Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Penyelesaian Masalah Geometri dan Pengukuran Bagi Guru SD Kecamatan Magersari Mojokerto Manuharawati Manuharawati; Budi Rahadjeng; Dian Savitri; Muhammad Jakfar; Toni Phibeta; Kevin Alifviansyah
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v9i2.2281

Abstract

ABSTRAK  Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah agar peserta didik memiliki kemampuan pemahaman konsep, penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Untuk dapat memotivasi para peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran, setiap guru matematika harus mengetahui dan memahami langkah-langkah dan strategi dalam penyelesaian masalah matematika. Dari sisi lain, berdasarkan wawancara kami dengan Ketua Gugus 02 Kecamatan Magersari Mojokerto dan hasil PKM 2020, sebagian besar guru SD di Kecamatan Magersari belum mempunyai kemampuan dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah matematika topik geometri dan pengukuran. Oleh karena itu, dengan metode ceramah, diskusi, dan penugasan serta pendekatan andragogi yang dilakukan secara daring, tim PKM kami melakukan pendampingan pemecahan masalah geometri dan pengukuran bagi guru SD Kecamatan Magersari Mojokerto. Melalui survei pengetahuan (ketrampilan) awal sebelum pendampingan dan survei akhir setelah pendampingan, diperoleh bahwa ada kenaikan pengetahuan (ketrampilan) pemecahan masalah bagi guru SD Kecamatan Magersari Mojokerto. Melalui form kepuasan peserta diperoleh bahwa: 86% peserta mengikuti kegiatan sesuai bidang keahlian; sebesar 100% termotivasi dan akan menerapkan materi yang didapat ke sekolah; sebesar 100% setuju bahwa pemateri menguasai materi, menyampaikan materi dengan variatif, responsif terhadap pertanyaan peserta. Peserta juga berharap untuk dijadikan mitra jika ada kegiatan pendampingan pemecahan masalah untuk topik yang berbeda. Kata kunci: Pengetahuan dan ketraampilan pemecahan masalah, geometri, pengukuran.
Miskonsepsi Peserta Didik SMP Pada Materi Bentuk Akar Dengan Menggunakan Instrumen Four-Tier Test Toni Phibeta; Pradnyo Wijayanti
MATHEdunesa Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Mathedunesa Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.313 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n2.p606-619

Abstract

Pemahaman konsep merupakan kunci keberhasilan untuk belajar matematika. Jika peserta didik dapat memahami konsep dengan baik, maka peserta didik akan lebih mudah untuk mempelajari atau memahami konsep selanjutnya yang berkaitan. Kesalahpahaman terhadap suatu konsep yang telah disepakati oleh para ahli sehingga menimbulkan kekeliruan terhadap konsep itu sendiri disebut miskonsepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan miskonsepsi peserta didik SMP pada materi bentuk akar menggunakan instrumen Four-Tier Test. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan instrumen Four-Tier Test. Sumber data pada penelitian ini yaitu 31 peserta didik SMP kelas IX yang sudah mempelajari materi bentuk akar dan pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes kepada peserta didik lalu dianalisis berdasarkan kriteria pengelompokan miskonsepsi pada Four-Tier Test dan dilanjutkan dengan wawancara. Pada penelitian ini ditemukan peserta didik SMP yang mengalami miskonsepsi pada materi bentuk akar dengan persentase sebesar 60% dari 31 peserta didik. Miskonsepsi yang ditemukan pada penelitian ini terdapat pada konsep sifat bentuk akar, merasionalkan bentuk akar, dan definisi bentuk akar. Faktor penyebab peserta didik mengalami miskonsepsi tersebut karena jarang mengerjakan soal latihan untuk mengasah pemahaman peserta didik terhadap sifat bentuk akar. Maka dari itu sangat penting bagi guru untuk mengetahui miskonsepsi peserta didik agar guru dapat mengerti konsep yang tidak dipahami oleh peserta didik. Selain itu guru seharusnya memberikan latihan soal dan pemahaman ulang kepada peserta didik agar dapat memahami materi bentuk akar dengan baik.
Development of Online Student Olympiad Training Materials for Elementary School Teachers in Magersari Mojokerto Subdistrict in the COVID-19 Pandemic Era Manuharawati; Raden Sulaiman; Hery Tri Sutanto; Muhammad Jakfar; Toni Phibeta
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v2i1.1148

Abstract

In March 2020, the World Health Organization (WHO) declared COVID-19 as an international pandemic. This condition definitely affects the learning process, especially Mathematics learning in elementary school, and one of the goals expressed by Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), namely that students have the ability to understand concepts, reason, solve problems, communicate ideas, and have an attitude of appreciating the usefulness of mathematics in life. Most elementary school teachers in Magersari District have not been able to do problem solving training for students and they need help to improve their abilities in assisting their students in solving Math Olympiad problems. Therefore, an activity was held to development of online student olympiad training materials for elementary school teachers in Magersari Mojokerto Subdistrict. Base on the evaluation, it can be concluded that this activity can improve the ability of teachers to develop Math Olympiad questions at the elementary school level and be able to solve them with problem solving steps; In solving problems related to integers, teachers can apply the properties of integer operations, and do not use formulas that are not familiar to elementary school children; And also, this activity is felt to be fun and in accordance with its objectives.
Pendampingan Pemecahan Masalah Aljabar dan Geometri bagi Guru SD Kabupaten Magetan Manuharawati Manuharawati; Muhammad Jakfar; Riska Wahyu Romadonia; Toni Phibeta
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.17623

Abstract

Tujuan pembelajaran Matematika di SD, antara lain adalah agar peserta didik memiliki kemampuan pemahaman konsep, penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Memberikan pengajaran tentang bagaimana menyelesaikan masalah, merupakan tugas seorang guru untuk memberikan tantangan atau motivasi kepada para peserta didik agar mereka mampu memahami masalah tersebut, tertarik untuk memecahkannya, mampu menggunakan semua pengetahuannya untuk merumuskan strategi dalam memecahkan masalah, melaksanakan strategi, dan menilai apakah jawaban tersebut benar. Untuk dapat memotivasi para peserta didik yang demikian, maka setiap guru matematika harus mengetahui dan memahami langkah-langkah dan strategi dalam penyelesaian masalah matematika dan terampil dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dari sisi lain, hasil survei pengetahuan awal terhadap 8 Guru SD di Kabupaten Magetan hanya 2 guru yang mendapat nilai 52 dan 1 guru yang mendapat 65 (skala 0-100). Berdasarkan uraian tersebut, tim dari jurusan Matematika Universitas Negeri Surabaya, mengadakan kegiatan “Pendampingan Pemecahan Masalah Aljabar dan Geometri Bagi Guru SD Kabupaten Magetan”. Metode pendampingan yang dilakukan adalah diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Pendampingan secara luring dilakukan pada tanggal 22 Juli 2023 yang diawali dengan pembukaan oleh Kepala Sekolah SDN Tambran, Achmad Maarif, S.Pd., M.Pd., dilanjutkan dengan survei kemampuan awal, diskusi terkait langkah-langkah penyelesaian masalah dan strategi pemecahan masalah, diskusi terkait penyelesaian masalah aljabar dan geometri, dan survei kemampuan akhir pemecahan masalah. Kegiatan penugasan dilakukan secara daring sebagai tindak lanjut dari pendampingan secara luring. Dengan demikian dapat disimpulkan ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah aljabar dan geometri untuk guru SD di Kabupaten Magetan.