Yuni Asri
ITSK RS Dr Soepraoen Kesdam V Brawijaya Malang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Karakteristik Leukemia Limfoblastik Akut pada Anak di Rumah Sakit Kanker ”Dharmais” 2000-2008 RINI, ANKY TRI; AISY, MURURUL; ASRI, YUNI; -, EDI
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common cancer found in children below 14 years old. It characterized by abnormal white blood cell proliferation which replace normal bone marrow component  with pallor,  headache, organomegaly, fever, bone pain and bleeding as it’s clinical manifestation. Acute  lymphoblastic Leukemia (ALL) is very important problem in childhood cancer. As one strategy to improve cancer management, specially ALL, epidemiology description and patient outcome is needed. Based on our study in  Dharmais Cancer Hospital (2000-2008), ALL is frequent in boy and particularly lie between 1-5 years old. ALL L1 is the most common type of ALL, and majority cases are standard risk. We observed 44,9% mortality,survive 27,5 %. Unfortunately there were many patients loss to follow up  (27,5%) and  event free survival rates for ALL in  Dharmais Cancer Hospital is 38,1%.
Pembentukan Kader Remaja dan Pelatihan Posyandu Remaja di Desa Sidorahayu Wagir MalangPembentukan Kader Remaja dan Pelatihan Posyandu Remaja di Desa Sidorahayu Wagir Malang Indari Indari; Yuni Asri; Viyata Chanifiah Utami; Indah Setyowati; Siti Nurwinda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7337

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, dimasa remaja ini masalah kesehatan sangat kompleks dan penting sekali untuk segera ditangani agar tidak menimbulkan permasalahan dan tidak mengalami resiko gangguan psikologis.  Dalam meningkatkan kesejahteraan kesehatan pada remaja maka solusi yang bisa ditawarkan kepada masyarakat adalah pembentukan kader remaja. Tujuan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader remaja dan memberikan pelatihan posyandu remaja di desa Sidorahayu Wagir Malang. Metode yang dilakukan adalah pembentukan kader remaja dan pelatihan yang dilakukan di Balai Desa Sidorahayu Wagir  Malang pada tanggal 11-19 Juli 2022 yang dihadiri oleh 7 remaja dan didampingi oleh orang tua, kader balita dan lansia. Hasil dari kegiatan ini adalah telah terbentuk kader remaja Desa Sidorahayu dengan waktu pelaksanaan setiap 1 bulan sekali bertempat di Balaidesa Sidorahayu Wagir. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu remaja yang hadir sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan posyandu remaja dan dan berkomitmen dalam mendukung program salah satunya adalah  kegiatan posyandu remaja yang akan dilakukan dalam setiap bulan. Kata Kunci : Pembentukan, Pelatihan, Kader, Posyandu, Remaja  ABSTRACT Aadolescence  is a time to transition from children to adults, in health problems are complicated in this period and it is very important to be handled immediately without risk of psychological disorders. To improve the health welfare of adolescents, the solution that can be offered to the community is to form the adolescent cadres. The purpose of this activity is to form the adolescent cadres and to provide training for adolescent posyandu in Sidorahayu village, Wagir, Malang. The method of this activity is the formation of the adolescent cadres and training at the Sidorahayu Village, Wagir, Malang on 11-19 July 2022, which was attended by 7 adolescent and their parents, some cadres. The result of this activity is that the adolescent cadres of Sidorahayu Village has been formed with the implementation time in every month at the Sidorahayu Village Wagir Malang. The conclusion of this activity is that the adolescents who attended were very active to participate in the adolescent posyandu training activities and were committed to supporting the program, one of which was the adolescent posyandu activity which would be carried out every month. Keywords : The Formation, Training, Cadre, Posyandu, Adolescent
Hubungan Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Penyebab Broken Home dan Status Tempat Tinggal dengan Self-Esteem Remaja pada Keluarga Broken Home di Desa Sidorahayu Wagir Malang Indari Indari; Yuni Asri; Viyata Chanifiah Utami; Indah Setyowati; Siti Nurwinda; Erik Kusuma
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.7599

Abstract

ABSTRACT Self-esteem is an evaluation from the individuals related to themselves with the positive value or negative value that affected to the thinking process, emotions, values and goals, while a broken home is a family condition that cannot lead to conflict often occurring and resulting in the reality of these facts can have a negative impact on the personality development of adolescents. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, education, occupation, causes of broken home and residence status with adolescent self-esteem in broken home families. The design in this study was cross sectional, this research was conducted in the Sidorahayu village Wagir Malang with a sampling technique used purposive sampling with inclusion criteria for adolescents aged 11-19 years with 84 respondents. The self-esteem instrument was using to measurement a Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI) questionnaire with the 58 questions and bivariate analysis with chi-square. The results of the statistical tests showed that there was a significant relationship between the causes of broken homes and adolescent self-esteem in the broken homes families with p-value = 0.015 (p <0.05). It is hoped that the parents can provide the strong foundation with the love for their children, as well as a good education in order to a good personality and have good resilience. Keywords: Self-Esteem, Youth, Broken home  ABSTRAK Self-esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu yang berkaitan terhadap dirinya sendiri baik berupa penilaian positif maupun negatif yang berpengaruh dalam proses berfikir, emosi nilai-nilai dan tujuan, sedangkan broken home merupakan suatu kondisi keluarga yang tidak harmonis akibatnya sering terjadi konflik hingga mengakibatkan pertengkaran dan berujung pada perpisahan sehingga realita tersebut dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan kepribadian remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia, pendidikan, pekerjaan, penyebab broken home dan status tempat tinggal dengan self-esteem remaja pada keluarga broken home. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, penelitian ini dilakukan di Desa Sidorahayu Wagir Malang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi remaja usia 11-19 tahun dan didapatkan sejumlah 84 responden. Instrumen pengukuran self-esteem ini menggunakan kuesioner Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI) yang terdiri dari 58 pertanyaan dengan analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penyebab broken home dengan self-esteem remaja pada keluarga broken home dengan nilai p-value = 0,015 (p< 0,05). Diharapkan orang tua memberikan dasar yang kuat dalam memberikan kasih sayang yang utuh untuk anaknya, serta pendidikan yang baik agar terbentuk pribadi yang kuat dan memiliki ketahanan yang baik Kata Kunci: Self-Esteem, Remaja, Broken home
Implikasi Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Kontrol Asma: Literature Review Erik Kusuma; Ayu Nastiti; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani; Chilyatiz Zahroh; Yuni Asri
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.443 KB)

Abstract

Latihan pernapasan telah banyak digunakan di seluruh dunia sebagai terapi nonfarmakologis untuk mengobati penderita asma. Teknik Pernapasan Buteyko adalah terapi pernapasan khas yang menggunakan slow breathing untuk mengobati berbagai macam kondisi kesehatan terkait dengan hiperventilasi dan penurunan karbon dioksida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan Buteyko terhadap kontrol asma. Desain yang digunakan adalah literatur review. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari 3 data base yaitu Pubmed, Google Scholar, dan Garuda dalam rentang tahun 2012-2022. Kata kunci yang digunakan antara lain “buteyko breathing technique OR buteyko” AND “asthma”AND “control”; “Buteyko” dan “asma”. Penilaian kualitas artikel menggunakan instrumen JBI Critical Appraisal. Dari 8 artikel yang direview disimpulkan bahwa teknik pernapasan buteyko mampu meningkatkan kontrol asma dan nilai FEV1. Teknik pernapasan Buteyko meningkatkan kontrol asma dengan menjaga keseimbangan kadar CO2 dalam darah. Kadar CO2 yang seimbang mengurangi terjadinya bronkospasme dan menyebabkan relaksasi otot polos pada dinding bronkus sehingga mengurangi terjadinya hiperventilasi dan memperbaiki keadaan fisiologis paru penderita asma.
Optimizing Communication Skills in Adolescents: Implementing the 'REACH' Method at SMK Husada Amanah, Batu, Indonesia Dian Pitaloka Priasmoro; Yuni Asri; Melan Noer S; Auliya Hidayat
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 4 (2023): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v3i4.295

Abstract

Introduction: In the current era of digitalisation, the use of social media has a huge impact on the lives of children and adolescents, one of which is reducing the ability or social communication skills. So teenagers need to be equipped with communication skills. Objective: The purpose of this community service activity is to provide communication training with the 'REACH' method. Method: The methods used in the following community service activities are lectures, training, monitoring and evaluation. The programme was carried out for 2-3 days with a peak on Friday 4 August 2023 which was attended by 64 participants. Result: The results of the service began with social anxiety screening using a questionnaire of 10 questions, it was found that more than half of the respondents 58% experienced moderate social anxiety caused by not being ready to interact socially, and others. Then all participants were given education and all 100% could understand the material, and finally all participants 100% could practice the activities taught Conclusion: In conclusion, Training and education activities need to be provided regularly and continuously to have a long-term effect on individual behaviour change.
Tren Kecemasan Ibu terhadap Perilaku Seks Bebas Remaja: Pendekatan Studi Kasus Puput Nida Nur Aziziah; Dian Pitaloka Priasmoro; Yuni Asri
Nursing Information Journal Vol 4 No 1 (2024): Vol. 4 No. 1 (2024): In Progress Issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i1.781

Abstract

Pendahuluah: Segala perubahan yang dialami remaja membuat remaja lebih senang berada dekat dengan teman-teman sebayanya dan cenderung menjauh dari orang tua. Tentu saja hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan pada orang tua. Kecemasan orang tua ditunjukkan melalui sikap yang melarang anaknya bergaul bersama teman-temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu terhadap perilaku seks bebas pada remaja di Desa Urek-Urek RW 04 Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Metode: Desain penelitan yang digunakan adalah deskritif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki anak remaja di Desa Urek-Urek RW 04 Kabupaten Malang sebanyak 320 orang. Sampel sebanyak 139 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Variabel penelitian adalah tingkat kecemasan ibu terhadap perilaku seks bebas pada remaja. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner DASS 21. Tempat penelitian di Desa Urek-Urek RW 04 Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal tanggal tanggal 13- 21 Februari 2023. Analisa Data menggunakan univariat. Hasil: Hasil penelitian didapatkan tingkat kecemasan ibu terhadap perilaku seks bebas pada remaja di Desa Urek-Urek RW 04 Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang sebagain besar responden mengalami kecemasan sedang sebanyak 75 orang (54%), hampir setengah responden mengalami kecemasan ringan sebanyak 55 orang (40%), sebagian kecil repsponden mengalami kecemasan berat sebanyak 6 orang (4%) dan sebagian kecil repsponden tidak ada kecemasan sebanyak 3 orang (2%). Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan anak yang memilki pacar. Kesimpulan: Diharapkan orang tua mencari informasi tentang cara mengelola kecemasan dalam menghadapi pergaulan remaja agar orang tua tidak mengalami kecemasan berlebihan.
Hubungan Jenis Kelamin, Lama Tinggal, Komunikasi Dengan Teman, Kepuasan Lingkungan Pondok Dan Kebutuhan Tidur Dengan Status Kesehatan Pada Santri Di Pondok Pesantren Yuni Asri; Rahma Novita Asdary; Dian Pitaloka Priasmoro; Indari Indari
JURNAL KEBIDANAN Vol. 12 No. 02 (2023): Jurnal Kebidanan Dharma Husada
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v12i02.301

Abstract

pengetahuan agama bagi para santri. Kesehatan santri menjadi faktor penting yang memengaruhi kualitas hidup, pembelajaran, dan perkembangan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan jenis kelamin, lama tinggal, komunikasi dengan teman, kepuasan lingkungan pondok dan kebutuhan tidur dengan status kesehatan pada santri di pondok pesantren Jawa Timur Indonesia. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, penelitian ini dilakukan di beberpa Pondok Pesantren di Malang, Jombang, Mojokerto dan Bojonegoro, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan sejumlah 425 responden di pondok pesantren Jawa Timur. Instrumen pengukuran ini menggunakan kuesioner dan hasil analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, lama tinggal, komunikasi dengan teman, kepuasan lingkungan pondok dan kebutuhan tidur dengan status kesehatan pada santri di pondok pesantren dengan nilai p-value < 0,05. Diharapkan pemahaman yang lebih baik tentang sttaus kesehatan dapat membantu pengelola pondok pesantren dan pihak terkait dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan santri secara keseluruhan.
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) Asri, Yuni; Patria, Dion Kunto Adi; Priasmoro, Dian Pitaloka; Zakaria, Amin
coba Vol 12 No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v12i2.677

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah kondisi umum yang mengakibatkan infeksi pada bagian atas sistem pernapasan. Penyebabnya dapat berupa virus atau bakteri. ISPA sering terjadi di seluruh dunia dan dapat mempengaruhi individu dari segala usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dan aktivitas fisik dengan ISPA. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sample menggunakan proportional sampling dan didapatkan sejumlah 1364 responden. Instrumen pengukuran ini menggunakan kuesioner, dan hasil analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan, umur, status pernikahan, agama, penghasilan, aktivitas fisik (olah raga), perilaku merokok dengan terjadinya ISPA dengan nilai p-value < 0,05. Pentingnya dalam melakukan kampanye edukasi pada masyarakat dan diharapkan dapat ditemukan solusi yang lebih baik dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan ISPA untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Kata Kunci: Perilaku merokok, aktivitas fisik, olah raga, status ekonomi, ISPA.
Faktor-Faktor Penentu Tingkat Stres Ibu dalam Menghadapi Penyimpangan Perilaku Seksual Remaja Ardiyanti, Sahda Eka; Asri, Yuni; Priasmoro, Dian Pitaloka
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v20i1.1242

Abstract

Latar Belakang: Stres yang dialami oleh ibu sering kali menjadi tantangan signifikan dalam mengelola perilaku remaja, terutama yang berkaitan dengan penyimpangan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres ibu dalam menghadapi penyimpangan perilaku seksual remaja. Metode: Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RW 04 Desa Urek-urek Kabupaten Malang, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah 139 responden. Instrumen pengukuran dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, DASS-21 digunakan untuk menilai stres pada ibu dan diuji menggunakan chi-square. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia, tingkat pendidikan dan status kesehatan dengan tingkat stres ibu dalam menghadapi penyimpangan perilaku seksual remaja, dengan menunjukkan hasil korelasi signifikan (p < 0,05). Kesimpulan: Temuan ini mengindikasikan pentingnya perhatian terhadap faktor usia, pendidikan, dan kesehatan dalam mendukung ibu mengelola stres mereka. Program intervensi yang mempertimbangkan faktor-faktor ini diharapkan dapat membantu ibu dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan perilaku seksual remaja, serta meningkatkan kesejahteraan ibu secara keseluruhan.
Urban-Rural Disparities in Smoking Prevalence, Consumption, and Indoor Smoking Habits Among Older Adults in Indonesia Wihatno, Elvianto; Asri, Yuni; Kushayati, Nuris; Parahita, Doxana Putri
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 13, No 1 (2025): EDITION MARCH 2025
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v13i1.6704

Abstract

Smoking is a major public health concern worldwide and is a leading cause of preventable morbidity and mortality. In Indonesia, smoking rates are among the highest globally; however, little is known about smoking behavior among older adults, particularly across rural and urban settings. This study aimed to examine the prevalence of smoking and its associated factors among older adults in Indonesia, focusing on demographic, socioeconomic, and geographic disparities. A cross-sectional analysis was conducted using data from the Indonesian Health Survey (SKI) 2023, which included 97,339 participants aged 60 years and older. A multi-stage stratified cluster sampling method was employed to ensure representativeness. Smoking behavior, cigarette consumption, and indoor smoking practices were analyzed alongside demographic variables, such as age, sex, education level, marital status, work status, and region. Descriptive statistics and chi-square tests were used, with adjustments for the complex survey design using STATA 15.1. The overall smoking prevalence was 30.98%, with a higher rate in urban areas (17.77%) than in rural areas (13.21%). Daily cigarette consumption was more common than weekly smoking, and 76.23% of smokers reported smoking indoors. Smoking was significantly associated with a lower educational level, employments status, and marital status. Urban residents showed a higher smoking prevalence and consumption pattern than rural residents. This study highlights disparities in smoking behavior among older adults in Indonesia, emphasizing the need for targeted public health interventions. Efforts should focus on reducing indoor smoking, improving access to smoking cessation programs, and addressing socioeconomic factors contributing to smoking behavior, particularly in urban areas