Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER UTAMA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS Achmad Fauzi; Elfira Sri Futriani; Asep Barkah; Cusmarih
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37063/abdimaskep.v5i1.762

Abstract

Pendahuluan: Jumlah estimasi penderita hipertensi dan diabetes mellitus sangat tinggi.. Hal ini akan berdampak pada timbulnya berbagai komplikasi baik hipertensi dan diabetes mellitus. Salah satu penyebab komplikasi pada pasien hipertensi adalah rendahnya pengetahuan, rendahnya tindakan pasien hipertensi dalam upaya pencegahan komplikasi, dan rendahnya peran keluarga dalam merawat pasien hipertensi dirumah. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Marga Jaya dengan tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam upaya pencegahan komplikasi pada pasien hipertensi dan diabetes mellitus tipe II.Metode: Sejumlah 42 keluarga pasien mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberian edukasi yang dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi.Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan secara umum sebelum dan sesudah edukasi dilakukan. Sebelum dilakukan edukasi, ratarata pengetahuan keluarga pasien diabetes mellitus tipe II memiliki nilai 57.49, dan meningkat menjadi 76 setelah dilakukan edukasi. Sedangkan rata-rata nilai pengetahuan keluarga pasien hipertensi sebelum edukasi adalah 81.37 dan setelah edukasi berada pada angka 99.6. Secara umum, sebelum dilakukan edukasi, pengetahuan keluarga berada pada level kurang sebanyak 9.5%, cukup sebanyak 40.5% dan 50% pada level baik. Setelah dilakukan edukasi, tidak ditemukan lagi yang berlevel kurang, 16.7% keluarga pasien berpengetahuan cukup dan 83.3% berpengetahuan baik.Kesimpulan: Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan keluarga pasien hipertensi dan diabetes mellitus tipe II, sehingga diharapkan keluarga mampu untuk membantu perawatan diri pasien.
PENYULUHAN DAN SIMULASI MANAGEMEN DISASTER DI PUSKESMAS MEDAN SATRIA Asep Barkah; Yulia Agustina; Arifah
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37063/abdimaskep.v5i2.798

Abstract

Bencana merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan biasanya terjadi secara mendadak serta menimbulkan korban jiwa. Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia, seringkali dan tidak terduga, yaitu di antaranya gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan gunung berapi, banjir, dan kekeringan. Secara geografis Jawa Barat berada di jalur patahan sesar Mentai sehingga menyebabkan provinsi Jawa Barat rentan bencana gempa dan tsunami. Hal ini yang paling memungkinkan Provinsi Jawa Barat mengalami damapak buruk terhadap bencana bila keadaan ini tidak diantisipasi dengan seksama oleh semua unsur pemerintah dan masyarakat. Tujuan penyuluhan dan simulasi yang dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesigapan masyarakat medan satria tentang disaster management. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan simulasi menggunakan leaflet, alat peraga dan simulasi. Terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat medan satria terhadap disaster management serta dan keterampilan dan kesigapan menghadapi bencana. Dengan demikian, pemberian penyuluhan dan simulasi pada masyarakat tentang disaster management sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana
EDUKASI TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA IBU HAMIL Indah Yuliani; Elfira Sri Futriani; Asep Barkah
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: kebutuhan gizi selama hamil sangatlah penting agar tidak terjadi berbagai penyulit saat masa hamil dan proses persalianan. Masih banyak para ibu hamil yang belum memenuhi kebutuhan gizinya, sehingga berdampak pada ibu dan janin yang dikandung. Metode: menggunakan diskusi dan tanya jawab dan melihat antusias dari para ibu hamil ketika diberikan beberapa pertanyaan tentang gizi dalam masa kehamilan. Hasil: kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan agar ibu hamil dapat memahami dan memenuhi kebutuhan nutrisi atau gizi selama kehamilannya, serta mengetahui dampaknya jika hal tersebut tidak dan / atau kurang terpenuhi dengan baik. Kesimpulan: pengabdian masyarakat terlaksana dengan baik sesuai rencana, ibu hamil memahami kebutuhan nutrisi selama masa hamil.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Pasien Dengan Kepatuhan Penerapan Perilaku Hidup Bersih 5 M Selama Menunggu Pasien di ICU RSUD Cilincing Hegar Laksana Putra; Asep Barkah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2916

Abstract

Pendahuluan : Adanya peningkatan kasus Covid-19, pemerintah membuat peraturan untuk penerapan 5 M. Hal ini membuat keluarga pasien harus tahu dan dapat melakukan kepatuhan penerapan 5 M selama berkunjung ke ICU RSUD Cilincing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga pasien dengan kepatuhan penerapan 5 M selama berkunjung ke ICU RSUD Cilincing. Tujuan umum : Mengetahui hubungan pengetahuan keluarga pasien dengan kepatuhan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat 5 M selama menunggu pasien di ICU RSUD Cilincing. Metode : Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga pasien yang berkunjung di ICU RSUD Cilincing pada tanggal 01 Mei 2023 – 15 Juli 2023 pada saat penyebaran kuesioner sebanyak 88 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Data penelitian di uji menggunakan Chi- Square. Hasil : Sebagian besar tingkat pengetahuan keluarga pasien yaitu hampir seluruh responden berpengetahuan baik (95,3%) dan sebagian kecil responden berpengetahuan kurang (2,27%). Adanya hubungan antara pengetahuan keluarga pasien dengan kepatuhan penerapan 5 M, hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p-value 0,001 < α. Simpulan : Adanya hubungan antara antara pengetahuan keluarga pasien dengan kepatuhan penerapan 5 M, hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p-value 0,001 < α. Tenaga kesehatan diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan edukasi tentang kepatuhan penerapan 5 M kepada keluarga pasien supaya pengetahuan dan penerapan 5 M meningkat.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur Mochdian Febri Nugroho; Asep Barkah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 10 (2023): Volume 3 Nomor 10 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i10.11065

Abstract

ABSTRACT  Today, most people can live into their sixties and beyond. The community health center of cipinang has conducted health services for senior citizens in its working area with 5,242 visits, 1101 visits from senior citizens with overweight BMI, and hypertension is still the most diagnosed disease in elderly services in 2022 with 1650 visits. This study aims to determine "the relationship between body mass index and blood pressure in the elderly in the work area of the cipinang community health center, pulogadung sub-district, east Jakarta in 2022". This study used a Cross-Sectional Study design, sampling using probability sampling method, obtained 367 respondents according to the inclusion criteria. Data analysis using the Chi-Square test. The results of the Chi-Square test of the relationship between body mass index and systole and diastole blood pressure show that the Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-Square = 0.002 and 0.003 (p.value < α 0.05), the conclusion is that H0 is rejected and Ha is accepted. There is a significant relationship between body mass index with systole and diastole blood pressure in the elderly in the working area of the cipinang community health center in 2022. It is hoped that further research can increase the adequacy of population characteristics and research samples. Keywords: Body Mass Index, Elderly, Blood Pressure.  ABSTRAK Saat ini, sebagian besar orang dapat hidup hingga usia enam puluhan dan seterusnya. Puskesmas kelurahan cipinang telah melakanakan pelayanan kesehatan bagi warga lanjut usia di wilayah kerjanya sebanyak 5.242 kunjungan, kunjungan dari warga lanjut usia dengan IMT lebih sebanyak 1101 kunjungan, serta hipertensi masih menjadi diagnosis penyakit terbanyak di pelayanan lansia tahun 2022 dengan 1650 kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada lansia di wilayah kerja puskesmas kelurahan cipinang kecamatan pulogadung jakarta timur tahun 2022”. Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study, pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling, didapatkan 367 responden sesuai kriteria inklusi. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah sistole dan diastole menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-sided) Pearson Chi-Square = 0,002 dan 0,003 (p.value < α 0,05), kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima. Ada hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah sistole dan diastole pada lansia di wilayah kerja puskesmas kelurahan cipinang pada tahun 2022. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat meningkatkan cukupan karakteristik populasi dan sampel penelitiannya. Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Lansia, Tekanan Darah.
Perbedaan Penggunaan Distraksi (Mendengarkan Musik) dan Nafas dalam Terhadap Tingkat Kecemasan pada Ibu Pre Operasi Seksio Sesaria di Ruang Kebidanan Rsia Tiara Kabupaten Tangerang Silvia Anggraeni Rahmawati; Asep Barkah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 8 (2023): Volume 3 Nomor 8 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i8.10887

Abstract

ABSTRACT Mothers who give birth by caesarean section not only cause physical disturbances but also cause psychological disorders, one of which causes anxiety. One effort to deal with anxiety is by using distraction (listening to music) and deep breathing. Knowing the differences in the use of distraction (listening to music) and deep breathing on the level of anxiety in preoperative cesarean section mothers in the Midwifery Room of RSIA Tiara, Tangerang Regency. Quasy experimental design with pretest-posttest design with control group design. The sample consisted of 40 mothers who wanted to give birth by elective SC in the Midwifery Room of RSIA Tiara, Tangerang Regency, with a total of 40 people using a purposive sampling technique. The intervention was given music therapy for 30 minutes and deep breathing therapy for 10 minutes. Bivariate analysis used paired simple t test and independent t test. The results of a univariate study of preoperative maternal anxiety before cesarean section before administration of the distraction method (listening to music) were mostly moderate 90.0% and after mild 85.0%. anxiety in preoperative cesarean section mothers before deep breathing therapy was mostly moderate 95.0% and after mild 95.0%. The bivariate results of the paired simple t test were 0.000 and the independent posttest t test obtained a p value = 0.841. There is no difference in the use of distraction (listening to music) and deep breathing on the level of anxiety in preoperative cesarean section mothers. Pre-cesarean birth mothers are expected to be able to listen to music or apply deep breathing relaxation techniques when dealing with anxiety in order to create a sense of comfort. Keywords: Distraction (Listening to Music), Deep Breathing, Anxiety Level, Pre-Operational Caesarean Section  ABSTRAK Ibu melahirkan dengan tindakan seksio sesaria  tidak saja menimbulkan gangguan fisik juga menimbulkan gangguan psikologis salah satunya menimbulkan kecemasan. Salah satu upaya untuk menangani kecemasan diantaranya dengan penggunaan distraksi (mendengarkan musik) dan nafas dalam. Mengetahui perbedaan penggunaan distraksi (mendengarkan musik) dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesaria di Ruang Kebidanan RSIA Tiara Kabupaten Tangerang. Quasy eksperimental desain dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Sampel adalah ibu yang mau melahirkan secara SC elektif di Ruang Kebidanan RSIA Tiara Kabupaten Tangerang pada bulan Mei berjumlah 40 orang dengan teknik purposive sampling. Intervensi diberikan terapi musik selama 30 menit dan terapi nafas dalam selama 10 menit. Analisis bivariat menggunakan uji paired simple t test dan t test independent. Hasil penelitian univariat kecemasan ibu pre operasi seksio sesaria sebelum pemberian metode distraksi (mendengarkan musik) sebagian besar sedang 90,0% dan sesudah ringan 85,0%. kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesaria sebelum terapi nafas dalam sebagian besar sedang 95,0% dan sesudah ringan 95,0%. Hasil penelitian bivariat uji paired simple t test sebesar 0,000 dan uji t test independent posttest didapatkan nilai p value = 0,841. Tidak ada perbedaan penggunaan distraksi (mendengarkan musik) dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesaria. Ibu bersalin pre operasi sesarea diharapkan dapat mendengarkan musik atau menerapkan teknik relaksasi nafas dalam saat menghadapi kecemasan agar dapat menciptakan rasa nyaman. Kata Kunci: Distraksi (Mendengarkan Musik), Nafas Dalam, Tingkat Kecemasan, Pre Operasi Seksio Sesaria 
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Stunting pada Balita di Puskesmas Setu 1 Farida Mariani; Asep Barkah
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 3 (2024): Volume 6 Nomor 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i3.11110

Abstract

ABSTRACT Stunting or what is commonly referred to as stunting under five is one of the main nutritional problems suffered by infants in Indonesia. Around 150.8 million or 22.2% in 2017 toddlers suffer from stunting in the world. Information on the prevalence of stunting in children under five compiled by WHO (World Health Organization) shows that in the Southeast Asian region, Indonesia is ranked third with the highest prevalence. The prevalence of stunting among toddlers in 2005-2017 in Indonesia averaged 36.4%. Based on distribution points, almost all provinces except South Sumatra and Bali, have stunting percentages above the WHO limit. The provinces with the highest stunting were West Sulawesi (39.7) and East Nusa Tenggara (38.7). Based on West Java Profile data for 2021, the prevalence of short toddlers based on the height-for-age index (TB/U) in 2021 is 6.08%. Health Profile of Bekasi Regency for 2020, based on the Anthropometric Index, namely height for age (PB/U or TB/U), there are 4.2% of toddlers with stunting status. Factors that influence the incidence of stunting in toddlers are knowledge, attitude. Analyzing the relationship between knowledge and attitudes with stunting in toddlers at the Setu 1 Health Center. Analytical with cross sectional approach. The sample in this study were all mothers with toddlers aged 0-60 months who were treated at the Setu 1 Health Center on 01-30 May 2023 when the questionnaire was distributed to 51 people. The sampling technique uses accidental sampling. There are toddlers who experience stunting 3.9%. Respondents with good knowledge were 58.8% and respondents who had a positive attitude were 70.6%. There is a relationship between knowledge and the incidence of stunting in toddlers, the results of the Chi-Square statistical test obtained a value of p.value.0.004. And there is a relationship between attitude and stunting in toddlers, the results of the Chi-Square statistical test obtained a p.value of 0.25. There is a relationship between knowledge, attitudes and stunting in toddlers. Health workers are expected to be more active in providing education about stunting to the public so that the incidence of stunting in toddlers is reduced. Keywords: Knowledge, Attitude, Stunting, Toddlers  ABSTRAK Stunting atau yang biasa disebut dengan peristiwa balita pendek adalah salah satu permasalahan gizi utama yang diderita oleh bayi di Indonesia. Sekitar 150,8 juta atau sebesar 22,2% pada tahun 2017 balita menderita stunting di dunia. Informasi mengenai prevalensi pada balita yang mengalami stunting yang dihimpun WHO (World Health Organization) menampilkan bahwa di regional Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ketiga dengan prevalensi paling tinggi. Prevalensi pada balita stunting tahun 2005- 2017 di Indonesia rata-rata sebesar 36,4%. Berdasarkan titik sebaran, hampir seluruh provinsi kecuali Sumatera Selatan dan Bali, memiliki persentase stunting di atas batas WHO. Adapun provinsi dengan stunting tertinggi adalah Sulawesi Barat (39,7) dan Nusa Tenggara Timur (38,7). Berdasarkan data Profil Jawa Barat tahun 2021, Prevalensi balita pendek berdasarkan indeks tinggi badan per umur (TB/U) tahun 2021 sebesar 6,08 %. Profil Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun 2020, berdasarkan Indeks Antropometri yaitu tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U), terdapat 4,2 % balita dengan status stunting. Faktor yang mempengaruhi kejadian Stunting pada balita adalah pengetahuan, sikap. Menganalisis hubungan.  Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki Balita usia 0-60 bulan yang berobat di Puskesmas Setu 1 pada tanggal 01 – 30 Mei 2023 pada saat penyebaran kuesioner sebanyak 51 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Terdapat balita yang mengalami Stunting 3,9%. Responden berpengetahuan baik 58,8% dan responden yang memiliki sikap positif 70,6%. Adanya hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Stunting pada balita, hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.value.0,004. Dan adanya hubungan antara sikap dengan kejadian Stuntung pada balita, hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.value 0,25. Adanya hubungan antara pengetahuan, sikap dengan kejadian Stunting pada balita. Tenaga kesehatan diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan edukasi tentang Stunting kepada masyarakat supaya kejadian Stunting pada balita berkurang. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Stunting, Balita
Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja pada Siswa di SMK Generasi Mandiri Gunung Putri Bogor Hasdiana Hasdiana; Asep Barkah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i1.16548

Abstract

ABSTRACT WHO in 2022 reported that every year an estimated 21 million girls aged 15-19 years in developing countries become pregnant and around 12 million of them give birth. In Indonesia, according to the Indonesian Health Survey Report (2023), the proportion of women aged 10-19 years who have ever been pregnant is 64.4% and 12.8% are currently pregnant. Unwanted pregnancy is as much as 40%. Meanwhile, according to data from the National Population and Family Planning Agency in 2023, unwanted pregnancies in Indonesia reached 17.5%. Of the total adolescent population (aged 14-19 years), there are 19.6% cases of unwanted pregnancies. Adolescent problems related to reproductive health behavior are all rooted in a lack of information, knowledge and awareness to achieve reproductive health. Knowing the relationship between the level of adolescent knowledge and adolescent reproductive health behavior among students. Analytical with cross sectional design. The sample in this research was 47 students from class XI of SMK Generasi Mandiri. The sampling technique uses Random Sampling. The frequency distribution of adolescent knowledge was mostly good (55.3%) and adolescent reproductive health behavior was good (68.1%). There is a relationship between the level of adolescent knowledge and adolescent reproductive health behavior among students (p. value 0.000). There is a relationship between the level of adolescent knowledge and adolescent reproductive health behavior among students. It is hoped that health workers will carry out outreach about Adolescent Reproductive Health in youth organizations and in schools. Keywords: Knowledge, Health Behavior, Reproduction  ABSTRAK WHO tahun 2022 melaporkan bahwa setiap tahun diperkirakan 21 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun di negara berkembang hamil dan sekitar 12 juta di antaranya melahirkan. Di Indonesia, menurut Laporan Survei Kesehatan Indonesia (2023), proporsi perempuan usia 10-19 tahun pernah hamil 64,4% dan 12,8% sedang hamil. Kehamilan yang tidak diinginkan sebanyak 40%. Sementara itu, menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tahun 2023, kehamilan tidak diinginkan di Indonesia mencapai 17,5%. Dari jumlah penduduk Remaja (usia 14-19 tahun) terdapat 19,6% kasus kehamilan tak diinginkan. Permasalahan remaja yang berkaitan dengan perilaku kesehatan reproduksi yang semuanya berakar dari kurangnya informasi, pengetahuan dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Mengetahui hubungan  tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja pada siswa. Analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa/siswi kelas XI SMK Generasi Mandiri sebanyak 47 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling. Distribusi frekuensi pengetahuan remaja sebagian besar baik (55,3%) dan perilaku kesehatan reproduksi remaja baik (68,1%). Ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja pada siswa (p. value 0,000). Ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja pada siswa. Diharapkan tenaga kesehatan melakukan sosialisasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di organisasi – organisasi remaja maupun di sekolahan. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Kesehatan, Reproduksi