Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN RESILIENSI PADA REMAJA KORBAN CYBERBULLYING Mubaroq, Fariz; Huda, Nurul; Weliangan, Hally
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/arjwa.2024.v3i2.10837

Abstract

This research aims to explain the level of resilience in adolescents who have been victims of cyberbullying. The method used is descriptive quantitative by sending surveys trough Google Forms. The research respondents consists of 73 adolescents aged between 13 to 18 years who have experienced cyberbullying. The measurement instrument tool used in this study refers to the aspects of resilience according to Connor and Davidson (2003), which include of personal competence, trust in instinct, positive acceptance of change and secure relationship, self-control and factors, and spiritual influences. The analysis results show that the empirical average resilience score is 101.45, classified as high with a standard deviation of 19.16. High resilience levels indicate that adolescents who are victims of cyberbullying have the ability to cope and recover from negative impacts such as stress and depression. This is reflected in the high personal competence of cyberbullying victims, including the ability to manage emotions, make appropriate decisions, and build healthy interpersonal relationships. They also have strong trust in their instincts, which includes belief in their own ability to overcome problems and face challenges. Good self-control also supports resilience because adolescents who are victims of cyberbullying can control their emotions and behaviors, making it easier for them to recover from traumatic experiences. Addiotionally, high social support plays a crucial role as it provides support and attention, helping these adolescents feel supported and not alone in facing their problems. Furthermore, spiritual influence with belief in assistance from the divine being indicates that these adolescents have spiritual beliefs and trust in higher power to be a source of strength and calmnessin facing difficulties.
IMPULSIVE BUYING PADA DEWASA AWAL PENGGUNA SHOPEE PAYLATER DITINJAU DARI MINDFULLNESS Dyatmika, Putu Bhargo Putra; Weliangan, Hally; Huda, Nurul
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 2, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/arjwa.2023.v2i4.9060

Abstract

Shopee PayLater merupakan salah satu aplikasi paling digemari di Indonesia, Shopee PayLater memudahkan pembelian sehingga mengarahkan pada perilaku impulsive buying, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah mindfulness.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mindfulness dengan impulsive buying fashion pada dewasa awal pengguna shopee paylater. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner melalui google forms. Responden penelitian ini adalah 120 orang dewasa awal yang menggunakan shopee paylater untuk membeli pakaian. Impulsive buying diukur dengan skala berdasarkan aspek- aspek milik Verplanken dan Herabadi dan mindfulness diukur dengan skala berdasarkan komponen-komponen milik Baer, Smith, Lykins, Button, Krietemeyer, Sauer, Walsh, Duggan and Williams. Hasil uji hipotesis yang dianalisis dengan korelasi product moment pearson memperoleh nilai korelasi r = -0,893** dengan nilai signifikansi 0,000 (p ≤0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif mindfulness dengan impulsive buying fashion pada dewasa awal pengguna shopee paylater.
The Influence of Psychological Empowerment and Self-Compassion on Resilience in Women with Dual Roles Weliangan, Hally; Ardradhika , Alif Naafi; Huda, Nurul
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 2 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202406955000

Abstract

Women with dual roles face various challenges every day in their lives. Managing a husband and children, while also choosing to work, means that these women must balance their time between their roles as mothers and wives. The challenges faced by mothers with dual roles require resilience. Factors that influence resilience include psychological empowerment and self-compassion. The aim of this study is to examine the influence of psychological empowerment and self-compassion on resilience in women with dual roles. The results of the study show that the hypothesis is accepted; there is a simultaneous influence of empowerment and self-compassion on resilience in women with dual roles. The implications of this study suggest the need for resilience education for every woman with dual roles so that they can become resilient and capable of overcoming personal and family problems, as well as challenges at work, thereby achieving well-being in their roles.
PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN BULLYING PADA PERKEMBANGAN KESEHATAN DAN MENTAL ANAK DI KELOMPOK TAMAN BACA BINA CENDEKIA LENTENG AGUNG Astuti, Dina Kusuma; Huda, Nurul; Weliangan, Hally; Afrilya, Zeni; Suryani, Ade Irma
TRIDHARMADIMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jayakarta Vol 4 No 1 (2024): PKM-TRIDHARMADIMAS (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/tridharmadimas.v4i1.1565

Abstract

Bullying merupakan perilaku intimidasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih dominan terhadap individuyang lebih lemah dalam berbagai bentuk. Para ahli mengindikasikan bahwa bullying di sekolah merupakan salah satu bentuk agresi antar siswa yang memiliki dampak yang paling merugikan bagi korban. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan kekuasaan, dimana pelaku sering kali merupakan siswa yang lebih tua atau diangga[ lebih senior dalam lingkungan sekolah, yang melakukan perilaku tertentu terhadap siswa yang lebih muda dan merasa tidak berdaya untuk melawan. Dampak yan dirasakan oleh korban bullying termasuk masalah kesejahteraan psikologis yang rendah, sepeerti rasa tidak nyaman, takut, rendah diri, dan merasa tidak berharga. Korban juga mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi secara sosial, bahkan menarik diri dari interaksi sosial dan menunjukkan penurunan dalam prestasi akademik karena kesulitan berkonsentrasi. Beberapa bahkan mungkin merasa putus asa hingga berpikir untuk melakukan bunuh diri untuk menghindari tekanan-tekanan tersebut. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) dari Universitas Gunadarma bertujuan untuk membantu Masyarakat yang terkena dampak langsung dari praktek bullying di Yayasan Bina Hafidz Cendekia Indonesia di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, melalui penyuluhan dan konseling secara rutin dan terjadwal. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan empati terhadap masalah pendidikan, khususnya dalam menangani masalah bullying yang semakin meningkat di Masyarakat.
PENGARUH MINDFULLNESS DAN SELF COMPASSION TERHADAP RESILIENSI PADA IBU YANG BEKERJA Sari, Milda; Weliangan, Hally
UG Journal Vol 18, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mindfulness dan self compassionterhadap resiliensi pada ibu yang bekerja. Pengambilan sampel penelitian inimenggunakan teknik purposive sampling dengan karakteristik wanita yang sudahmenikah dan mempunyai minimal satu orang anak. Jumlah sampel yang digunakandalam penelitian ini sebanyak 117 responden. Penelitian ini menggunakan google formyang berisi skala resiliensi, skala mindfulness, dan skala self compassion.Teknik analisisdata yang digunakan adalah regresi linier berganda. Uji hipotesis yang telah dilakukanmemperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p≤0,01), yang menunjukan bahwamindfulness dan self compassion memberikan pengaruh yang signifikan terhadapresiliensi pada ibu yang bekerja.