Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Bahasa dan Kearifan Lokal dalam Mengembangkan Kampung Wisata Caping Dami Dami; Adiyath Randy Yudi Mamase
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7, No 1 (2022): VOLUME 7 NUMBER 1 MARET 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v7i1.2855

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini peneliti pertama peneliti dapat mendeskripsikan peran suatu bahasa dalam mengembangkan tempat wisata, kedua dapat mendeskripsikan bentuk dari kearifan lokal yang dijadikan paket wisata ketiga mendeskripsikan partisipasi masyarakat lokal dalam membangun atau mengembangkan Kampung Wisata Caping Pontianak.   Data dalam penelitian ini adalah yaitu data primer yang diperoleh peneliti secara langsung dan data sekunder dari dokumentasi yang sudah ada dan relevan. Teknik pengumpulan data yaitu teknik wawancara dan observasi, serta catatan lapangan. Hasil penelitian yaitu bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam dunia wisata sehingga dalam mengembang tempat wisata bahasa yang masyarakat gunakan pertama adalah bahasa ibu (Melayu Pontianak). Kedua Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional dan jati diri bangsa dan ketiga bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional dan saat ini pemerintah dan pengelola sedang mempersiapkan pramuwisata dengan mengadakan pelatihan bahasa Inggris. Bentuk kearifan lokal yang dikelola sebagai paket wisata saat ini ada enam bentuk kearifan lokal yang sudah dapat dinikmati oleh pengunjung yang dikelompokan kedalam tiga atraksi yaitu atraksi alam, budaya dan buatan. Atraksi alam dengan paket wisata bersampan, susur Sungai Kapuas, dan menjala ikan.  Kedua atraksi budaya yaitu ada kesenian melayu dan saprahan. Ketiga atraksi buatan yaitu atraksi pembuatan topi caping dengan paket wisata hias caping. Paket wisata yang ada saat ini belum terorganisir dengan baik. Masyarakat  sebagian besar  sudah berpartisipasi aktif,peduli dan sudah menyadari bahwa mereka sebagai pelaku tetapi masih ada yang belum peduli dengan pengelolan tempat wisata tersebut sehingga lingkungan Kampug Wisata Caping saat ini belum seratus persen terlihat bersih dan nyaman karena masih dalam tahap pengelolaan.pengelolaan Kampung Wisata Caping ini terus dilakukan dan dikembangkan dan dari hasil pengelolaan yang sudah dilakukan sudah ada peningkatan disektor ekonomi bagi masyarakat setempat.
Penerapan Google Meet sebagai Media Pembelajaran pada Masa Pandemi di Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Dami Dami; Melya Yosita
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 7, No 1 (2022): VOLUME 7 NUMBER 1 MARET 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v7i1.3090

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa dalam penerapan google meet sebagai media pembelajaran pada Mata Kuliah Korespondensi Bahasa Indonesia dan mata kuliah lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode diskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tanjungpura. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tertutup dan terbuka melalui google form. Hasil penelitian bahwa penggunaan google meet lebih efiktif dari pada aplikasi lainnya karena dosen dan mahasiswa dapat saling berintraksi dan berdiskusi tentang materi atau topik permasahan terkait surat–menyurat dengan adanya power point yang dibagikan dengan layar mereka merasa sangat terbantu. Penggunaannya juga lebih mudah, dari segi tampilan menarik.  Meskipun, dikatakan efektif tetapi masih ada kendala dalam penggunaan google meet, yaitu permasalahan jaringan internet meski demikian mahasiswa tetap setuju diterapkannya google meet sebagai media pembelajaran dan dapat didukung dengan media lain, yaitu Google Classroom dan WhatsApp serta lainnya. 
Membangun Mentalitas Merdeka Finansial dengan Menabung Bagi Pelajar Sekolah Menengah Dami Dami; Ery Niswan; Cesy Iola Kariza
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5495

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan motivasi pelajar untuk menabung dan mengelola keuangan serta memiliki pola hidup hemat. Langkah PkM terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode pelaksanaan PkM yaitu sosialisasi, tanya jawab dan praktik. Evaluasi program meliputi evaluasi proses kegiatan dan evaluasi hasil kegiatan menggunakan instrumen daftar pertanyaan. Peserta dalam pengabdian yaitu peserta didik, dan dewan guru. Mitra PkM ini adalah Sekolah Menengah Teologi Kristen Harapan Bangsa Sungai Rengas. Hasil dari kegiatan ini adalah 86 pelajar termotivasi untuk menabung dan saat ini memiliki SimPel. Selain itu, lebih dari 50% pelajar (55 pelajar) sudah menyerahkan uang untuk ditabung pada bulan Maret.
Sosialisasi Mekanisme Pembuatan Peraturan Desa Berdasarkan UU No. 15 tahun 2019 di Desa Kalimas Agustinus Astono; Rizki Amalia Fitriani; Syarifah Arabiyah; Weni Sentia Marsalena; Dami Dami
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.8221

Abstract

Indonesia merupakan negara hukum, hal ini akhirnya berkonsekuensi pada suatu paham yang umumnya disebut sebagai positivisme. Berdasarkan paham positivisme hukum tersebut, maka diperlukan adanya peraturan tertulis sebagai landasan masyarakat dalam menjalani kehidupannya sehari-hari,  selaras dengan hal tersebut pada ketentuan UU No. 15 tahun 2019 memberikan tanggung jawab akademisi untuk berpartisipasi dalam peningkatan sumber daya manusia secara aktif, termasuk pada aparatur desa. Penyuluhan ini berfokus pada aparatur desa sebagai garda terdepan pelaksana pelayanan masyarakat, hal ini bertujuan agar pemerintah desa/aparatur desa memiliki pemahaman terkait pemuatan peraturan desa melalui aspek filosofis-historis, yuridis-normatif, maupun sosiologis-empiris. Pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode “sharing discussion”. Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di Kantor Desa Kalimas, pada pukul 13.00 – 16.00 WIB dan diikuti sebanyak 16 orang peserta. Pelaksanaan  sosialisasi ini  mendapat respon positif dari aparatur desa, maupun warga desa sehingga di masa mendatang dapat dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa, dan sebagainya.Trust Law No. 15 of 2019 bestows upon academics the responsibility to actively participate in enhancing human resources, including those in village apparatus. This counseling focuses on the village apparatus, which serves as the vanguard of community service implementation. This counseling aims to impart an understanding of village regulations through philosophical-historical, juridical-normative, and sociological-empirical aspects to the village government and village apparatus. This community service utilized the "sharing discussion" method and was conducted at the Kalimas Village Office, with 16 participants in attendance. The positive response from the village apparatus and residents following the implementation of this socialization indicates the possibility of continuing training activities aimed at developing Village Regulations, Village Head Regulations, and other related aspects in the future.