Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Yesus Sejarah atau Kristus Iman?: Historisitas Iman dan Karya Allah dalam Yesus Kristus Wibowo, Wahju Satria
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.61.631

Abstract

AbstractThere has always been a tension between Jesus of History and Christ of Faith. The figure of Jesus and the faith in Him as Christ are historical. History is a space to bring together both. Without Jesus of History, Christian faith is empty. Similarly, without the faith of the first Christian community, the figure of Jesus is nothing. The historicity of Jesus stands along with the historicity of faith in Him. Of course, above all is God’s work in history. On the one hand, using the research and discussion of the historical Jesus, this article shows that archaeological findings should influence Christianity to reconstruct faith, and reflects that history is a medium for God’s work. On the other hand, using some other writings this article shows that the work of God in history is the art of God’s entrepreneurship, including God’s work in Jesus Christ. Incarnational theology is based on the historical figure, Jesus of Nazareth. Abstrak Selalu ada ketegangan antara Yesus Sejarah dan Kristus Iman. Keduanya ada dalam sejarah manusia. Sosok Yesus dan iman kepada-Nya sebagai Kristus ada dalam sejarah. Sejarah adalah ruang untuk mempertemukan keduanya. Tanpa Yesus Sejarah, iman Kristen kosong. Di sisi lain, tanpa iman komunitas Kristiani pertama, sosok Yesus menjadi tidak terlalu penting. Historisitas Yesus berada bersama dengan historisitas iman kepada-Nya. Tentu saja, di atas segalanya ada karya Allah dalam sejarah. Dengan menggunakan penelitian dan pembahasan Yesus Sejarah, artikel ini membahas bahwa temuan Yesus Sejarah seharusnya memengaruhi kekristenan untuk membangun kembali iman, dan lalu akan merefl eksikan bahwa sejarah adalah media untuk pekerjaan Allah. Di sisi lain, dengan menggunakan beberapa tulisan lain artikel ini menunjukkan bahwa karya Allah dalam sejarah adalah “seni kewirausahaan Allah”, termasuk karya Allah dalam Yesus Kristus. Teologi inkarnasional didasarkan pada tokoh sejarah, Yesus dari Nazaret.
Pendampingan Pembuatan Blueprint Sistem Informasi Pemetaan UMKM pada GKJ Klasis Klaten Timur dengan Metode Community Based Research Rini, Maria Nila Anggia; Filiana, Agata; Prabawati, Andhika Galuh; Wibowo, Wahju Satria
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2: September 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v6i2.5149

Abstract

Gereja Kristen Jawa Klasis Klaten Timur memiliki banyak jemaat yang perekonomiannya mengandalkan usaha kecil atau UMKM. UMKM tersebut belum bisa berkembang dengan baik karena tidak adanya pemasaran yang memadai. Oleh karena ini pengurus Klasis berupaya untuk memajukan UMKM tersebut. Namun Klasis masih belum memiliki data-data UMKM yang ada di seluruh Klasis. Pada pengabdian ini, penulis berupaya untuk membuat sebuah sistem informasi berbasis website, di mana Klasis dapat dengan mudah mengetahui jumlah, lokasi pada peta, dan produk dari UMKM. Pada penulisan ini akan bertujuan dalam merancang blue print dalam pembuatan sistem. Sehingga pada saat implementasi sistem dapat dilakukan dengan lancar. Sistem Informasi berbasis Website akan menampilkan informasi mengenai UMKM yang kiranya dapat memberikan pengetahuan pada pengunjung halaman web.
Pelatihan Google Workspace untuk Peningkatan Kapasitas Anggota Mission 21 Asia dalam Pengolahan Data Kegiatan dan Alumni Chrisantyo, Lukas; Chrismanto, Antonius Rachmat; Wibowo, Wahju Satria; Delima, Rosa; Lukito, Yuan
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i2.8227

Abstract

Mission 21 Asia merupakan organisasi kemasyarakatan yang berpusat Basel, Switzerland. Mission 21 memiliki berbagai program pelatihan untuk pengembangan diri baik bagi anggota maupun masyarakat umum. Saat ini belum dilakukan pengolahan data yang terstuktur dan tersistem untuk program pelatihan yang telah dilaksanakan. Kebutuhan pengelolaan data hasil pelatihan yang rutin diadakan oleh suatu institusi menjadi hal yang diperlukan untuk evaluasi dan pengukuran kinerja hasil pelatihan. Selain itu pengelolaan data alumni dari sebuah program pelatihan sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses pencarian data. Berdasarkan kebutuhan tersebut Mission 21 Asia dituntut untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pengelolaan data alumni dan mitra mereka yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana (FTI UKDW) bekerjasama dengan Mission 21 Asia memberikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan data menggunakan Google Workspace mulai dari teori hingga implementasi. Materi pelatihan meliputi pemanfaatan Google Forms, pengelolaan data dilakukan baik secara online maupun onsite melalui aplikasi pengolah data, hingga mengembangkan sebuah aplikasi dashboard sederhana yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh para mitra Mission 21. Hasil pelatihan adalah peningkatan kemampuan peserta untuk membuat sistem data base alumni berdasarkan kebutuhan informasi yang diharapkan. Peserta memahami bagaimana mengolah informasi alumni melalui pengembangan sistem manajemen alumni.
Yesus Sang Naga: Kontekstualisasi Kristologi Dalam Penghayatan Orang Tionghoa Di Indonesia Sutanto, Florencia Paramitha Hapsari Hendra; Wahju Satria Wibowo
Theologia in Loco Vol 6 No 2 (2024): Theologia in Loco
Publisher : STFT Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55935/thilo.v6i2.318

Abstract

There was a time when Chinese Christians in Indonesia were prohibited from using symbols such as dragons, tigers, and snakes, which some Christian groups considered representations of evil. Items depicting dragons were recommended to be discarded after being prayed over, as the dragon is often used as a symbol of evil in the Bible. However, in Chinese culture, the dragon is seen as a positive and sacred symbol representing strength, luck, and wisdom. Birth rates increase during the Year of the Dragon, as it is believed to bring good fortune and success. This research examines the correlation between the understanding of Jesus in Christian belief and the dragon in Chinese culture, aiming to resolve the confusion faced by Chinese Christians in Indonesia regarding their dual identity. The dragon mentioned in the Bible is difficult to comprehend from the perspective of Chinese culture because the concepts differ. For Chinese Christians, exploring the symbolic meaning of the dragon in the Bible should be accompanied by a deeper understanding of their own cultural anthropology. It is important to note that the dragon in the Bible actually stems from Western cultural concepts, and understanding this difference is crucial for spiritual clarity. Failure to address this misconception can lead to the neglect or abandonment of Chinese cultural heritage, while considering European culture as superior. Therefore, it is essential to appreciate these conceptual differences as unique cultural riches without rejecting or replacing them, allowing each culture to value its own symbols while maintaining a rich and diverse cultural identity.
Perceptions of Church Financial Transparency: Ethical-Theological Analysis and Financial Accountability Christanti, Rossalina; Wibowo, Wahju Satria; Wijaya, Yahya
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 7 No 1 (2023): January 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/ejti.v7i1.616

Abstract

This paper examines the perception of transparency among the Church Councils with an ethical-theological analysis and an analysis of financial accountability. The background of the problem is that there are different perceptions among the congregations regarding church financial accountability. These differences reflect differences in theological ethical content. The data collection method used is a mix-method, which uses quantitative tools by distributing questionnaires and in-depth interviews with several church assemblies. The final number of respondents is 167 church assemblies from two church groups, namely the Indonesian Christian Church of the Central Java Regional Synod (Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jateng/GKI SW Jateng) Region of Solo and the Javanese Christian Churches (Gereja-gereja Kristen Jawa/GKJ) Region of North Yogyakarta. The result is a moral obligation is proven to have a significant effect on transparency and intention to disclose financial information to the congregation. This moral obligation to make church finances transparent is based on the church community or congregation members. The ethical drive mainly comes from the community. Theologically, this result on the one hand confirms the existence of the church as a community of faith that drives the formation of values. On the other hand, it presents an opportunity for the church to make a program that formed a personal value of transparency in the Church Council. The research contribution is to the development of the Church Council's guidance on financial accountability and the development of theological ethical values.
Pelatihan Google Workspace untuk Peningkatan Kapasitas Anggota Mission 21 Asia dalam Pengolahan Data Kegiatan dan Alumni Chrisantyo, Lukas; Chrismanto, Antonius Rachmat; Wibowo, Wahju Satria; Delima, Rosa; Lukito, Yuan
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i2.8227

Abstract

Mission 21 Asia merupakan organisasi kemasyarakatan yang berpusat Basel, Switzerland. Mission 21 memiliki berbagai program pelatihan untuk pengembangan diri baik bagi anggota maupun masyarakat umum. Saat ini belum dilakukan pengolahan data yang terstuktur dan tersistem untuk program pelatihan yang telah dilaksanakan. Kebutuhan pengelolaan data hasil pelatihan yang rutin diadakan oleh suatu institusi menjadi hal yang diperlukan untuk evaluasi dan pengukuran kinerja hasil pelatihan. Selain itu pengelolaan data alumni dari sebuah program pelatihan sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses pencarian data. Berdasarkan kebutuhan tersebut Mission 21 Asia dituntut untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pengelolaan data alumni dan mitra mereka yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana (FTI UKDW) bekerjasama dengan Mission 21 Asia memberikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan data menggunakan Google Workspace mulai dari teori hingga implementasi. Materi pelatihan meliputi pemanfaatan Google Forms, pengelolaan data dilakukan baik secara online maupun onsite melalui aplikasi pengolah data, hingga mengembangkan sebuah aplikasi dashboard sederhana yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh para mitra Mission 21. Hasil pelatihan adalah peningkatan kemampuan peserta untuk membuat sistem data base alumni berdasarkan kebutuhan informasi yang diharapkan. Peserta memahami bagaimana mengolah informasi alumni melalui pengembangan sistem manajemen alumni.