Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tinjauan Visual Kaos Sekali.Co sebagai Media Kampanye Sosial Lingkungan Moh Cholisatur Rizaq; Sunarmi Sunarmi
DESKOVI : Art and Design Journal Vol 5, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v5i1.1763

Abstract

Kaos tidak hanya digunakan sebagai pakaian yang melindungi badan. Kaos juga sebagai media komunikasi dengan mengirimkan pesan dan bisa menjadi alat kampanye sosial untuk mengungkapkan keprihatinan tentang perubahan iklim dan masalah lingkungan serius. Brand Kaos Sekali.co menggunakan kaos sebagai media untuk mengkomunikasi kampanye sosial lingkungan. Kaos Sekali.co yang diteliti yaitu kaos “Jurashit Park” Edisi Pengawahutanan dan kaos “Stop Overexploit” untuk membedah makna dan komunikasi yang berada pada visual kaos tersebut. penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil analisis terhadap ilustrasi visual kaos dari brand sekali.co yaitu Ilusttrasi visual kaos Sekali.co “Jurashit Park” merupakan sebuah kampanye sosial kritikan terhadap pembangunan wisata Jurassic Park dan dilakukan di Taman Wisata Komodo. Ilustrasi visual kaos Sekali.co “Stop Overexploit” merupakan sebuah kampanye sosial lingkungan kritikan dan kepedulian terkait dengan ekploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam sehingga menyebabkan salah satu spesies di dunia yaitu Chinese Paddlefish punah.
Analisis Pesan Dakwah pada Komik Dakwah "Real Masjid" Karya Tony Trax Moh Cholisatur Rizaq; Sunarmi Sunarmi; M. Alam Bekti
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2022): JULI 2022
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v4i2.1819

Abstract

Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana sebuah buku komik dapat digunakan untuk berdakwah melalui karya visual sekaligus sastra dan gambar yang ada di dalam komik strip Tony Trax. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1).Memahami karakter gambar yang ada di komik. (2).Menunjukkan bagaimana isi pesan dakwah di representasikan pada buku komik “REAL MASJID” karya Tony Trax, kepada anak- anak dengan analisis semiotika. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan data yang dikumpulkan berupa catatan, dokumen pribadi, catatan lapangan dan dokumen resmi lainnya. Analisis yang digunakan pada peneliti mengunakan analisis semiotika dari Roland Barthes. analisis semiotika digunakan dalam upaya untuk mengungkap/menelusuri representasi visual atau pesan, salah satunya menganalisis kelayakan buku komik religi “REAL MASJID” pada isi makna dalam konten, keterbacaan, visualisasi atau karakternya. Hasil dari yang di dapat peneliti pada komik strip Real Masjid ini Dalam komik Real Masjid terdapat 3 konsep unsur pesan dakwah yang ditemukan dalam komik Real Masjid yaitu, akidah, syariah, dan akhlakul karimah. komik ini secara menyeluruh mengandung pesan-pesan dakwah yang mudah dan aman dipelajari anak-anak sampai usia remaja, karena secara garis besar cerita yang diangkat pada komik strip ini dari permasalahan sehari-hari yang cenderung dialami anak-anak.
The Influence of Museum Interior Design on Human Behavior Alfinatur - Rochmah; Sunarmi Sunarmi
Pendhapa Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/pendhapa.v13i2.4040

Abstract

Tourism development is essentially an effort to develop and utilize tourist objects and attractions that are realized, among others, in the form of beautiful natural wealth, diversity of flora and fauna, a plurality of cultural traditions and arts, and ancient relics. One of the cultural assets that become a tourist attraction is the museum. The museum is a legal institution helpful in preserving, maintaining, and providing knowledge about historical records to the general public. One of them is the Bukuran Cluster Museum located in Surakarta City and is one of the supporting museums of the Sangiran Museum, which is rich in human fossils. The museum's interior's technical requirements include the collection's arrangement, including exhibition layout, lighting, labels, air conditions, audiovisual equipment, paintings/dioramas, security, and circulation. Thus, this study is an analysis to determine the influence of the interior design of the Bukuran Cluster Museum on human behavior through the physical condition of the museum, as mentioned by the Directorate of Museums.
An analysis of the dress of the female warriors of the palace of Mangkunegara I at the 1991 palace festival Linda Utami; Sunarmi Sunarmi; Rahayu Adi Prabowo
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/dewaruci.v18i2.5431

Abstract

The military apparatus in each region is established to maintain its sovereignty. The Prajurti women of the Mangkunegara Palace were an elite group of soldiers who participated in Raden Mas Said's struggle. As an extraordinary group of warriors in Mangkunegaran history, they have unique clothing that needs further research. The palace attire is one of the important cultural heritages that must be preserved. In Javanese culture, it is taught that dressing appropriately is in accordance with guidelines, situations, and conditions. This article discusses the attire of the Prajurti women of the Mangkunegara Palace, which was reintroduced during the Keraton Festival in 1991 by Trenggono. The research used descriptive analysis techniques, describing the research subject through collected data without analysis or drawing conclusions. The approach used was the aesthetic morphology approach of Thomas Munro. Based on this, this research explains the women's clothing of the Mangkunegara Palace Soldiers by Trenggono, which was displayed at the 1991 Palace Festival. The result shows that there is a discrepancy between the description of the attire of the Prajurti women of the Mangkunegara Palace in Serat Babad Nitik Mangkunegara I and II and the attire created by Trenggono.
Tinjauan Visual Kaos Sekali.Co sebagai Media Kampanye Sosial Lingkungan Moh Cholisatur Rizaq; Sunarmi Sunarmi
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 5 No. 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v5i1.1763

Abstract

Kaos tidak hanya digunakan sebagai pakaian yang melindungi badan. Kaos juga sebagai media komunikasi dengan mengirimkan pesan dan bisa menjadi alat kampanye sosial untuk mengungkapkan keprihatinan tentang perubahan iklim dan masalah lingkungan serius. Brand Kaos Sekali.co menggunakan kaos sebagai media untuk mengkomunikasi kampanye sosial lingkungan. Kaos Sekali.co yang diteliti yaitu kaos “Jurashit Park” Edisi Pengawahutanan dan kaos “Stop Overexploit” untuk membedah makna dan komunikasi yang berada pada visual kaos tersebut. penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil analisis terhadap ilustrasi visual kaos dari brand sekali.co yaitu Ilusttrasi visual kaos Sekali.co “Jurashit Park” merupakan sebuah kampanye sosial kritikan terhadap pembangunan wisata Jurassic Park dan dilakukan di Taman Wisata Komodo. Ilustrasi visual kaos Sekali.co “Stop Overexploit” merupakan sebuah kampanye sosial lingkungan kritikan dan kepedulian terkait dengan ekploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam sehingga menyebabkan salah satu spesies di dunia yaitu Chinese Paddlefish punah.
Analisis Pesan Dakwah pada Komik Dakwah "Real Masjid" Karya Tony Trax Moh Cholisatur Rizaq; Sunarmi Sunarmi; M. Alam Bekti; Riska Rahma Amalia
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol. 4 No. 2 (2022): JULI 2022
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v4i2.1819

Abstract

Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana sebuah buku komik dapat digunakan untuk berdakwah melalui karya visual sekaligus sastra dan gambar yang ada di dalam komik strip Tony Trax. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (1).Memahami karakter gambar yang ada di komik. (2).Menunjukkan bagaimana isi pesan dakwah di representasikan pada buku komik “REAL MASJID” karya Tony Trax, kepada anak- anak dengan analisis semiotika. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan data yang dikumpulkan berupa catatan, dokumen pribadi, catatan lapangan dan dokumen resmi lainnya. Analisis yang digunakan pada peneliti mengunakan analisis semiotika dari Roland Barthes. analisis semiotika digunakan dalam upaya untuk mengungkap/menelusuri representasi visual atau pesan, salah satunya menganalisis kelayakan buku komik religi “REAL MASJID” pada isi makna dalam konten, keterbacaan, visualisasi atau karakternya. Hasil dari yang di dapat peneliti pada komik strip Real Masjid ini Dalam komik Real Masjid terdapat 3 konsep unsur pesan dakwah yang ditemukan dalam komik Real Masjid yaitu, akidah, syariah, dan akhlakul karimah. komik ini secara menyeluruh mengandung pesan-pesan dakwah yang mudah dan aman dipelajari anak-anak sampai usia remaja, karena secara garis besar cerita yang diangkat pada komik strip ini dari permasalahan sehari-hari yang cenderung dialami anak-anak.
STRATEGI GLOBALISASI: KEBERLANJUTAN RUMAH PANGGUNG NUSANTARA MELALUI KAMPUNG PULO DESA CANGKUANG GARUT JAWA Titi Ayu Pawestri; Sunarmi Sunarmi; Santoso Sumarlan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.55485

Abstract

Kampung Pulo, Cangkuang Village, Leles District, Garut, West Java, is one of the local wisdoms of the archipelago which has great potential to be known throughout the world as the identity of the Indonesian nation. Therefore, this research aims to examine globalization strategies related to the sustainability of Indonesian stilt houses which have an impact on social, economic, cultural and political strengthening. This research is a type of qualitative research using interview and documentation data collection methods. Data related to history, residents' activities and the arguments of village leaders are primary data which will complement the analysis of secondary data originating from academic references. The data analysis technique uses descriptive analysis. This research produces 4 globalization strategies that can be implemented to maintain the sustainability of the Kampung Pulo stilt houses, namely the Reinvigorating strategy, namely maintaining the authenticity of the Kampung Pulo stilt houses as a tourist destination; Extending, namely adapting the form of a house on stilts to reminisce in a new atmosphere; Reinterpreting is reinterpreting without eliminating its distinctive elements; and Reinventing, namely combining stilt houses with other cultural elements. These strategies can be developed through design concepts for the conservation and revitalization of Indonesian culture towards global development.Keywords: globalization, houses on stilts, strategyAbstrakKampung Pulo Desa Cangkuang Kecamatan Leles Garut Jawa Barat merupakan salah satu kearifan lokal Nusantara yang berpotensi besar untuk dikenal di seluruh dunia sebagai identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi globalisasi terkait keberlanjutan rumah panggung Nusantara yang berdampak pada penguatan sosial, ekonomi, budaya hingga politik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Data terkait sejarah, aktivitas warga serta argumen pemimpin kampung menjadi data primer yang akan menjadi pelengkap dalam analisis data sekunder yang berasal dari referensi akademik. Teknik analisis data menggunakan deskriptif analisis. Penelitian ini menghasilkan 4 strategi globalisasi yang dapat dilakukan dalam menjaga keberlanjutan rumah panggung Kampung Pulo yaitu strategi Reinvigorating yaitu mempertahankan keaslian rumah panggung Kampung Pulo sebagai destinasi wisata; Extending yaitu mengadaptasi bentuk rumah panggung untuk mengenang kembali dalam suasana baru; Reinterpreting yaitu menafsirkan ulang tanpa menghilangkan unsur khasnya; dan Reinventing yaitu menggabungkan rumah panggung dengan unsur budaya lain. Strategi ini dapat dikembangkan melalui konsep desain yang baru sebagai konservasi dan revitalisasi budaya nusantara menuju global.Keyword: globalisasi, rumah panggung, strategiAuthors:Titi Ayu Pawestri : Institut Seni Indonesia SurakartaSunarmi : Institut Seni Indonesia SurakartaSantoso Sumarlan : Institut Seni Indonesia Surakarta ReferencesAji, A., & Fauzy, B. (2020). Akulturasi Arsitektur Lokal Dan Modern Pada Bangunan P-House, Salatiga. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 5(2), 153-164.DOI:https://doi.org/10.30822/arteks.v5i2.112Barus, M. I. R., Ibrahim, A, & Aziz, A. C. K. (2022). Karya Ilustrasi Budaya Khas Karo pada Seni Tekstil dengan Teknik Digital Printing. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 448-455. DOI:10.24114/gr.v11i2.38997Bhaswara, R. (2010). (RE) Interpretasi Arsitektur Vernakular: Humanis, Progresif, dan Kontekstual dalam Peradaban Manusia. Jurnal Arsitektur, 1(1), 10-15. DOI: 10.36448/jaubl.v1i1.286.Brata, I. (2016). Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa. Jurnal Bakti Saraswati, 5(1), 9“16.Giddens,  A. (2001).  Runway  World: Bagaimana  Globalisasi  Merombak Kehidupan  Kita?,  Jakarta : PT.  Gramedia Pustaka Utama.Hariyanto, A. D., Triyadi, S., & Widyowijatnoko, A. (2022). A Simple Stilt Structure Technique for Earthquake Resistance of Wooden Vernacular Houses in Bima, Sumbawa Island, Indonesia. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 12(4), 1491-1497. DOI:10.18517/ijaseit.12.4.12848Lalu, E. D., & Fauzy, B. (2020). Dominasi Ragam Akulturasi Lokal-Moderen Pada Bangunan Casablancka Residence, Bali. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 5(1), 67“74. DOI: 10.30822/ARTEKS.V5I1.187Lumantarna, B., & Pudjisuryadi, P. (2012). Learning from Local Wisdom: Friction damper in Traditional Building. Civil Engineering Dimension, 14(3), 190-195. DOI:10.9744/CED.14.3.190-195Mentayani, I., (2012). Menggali Makna Arsitektur Vernakular: Ranah, Unsur, dan Aspek-Aspek Vernakularitas. Lanting Journal of Architecture, 1(2), 68-82. DOI:10.32315/TI.6.I109Mesra, M, Kartono, G. & Ibrahim, A., (2022). Penerapan Ornamen Tradisional Sumatera Utara pada Toples Makanan sebagai Sarana Revitalisasi. Gorga: Jurnal Seni Rupa , 11(1). 81-88. DOI:10.24114/gr.v11i1.33639.Munawar, Z., (2023). œSejarah Kampung Pulo, Hasil Wawancara Pribadi: 22 November 2023.Ningsih, I. R., Rohim, M., & Pinasti, V. I. S. (2022). Dikotomi Subkultur Masyarakat Kampung Pulo Desa Cangkuang Garut Jawa Barat. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya  (Journal of Social and Cultural Anthropology),  8(1), DOI: 10.24114/antro.v8i1.32144.Nurdiah, E. A., & Hariyanto, A. D. (2013). Struktur Rangka Atap Rumah Tradisional Sumba.Nuryanto. (2014). Kajian Hubungan Makna Kosmologi Rumah Tinggal Antara Arsitektur Tradisional Masyarakat Sunda Dengan Arsitektur Tradisional Masyarakat Bali (Penggalian kearifan lokal menuju pembangunan berbasis konsep bangunan hijau). Seminar Nasional Arsitektur Hijau. Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali.Oliver,  P. (2006).  Dwellings:  The Vernacular  House  Worldwide.  Revised edition.  London  and  New  York:  Phaidon Press.Rizky, S. (2022). Keberlanjutan Arsitektur Tradisional Aceh pada Perkembangan Rumah Tinggal. Jurnal Arsitektur Zonasi, 5(1), 29-39.Rosana, E. (2015). Modernisasi Dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jurnal Al-AdYaN, 10(1). 67-82.DOI:http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v10i1.1423Royandi, Y., Gunawan I. V. & Halim, E. A. (2022). Analisa Bangunan dengan Pengaruh Tionghoa pada Pecinan Indramayu Jawa Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1). 67-73. DOI:10.24114/gr.v11i1.32582Salura, P., Clarissa, S & Lake, R. C. (2020). The Application of Sundanese Vernacular Concept to The Design of Modern Building-Case Study: Aula Barat (West Hall) of Bandung Institute of Technology, West Java, Indonesia. Journal of Design and Built Environment, 20(1), 1-12. DOI:10.22452/jdbe.vol20no1.1Sunarmi. (2018). Komodifikasi Bangunan Pracimayasa Pura Mangkunegaran Surakarta. Disertasi Doktoral, Universitas Negeri Sebelas Maret. Diakses dari: http://repository.isi-ska.ac.id/2486/Sholahudin, U. (2019).  Globalisasi: Antara Peluang Dan Ancaman Bagi Masyarakat Multikultural Indonesia. J S P H, 4(2), 103-114. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v4i2p103-114Vasconcelos, G., Lourenço, P. B., & Poletti, E. (2015). An Overview on the Seismic Behaviour of Timber Frame Structures, in Historical Earthquake-Resistant Timber Frames in the Mediterranean Area. Cosenza: Springer International Publishing.Yusuf, S. (2016). Wujud Akulturasi Arsitektur Pada Aspek Fungsi, Bentuk, Dan Makna Bangunan Gereja Kristen Pniel Blimbingsari Di Bali. ARTEKS: Jurnal Teknik ArsitekturJurnal Teknik Arsitektur, 1(2), 15“30. https://doi.org/10.30822/arteks.v1i1.22. 
POLA AKTIVITAS MASYARAKAT SEBAGAI HIRARKI KAMPUNG NAGA SEBAGAI WARISAN BUDAYA CERDAS Asri Budiarto; Sunarmi Sunarmi; Santosa Soewarlan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i1.59293

Abstract

The pattern of community activities in Tasikmalaya, Kampung Naga can be identified as a cultural transformation that exists in the neighborhood of the traditional house and can be seen with the expanse of agricultural lands and water ponds at the forefront of the residential area. Overlaying the houses of indigenous people and other facilities in a certain pattern unity. It can be stated that the livelihoods of the indigenous people of Kampung Naga form a village pattern from the available activity lands. The existence of the flow of life of the indigenous people of Kampung Naga as a place to live not only contains the meaning of the village, but the existence of the Ciwulan river as a sign and meaning of life. The customary leader's residence is characterized by the location of the customary leader's house which is in a higher area and becomes the orientation (direction) for the surrounding houses. This research wants to know the flow of the activities of the Kampung Naga community towards the existence of their customs that reflect a strong understanding of the importance of cultural sustainability and tradition. The community realizes that customary activities as a cultural heritage are the basis for their survival, which can be shown by their high involvement and responsibility for their ancestral heritage. The activities of the indigenous people of Kampung Naga as the place where one returns from.As far as someone who leaves one day will return to the place where he was born. So there is a very strong emotional bond between the village and one's soul. The Village Hierarchy in the site in Kampung Naga has characteristics with tiered ascending contours as a local land condition that reflects the adaptation of indigenous activities to the natural environment and local wisdom. This is the same as the identical pattern of Sundanese villages that have distinctive elements also found in the settlement pattern of Kampung Naga. Through settlement patterns as seen in Kampung Naga, the community has historically developed settlement strategies that are in accordance with the activities and characteristics of the environment and social needs.Keywords: Kampung Naga hierarchy, cultural heritageAbstrakPola aktivitas masyarakat di kampung naga Tasikmalaya dapat diidentifikasi sebagai transformasi budaya yang ada dalam lingkungan perkampungan rumah adat dan dapat dilihat dengan adanya  hamparan lahan-lahan pertanian dan kolam-kolam air di bagian terdepan pada kawasan permukiman. Hamparan rumah-rumah masyarakat adat dan fasilitas lain dalam kesatuan pola tertentu. Hal ini dapat dinyatakan bahwa mata pencaharian masyarakat adat kampung Naga membentuk pola kampung dari lahan-lahan aktivitas yang tersedia. Adanya aliran kehidupan masyarakat adat Kampung Naga sebagai tempat tinggal yang tidak hanya mengandung arti kampung, tetapi adanya sungai Ciwulan sebagai tanda dan makna kehidupan. Tempat tinggal pimpinan adat ditandai oleh Letak rumah ketua adat yang berada di daerah lebih tinggi dan menjadi orientasi (arah) bagi rumah warga yang ada disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur aktivitas masyarakat Kampung Naga terhadap eksistensi adat istiadat mereka yang mencerminkan pemahaman kuat akan pentingnya keberlanjutan budaya dan tradisi. Masyarakat menyadari bahwa aktivitas adat sebagai warisan budaya merupakan dasar bagi kelangsungan hidupnya dapat di  tunjukkan dengan keterlibatan dan tanggung jawab yang tinggi terhadap warisan leluhur mereka. Aktivitas masyarakat adat Kampung Naga sebagai tempat asal seseorang kembali (bali geusan ngajadi). Sejauh-jauhnya seseorang yang pergi suatu saat akan kembali lagi ketempat asalnya dilahirkan. Sehingga ada ikatan emosional sangat kuat antara kampung dengan jiwa seseorang. Hirarki Kampung dalam tapak di Kampung Naga memiliki karakteristik dengan kontur naik berjenjang sebagai keadaan tanah setempat yang mencerminkan adaptasi aktivitas masyarakat adat  terhadap lingkungan alam dan kearifan lokal. Hal ini sama sebagai identik pola perkampungan masyarakat Sunda yang memiliki elemen khas juga ditemukan di  dalam pola pemukiman Kampung Naga. Melalui pola pemukiman seperti yang terlihat di Kampung Naga, masyarakatnya secara historis telah mengembangkan strategi pemukiman yang sesuai dengan aktivitas dan karakteristik lingkungan dan kebutuhan sosialnya.Kata Kunci: Hirarki Kampung  Naga, Warisan budaya Authors:Asri Budiarto : Institut Seni Indonesia SurakartaSunarmi : Institut Seni Indonesia SurakartaSantosa Soewarlan : Institut Seni Indonesia SurakartaReferences:Adimihardja, K. (1993). Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung: Ilham Jaya.Anto, A. A., Sunarmi, & Soewarlan, S. (2024). Kampung Naga¯: Exploration of Traditional Architecture and. Lakar: Jurnal Arsitektur, 07(01), 85“100. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30998/lja.v7i1.22100Basrowi. (2005). Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia.Koentjaningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.Linton, R. (1984). Antropologi, Sutau Penyelidikan tentang Manusia. Bandung: Jemmars.Maslucha, L. (2009). KAMPUNG NAGA: Sebuah Representasi Arsitektur sebagai Bagian dari Budaya. El-HARAKAH, 11(1), 35“49. https://doi.org/10.18860/el.v1i1.421Mikaresti, P., & Mansyur, H. (2022). Pewarisan Budaya Melalui Tari Kreasi Nusantara. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 147-155. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.33333Oktovan, R. N., Suryamah, D., & Dwiatmini, S. (2020). Pewarisan Budaya dalam Kesenian. Jurnal Budaya Etnika, 4(2), 114“125. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/etnika/article/view/1566Padma, A. (2001). Kampung Naga, Permukiman Warisan Karuhun. Bandung: Foris.Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Bogor: PT Ghalia Indonesia.Rusnandar, N. (2013). Seba¯: the Culmination of Baduy ™S Religious Ritual in Kabupaten (Regency) Lebak, The Province Banten. Patanjala, 5(1), 83“100. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v5i1.163Sonia, T., & Sarwoprasodjo, S. (2020). Peran Lembaga Adat dalam Pelestarian Budaya Masyarakat Adat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 4(1), 113“124. https://doi.org/10.29244/jskpm.4.1.113-124Syukri, A., Azis, A. C. K., Olendo, Y. O., Elpalina, S., & Syam, C. (2023). Koleksi Museum Adityawarman¯: Sebagai Sumber Belajar Seni Dan Budaya. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(November), 488“494. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.51471Tri Sulistyo, E., & Sunarmi. (2021). Emotional Intelligence And Balanced Personality In Javanese Cultural. Intelligence And Balanced Personality In Javanese Cultural Understanding-Palarch™s Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology, 18(4), 3344. https://archives.palarch.nl/index.php/jae/article/view/6827Widjaja, A. W. (1986). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bina Aksara.