Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Media Sosial Sebagai Sarana Optimalisasi Promosi Sanggar Tari Godho Blambangan Banyuwangi Indira Nuansa Ratri; Arum Andary Ratri
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 8, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v8i1.5594

Abstract

Sanggar Tari Godho Blambangan, Kabupaten Banyuwangi mulai berdiri sejak tahun 2014 dan mulai dikembangkan sebagai salah satu sanggar yang menunjang pergerakan industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi. Sanggar Tari Godho Blambangan terus memberikan pengembangan serta inovasi baru dengan segala kelebihan serta kreatifitasnya untuk mempertahankan dan juga meningkatkan budaya lokal Kabupaten Banyuwangi. Namun, pengembangan Sanggar Tari Godho Blambangan masih memiliki keterbatasan pada aspek promosi, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan anggota Sanggar Tari Godho Blambangan untuk mengelola dan melakukan promosi secara intens. Oleh karena hal tersebut, informasi yang dimiliki oleh para calon penyewa jasa ataupun calon anggota baru yang ingin bergabung masih sedikit. Tujuan PKM ini adalah (1) mengedukasi pentingnya promosi di platform media sosial (2) memberikan penyuluhan tentang materi (konten) promosi. Metode kegiatan PKM yang diterapkan adalah (1) penyuluhan dan diskusi; (2) pelatihan dan pendampingan; dan (3) evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan terkait penggunaan media sosial memberikan perubahan sikap dan pengetahuan khalayak sasaran (kelompok mitra) terhadap pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi industri kreatif Sanggar Tari Godho Blambangan dari kurang menjadi cukup banyak mengetahui. Bagi khalayak juga meningkatkan engagement dan juga brand awareness pada keberadaan Sanggar Tari Godho Blambangan.
Identification of Animal Meat as Halal Product Authentication Using the Box Counting Method Arum Andary Ratri; Ruth Ema Febrita; Indira Nuansa Ratri; I Wayan Suardinata
Jurnal Jaringan Telekomunikasi Vol 13 No 1 (2023): Vol. 13 No. 01 (2023) : March 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jartel.v13i1.634

Abstract

Awareness and the need for authentication or assurance of the authenticity of halal foods is a challenge in many countries, especially in Muslim countries. So, many countries where the majority of the population is Muslim are quite strict in ensuring the sale and purchase of meat, especially in traditional markets. Therefore, this study aim is to find a system to identify the types of meat from the image, such as the initiation of the manufacture of practical technology for the authentication of halal products. In this study, the box-counting method was used to determine the fractal dimension value of the identified animal flesh image. The container counting method uses the texture of the animal’s meat that has unique characteristics of each type. The results of the identification of the animal meat obtained were 24 tests which were correctly identified from a total of 36 test data. This translates into a 66,67% success rate for the system.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA MASYARAKAT OSING BANYUWANGI PADA MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR DI POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI Muhammad Hilmy; Inno Cahyaning Tyas; Arum Andary Ratri
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 23 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/didaktis.v23i2.18652

Abstract

Pengembangan modul berbasis kearifan lokal telah terbukti mampu menyajikan materi yang menghubungkan antara teori dengan konteks kehidupan nyata yang dihadapi peserta didik. Pengembangan modul ini sangat tepat jika dipadukan dengan mata kuliah ilmu sosial budaya dasar yang memuat materi kehidupan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and development. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kevalidan modul dan mengujinya kepada peserta didik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa modul berbasis kearifan lokal ini sangat valid dengan perolehan poin 3,5 atau persentase 87,5% kemudian respon mahasiswa juga menunjukkan hasil yang positif yaitu 3,55 atau persentase 88,75 sehingga modul ini sudah bisa digunakan.
Pemanfaatan Timbangan Digital dan Sistem Informasi Status Gizi Anak untuk Pendeteksian Stunting di Puskesmas Kabat Lukman Hakim; Indira Nuansa Ratri; Arum Andary Ratri; Xavier is'ad Ariel; Jehan Khairul Anwar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12335

Abstract

ABSTRAK Indonesia termasuk dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu yang masih menjadi kendala dalam pencegahan stuntingadalah lambatnya pemantauan tumbuh kembang anak, terutama di wilayah pedesaan. Proses pencatatan pertumbuhan balita di Posyandu masih bersifat manual, yaitu bidan mencatat hasil pengukuran pada kertas kemudian hasil rekapan pengukuran akan dimasukkan oleh operator ke Sistem PPGBM Kementerian Kesehatan. Hal tersebut mengakibatkan proses pendataan memakan waktu yang panjang, dan antrian panjang selalu terjadi pada setiap pengukuran di Posyandu. Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dibangun sebuah timbangan digital yang dapat mengotomasi proses input data perkembangan balita. Timbangan tersebut menggunakan sensor RFID. Nantinya warga hanya perlu menempelkan kartu RFID yang telah dibagikan sebelumnya ke timbangan, kemudian naik ke atas timbangan. Secara otomatis hasil timbangan akan tersimpan sesuai identitas pemilik RFID.Hasil penimbangan kemudian dapat diekspor dalam bentuk excel sesuai format e-PPGBM. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penggunaan timbangan digital berbasis IoT dapat mempercepat waktu pengukuran dan mengurangi waktu tunggu balita. Hasil pengukuran juga dapat diunggah ke sistem e-PPGBM tanpa mengakibatkan error Kata Kunci: Timbangan Iot, Sistem Informasi Kesehatan, Status Gizi Anak  ABSTRACT Indonesia ranks among the third highest-prevalence countries in Southeast Asia. One of the persistent challenges in preventing stunting is the slow monitoring of child growth, particularly in rural areas. The process of recording the growth of toddlers in Posyandu (Integrated Health Service Posts) is still done manually, with midwives jotting down measurement results on paper, which are later entered into the Ministry of Health's PPGBM System by operators. This leads to a time-consuming data collection process, resulting in long queues during every measurement session at Posyandu. To address these issues, there is a need to develop a digital scale that can automate the input of child development data. This scale utilizes RFID sensors. In this system, residents only need to attach their previously distributed RFID cards to the scale and then step onto it. Automatically, the measurement results will be stored according to the owner's RFID identity. The weighing results can then be exported in an Excel format, complying with the e-PPGBM standard. The measurement results show that the use of IoT-based digital scales can speed up the measurement process and reduce waiting times for toddlers. Additionally, these measurement results can be uploaded to the e-PPGBM system without causing errors. Keywords: IoT Based Weight Scale, Healthcare Information System, Child Nutrition Status
Analysis of The Effect of Durian Rind Texture on Sugar Content Using The Box-Counting Method Arum Andary Ratri; Khoirul Umam; Devit Suwardiyanto; Junaedi Adi Prasetyo; Vivien Arief Wardhany
TEKNOLOGI DITERAPKAN DAN JURNAL SAINS KOMPUTER Vol 6 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/atcsj.v6i1.4222

Abstract

Durian is a popular fruit native to Southeast Asia, even labeled as the king of fruits. Currently, both fresh and processed durians have been very well received by the public in both local and export markets [1]. However, it is not uncommon for durians purchased in poor quality, such as bland taste, rotten, or immature [2]. Therefore, a method to identify the quality of durian is needed. One of the durian elements that can be used to identify its quality is the shape and texture of its outer skin. The object discussed in this paper is the relationship between the fractal dimensions of durian skin image and the sugar content of durian flesh. Its fractal dimensions are searched using the box-counting method. The box-counting method is used to calculate fractal dimensions with the fractal object placed in a box area. Then it is calculated by how many boxes are needed to cover all the fractal parts. The relationship was then analyzed using the coefficient of determination. The results of the analysis produce an R-Square value of 0,029333. The R-Square value obtained shows that the fractal dimension of the texture of the durian skin does not significantly affect the sugar content of the durian flesh.
Program Optimalisasi Skill Siswa SMK pada Bidang Fotografi dan Videografi untuk Persiapan Menghadapi Dunia Kerja Arum Andary Ratri; Inno Cahyaning Tyas; Muhammad Hilmy
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024674

Abstract

Dewasa ini, persaingan akan dunia kerja semakin ketat. Jumlah pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding (Arifin Sani, 2019). Para pencari kerja haruslah memiliki skill atau keterampilan agar mempunyai nilai lebih pada saat mencari pekerjaan. Salah satu skill yang saat ini banyak dibutuhkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi adalah skill fotografi dan videografi. SMK Safinatul Huda yang lulusannya nanti diharapkan siap untuk menghadapi dunia kerja belum pernah mendapatkan pembekalan ataupun pelatihan seputar Fotografi dan Videografi. Metode yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan pelatihan seputar Fotografi dan Videografi. Pelatihan tersebut terlebih dahulu diberikan beberapa pemaparan terkait pengetahuan apa saja yang diperlukan, kemudian dilakukan praktek langsung. Berdasarkan hasil dari kegiatan pelatihan yang telah dilakukan, seluruh peserta kegiatan pelatihan yang awalnya sama sekali tidak memiliki pengetahuan seputar fotografi dan videografi menjadi bisa. Hal tersebut ditunjukkan oleh beberapa foto dan video yang telah dihasilkan dan berdasarkan testimoni dari beberapa peserta pelatihan.