Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

THE EFFECT OF ACUPRESSURE TO DECREASE PAIN LEVELS IN POSTPARTUM WOMEN Dwining Handayani; Bagus Dwi Cahyono
UNEJ e-Proceeding 2020: Proceeding of The 4th International AgroNursing Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Postpartum pain experienced by every mother was a subjective and physiological experience. This is due to increased hormones oxytocin and prolactin, causing uterine contractions after the placenta and the baby was born. The acupressure technique was a non-pharmacological technique aimed at reducing the level of pain in postpartum mothers. This technique has never been applied in dr. R. Soedarsono Pasuruan general hospital. Purpose: This study aimed was to determine the effect of acupressure to decrease pain levels in postpartum women. Method: The population in this study were postpartum women, with a sample of 16 people. The study used One group, pre-post test design with systematic random sampling. VAS (Visual Analog Scale) was used to collect the data. The data analyzed with Wilcoxon test (α =0,05). Result: The results showed that before acupressure 62,5% postpartum women experienced moderate pain (10 people). After acupressure 62.5% postpartum women experienced mild pain (10 people). The statistic test result showed p= 0,00 (p < α) so Ha was accepted. Conclusion: It can be concluded that acupressure has an effect on reducing the pain level of postpartum women because the emphasis on acupressure points stimulates local endorphin production, thereby activating the pain inhibition mechanism. It was recommended that health workers use acupressure non-pharmacological techniques for postpartum women so that pain can be minimized without adverse effects. Keywords: Acupressure; Pain; Postpartum
SEFT and Academic Stress on Nursing Students in Online Learning During the Covid-19 Pandemic Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The occurrence of the COVID-19 pandemic has made many changes in the education sector which has turned to online learning. Changes in the system trigger the emergence of academic stress on students which will have an impact on their learning achievement . This study aims to determine the effect of the SEFT method on reducing the level of academic stress experienced by students. The research design used in this study was pre-experimental with a one group pre-post test design approach , with 250 research subjects who were active students of the D3 Nursing Study Program, Unej Campus, Pasuruan City. Statistical test results using the Wilcoxon Signed Rank Test with = 0.05 resulting in a significance value of 0.001 which means that there is a difference in scale before and after SEFT therapy. It was concluded that SEFT therapy was considered effective in reducing academic stress on students of the D3 Nursing Study Program, Unej Campus, Pasuruan City.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN ISPA PADA BAYI USIA 0-12BULAN DI PUSKESMAS PANDAAN Nur Ainiyah; Dwining Handayani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.581 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v10i1.146

Abstract

ISPA is a disease that often occurs in children, especially toddlers. One of the factors increasing cases of ISPA in Puskesmas Pandaan known from interviews, 8 out of 10 people do not understand about ISPA and the prevention it The purpose of this research was to determine the correlation between mother's knowledge on ISPA with attitude of the mother on the prevention of transmission of ISPA in babies ages 0-12 Months in Helath Public Pandaan. The research method is analytic correlation with a sample population of 84 and 30 at the health center Pandaan in mothers who have babies aged 0-12 months who suffer from respiratory diseases by purposive sampling technique. Collecting data using closed questionnaire. For analysis of Spearman Rank correlation calculation used by the 95% significance level (α ≤ 0.05), if α ≤ 0.05, Hi accepted. The result showed the level of knowledge of mothers about ISPA either by 46.67% of respondents, the remaining 26.67% of respondents sufficient and less. The attitude of mothers on prevention of transmission ISPA is good by 46.67% of respondents, and the rest is not a good 40% of respondents and 13.33% of respondents to the attitude is not very good, and r count> r table (0.365> 0.364) with α of 0.05. Then there is a significant relationship between the level of knowledge of mothers about ISPA with transmission prevention in infants aged 0-12 months, because with knowledge and a good attitude will have an impact on healthy behaviors. With good knowledge and attitudes expected of a mother ISPA transmission in infants aged 0-12 months in particular can be prevented by following a health education and consultation with health workers in order to avoid further complications
Hubungan Antara Pemenuhan Tugas Perkembangan Emosional dengan Tingkat Stres Pada Remaja Bagus Dwi Cahyono; Dwining Handayani; Ida Zuhroidah
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 7 No 2 (2019): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.063 KB) | DOI: 10.31964/jck.v7i2.121

Abstract

Stres yang dialami oleh remaja salah satunya adalah perkembangan. Tugas perkembangan remaja difokuskan upaya meninggalkan sikap dan perilaku masa anak-anak dan menuju masa dewasa. Sehingga, tugas perkembangan emosional remaja menjadi salah satu sumber stresor pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan tugas perkembangan emosional dengan tingkat stres pada remaja siswa kelas X SMK Sakinah Pasuruan. Studi observasional menggunakan desain cross-sectional dilakukan pada remaja SMK Kesehatan Sakinah Pasuruan. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling dengan total sebanyak 222 orang responden dan dibagi dalam setiap kelas dan program. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar -0,519. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pemenuhan tugas perkembangan emosional dengan tingkat stres pada remaja siswa kelas X akuntansi SMK Sakinah Pasuruan dengan tingkat korelasi sedang dan hubungan yang terbalik. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakan desain dengan pengukuran yang lebih objektif, instrumen yang lebih spesifik dan objektif, dan diterapkan pada fase perkembangan yang lain.
Pengaruh Metode Bimbingan Coaching dan Motivasi Terhadap Kompetensi Rawat Luka Dwining Handayani; Nurul Huda; Bagus Dwi Cahyono
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 7 No 2 (2019): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.372 KB) | DOI: 10.31964/jck.v7i2.122

Abstract

Komponen utama dalam pembelajaran terutama di laboratorium adalah penggunaan bimbingan oleh para fasilitator klinis mengenai suatu keterampilan. Selama ini ketrampilan yang dilakukan mahasiswa Akademi keperawatan Pemerintah Kota Pasuruan yang hasilnya kurang memuaskan adalah kompetensi rawat luka, sedangkan metode yang digunakan adalah demonstrasi.Secara teori metode coching dapat digunakan sebagai salah satu teknik dalam proses pembelajaran di laboratorium dalam meningkatkan kompetensi. Motivasi juga merupakan factor yang kuat dalam meningkatkan minat, kemauan, dan antusiasme dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bimbingan pelatihan dan motivasi kompetensi perawatan luka di Akademi Keperawatan Pemerintah Kota Pasuruan. Desain penelitian yaitu studi eksperimental dengan menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT). Sampel sebanyak 86 mahasiswa dipilih dengan teknik sampling lengkap. Metode demonstrasi digunakan untuk perbandingan. Data dikumpulkan dengan observasi dan kuesioner standard. Data dianalisis dengan model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan metode bimbingan yang signifikan (b = 5,09, p = 0,009) dan motivasi (b =0,33, p = 0,06) dari kompetensi rawat luka untuk mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Kota Pasuruan dan secara tatistik hyasilnya signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menggunakan metode bimbingan coching untuk meningkatkan kompetensi mahasiawa lebih efektif dibandingkan dengan metode demonstrasi. Disarankan untuk semua dosen menggunakan metode pembelajaran, bimbingan coching untuk pembelajaran praktikum di laboratorium.
EFFORTS TO PREVENT THE RESPREAD OF COVID-19 THROUGH COMPLIANCE WITH THE USE OF PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE) ON PREGNANT WOMEN IN MOJOPARON R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani; Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma
UNEJ e-Proceeding 2022: E-Prosiding Kolokium Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The covid-19 outbreak has occurred all over the world and has claimed lives since early 2020 until it was declared sloping in May 2022, but in early June 2022 there was an increase in daily confirmed cases of Covid-19. By blocking the gust of virus particles into the surrounding air, masks keep the virus from spreading. Proper hand hygiene can prevent respiratory and digestive diseases. Pregnant women are made a vulnerable group at risk of being infected with Covid-19 due to physiological changes during pregnancy. Cases of pregnant women reported in 2021 with the criteria for suspect, probable and even confirmed Covid-19 have increased (Dinkes, 2022). pregnant women are one of the groups who are not given the Covid-19 vaccination, do not include pregnant women in the target 4 recipients of the Covid-19 vaccination. Therefore, the thing that can be done is to optimize efforts to prevent Covid-19 in pregnant women, to prevent mortality in mothers and babies. Based on the results of a survey conducted after this outreach activity, the compliance of respondents in the obedient category was 55% and the non-compliance category was 45%. The description of anxiety based on education with the highest frequency is respondents with high school education as many as 25 respondents (33.3%). The description of anxiety based on work with the highest frequency is respondents who work as IRT as many as 27 respondents (36.0%). This is possible because of the mother's educational background. Keywords: prevention, prevention of coid-19, compliance, PPE, pregnant women
Sosialisasi Sadari Sebagai Langkah Awal Pencegahan Kanker Payudara R.A. Helda Puspitasari; Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma; Dwining Handayani; Evy Aristawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5724

Abstract

ABSTRAK Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Salah satu penyakit kanker yang lebih banyak terjadi pada wanita adalah kanker payudara yaitu tumor ganas yang tumbuh didalam jaringan payudara yang meliputi kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Menurut World Health Organization, di Indonesia angka kematian yang disebabkan oleh kanker payudara menempati urutan ke-10 setelah kanker paru, sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang. Tujuan dilakukannya pemberdayaan masyarakat pada petani perkebunan teh dalam rangka untuk pencegahan awal kanker payudara pada wanita. Pemberdayaan dilakukan dengan cara menyebarkan pengetahuan melalui praktek SADARI dalam rangka pencegahan awal penyakit kanker payudara. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan sebelum kegiatan pelatihan ini, pengetahuan ibu tentang buku SADARI: rendah (75%), cukup (15%), tinggi (10%). Setelah edukasi didapatkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dari pengetahuan ibu: rendah(10%), cukup 15%), baik ( 75%). Kata Kunci: Sadari, Pencegahan, Kanker Payudara ABSTRACT Cancer is one of the leading causes of death worldwide. One of the most common cancers in women is breast cancer, which is a malignant tumor that grows in the breast tissue, which includes the mammary glands, milk ducts, fatty tissue and connective tissue in the breast. According to the World Health Organization, in Indonesia the death rate caused by breast cancer ranks 10th after lung cancer, while based on Basic Health Research, the prevalence of tumor/cancer in Indonesia is 1.4 per 1000 population or about 330,000 people. The purpose of doing community empowerment on tea plantation farmers in order to prevent early breast cancer in women. Empowerment is done by spreading knowledge through the practice of BSE in the context of early prevention of breast cancer. Based on the results of the pre-survey conducted before this training activity, mothers' knowledge of BSE books: low (75%), sufficient (15%), high (10%). After education, it was found that there was a significant increase in maternal knowledge: low (10%), sufficient 15%), good (75%). Keywords: Awareness, Prevention, Breast Cancer
Pemanfaatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam Mengurangi Kejadian Stunting yang Berwawasan Agronursing di Kawasan Pesisir Desa Watuprapat Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan Dwining Handayani; Erik Kusuma; R.A Helda Puspitasari; Ayu Dewi Nastiti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5392

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi factorial dan bersifat antar generasi. Di Indonesia masyarakat sering menganggap tumbuh pendek sebagai factor keturunan. Persepsi yang salah dimasyarakat membuat masalah ini tidak mudah diturunkan dan membutuhkan upaya besar dari pemerintah dan berbagai sektor terkait. Pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah juga berpengaruh besar terhadap kejadian stunting pada balita. Prevalensi stunting di Kabupaten Pasuruan dipengaruhi oleh jumlah balita stunting yang ada di setiap desa, salah satu desa yang angka prevalensi stunting masih tinggi adalah desa Watuprapat, dimana jumlah balita yang mengalami stunting sebanyak 21 balita dan merupakan salah satu desa yang termasuk fokus penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan.  Tujuan dari edukasi kepada kader kesehatan dan guru PAUD diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam mencegah dan mengurangi stunting dengan memanfaatkan hasil pekarangan di sekitar rumah dalam menambah nilai gizi pada balita. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pemahaman umum stunting, penyebab terjadinya stunting, ciri-ciri penderita stunting dan cara pencegahannya  menggunakan leaflet dan demonstrasi membuat lauk berupa nugget dari daun kelor dan udang. Terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dan kemampuan mengolah bahan makanan dari hasil pekarangan di rumah dengan hasil rendah 10%, cukup 10% dan baik 80%. Hasil penyuluhan ini diharapkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat dalam upaya mencegah dan mengurangi kejadian stunting di desa Watuprapat kecamatan Nguling Kabupaten pasuruan. Kata Kunci : Stunting, KRPL, Balita   ABSTRACT Stunting is a chronic nutritional problem caused by multi-factorial and intergenerational. In Indonesia, people often consider growing short as a hereditary factor. The wrong perception in the community makes this problem not easy to solve and requires great efforts from the government and various related sectors. Mother's low education and knowledge also has a big influence on the incidence of stunting in toddlers. The prevalence of stunting in Pasuruan Regency is influenced by the number of stunting toddlers in each village, one of the villages where the stunting prevalence rate is still high is Watuprapat village, where the number of toddlers experiencing stunting is 21 toddlers and is one of the villages that includes the focus of stunting handling in the District Pasuruan. The purpose of education for health cadres and PAUD teachers is expected to be able to add insight and abilities in preventing and reducing stunting by utilizing the results of the yard around the house in increasing nutritional value for toddlers. The activities carried out were in the form of counseling on general understanding of stunting, the causes of stunting, the characteristics of stunting sufferers and how to prevent it using leaflets and demonstrations of making side dishes in the form of nuggets from Moringa leaves and shrimp. There is an increase in the knowledge of cadres about stunting and the ability to process food ingredients from the results of the yard at home with low yields of 10%, 10% sufficient and 80% good. The results of this counseling are expected to be socialized to the community in an effort to prevent and reduce stunting rates in Watuprapat village, Nguling sub-district, Pasuruan Regency. Keywords: Stunting, KRPL, Toddler
Edukasi Buku KIA dan Peningkatan Koping Ibu Menghadapi Masa Kehamilan Pada Masa Pandemi Covid-19 R.A Helda Puspitasari; Dwining Handayani; Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; Evy Aristawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.4487

Abstract

ABSTRAK Ibu hamil dan bayi dikategorikan sebagai kelompok yang rentan dalam pandemi virus corona yang mewabah di sekitar 230 negara seluruh dunia, sehingga dalam proses kehamilan ibu juga merasakan kehawatiran yang berlebih karena kurang paham tentang kehamilan dan takut akan kondisi bayi yang ada di kandugannya. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang buku KIA dan meningkatkan koping ibu dalam menghadapi masa kehamilan pada masa pandemic covid-. Kegiatan ini dilakukan di Klinik Asyifa Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini diawali dengan memberikan pertanyaan seputar pengetahuan ibu dalam menghadapi masa kehamilan dan mengenai langkah ibu dalam mengahdapi permasalahn kehamilan yang dihadapi. Dilanjutkan dengan memberikan materi menggunakan leaflet dan BUKU KIA. Semua ibu antusias dalam mengikuti kegiatan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan. Kegiatan ini efektif dilakukan dalam peningkatan pengetahuan ibu dan peningkatan koping ibu dimana terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan koping ibu sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan yang terlihat dari koesioner pre dan post test. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan pemahaman ibu mengenai masa kehamilan serta peningkatan koping ibu. Kata Kunci: Edukasi, Buku KIA, Koping, Ibu Hamil  ABSTRACT Pregnant women and babies are categorized as a vulnerable group in the corona virus pandemic which is endemic in around 230 countries around the world, so that in the process of pregnancy, mothers also feel excessive anxiety due to lack of understanding about pregnancy and fear of the condition of the baby in their womb. The purpose of this activity is to increase mother's knowledge through education on MCH books in dealing with pregnancy and improve maternal coping in dealing with pregnancy during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out at the Asyifa Clinic. This activity begins by asking questions about the mother's knowledge in dealing with pregnancy and about the mother's steps in dealing with pregnancy problems. Followed by providing materials using leaflets and MCH BOOK. All mothers were enthusiastic in participating in this activity as seen from the many questions they asked. This activity was effectively carried out in increasing maternal knowledge and increasing maternal coping where it was seen that there was an increase in maternal knowledge before and after receiving counseling as seen from the pre and post test questionnaires and increased maternal coping.. Keywords: Knowledge, MCH Handbook, Coping, Pregnant Women
Peningkatan Edukasi Kesehatan Phbs Melalui Story Telling Pada Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7479

Abstract

Pada Sabtu (14/12/2021) pukul 15.20 WIB, Gunung Semeru memuntahkan endapan magma dari dalam perut bumi. Larutan silika bersuhu tinggi terbang bersama kepulan asap tebal hingga meluas ke berbagai penjuru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dengan kondisi seperti itu mengharuskan masyarakat sekitar untuk mengungsi di tempat yang lebih aman. Berada dalam satu lokasi dengan ratusan orang tentunya akan sangat memungkinkan untuk munculnya masalah kesehatan baru, salah satunya adalah alergi dan gatal-gatal. Hal tersebut mengingat minimnya penyediaan air bersih di lokasi pengungsian. Selain masalah kesehatan yang mengintai para pengungsi, tentunya masalah psikis juga bisa muncul dalam kondisi tersebut, tidak terkecuali bisa terjadi juga pada anak-anak. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa kegiatan pendidikan kesehatan tentang Peningkatan Edukasi Kesehatan PHBS Melalui Story Telling. Sasaran pelaksanaan kegiatan ini seluruh anak-anak di tempat pengungsian mulai dari usia 3-12 tahun. Topik kegiatan yang dilakukan adalah tentang PHBS. PHBS  atau personal hygiene merupakan bagian yang penting sebagai upaya dalam menjaga kesehatan tubuh. Melihat sasaran kegiatan yang merupakan kategori anak, oleh sebab itu diperlukan media yang tepat dalam pelaksaannya. Metode penyampaian edukasi yang dipilih dalam kegiatan ini adalah story telling. Story telling merupakan salah satu bentuk metode penyampaian informasi dengan cara mendongeng ataupun bercerita, bisa dilakukan secara berkelompok ataupun perseorangan (Listuayu, 2016). Metode story telling dianggap paling tepat untuk penyampaian edukasi hal itu mengingat dunia anak adalah dunia bermain, sehingga diharapkan dengan memberikan edukasi melalui story telling upaya untuk menyampaikan informasi bisa lebih mengena dan anak menjadi lebih antusias. Kesimpulan dari kegiatan ini Upaya peningkatan pengetahuan  masyarakat terutama anak-anak tentang pentingnya menerapkan PHBS dalam menjaga kebersihan diri dapat lebih maksimal setelah diadakan kegiatan ini.