Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profile of Prescribing COVID -19 Drug Therapy in Inpatients At Jakarta Haji Hospital harpolia cartika; Harpolia Cartika; Yusmaniar Yusmaniar; Adin Hakim Kurniawan; Fatwa Hasbi; Desi Suryani
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 13 No 1 (2022): SANITAS Volume 13 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2022.1

Abstract

Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-nCoV-2) the cause of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) was first discovered in Wuhan on December 2019, has spread throughout the world. Each country tries to develop treatment protocol guidelines following the latest research developments to increase the cure rate due to the absence of standard guidelines.The purpose of this research is to knowing the profile of prescribing COVID-19 drug therapy in inpatients at jakarta haji hospital the period September 2020-February 2021. This research is non-experimental with quantitative descriptive study design was taken retrospectively using secondary data in the form of prescription data history of COVID-19 patient visits recorded on the system with sampling techniques that is total sampling. The results showed that in total 387 COVID-19 patients the most were 46-65 years oldwith 198 patients and the mostly malewith 212 patients. The longest duration of treatment was 3-10 days as many as 246 patients and the highest degree of disease was mild to moderate as many as 363 patients The most widely prescribed drugs were Paracetamol (84.37%), Dexamethasone (78.4%), Osetalmivir (74.1%), Heparin (67.81%), Alprazolam (60.27%), Acetylsitein (58 ,12%), Insulin (54.93%), CTM (53.13%), Amlodipine 50.43%, Vitamin C (48.04%), Levofloxacin (35.48%), and Omeprazole (31.98 %). COVID-19 patients at the Jakarta Haji Hospital receive the main therapies, namely vitamins, antibiotics, antivirals, respiratory drugs, gastrointestinal drugs. The suitability of prescribing drug therapy classes based on the guidelines for the management of COVID-19 is 83% and those that are not in accordance with the guidelines are 27%.
PERAN INTERAKSI ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN KOMUNIKASI RESEPTIF PADA ANAK USIA DINIPENELITIAN DI LAPANGAN KB. PAUD AL – ISTIQOMAH Imas Masadah; Selamet Selamet; Desi Suryani
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era globalisasi, kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa menjadi kompetensi strategis untuk menghadapi tuntutan pendidikan dan dunia kerja. Masa prasekolah memiliki peran fundamental dalam membentuk kemampuan berbahasa yang menjadi dasar bagi perkembangan komunikasi dan proses belajar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh peran orang tua dalam pengembangan kemampuan komunikasi serta kecerdasan bahasa anak usia dini. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara dan observasi terhadap tiga anak berusia 4–6 tahun beserta orang tua mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak secara signifikan memengaruhi pembentukan karakter, pola berpikir, dan pengalaman belajar anak di sekolah. Orang tua tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga mitra dialog yang menyediakan ruang aman bagi anak dalam mengekspresikan perasaan maupun persoalan mereka. Interaksi yang intens, seperti kegiatan mendengarkan, membaca bersama, bermain, dan bercerita, terbukti berkontribusi terhadap peningkatan kecerdasan bahasa. Aktivitas mendengarkan memperkuat konsentrasi dan keterampilan auditif anak, sedangkan membaca bersama dan bermain mendorong stimulasi linguistik yang komprehensif, sementara metode bercerita menumbuhkan imajinasi, kreativitas, serta kemampuan verbal. Dengan demikian, keterlibatan aktif orang tua menjadi faktor determinan dalam mengoptimalkan perkembangan kemampuan berbahasa dan komunikasi anak usia dini, sehingga memberikan landasan penting bagi keberhasilan akademik dan sosial di masa depan.