Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RELASI SOSIAL SISWA DALAM KEBHINEKAAN DI SD MULTI ETNIK Tri Astuti; Puji Hardati
Jurnal Binagogik Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL BINAGOGIK
Publisher : LPPM STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.267 KB) | DOI: 10.61290/pgsd.v9i1.46

Abstract

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, budaya dan adat. Keragaman atau multietnik tersebut harus mampu diakomodir dengan baik agar tidak menimbulkan konflik antar masyarakat, baik di bidang sosial, budaya maupun pendidikan. Lembaga pendidikan atau sekolah mestinya harus mampu memberikan bekal nilai toleransi pada siswanya yang memiliki latarbelakang budaya majemuk agar mereka mampu berhubungan baik atau berelasi social di sekolah. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji dan menganalisis relasi sosial antara siswa. (2) Menganalisis hambatan yang dihadapi siswa dalam melakukan relasi sosial di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kulitatif dengan jenis studi kasus karena data berupa kata-kata dan kalimat dari objek penelitian yang diteliti. Lokasi penelitian di SD PHB (Pelita Harapan bangsa) kota Tegal. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah multietnik. Tekning pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan observasi. Validitas data dengan teknik triangulasi sumber. Analisis data dengan Teknik analisis data kualitatif dengan adaptasi model interaktif Miles & Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikatakan bahwa siswa berinteraksi dengan temannya dengan cara a) Memahami cara hidup temannya, baik melalui interaksi langsung maupun tidak langsung, b) Berusaha menerima perbedaan budaya diantara mereka, c) Meredam egosentrisme dan primordialisme dalam diri mereka karena faktanya mereka sedang bersekolah di SD yang majemuk. Hambatan yang dihadapai siswa dalam menghadapi perbedaan di kelas adalah a) Sifat yang masik belum dewasa, b) cara berpikir yang belum berkembang, c) kurangnya kegiatan sekolah yang bertema multikultural yang dikemas secara santai. Simpulan dari artikel ini adalah siswa di SD PHB kota Tegal memiliki relasi baik dengan teman-temannya, walaupun mereka memiliki perbedaan budaya dan agama. Hal tersebut dimaksudkan agar satu sama lain dapat beradaptasi di sekolah. Adaptasi sosial sangat penting dilakukan dalam kebhinekaan di sekolah multi etnik.
SOCIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PADA ERA NEW NORMAL Tri Astuti; Deri Saputra; Muh. Soleh
Jurnal Binagogik Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL BINAGOGIK
Publisher : LPPM STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.513 KB) | DOI: 10.61290/pgsd.v9i1.48

Abstract

Kompleksitas masyarakat tidak terlepas dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yakni capaian proses dan hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Guru diharapkan mampu membangun dan mengembangkan serta menerapkan pembelajaran inovatif, guna mewujudkan peserta didik yang unggul dan produktif di Abad 21. Pendekatan dan teori pembelajaran dapat menjadi bekal guru dalam mengajar. Tujuan penelitian adalah (1) untuk menganalisis pembelajaran IPS pada era new normal melalui pendekatan social learning. (2) untuk menganalisis hambatan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS di era new normal dengan pendekatan social learning. Metode penelitian adalah kualitatif jenis studi kasus. Subjek penelitian guru dan peserta didik di SD PIUSkota Tegal. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik analisis data kualitatif dengan adaptasi model interaktif Miles & Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPS di SD PIUS Kota Tegal, khususnya pada siswa kelas 4 pada era new normal menerapkan pendekatan social learning. Pelaksanaannya dengan mematuhi protokol kesehatan. Model pembelajaran yang digunakan adalah role playing berbasis pendekatan social learning. Guru mengalami hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu siswa sulit dikondisikan dalam waktu yang cepat dan kesulitan koordinasi antar siswa dalam satu kelompok. Simpulan dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pembelajaran IPS efektif dan mampu memotivasi siswa dalam belajar di kelas.
STRATEGI ADAPTASI SOSIAL SISWA DI SEKOLAH DASAR PADA ERA NEW NORMAL Tri Astuti; Akhmad Junaedi; Kurotul Aeni; Dewi Puspita Sari; Intan Holi; Hawa; Jelani
Jurnal Binagogik Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL BINAGOGIK
Publisher : LPPM STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.332 KB) | DOI: 10.61290/pgsd.v9i2.86

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 sudah mulai dilakukan, walaupun terbatas. Melaksanakan kegiatan tatap muka di sekolah pada masa pandemi Covid-19 bukan persoalan mudah, khususnya bagi siswa. Siswa sudah 2 tahun lebih tidak bertemu dengan teman-temannya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis strategi adaptasi sosial siswa di SD Negeri 01 Kaligangsa kota Tegal pada era new normal, (2) Menganalisis hambatan yang dihadapi siswa SD Negeri Kaligangsa 01 kota Tegal dalam beradaptasi sosial pada era new normal di sekolah. Metode penelitian adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa. Lokasi penelitian SD Negeri Kaligangsa 01 kota Tegal. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji kredibilitas (validitas internal) dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui kesiapan SD Negeri Kaligangsa 01 kota Tegal dalam mengkondisikan siswa melaksanakan kegiatan di sekolah pada era new normal. Siswa harus beradaptasi dengan situasi yang berbeda dengan situasi sebelum pandemi Covid-19. Siswa harus memiliki strategi adaptasi sosial agar tetap dapat berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah. Mereka juga harus berlatih menerapkan protokol kesehatan. Penggunaan masker di dalam kelas dan menjaga jarak dengan teman-teman saat berinteraksi membutuhkan strategi agar tidak terjadi konflik dan permasalahan sosial pada siswa. Siswa tidak boleh mengabaikan tata tertib sekolah pada era new normal. Dalam pelaksanaan adaptasi social di sekolah, masih terjadi hambatan yang dialami siswa.
Teacher Readiness in Implementation of Merdeka Curriculum on Preparation of IPAS Teaching Devices My Indonesia Rich in Culture and History Material Hanaa Amatul Faatih; Akhmad Junaedi; Sigit Yulianto; Tri Astuti
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 11, No 2 (2023): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v11i2.8227

Abstract

The Merdeka Curriculum is the newest curriculum currently being implemented in Indonesia. The changes contained in the Merdeka Curriculum is in the composition of teaching devices and a new subject, namely Natural and Social Sciences (IPAS). Currently, many schools are adapting on implementing the Merdeka Curriculum, so it is necessary to have studies on analysis in the preparation of teaching devices, especially in natural and social science subjects so that implementation is in accordance with the Merdeka Curriculum. This study focused on IPAS subjects, especially on rich culture of my Indonesia material, to find out how teachers instill character values through culture and history to students. This study uses a descriptive qualitative research method with data collection techniques through interviews with teachers readiness and documentation of teaching devices. The result of this research will describe the teacher readiness analysis as well as the supporting factors and inhibiting factors faced by teachers in preparing the teaching devices for IPAS subjects in even semester at one of the leading schools in Tegal City, namely SDIT Usamah.
Pembelajaran Paradigma Baru pada Era Digital di Sekolah Multi Etnik Tri Astuti; Suyahmo Suyahmo; Masrukhi Masrukhi; Ngabiyanto Ngabiyanto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran paradigma baru di era digital harus dilaksanakan secara inovatif karena menentukan keberhasilan tujuan. Dalam suatu pembelajaran terdapat tujuan yang harus tercapai, karena hal tersebut merupakan indikator penentu berhasil atau tidaknya pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan nilai karakter yang relevan dengan Pancasila. Tujuan penelitian adalah menganalisis penerapan pembelajaran para digma baru di era digital di sekolah multi etnik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa SD THHK kota Tegal. Keabsahan data dilakukan dengan Teknik triangulasi data. Teknik analisis data meliputi menyusun secara sistematis data yang diperoleh, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting serta menyusun simpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pembelajaran di sekolah, khususnya di SD THHK telah berorientasi pada kompetensi siswa. Pendidikan karakter diterapkan dengan mengacu pada dimensi Pancasila. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran pada era digital ini. Implikasi penelitian bagi masyarakat, khususnya guru adalah dapat mengoptimalkan perannya sebagai pengajar dan pendidik di era yang modern ini. Guru harus menyadari bahwa mengajar membutuhkan penerapan model pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran yang berbasis teknologi.
Development of Digital Learning Media Integrated with Augmented Reality in Learning Fiction Texts in Elementary Schools Dyah Nuhia Alfa; Tri Astuti
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 11, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v11i1.13672

Abstract

This research aims to develop a digital learning media integrated with augmented reality on the material of intrinsic elements of fictional texts in fourth-grade elementary school. This research applied the Research and Development method by adopting the ADDIE model which has five stages; analysis, design, development, implementation, and evaluation. The subjects of this research were media experts, material experts, class teachers, and fourth-grade elementary school students. Data analysis was used with initial and final data analysis. The Shapiro-Wilk formula was used as a precondition test for the normality test in the initial data analysis. The final data analysis used the T-Test and N-Gain test using SPSS 26 software. The results showed that augmented reality-based digital learning media received very feasible qualifications from experts in the field of media and materials. Digital learning media integrated with augmented reality is also considered very practical seen from student responses and teacher responses. The results of the T- Test and the N- Gain test both in the small group trial and the large group trial showed a significant difference in results with moderate criteria before and after using augmented reality-based digital learning media. Therefore, digital learning media integrated with augmented reality has been proven to improve student learning outcomes. Digital learning media integrated with augmented reality is feasible, practical, and effective to utilize in Indonesian language subject material of intrinsic elements of fiction text in fourth-grade elementary school.