Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

COMMISSIVE ILLOCUTIONARY SPEECH ACT OF TRADERS' SPEECH IN WIYONO MARKET, PESAWARAN, AND ITS IMPLICATION TOWARD THE LEARNING OF BAHASA INDONESIA IN SENIOR HIGH SCHOOL Iqbal Hilal; Atik Kartika; Endah Dina Atiqoh
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 Apr (2022): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.852 KB)

Abstract

The focus of this research discusses the types of commission illocutionary speech acts in the speech of traders at the Wiyono Market, Pesawaran and their interactions with Indonesian Language learning in high school. In this regard, this study aims to describe the types of commission illocutionary speech acts in the speech of traders at the Wiyono Market, Pesawaran and their interactions in Learning Indonesian in high school.The method used in this study is a qualitative description. The source of data in this study is the speech of traders at the Wiyono Market, Pesawaran. Data collection techniques used are observation, observation, and recording.The results of this study indicate that there are commissive illocutionary speech acts in Pasar Wiyono Pesawaran which include commissive illocutionary speech acts of vowing function consisting of two data, commissive illocutionary speech acts of promised function consisting of seventeen data, and commissive speech acts of offering function consisting of sixteen data.Fokus penelitian ini membahas jenis-jenis tindak tutur ilokusi komisif pada tuturan pedagang di Pasar Wiyono Pesawaran dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur ilokusi komisif pada tuturan pedagang di Pasar Wiyono Pesawaran dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah tuturan pedagang di Pasar Wiyono Pesawaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengamatan, simak catat, dan  perekaman.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tindak tutur ilukosi komisif di Pasar Wiyono Pesawaran yang meliputi tindak tutur ilokusi komisif fungsi berkaul terdiri atas dua data, tindak tutur ilokusi komisif fungsi menjanjikan terdiri atas tujuh belas data, dan tindak tutur ilokusi komisif fungsi menawarkan terdiri atas enam belas data.Keywords: commissive speech acts, vows, offers, and promisesDOI Artikel: https://doi.org/10.23960/J-Simbol/v10i1.2022.01 
Analisis Korpus dalam Mengevaluasi Buku Ajar BIPA Ditinjau dari Sebaran Kata dan Konkordansi Mulyanto Widodo; Destiani Destiani; Siska Meirita; Atik Kartika
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 8, No 1 (2023): VOLUME 8 NUMBER 1 MARET 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v8i1.3724

Abstract

Studi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui input kosakata mahasiswa asing di kelas BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) level dasar. Banyak pakar menyatakan bahwa dengan sering diulangnya sebuah kata maka mahasiswa asing akan lebih mudah menghafal dan menungkapkannya kembali, baik lisan maupun tulisan. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan studi korpus. Software AntConc sangat membantu proses pengumpulan data penelitian. Ada tiga hal yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, tipe kata pada Buku BIPA 1 sebanyak 1.559 kata dengan tokens  sebanyak  9.456 dan tipe kata pada Buku BIPA 2 sebanyak 1.264 dengan tokens sebanyak 7.073. Kedua, persentase tipe kata dibagi menjadi kata berfrekuensi rendah dengan 70,88% pada Buku BIPA 1 dan 69,78% pada Buku BIPA  2. Kata berfrekuensi sedang dengan 12,77% pada Buku BIPA 1 dan 13,93% pada Buku BIPA 2. Kata berfrekuensi tinggi dengan 16,36% pada Buku BIPA 1 dan 16,30% pada Buku BIPA 2. Ketiga, jenis kata yang masuk ke dalam kata berfrekuensi rendah memiliki persentase yang tinggi. Hal demikian membuat mahasiswa sulit untuk mengingat sebuah kata dalam jangka waktu lama dikarenakan minimnya frekuensi pengulangan kata.
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM NOVEL ANTOLOGI RASA KARYA IKA NATASSA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Atik Kartika; Mulyanto Widodo; Nurlaksana Eko Rusminto; Bina Rosdanti Sahdan
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 1 Apr (2023): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose of this research is descriptive the conversational implicatures contained in the utterances between characters in the novel Antologi Rasa by Ika Natassa,  and then implactions result of the research for Indonesian language learning in high school. The research method used is descriptive qualitative. The data source of this research is conversation between characters in the novel Antologi Rasa by Ika Natassa, The data collection technique was carried out documentation techniques and note-taking techniques. The results showed that there were 27 conversational implicature data. The forms of conversational implicatures found consisted of (1) implicatures with 13 data of informing mode, (2) 7 data of implicatures with asking mode, and (3) 7 data of implicatures with fact-stating mode. The results of the study can be implicated in learning Indonesian in high school in novel text novel.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan yang terdapat dalam tuturan anatartokoh dalam novel Antologi Rasa karya Ika Natassa dan mengimplikasikan hasil penelitian  terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah percakapan antartokoh dalam novel Antologi Rasa karya Ika Natassa, Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27 data implikatur percakapan. Bentuk implikatur percakapan yang ditemukan terdiri atas (1) implikatur dengan modus menginformasikan sebanyak 13 data, (2) implikatur dengan modus bertanya sebanyak 7 data, dan (3) implikatur dengan modus menyatakan fakta sebanyak 7 data. Penelitian dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA dalam materi teks novel. Keywords: implicature, mode, novel, and implicationDOI Artikel: https://doi.org/10.23960/J-Simbol/v11i1.2023.04 
TOKOH FIKSI RADEN SALEH DALAM RELASI BARAT-TIMUR DAN PEMANFAATAN SEBAGAI BAHAN AJAR Muharsyam Dwi Anantama; Siska Meirita; Atik Kartika
Edukasi Lingua Sastra Vol 21 No 2 (2023): Edukasi Lingua Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/elsa.v21i2.888

Abstract

Masyarakat di negara jajahan menjadi masyarakat yang berada pada belenggu paradigma oposisi Barat-Timur. Bangsa Barat dipandang memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan bangsa Timur. Indonesia adalah salah satu negara bekas jajahan. Fenomena relasi Barat-Timur di negara Indonesia cukup terasa, salah satunya dalam hal karya sastra sebagai produk budaya. Persoalan relasi Barat-Timur tercermin pada tokoh-tokoh novel yang ditulis oleh penulis Indonesia, salah satunya adalah tokoh bernama Raden Saleh dalam novel Pangeran Dari Timur. Penelitian ini mencoba untuk menggali bagaimana posisi tokoh Raden Saleh sebagai tokoh dalam novel melalui kajian poskolonial serta bagaimana implikasi penelitian tersebut sebagai bahan ajar sastra di sekolah. Tokoh Raden Saleh dalam novel tersebut dilihat posisinya pada relasi yang timpang antara Barat dan Timur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data novel Pangeran Dari Timur. Data penelitian ini adalah narasi tentang tokoh Raden Saleh dalam novel Pangeran Dari Timur. Data dikumpulkan dengan teknik analisis isi kualitatif. Data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi Raden Saleh sebagai orang dari kaum Timur tetap dianggap primitif dan bodoh meskipun ia terbiasa hidup dalam lingkungan Eropa. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar sastra yang mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif.