Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kesulitan Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Ajaran 2020/2021 Dalam Memahami Konsep Kesetimbangan Kimia Agustin Wulandari; Suandi Sidauruk; Maya Erliza Anggraeni
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v13i1.143

Abstract

Kesetimbangan Kimia adalah salah satu materi pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia kelas XI MIPA pada semester ganjil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa kelas XI MIPA SMA Negeri Provinsi Kalimantan Tengah tahun ajaran 2020/2021 dalam memahami konsep kesetimbangan kimia. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini melibatkan 128 siswa dari empat sekolah, yang masing-masing berasal XI MIPA SMAN 1 Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau, XI MIPA SMAN 1 Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur, XI MIPA SMAN 1 Katingan Tengah Kabupaten Katingan, dan XI MIPA SMAN 1 Sepang Kabupaten Gunung Mas. Teknik pengambilan data dilakukan dengan tes pemahaman konsep Kesetimbangan Kimia menggunakan instrumen tes uraian 5 butir soal dengan empat konsep yaitu harga Kp berdasarkan harga Kc dan Suhu (oC), derajat disosiasi, harga Kc, dan harga Kp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kesulitan yang dialami siswa kelas XI MIPA SMAN di Provinsi Kalimantan Tengah dalam memahami konsep kesetimbangan kimia sebesar 42,18%. Dengan pola-pola jawaban: suhu yang diketahui tidak diubah/dikonversi ke dalam (K); harga Kp berdasarkan Kc produk dibagi dengan pereaksi; menentukan derajat disosiasi mengubah 40% menjadi pecahan adalah 4 dibagi 10 didapatkan hasil 0,5; derajat disosiasi yang diketahui tetap 40% seperti yang diketahui di dalam soal; rumus menentukan derajat disosiasi dengan menambahkan mol-mol zat yang diketahui; mol setimbang sama halnya dengan nilai konsentrasi tiap senyawa dimana mol mula-mula dikurang mol terurai; volume yang diketahui di kali dengan mol mula-mula lalu dibagi dengan mol setimbang yang diketahui pada soal; menghitung mol setimbang reaktan dengan menambah mol mula-mula dan mol terurai; menghitung ntotal = Ptotal + banyaknya senyawa, harga Kp ditentukan dari mol zat yang diketahui pada reaktan di kali volume dibagi α. Kata kunci: Kesulitan; Kesetimbangan Kimia; Kc; Kp; Derajat Disosiasi
Kesulitan Siswa Memahami Pereaksi Pembatas Di SMA Kabupaten Barito Utara Dan Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/ 2016 Siti Hayati; Suandi Sidauruk; Abudarin
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.886 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v9i2.11

Abstract

This study aims to identify and explain the difficulties of students in understanding the concept of limiting reagent, including: determining the limiting reagent, if all reagents are in the form of elements and gas molecules; if draw all the reagents in gas molecules; if the moles of each reactant are known; and if the mass of each reactant is known. The population of the study was students of class XI IPA SMA Negeri in North Barito Regency and Palangka Raya City with a research sample of 367. Students' difficulties were examined by using the limiting reagent concept understanding test instrument accompanied by interviews to explore the difficulties experienced by students. The test instrument has four answer choices and four reasons. Content validity was tested by four experts. The average difficulty level is 0.42 and the difference is 0.49. Test reliability was calculated using Cronbach's Alpha. The results showed that students had difficulty understanding the concept of limiting reagent in terms of the macroscopic level an average of 67.24% students and the microscopic level an average of 49.33% students. This means that the macroscopic level of difficulty is higher than the microscopic level of difficulty. The difficulty at the macroscopic level identified is that students have difficulty in converting volume, mass into units of moles. The identified difficulty at the microscopic level is that students have difficulty in understanding so that in solving questions students tend to choose the right answer but wrong in choosing the reason.
Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X SMK Jurusan Teknologi Dan Rekayasa Di Kabupaten Kotawaringin Timur Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 Ngodithya Salvina; Suandi Sidauruk; Nopriawan Berkat Asi
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.562 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i1.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kualitas soal PAS buatan guru mata pelajaran kimia kelas X SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Kotawaringin Timur pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah soal buatan guru dan jawaban siswa hasil ulangan akhir semester. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis logical review dan empirical review. Hasil penelitian analisis logical review tingkat kesesuaian butir soal dengan indikator dalam silabus K13 sebesar 97,48%, dengan aspek materi, konstruksi dan bahasa sebesar 98,72%. Distribusi tingkat kognitif taksonomi bloom 52 (55%) soal kognitif C1, 23 (24%) soal kognitif C2, 17 (18%) soal kognitif C3, 3 (3%) soal tingkat C4, kesesuaian dengan kompetensi dasar sebesar 69,5%. Analisis secara empirical review reliabilitas 0,570 (cukup), daya beda 75,7% soal baik, tingkat kesukaran butir soal 43,3% kategori sedang dan efektifitas distraktor 76,42% efektif.
Kesulitan Memahami Konsep Kimia Unsur Golongan VII A (Halogen) Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya Tahun Akademik 2018/2019 Farida Meliana Lumban Tobing; Suandi Sidauruk; Ruli Meiliawati
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.571 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i1.22

Abstract

Konsep kimia unsur golongan VII A (halogen) merupakan pokok bahasan di Universitas pada mata kuliah kimia dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep kimia unsur golongan VII A (halogen) pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya tahun akademik 2018/2019. Subjek penelitian yaitu 111 mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Pengambilan data dilakukan dalam satu kali pertemuan pada tiap semester yang berbeda. Data dijaring menggunakan instrumen wacana kimia unsur halogen (WKUH) dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep kimia unsur golongan VII A (halogen). Rerata persentase kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep mengidentifikasi sifat kereaktifan, sifat keperiodikan, sifat kelarutan, sifat oksidator dan reduktor, sifat asam-basa, dan mendeskripsikan cara pembuatan, manfaat, dan bahaya unsur golongan VII A (halogen) sebesar 61,94%, 48,38%, 64,19%, 60%. 68,32%, 52,31%.
Pengaruh Penggunaan LKS Bahalap Terhadap Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Elmy Noor Aisyah; Suandi Sidauruk; Ruli Meiliawati
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.631 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i1.23

Abstract

Penelitian merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan di SMA Negeri 3 Palangka Raya pada 28 siswa di kelas XI MIPA 1 SMAN 3 Palangka Raya Tahun ajaran 2018/2019. Data penelitian dijaring melalui tes, yakni 5 tahapan pembelajaran, yakni pra LKS, LKS, pasca LKS, diskusi, dan pasca diskusi. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh penggunaan LKS terhadap pemahaman siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Indikator 1 mengidentifikasi sifat-sifat larutan penyangga skor rata-rata siswa 7,14% pada tahap pra LKS, meningkat menjadi 60,71% pada tahap pasca LKS. (2) Indikator 2 skor rata-rata siswa 42,86% pada tahap pra LKS, meningkat menjadi 86,61% pada tahap pasca LKS. (3) Indikator 3 skor rata-rata siswa 39,29% pada tahap pra LKS, meningkat menjadi 100% pada tahap pasca LKS. (5) Indikator 4 skor rata-rata siswa 26,79% pada tahap pra LKS, pada tahap pasca LKS meningkat menjadi 79,46%.
Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA Negeri Di Kabupaten Seruyan Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 Aik Sopiah; Suandi Sidauruk; Nopriawan Berkat Asi
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.715 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.27

Abstract

Soal yang digunakan pada Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan soal-soal buatan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kualitas soal Penilaian Akhir Semester (PAS) buatan guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X IPA SMA di Kabupaten Seruyan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah soal buatan guru dan jawaban siswa hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran Kimia kelas X IPA SMA A, kelas X IPA SMA B, dan kelas X IPA SMA C pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah metode dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif berupa logical review dan empirical review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logical review diperoleh tingkat kesesuaian soal dengan kompetensi dasar sebesar 93,3%. Kesesuaian soal dengan aspek materi, konstruksi, dan bahasa pada X IPA rata-rata sebesar 93,29%. Distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi Bloom yang terukur pada tiga set soal dari tiga SMA yang berada di Kabupaten Seruyan adalah C1 sebanyak 59 (67%) soal, C2 sebanyak 33 (29,5%) soal, C3 sebanyak 13 (35,5%) soal, C4 sebanyak 0%, C5 sebanyak 0%, dan C6 sebanyak 0%. Analisis secara empirical review menghasilkan data reliabilitas, indeks daya beda, indeks tingkat kesukaran, dan efektifitas distraktor. Berdasarkan aspek-aspek tersebut kualitas soal PAS berdasarkan indeks daya beda, indek tingkat kesukaran dan distraktor diperoleh 79 (60,6%) soal berkualitas baik dan 36 (38,8%) soal berkualitas sangat tidak baik.
Kesulitan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Dalam Memahami Konsep Pengaruh Penambahan Ion Senama Terhadap Kelarutan Martauli Sibarani; Suandi Sidauruk; Mulawi
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.756 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.33

Abstract

Pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan adalah salah satu dari pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia kelas XI SMA dengan sub bab utama hasil kali kelarutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 dalam memahami konsep pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini melibatkan 190 siswa dari tiga sekolah yang masing-masing di ambil sebanyak dua kelas. Teknik pengambilan data dilakukan dengan TPKIS menggunakan intrumen tes uraian yang terdiri dari empat butir soal dengan tiga indicator. Didukung dengan sesi wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kesulitan yang dialami siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kota Palangka Raya dalam memahami konsep pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan sebesar 54,78% Presentase kesulitan dalam setiap indikator meliputi; kesulitan siswa dalam pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan sebesar 53,29%, kesulitan siswa dalam pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan asam dengan konsentrasi yang berbeda sebesar 54,21%, dan kesulitan siswa dalam pengaruh penambahan ion senama dan air murni dalam larutan yang mudah larut sebesar 56,84%.
Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA Di Kabupaten Barito Timur Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 Irfan Syani; Suandi Sidauruk; Ruli Meiliawati
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.562 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.38

Abstract

Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA SMA di Kabupaten Barito Timur pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Objek dalam penelitian ini adalah soal buatan guru berbentuk uraian dan jawaban siswa hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) mata pelajaran Kimia kelas XI IPA SMA A, kelas XI IPA SMA B, dan Kelas XI IPA SMA C, pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yang dianalisis menggunakan logical review dan empirical review. Hasil penelitian menunjukkan kualitas soal PAS buatan guru kimia ditinjau dari analisis logical review diperoleh tingkat kesesuaian soal dengan Kompetensi Dasar sebesar 68%. Aspek konstruksi soal sebesar 69,16% dengan kriteria soal tergolong sedang. Aspek materi soal sebesar 98,33% dengan kriteria sangat baik. Aspek bahasa soal sebesar 76,67% dengan kriteria cukup baik. Distribusi jenjang ranah kognitif taksonomi bloom adalah C1 sebesar 24%, C2 sebesar 60%, C3 sebesar 60%, C4 sebesar 4%. Kualitas soal PAS buatan guru kimia ditinjau dari analisis empirical review diperoleh rata-rata soal yang baik berdasarkan indeks kesukaran dan indeks daya beda sebesar 68% atau 17 soal dari 25 soal yang dianalisis memenuhi acuan kriteria empirical review. Uji reliabilitas yang diperoleh memiliki korelasi yang tinggi yaitu sebesar 0,85.
Validitas Instrumen Suandi Sidauruk
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 3 No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.701 KB)

Abstract

Mengukur hasil belajar salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, alat ukur yang baik sangat diperlukan untuk mendapat informasi yang akurat. Validitas adalah salah indikator kualitas alat ukur yang harus dipenuhi. Model tunggal gagal membuktikan validitas suatu konstruk. Artinya, inferensi menggunakan cara induktif atau deduktif secara terpisah memiliki kelemahan. Untuk mengatasi hal ini, ditawarkan penggabungan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif. Artinya, proses validasi suatu konstruk menuntut aneka metode daripada metode khusus, wawasan teoretis, dan perhatian terhadap detail.
Kesulitan Siswa Kelas XII MIA SMA Negeri Di Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Dalam Memahami Konsep Sel Elektrolisis Yang Ditelusuri Menggunakan Instrumen Two Tier Multiple Choiche Anastasia Dimas Febyanti; Suandi Sidauruk; Abdul Hadjranul Fatah
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v11i1.68

Abstract

Electrolysis cell is the study of the process of changing electrical energy into chemical energy. Electrolysis cell in particular are closely related to daily life so that it becomes one of the important things in chemistry, but this concept itself has a fairly high level of abstractness. This abstract is one of the reasons students have difficulty understanding chemical concepts. This study aims to describe the difficulties of class XII MIA high school students in the city of Palangka Raya in the academic year 2018/2019 in understanding the concept of electrolysis cells that are traced using two tier multiple choice instruments. The subjects of this study were 265 students of MIA class XII. This research was conducted in the even semester of the 2018/2019 school year. Student difficulty data were netted using the Electrolysis Cell Concept Understanding Test and conducted interviews with students who were experiencing difficulties. The data that has been obtained is then analyzed descriptively. The results showed that the percentage of students who had difficulty understanding the concept of electrolysis was 68.39%.