Wahidah Ma'rifatunnisa'
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

METODE PENDIDIKAN AKHLAK PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN AKHLAK DI MASA NEW NORMAL Wahidah Ma'rifatunnisa'; Ahmad Yusam Thobroni
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 5, No 2 (2022): Edisi Juli
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33853/istighna.v5i2.223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode pendidikan akhlak perspektif al-qur’an dan implementasinya pada pembelajaran akhlak di sekolah pada masa new normal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dan metode analisisnya, menggunakan analisis tafsir maudhu'I dan analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Surat Al-Naḥl ayat 125 mengandung metode hikmah, metode nasehat, dan metode diskusi. Surat Al-Aḥzab ayat 21 mengandung metode keteladanan dan Surat Al-Aḥqaf ayat 13 mengandung metode pembiasaan.  Adapun implementasi Metode Pendidikan Akhlak Perspektif Al-Qur’an Pada Pembelajaran Akhlak Di Masa New Normal, yaitu: 1). Metode hikmah, dilakukan melalui proses uswah, pendidik harus mengupayakan agar materi dapat diterima oleh peserta di dik melalui interaksi yang kuat. 2). Metode Nasehat, memberikan nasehat dengan memasukkan nilai Qur’ani, serta hal yang kongkret seperti pandemi Covid-19, memberikan tugas mencari kisah-kisah melalui media online yang mengandung nilai pendidikan akhlak. 3)Metode Diskusi, mengajak peserta didik berdiskusi yang berkaitan dengan perilaku manusia sehingga memiliki kemampuan Critical Thinking, Communication, Collaboration dan Creativity and innovation. 4). Metode Keteladanan, dilakukan dengan memberikan contoh seperti menerapkan protokol kesehatan, melalui e-learning dapat dilakukan dengan memberikan keteladanan terkait penggunaan media sosial secara bijak. 5). Metode Pembiasaan, dapat mengajarkan pembiasaan seperti menerapkan protokol kesehatan, bertutur kata yang baik, beribadah tepat waktu. Keywords: Metode Pendidikan Akhlak, Perspektif Al-qur’an, Pembelajaran Akhlak, Masa New Normal
Implementasi Teori Meaningfull Learning David Ausubel Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Nursyamiyah Tuban Nurul Atik Hamida; Lau Han Sein; Wahidah Ma'rifatunnisa'
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 4 (Oktober 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i4.1294

Abstract

Teori pembelajaran yang bermakna David Ausubel adalah pembelajaran dimana seseorang dapat menghubungkan ilmu-ilmu baru yang diperoleh dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh sebelumnya. Pembelajaran dengan teori berarti pembelajaran ini akan membuat pengetahuan yang diterima individu akan bertahan lama. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan penerapan teori yang bermakna pembelajaran David Ausubel dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Nursyamiyah Tuban.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas 5 MI Nursyamiyah Tuban dan guru Sejarah Kebudayaan Islam kelas 5. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran yang bermakna di MI Nursyamiyah Tuban sudah dilaksanakan dengan advance organizer. Dimana guru telah merencanakan bahan belajar yang berkaitan dengan pengetahuan peserta didik pada pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Faktor pendukung pembelajaran yang bermaknadalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Nursyamiyah Tuban yaitu: penerapannya 2013, kemampuan pedagogik guru, dan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah berasal dari peserta didik itu sendiri. Hal ini dikarenakan peserta didik memiliki kemmpuan kognitif dan daya ingat yang berbeda sehingga guru harus bekerja keras agar peserta didik tersebut tetap dapat mengikuti pembelajaran.
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM HARUN NASUTION DAN RELEVANSINYA DENGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM ERA SOCIETY 5.0 Wahidah Ma'rifatunnisa'; Muhammad Ilham Rusydi; Mohamad Salik
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 8, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v8i1.3487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Harun Nasution tentang pembaharuan pendidikan islam dan menunjukkan relevansi dari hasil pemikiran tersebut dengan konsep pendidikan islam era society 5.0. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi atau (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inti dari pembaharuan pendidikan islam menurut Harun Nasution adalah mengubah sistem pendidikan islam yang konvensional menuju pendidikan islam yang terbuka, mengedepankan pendidikan moral serta potensi akal untuk berpikir kritis. Adapun relevansi pemikiran Harun Nasution dengan pendidikan islam era society 5.0 adalah pertama, pendidikan islam yang maju dan berkembang sesuai perubahan zaman harus mengembangkan pola berpikir kritis. Kedua, pendidikan moral sangat diperlukan untuk membentengi diri dari pengaruh negatif era society 5.0. Ketiga, kurikulum harus berlandaskan pada moral, spiritual dan intelektual sesuai perkembangan zaman. Keempat, metode pendidikan islam yang digunakan harus mampu meningkatkan kualitas moral dan berpikir kritis peserta didik. Kelima, pendidik islam harus mampu memberi contoh yang baik dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, dan peserta didik harus berusaha untuk berupaya meningkatkan kualitas berpikirnya dengan memanfaatkan akal sebaik-baiknya serta moralnya agar mampu menghadapi perubahan zaman seperti era society 5.0.