the combination of 150 ppm paclobutrazol + 27,5 g/plant of NPK fertilizer increased the number of flowers, total number of fruits, fruit weight per fruit, fruitset, and Vitamin C content.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Silika dan Umur Transplanting terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah dari Benih True Shallot Seed (TSS) Ida Retno Moeljani; Yoga Faristiawan; Agus Sulistyono
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.956 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i1.804

Abstract

Kendala budidaya bawang merah menggunakan biji sebagai bahan perbanyakan adalah jumlah bibit yang tumbuh setelah transplanting sangat rendah (< 50%) dan memerlukan waktu yang lebih lama karena harus melalui persemaian selama 4-6 Minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian silika dan umur transplanting yang tepat untuk pertumbuhan tanaman dan produksi umbi tanaman bawang merah asal biji (TSS). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Benih Hortikultura Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dua faktor dengan  tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi silika yang terdiri dari empat taraf yaitu 0 g/l (S0), 10 g/l (S1), 12 g/l (S2), 14 gg/l (S3) dan umur transplanting yang terdiri dari tiga taraf yaitu 4 MSS (T1), 5 MSS (T2), 6 MSS (T3), sehingga terdapat dua belas perlakuan kombinasi. Variabel pengamatan terdiri dari jumlah bibit yang tumbuh (daya tumbuh bibit) di petridish, daya tumbuh di lapangan, indeks vigor, jumlah anakan umbi, berat basah dan berat kering umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pemberian silika dengan transplanting, rata-rata umur transplanting terbaik diperoleh pada perlakuan 6 MSS (T3). sedangkan konsentrasi silika berpengaruh nyata hanya pada panjang tanaman, denganhasil rata-rata tertinggi diperoleh perlakuan 12 g/l (S2).
PENGARUH MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN MAYA (Cucumis sativus L.) Whida Arum Larasati; Agus Sulistyono; Guniarti Guniarti
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.7172

Abstract

Mentimun merupakan tanaman sayuran komoditas hortikultura dengan nilai ekonomi yang tinggi. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil produktivitas mentimun dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh kombinasi antara macam dengan dosis POC mana yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil mentimun, (2) mendapatkan macam pupuk organik cair mana yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil mentimun, (3) mendapatkan dosis terbaik bagi pertumbuhan dan hasil mentimun. Penelitian dilaksanakan di lahan Desa Pandansari, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri pada tanggal 20 Desember 2021 sampai 26 Februari 2022. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok  Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu macam POC terdiri dari P0 : NPK (kontrol tidak ikut hitungan), P1 : Batang Pisang, P2 : Kulit Pisang, P3 : NASA, dan faktor kedua yaitu dosis POC terdiri dari D1 : 200 ml/tanaman, D2 : 250 ml/tanaman, D3 : 300 ml/tanaman, D4 : 350 ml/tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan kombinasi POC kulit pisang dengan dosis 350 ml/tanaman memberikan pengaruh nyata pada parameter jumlah buah per tanaman minggu ke-4, sedangkan pengaruh sangat nyata pada parameter bobot buah per tanaman minggu ke-4.
PENGARUH DOSIS PUPUK GUANO DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN GANDASIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG PUTIH Della Rahma Cynthia; Djarwatiningsih Djarwatiningsih; Agus Sulistyono
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.7152

Abstract

Terong putih (Solanum melongena L.) memiliki rasa yang enak dan renyah namun budidayanya masih sedikit dan kurang ketersediaan unsur hara. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi antara dosis pupuk guano dan konsentrasi pupuk daun gandasil terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong putih (Solanum melongena L.). Penelitian dilaksanakan di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dari bulan Desember 2021 hingga Maret 2022 menggunakan polybag. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu dosis pupuk guano (D) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu 20 gr/tanaman (D1), 40 gr/tanaman (D2), 60 gr/tanaman (D3) dan faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk daun gandasil (K) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu 1 gr/liter (K1), 2 gr/liter (K2), 3 gr/liter (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi 60 gr/tanaman pupuk guano dan 3 gr/liter pupuk daun gandasil mampu meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, berat buah per buah, dan berat buah total panen per tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK BORON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI DUA VARIETAS CABAI RAWIT ( Capsicum frutescens L. ) Mega Wati Pangando; Nora Augustien K; Agus Sulistyono
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.6586

Abstract

Tanaman cabai merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan publik, karena mempunyai banyak manfaat sehingga permintaannya terus bertambah. Di Indonesia, produktivitas cabai mengalami penurunan pada tahun 2018. Penyebab terjadinya penurunan tingkat produksi cabai domestik ialah penggunaan pupuk yang tidak seimbang dan rendahnya tingkat Boron (B) yang tersedia di tanah di daerah penanaman cabai. Diketahui bahwa produktivitas tanaman terkena dampak buruk di berbagai daerah karena kekurangan nutrisi mikro. Dalam menginkatkan produktivitas cabai, perlu pandai dalam pemilihan varietas superior yang berasal dari benih hibrida, pemilihan varietas tersebut nantinya akan menghasilkan kualitas pada hasil, masuk usia panen genjah, memperpanjang masa produktivitas dan kebal terhadap penyakit dan hama. Penelitian ini mengenakan Percobaan Faktorial dengan berlandaskan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2-faktor serta diulang sebanyak 3 kali. Faktor awal ialah dosis pupuk boron dengan 5 taraf perlakuan serta faktor kedua ialah varietas dengan 2 taraf perlakuan. Hasil penelitian menghasilkan terdapatnya interaksi antara dosis pupuk boron 0.6 g/tanaman dengan varietas Maruti.