Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Research trend on TPACK through bibliometric analysis (2015-2019) Nadi Suprapto; Sukarmin Sukarmin; Rinie Pratiwi Puspitawati; Erman Erman; Dian Savitri; Chih-Hsiung Ku; Husni Mubarok
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 10, No 4: December 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v10i4.22062

Abstract

This paper aims to analyze the scientific trend of research on Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) through bibliometric study and explore how the contribution of Indonesian researchers in the Scopus database from 2015 to 2019. The sample was composed of 2075 documents in total. The results revealed that scientific publication on TPACK has been increasing. United States contributed the most documents on TPACK as well as Singapore’s institutions dominated in this area. Meanwhile, Indonesia put its two representative’s institutions: Universitas Sebelas Maret and Universitas Pendidikan Indonesia, among the big ten institutions in the world. All Indonesian documents produced by teacher-producing universities and public universities. United States and Taiwan have also contributed to the most productive authors of TPACK. Then, the visualization of research trend on TPACK resulted in four major clusters: i) TPACK as a system; ii) TPACK in relating to its scale; iii) TPACK in connecting with quantitative parameters; and iv) TPACK under beliefs, intention, and technology acceptance. The research findings could aid related researchers to recognize the trend of TPACK research and recommend directions for further research.
Penerapan Metode Importance Performance Analysis (IPA) Untuk Menganalisis Kinerja Suroboyo Bus Sebagai Moda Transportasi Umum Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengguna Bagas Saputra; Dian Savitri
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 8 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.44 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v8n3.p239-253

Abstract

Suroboyo Bus merupakan satu dari beberapa moda transportasi umum yang ada di Kota Surabaya. Selain menjadi alat transportasi umum, Suroboyo Bus juga dapat digunakan sebagai sarana wisata oleh masyarakat Kota Surabaya. Keberadaan Suroboyo Bus diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja Suroboyo Bus sebagai moda transportasi umum berdasarkan tingkat kepuasan pengguna jasa menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Terdapat dua tahapan pengolahan data yang harus dilakukan pada metode Importance Performance Analysis yaitu analisis tingkat kesesuaian dan analisis kuadran. Data yang digunakan telah diuji kevalidannya menggunakan uji validitas dengan nilai rhitung > rtabel yang artinya masing-masing indikator pertanyaan pada kuesioner valid. Selain itu, dilakukan uji keandalan menggunakan uji reliabilitas dengan hasil nilai Cronbarch’s Alpha > 0,60 yang artinya masing-masing indikator pertanyaan telah reliabel. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat indikator pelayanan jasa transportasi umum Suroboyo Bus yang dirasa masih kurang baik oleh masyarakat. Berdasarkan hasil analisis, indikator utama yang harus diperbaiki adalah kualitas penyampaian informasi yang diberikan oleh petugas kepada penumpang. Perbaikan kualitas pelayanan yang masih kurang perlu dilakukan, sedangkan kualitas pelayanan yang dinilai sudah baik perlu dipertahankan agar keinginan masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum khususnya Suroboyo Bus semakin meningkat.
ANALISIS DINAMIK MODEL MANGSA PEMANGSA HOLLING-TANNER DENGAN ADANYA MAKANAN TAMBAHAN PADA PEMANGSA Qurrotul Aini; Dian Savitri
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.478 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v9n2.p418-430

Abstract

Artikel ini mempelajari model mangsa pemangsa Holling-Tanner tipe II dengan mengasumsikan adanya makanan tambahan. Analisis pada sistem dengan menentukan titik tetap dan kestabilan lokal masing-masing solusi. Hasil analisis kestabilan diperoleh lima titik tetap yaitu titik kepunahan semua populasi yang tidak stabil, titik kepunahan populasi pemangsa yang tidak stabil, titik kepunahan mangsa dan titik interior kedua populasi eksis yang stabil dengan syarat tertentu. Simulasi numerik dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil analisis. Hasil simulasi menggambarkan perubahan solusi sistem berupa potret fase. Diagram bifurkasi hasil kontinuasi numerik terhadap parameter makanan tambahan pada pemangsa, yaitu ???? menunjukkanadanya bifurkasi Hopf saat ???? = 0.44333809 dan bifurkasi Transkritikal saat ???? = 0.48095. Pada simulasidengan nilai parameter tingkat pertumbuhan pemangsa, yaitu ???? berbeda terjadi bifurkasi Transkritikal dan bifurkasi Saddle Node pada saat 0.92047 < ???? < 0.941161, serta adanya sistem yang memiliki dua titik tetap stabil yaitu titik kepunahan mangsa dan titik kedua populasi bertahan hidup.Kata kunci: Holling-Tanner tipe II, Bifurkasi Hopf, Bifurkasi Saddle Node dan Bifurkasi Transkritikal.
MODEL HAMA DAN MUSUH ALAMI DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE 2 DAN PERILAKU KANIBALISME PADA PREDATOR Nur Laili Af'idah; Dian Savitri
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 9 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v9n3.p466-473

Abstract

Model prey-predator yang melibatkan interaksi hama dan predator mengambarkan pola pemangsaan antar populasi dalam ekosistem. Proses pemangsaan terjadi tidak hanya populasi predator memangsa populasi hama, ada populasi predator memangsa spesiesnya sendiri. Interaksi antara hama sebagai prey dan predator sebagai musuh alami diasumsikan bahwa predator memiliki perilaku kanibalisme. Perilaku ini muncul ketika jumlah populasi prey menurun bahkan mengalami kepunahan. Model predator-prey pada artikel ini mempertimbangkan faktor kanibalisme dengan fungsi respon Holling tipe II. Tahapan yang dilakukan dalam analisis kestabilan meliputi, mencari titik kesetimbangan, dan melakukan analisis kestabilan titik kesetimbangan menggunakan nilai eigen. Simulasi numerik digunakan untuk mengkonfirmasi hasil analitik dan perilaku analisis sistem melalui ilustrasi grafis Maple 18. Nilai parameter menggunakan populasi wereng batang cokelat sebagai hama dan kumbang koksi sebagai predator. Hasil analisis kestabilan dari model diperoleh empat titik kesetimbangan yaitu, adalah saddle tidak stabil, dan adalah stabil asimtotik serta adalah stabil spiral. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa perilaku kanibalisme pada predator mempengaruhi kestabilan titik kesetimbangan. Kata Kunci: prey-predator, fungsi respon holling tipe 2, kanibalisme.
Analisis Kestabilan pada model prey-predator-super predator dengan fungsi respon Holling tipe I dan Holling tipe II Ajeng Pramesti Putri; Dian Savitri
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 9 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.808 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v9n3.p514-523

Abstract

Interaksi prey dan predator dalam bidang ekologi menarik untuk dibahas dan dikaji perilaku dinamik antar populasinya. Perilaku persaingan antar populasi memperoleh makanan dapat digambarkan dalam suatu pola pemangsaan atau laju predasi. Penelitian ini membahas mengenai analisis kestabilan pada model prey, predator, super predator dengan laju predasi menggunakan fungsi respon yang berbeda. Berdasarkan fenomena dan asumsi interaksi antar populasi, fungsi respon yang digunakan untuk predasi predator terhadap prey adalah Holling tipe I, untuk laju predasi super predator terhadap prey dan predator menggunakan fungsi respon Holling tipe II. Tahapan penelitian yaitu mengkonstruksi model, menentukan titik kesetimbangan dari sistem, proses linearisasi sistem untuk analisis kestabilan dari setiap titik kesetimbangan, serta melakukan simulasi numerik menggunakan software Maple dan Python. Dari konstruksi model dan nilai parameter yang digunakan, secara analitik terdapat enam titik kesetimbangan dengan dua titik yang tidak stabil dan empat titik yang kestabilannya bergantung syarat tertentu. Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian dengan hasil analisis kestabilan. Perubahan nilai parameter waktu yang dibutuhkan super predator untuk menangani prey mempengaruhi dinamika solusi sistem, yang ditampilkan dalam potret fase
Analisis Kestabilan Model Eko-epidemiologi dengan Fungsi Respon Holling Tipe I Fadhilatun Ni’mah; Dian Savitri
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.205 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v10n1.p1-12

Abstract

Pada model predator-prey tidak selalu diasumsikan bahwa kedua populasi dalam kondisi sehat, karena secara alami di alam terdapat predator maupun prey dengan kondisi sakit atau terinfeksi. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku kedua populasi untuk bertahan hidup dan berburu makanan. Pada penelitian ini, dikembangkan model eko-epidemiologi yang merupakan kombinasi dari dua ilmu pengetahuan yaitu ekologi dan epidemiologi. Model eko-epidemiologi menjelaskan interaksi antara predator dan prey dengan adanya infeksi atau penyakit. Tujuan penelitian untuk merekonstruksi model eko-epidemiologi dengan mengasumsikan penyebaran penyakit terjadi pada populasi prey mengikuti siklus rentan-terinfeksi-rentan. Fungsi respon yang digunakan yaitu fungsi respon Holling tipe I. Analisis pada sistem dengan menentukan titik kesetimbangan dan kestabilan masing-masing solusi. Hasil analisis diperoleh lima titik kesetimbangan yaitu titik kepunahan ketiga populasi, titik kepunahan prey terinfeksi dan predator, titik kepunahan prey terinfeksi, titik kepunahan predator, serta titik eksistensi ketiga populasi. Titik kepunahan ketiga populasi merupakan titik pelana sehingga kondisi ini tidak terdefinisi secara biologis. Ke-empat titik kesetimbangan lainnya stabil dengan syarat. Simulasi numerik menunjukkan kesesuaian dengan hasil analisis kestabilan titik kesetimbangan. Hasil simulasi ditampilkan dalam potret fase dan grafik untuk dinamika solusi sistem menuju titik kesetimbangan yang stabil. Dengan nilai parameter yang telah ditentukan, diperoleh kestabilan titik kesetimbangan hanya terjadi pada E5 yaitu titik eksistensi ketiga populasi. Perubahan laju pemangsaan predator terhadap prey rentan maupun prey terinfeksi mempengaruhi kestabilan dari titik kesetimbangan E5 yang semula stabil menjadi tidak stabil dan titik kesetimbangan E3 yang semula tidak stabil menjadi stabil. Kata Kunci: Predator-prey, Eko-epidemiologi, Infeksi Penyakit, Holling tipe I, Titik Kesetimbangan.
ANALISIS DINAMIK MODEL PREDATOR-PREY DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II DAN EFEK KETAKUTAN Alicia Dhea Amara; Dian Savitri
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.294 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v10n1.p140-149

Abstract

Model prey-predator pada artikel ini mengikuti model modifikasi Leslie-Gower dengan fungsi respon tipe Holling II dan mempertimbangkan efek ketakutan. Efek ketakutan merupakan perilaku prey terhadap hadirnya predator yang dapat menurunkan laju pertumbuhan predator. Prosedur dalam penelitian meliputi, menentukan titik kesetimbangan, melakukan analisis kestabilan, dan mengkonfirmasi hasil analisis tersebut melalui simulasi numerik. Hasil analisis kesetimbangan dan kestabilan dari model diperoleh lima titik kesetimbangan yaitu, adalah tidak stabil, dan adalah stabil asimtotik serta dan adalah stabil dengan syarat. Hasil simulasi numerik terhadap solusi sistem yang memvariasikan parameter efek ketakutan menunjukkan kesesuaian dengan hasil analisis kestabilan. Parameter effek ketakutan pada prey dapat mempengaruhi kondisi prey dan berdampak berkurangnya populasi prey tersebut sehingga punah. Kata Kunci: prey-predator, Leslie-Gower, efek ketakutan, Holling II
Analisis Hubungan antara Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu-Lintas Berdasarkan Model Greenshield, Greenberg dan Underwood Bagas Saputra; Dian Savitri
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v5i1.8742

Abstract

Permasalahan lalu lintas jalan raya merupakan suatu permasalahan yang kompleks dalam dunia transportasi darat terutama untuk transportasi perkotaan. Problem transportasi timbul terutama disebabkan oleh tingginya tingkat urbanisasi, pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan prasarana transportasi. Perilaku lalu lintas dapat diselesaikan dengan merepresentasikan dalam bentuk hubungan matematis dan grafis. Secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara volume (flow) dengan kecepatan (speed) serta kepadatan (density). Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dikaji tentang analisis hubungan antara volume, kecepatan, dan kepadatan lalu lintas. Untuk merepresentasikan hubungan matematis antara volume, kecepatan, dan kepadatan lalu lintas digunakan tiga model diantaranya model Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui model manakah yang paling mendekati kondisi eksisting lalu lintas dan mengetahui berapa persen kesesuaian model untuk meyakinkan dalam menggambarkan hubungan antara kecepatan dan kepadatan lalu lintas. Hasil analisis model Greenberg menunjukkan hubungan yang paling erat antara kecepatan dan kepadatan dengan model . Kesimpulan tersebut diambil dengan membandingkan nilai  terbesar dari ketiga model yang digunakan. Nilai  pada model Greenberg memiliki arti bahwa kesesuaian model sebesar  dengan tingkat kepercayaan menggambarkan hubungan antara kecepatan dan kepadatan, sedangkan sisanya sebesar  ditentukan oleh faktor lain.
SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI Dian Savitri
WAKTU Vol 8 No 2 (2010): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v8i2.884

Abstract

Gerakan air di daerah pesisir pantai merupakan kombinasi dari gelombang dan arus.Gelombang lebih bersifat melepas material didasar dan mengaduknya, sementara arus lebihbersifat memindahkan material sedimen ketempat lain. Jika dasar laut terdiri dari material yangmudah bergerak maka arus dan gelornbang akan mengerosi sedimen dan membawanya searahdengan arus. Untuk mengurangi dampak lingkungan dan memberikan manfaat bagi pendudukmasih membutuhkan penelitian dan kajian lebih lanjut yang membutuhkan waktu dan biaya besar,sehingga upaya terbaik yang digunakan adalah pendekatan analisis sistem dengan simulasi untukmemprediksi besar sedimentasi yang terjadi.Kajian awal makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebaran sedimen dengancara memprediksi besar angkut sedimen terhadap ketinggian gelombang dan sudut datanggelombang pecah yang terjadi sepanjang pantai menggunakan simulasi Matlab. Hasil simulasibesar angkut sedimen diharapkan dapat memberikan gambaran sebaran besar angkut sedimenyang digunakan sebagai salah satu upaya mengurangi laju erosi dan sedimentasi yang terjadi dipesisir pantai
Bifurkasi Hopf pada Model Lotka-Volterra Orde-Fraksional dengan Efek Allee Aditif pada Predator Hasan S. Panigoro; Dian Savitri
Jambura Journal of Biomathematics (JJBM) Volume 1, Issue 1: June 2020
Publisher : Department of Mathematics, State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jjbm.v1i1.6908

Abstract

This article aims to study the dynamics of a Lotka-Volterra predator-prey model with Allee effect in predator. According to the biological condition, the Caputo fractional-order derivative is chosen as its operator. The analysis is started by identifying the existence, uniqueness, and non-negativity of the solution. Furthermore, the existence of equilibrium points and their stability is investigated. It has shown that the model has two equilibrium points namely both populations extinction point which is always a saddle point, and a conditionally stable co-existence point, both locally and globally. One of the interesting phenomena is the occurrence of Hopf bifurcation driven by the order of derivative. Finally, the numerical simulations are given to validate previous theoretical results.