Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelaku dan Korban Cyber Bullying di Sekolah Menengah Atas Se Kecamatan Pare Kabupaten Kediri nur aida
Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jipmht.v6i1.767

Abstract

Penggunaan internet dalam era globalisasi, memberi kemudahan bagi penguna melakukan aktifitasnya sampai melewati batas dunia melalui dunia maya. Aktifitas yang dilakukan tidak saja yang bersifat positif, namun tindakan perbuatan yang tidak disenangipun dapat dilakukan melalui media sosial dalam bentuk bullying. Kecanggihan alat elektronik ini juga didominasi pemakaiannya oleh remaja atau generasi muda yang usianya rata-rata adalah usia sekolah/pelajar. Mereka acapkali melakukan aktifitas melalui media sosial tanpa berpikir bahwa isi dan informasi yang diberikan dapat menimbulkan akibat hukum, terutama hukum Pidana yang menjerat mereka karena kurangnya pengetahuan bahwa informasi yang dibuat dapat bersifat melawan hukum. Metode yang digunakan adalah diskriptif  kualitatif.  Pelaku dan korban perundungan umumnya saling mengenal, sehingga perbuatan perundungan dapat disebut sebagai  bentuk lain dari interaksi negatif dalam dunia maya.
Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Ujaran Kebencian dalam Transmisi Elektronik Untuk Penguatan Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan Nur Aida; Bambang Sukamto
Jurnal Abdimas Le Mujtamak Vol 1 No 2 (2021): Le MUJTAMAK 2021 : Juli - Desember
Publisher : Universitas Islam Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.873 KB) | DOI: 10.46257/jal.v1i2.364

Abstract

Penggunaan internet dalam era globalisasi, memberi kemudahan dalam melakukan aktivitas. Permasalahan aktivitas yang dilakukan tidak hanya bersifat positif, namun juga bersifat negatif yaitu tanpak disadari perbuatan dapat berdampak perbuatan melawan hukum, diantaranya ujaran kebencian. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan para guru mata pelajaran Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn). Manfaat kegiatan ini dilakukan agar para guru PPKn Kabupaten Bekasi dapat memahami ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UU ITE dan implikasi hukum baik dari pelaku maupun korban ujaran kebencian. Metode pelaksanaan ini dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan, mulai dari persiapan, tahapan Pelaksanaan, evaluasi kegiatan dan laporan hasil. Pemaparan materi berlangsung selama 30 menit dan dilanjutkan sesi tanya jawab interaktif diakhir pemaparan, baik pertanyaan melalui daring maupun luring. Hasil penyuluhan ini yaitu sebagai bentuk tanggungjawab kepada peserta didik, Musyawarah Guru mata Pelajaran (MGMP) SMA PPKn Kabupaten Bekasi merasa terpanggil untuk memberikan informasi kepada peserta didik tentang pemahaman UU ITE, menambah pengetahuan guru dan dapat disampaikan kepada peserta didik disekolah masing-masing. Kesimpulan kegiatan ini secara umum berjalan dengan baik dan komunikatif serta lancar. Antuisme peserta dalam kegiatan penyuluhan ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul untuk kemudian disampaikan dan dijawab oleh pemateri.
Partisipasi Lembaga Pendidikan dalam Pencegahan Kekerasan (Bullying) pada Masa Pandemi di Kecamatan Pare Kediri Jawa Timur Nur Aida; Hamdan Rasyid; Kunaenih Kunaenih; Hilma Farhani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.421 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.3885

Abstract

AbstrakKegiatan ini hendak memberikan tambahan pengetahuan melalui penyuluhan edukatif untuk dapat meminimalisir permasalahan terkait dengan kekerasan (Bullying) yang ada pada mitra, baik kekerasan verbal maupun kekerasan non verbal dalam rangka mendukung upaya pemberantasan kekerasan (Bullying) yang kerap terjad pada anak didik ditingkat SMA dan sederajat. Penyuluhan ini akan melibatkan lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal. Penyuluhan ini diberikan agar nantinya mitra dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat memicu perbuatan dan tindakan kekerasan (bullying), Selain itu mitra diberikan juga pendampingan agar dapat melaporkan kejadian kekerasan yang dialami. Metode pelaksanaan dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi yang disampaikan oleh narasumber dari dosen yang didampingi mahasiwa dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.Kata Kunci: Penyuluhan Edukatif, Bullying, Lembaga Pendidikan AbstractThis activity aims to provide additional knowledge through educational counseling to be able to minimize problems related to violence (Bullying) that exist in partners, both verbal and non-verbal violence in order to support efforts to eradicate violence (Bullying) which often occurs in students at the high school level and its equivalent. . This counseling will involve educational institutions, both formal educational institutions and non-formal educational institutions. This counseling is given so that later partners can anticipate all possibilities that can trigger acts and acts of violence (bullying). In addition, partners are also given assistance in order to report incidents of violence experienced. The implementation method is by providing counseling and socialization delivered by resource persons from lecturers who are accompanied by students and followed by a question and answer session.Keywords: Educational Counseling, Bullying, Educational Institutions
Protection of Indigenous Forests from Oligarchy Hegemony Nur Aida; Muhani Jibi
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2023): January 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i1.245

Abstract

The form of government responsibility towards local wisdom values is ideally based on juridical and philosophical. Local wisdom is not seen as a mere cultural product, therefore the government's responsibility for the local wisdom values of indigenous and tribal peoples must be packaged as a comprehensive policy. The aim of this research is expected to be able to provide input to stakeholders, especially the Government and Customary Law Communities in completing the management of customary forest areas, so that justice and prosperity for indigenous peoples can be realized according to the needs of indigenous peoples. The method used in this research is descriptive evaluative research method, in which this study only describes the facts found in the field without making changes to each research variable. The results of the study, the ideal implementation of legal regulations must be adjusted based on the needs of the community. In building a customary forest scheme, Indigenous Peoples must be able to convince the Government and Traditional Leaders to show their ability, local wisdom and seriousness in protecting customary forest areas. Campaigns for customary forest schemes must be carried out systematically as sovereignty and dignity for the purity of identity independently in order to save customary forests and their potential. As long as the consequences of the policy are not detrimental to legal policy, then the customary forest management scheme developed by indigenous and tribal peoples can be justified. In conclusion, it is hoped that in the customary forest scheme there will be certainty in the process of transforming knowledge about traditional values with various local wisdoms and the utilization of agricultural products and the natural environment with a balance based on natural sustainability, without being controlled by oligarchic hegemony.
Persepsi Siswa Terhadap Tindak Pidana Perundungan di Madrasah Aliyah Negeri Se Yogjakarta Bambang Sukamto; Nur Aida; Nino Agung Perdana; Hilma Farhani
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v9i2.4368

Abstract

Perundungan di sekolah semakin menjadi masalah yang meluas di seluruh dunia dan memiliki dampak negatif terhadap suasana di sekolah, terutama terhadap siswa. Siswa dapat terlibat dalam perundungan sebagai pelaku, korban, atau saksi. Pengalaman perundungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap tindakan perundungan, baik bagi siswa laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap tindak pidana perundungan di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subyek penelitian adalah 209 siswa Madrasah Aliyah Negeri yang ada di wilayah Jogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan siswa Madrasah Aliyah Negeri yang ada di wilayah Jogyakarta sudah mendapatkan penjelasan tentang bulling. Sebagian besar siswa juga mengetahu tentang bahaya bullying dan akibat yang ditimbulkan. Untuk menghindari terjadinya bullying semakin meningkat, siswa juga bersedia membantu temannya yang menjadi korban bullying dan melakukan perlawanan apabila menjadi korban bullying.
Digital Transformation, Benefits and Impacts for Teenagers Study of Student Perceptions of Cybercrime in Yogyakarta State Islamic Senior High School Students Muhani Jibi; Nur Aida; Mipasya Ratu Plamesti
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v13i1.1025

Abstract

Digital transformation in the field of education provides tremendous benefits for both teachers and students, enabling easy access to a wide range of knowledge and supporting the teaching and learning process, including distance learning. However, digital transformation has had an impact on students, as they often become victims of cybercrime in the form of cyberbullying, which affects the mental well-being of the individuals involved. The purpose of this research is to understand the perception of students at MAN (Madrasah Aliyah Negeri) in Yogyakarta regarding the digitally-based teaching and learning process that utilizes smartphones for activities outside of the classroom. The research method employed in this study is qualitative descriptive research, which involves gathering information about existing phenomena, clearly defining the objectives to be achieved, planning the approach, and collecting data as the basis for creating a report. The research findings indicate that students' perception of social media crime/cybercrime reflects their experiences as observers, perpetrators, and victims. Factors such as individual characteristics, environment, and friendships influence students in engaging in these criminal activities. Students tend to be loyal to their friends, and victims often choose to remain silent. Effective prevention measures have been implemented in schools through collaboration with law enforcement authorities.
Transpormasi Digital Manfaat dan Dampaknya Bagi Remaja (Kajian: Sikap dan Peran Peserta Didik terhadap Perundungan/Cyberbullying di Madrasah Aliyah Negeri Berbasis Digital di Yogjakarta) Nur Aida; Bambang Sukamto; Nino Agung Perdana
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 8 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiip.v6i8.2662

Abstract

Pelaksanaan transpormasi digital pada dunia pendidikan banyak memberikan manfaat bagi guru maupun peserta didik yang dengan mudah mengakses ilmu pengetahuan secara luas dan mendukung proses belajar mengajar serta sebagai media pembelajaran jarak jauh. Namun demikian tidak semua perubahan memberikan nilai positif, dampak negatif terhadap suatu perubahan atau tranpormasi khususnya digital, mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat khususnya di bidang pendidikan. Salah satu dampak negatif pemanfaatan digital adalah munculnya perbuatan yang masuk dalam tindak pidana yaitu perundungan, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sikap dan peran siswa MAN Yogjakarta yang berbasis digital memanfaatkan digital melalui smatphone untuk kegiatan diluar dari proses belajar-mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara mencari informasi tentang gejala yang ada, didefinisikan dengan jelas tujuan yang akan dicapai, merencanakan cara pendekatannya, mengumpulkan data sebagai bahan untuk membuat laporan. Sikap peserta didik umumnya merespon baik atas ketentuan-ketentuan yang ada di dalam tidak pida perundungan yang terdapat dalam UUITE, namun peserta didik juga berperan penjadi pelaku dan menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh sekumpulan orang-orang yang mayoritas juga peserta didik.
Peranan Kejaksaan dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika Bagas Tri Arfiansyah; Nur Aida
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4688

Abstract

Kekhawatiran masyarakat dengan perdagangan obat-obatan terlarang yang menjangkiti semua masyarakat, termasuk juga anak muda persuasif dalam eksistensi negara, yang kemudian banyak sekali pelaku penyalahgunaan narkoba. Kantor kejaksaan merupakan suatu organisasi otoritas publik dengan mengkoordinir penyelenggaraan pemerintahan dalam bidang penertiban suatu pemusnahan narkotika. Rumusan masalah pada penulisan ini yaitu 1) bagaimana upaya pemberantasan tindak pidana narkotika? 2) apa hambatan-hambatan dalam pemberantasan tindak pidana narkotika? 3) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penyalahgunaan narkotika?. Inti dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mengkaji upaya-upaya untuk memberantas narkotika, untuk menggambarkan dan membedah hambatan-hambatan yang dialami dalam menuntaskan pelanggaran pemusnahan narkotika, serta untuk menggambarkan dan menguraikan garis besar peraturan Islam tentang penyalahgunaan narkotika. Metode penulisan adalah menggunakan hukum normatif.. Hasil penelitian kebijakan hukum mengenai upaya untuk memberantas pengguna narkotika biasanya melibatkan peran kejaksaan sebagai lembaga penuntut umum yang bertanggung jawab atas penuntutan terhadap tersangka pengguna narkotika yaitu penyelidikan dan penuntutan, peningkatan kapasitas penuntutan, kolaborasi dengan pihak terkait, penggunaan bukti ilmiah, penuntutan pengedar dan pemasok, program rehabilitasi, pengalihan dan penguatan sistem peradilan pemeriksa umum, kemudian disebut pada peraturan republik indonesia no. 16 th 2004 adalah kejaksaan yaitu organisasi administrasi dengan menjalankan tugas negara pada bidang penuntutan dan lainnya.