Floods in Indonesia, particularly in cities like Semarang, pose recurrent and imminent challenges. This study focuses on the Penggaron River in the Dolok-Penggaron watershed, Semarang City, as a significant contributor to flooding. The downstream area, especially Dinar Indah Housing in Tembalang, consistently experiences flood inundation during heavy rains, attributed to the ineffectiveness of low levees in restraining river water. Therefore, this research aims to evaluate the river cross-section capacity and plan the elevation of levees using HEC-RAS to develop more effective and sustainable flood control strategies. The research involves stages of collecting rainfall data, topographic maps, soil data, and river geometry. Subsequently, calculations of design flood discharge are performed using the polygon Thiessen and Log Pearson III methods, followed by HEC-RAS modeling to evaluate river capacity. The study results indicate that the Penggaron River cannot accommodate the flood discharge for the 10 and 25-year return periods. Hence, the proposed flood control solution is the addition of levees height at points experiencing overflow. Based on HEC-RAS simulations, this levees elevation can effectively address the flood issue in the Penggaron River, providing a sustainable solution for flood mitigation in the future. Keywords: flood, levees, Hydrologic Engineering Center-River Analysis System. ABSTRAK Banjir di Indonesia, terutama di kota-kota seperti Semarang, menjadi permasalahan yang terus berulang dan mengancam. Studi ini difokuskan pada Sungai Penggaron di DAS Dolok-Penggaron, Kota Semarang, sebagai salah satu sumber utama banjir. Daerah hilir sungai ini, terutama Perumahan Dinar Indah, Tembalang, secara konsisten mengalami genangan banjir saat hujan deras, disebabkan oleh rendahnya dinding tanggul yang tidak efektif menahan air sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas penampang sungai dan merencanakan peningkatan tinggi tanggul menggunakan HEC-RAS untuk mengembangkan strategi pengendalian banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan. Tahapan penelitian melibatkan pengumpulan data curah hujan, peta topografi, data tanah, dan geometri sungai. Selanjutnya, dilakukan perhitungan debit banjir rancangan dengan metode polygon Thiessen dan Log Pearson III, serta pemodelan HEC-RAS untuk mengevaluasi kapasitas sungai. Hasil studi menunjukkan bahwa Sungai Penggaron tidak mampu menampung debit banjir kala ulang 10 dan 25 tahun, sehingga solusi pengendalian banjir yang diusulkan adalah penambahan tinggi tanggul pada titik-titik yang mengalami limpasan. Peninggian tanggul ini, berdasarkan simulasi HEC-RAS, dapat secara efektif mengatasi masalah banjir di Sungai Penggaron, memberikan solusi berkelanjutan untuk mitigasi bencana banjir di masa mendatang. Kata kunci: Banjir, Tanggul, Hydrologic Engineering Center-River Analysis System.