Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS VARIETAS UNGGUL BARU PADI GOGO DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN STUDY ON INCREASING PRODUCTIVITY OF NEW SUPERIOR VARIETIES UPLAND RICE IN RAIN-FED RICE FIELDS Winarni, Endah; Sahara, Dewi
JURNAL PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.156 KB) | DOI: 10.33964/jp.v29i1.454

Abstract

AbstrakVarietas unggul baru (VUB) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas padi gogo. Tujuan pengkajian untuk mengetahui : 1) keragaan pertumbuhan tanaman, 2) tingkat serangan hama, dan 3) produktivitas (VUB) padi gogo di lahan sawah tadah hujan.  Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, pada bulan Mei ? Agustus 2016. Kegiatan dilaksanakan di lahan petani dengan metode OFCOR (On Farm Client Oriented Research) seluas 6,5 ha, terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu Inpago 5 (1,6 ha), Inpago 8 (1,25 ha), Inpago 9 (1,1 ha), Inpari 19 (1,3 ha) dan lokal/Umbul (1,25 ha). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa daya tumbuh benih VUB padi gogo  87,31?99,92%, pada umur 90 HST tanaman tertinggi pada varietas Inpago 8, sedangkan jumlah anakan tertinggi pada Inpari 19.  Jenis hama yang ditemui adalah penggerek batang dan hama putih palsu pada Inpari 19 dengan tingkat serangan masing-masing 32% dan 7,4 %.  Produktivitas gabah tertinggi diperoleh pada Inpago 8, yaitu 5,52 ton/ha GKG, sedangkan produktivitas varietas lainnya berkisar antara 4,63?5,31  ton/ha GKG.  Berdasarkan hasil tersebut maka untuk meningkatkan produktivitas padi gogo di lahan sawah tadah hujan dapat mengembangkan varietas Inpago 8. kata kunci : padi gogo, produksi, sawah tadah hujan, varietas unggul baru  AbstractNew superior varieties (NSV) is one of the solutions to increase the productivity of upland rice.  This study aimed to know  : 1) the performance of plant growth, 2) the level of pest attack, and 3) the NSV productivity of upland rice in rain-fed rice fields.  The study was conducted in Pucung Village, Bancak Dubdistrict, Semarang Districk in May-August 2016.   The activity was carried out on the farmer's land using the OFCOR (On Farm Client Oriented Research) method in area of 6.5 ha, divided into  Inpago 5 (1.6 ha), Inpago 8 (1.25 ha), Inpago 9 (1.1 ha), Inpari 19 (1.3 ha) and local/Umbul (1.25 Ha).  The results showed that the vigor percentage of NSV seeds 87,31?99,92%, at the age of 90 DAP, the highest plant height was in the Inpago 8, while the highest number of tillers was Inpari 19.  The types of pests found were stem borer and fake white pests on Inpari 19 with attack rates of 32% and 7.4% respectively.  The highest productivity was obtained at Inpago 8 with 5,52 tons/ha of MPD, while the productivity of other varieties ranged from 4,63 ? 5,31 tons/ha of MPD.  Based on these results, to improve the productivity of upland rice in rain-fed rice fields can develop Inpago 8 varieties. key words:  upland rice, productivity, new superior varieties
Efektifitas Kompres Hangat pada Payudara terhadap Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas di Desa Tugu Sayung Demak Winarni, Endah; Irawati, I; Khoirunisa, Fania Nurul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2022, cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Jawa Tengah tercatat sebesar 78,71%, sementara di Kabupaten Demak angka tersebut hanya mencapai 39,76%. Angka ini masih jauh dari target nasional pemberian ASI eksklusif yang diharapkan sebesar 80%. Salah satu metode yang dapat membantu dalam meningkatkan produksi ASI adalah kompres hangat. Metode ini melibatkan penggunaan suhu hangat lokal yang memberikan efek fisiologis pada pembuluh darah dan saluran susu di payudara. Pemberian kompres hangat dapat merangsang produksi prolaktin yang lebih banyak dalam darah, yang pada gilirannya mendukung proses produksi ASI. Selain itu, kompres hangat juga membantu melebarkan saluran laktiferus, yang mempermudah pengeluaran ASI sehingga proses menyusui menjadi lebih lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompres hangat terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di Desa Tugu Sayung, Demak, pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan quasi-eksperimen, tepatnya desain Pretest-Posttest satu grup. Penelitian dilaksanakan di Desa Tugu Sayung, Demak, pada bulan Januari hingga Februari 2025, dengan sampel sebanyak 40 ibu nifas. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk menguji adanya perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling berhubungan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, didapatkan nilai p sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa kompres hangat memiliki efek yang signifikan terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di Desa Tugu Sayung, Demak. Kesimpulan, kompres hangat terbukti efektif dalam meningkatkan kelancaran ASI pada ibu nifas di Desa Tugu Sayung, Demak.
Evaluation of Momentum Male Sterilization Service Effectiveness as an Attempt to Reach MURI Record Winarni, Endah; Dawam, Muhammad
Kesmas Vol. 11, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian Program KB di Sumatera Utara kurang menggembirakan. Total Fertility Rate Sumatera Utara (3,0) lebih tinggi dibandingkan nasional (2,6); dan prevalensi kontrasepsi (55,9 %) lebih rendah dibandingkan nasional (61,9%). Sebagai salah satu strategi peningkatan kesertaan KB, pelayanan momentum sterilisasi pria dikhawatirkan tidak memenuhi standar pelayanan karena dikaitkan dengan rekor MURI. Evaluasi ini bertujuan untuk menjelaskan kualitas pelaksanaan pelayanan dan kepuasan akseptor sterilisasi pria. Evaluasi bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara potong lintang terhadap petugas KB, calon akseptor dan akseptor yang mendapat tindakan sterilisasi pada pelayanan momentum di 13 fasilitas kesehatan di Kota Medan, Sumatera Utara pada 23-24 Oktober 2012. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap pengelola KB kecamatan dan desa. Data kuantitatif dikumpulkan provider di tempat pelayanan dengan menggunakan angket mengenai calon akseptor, dan kuesioner berstruktur terhadap sub sampel akseptor sterilisasi pria. Hasil menunjukkan relatif lancar persiapan, penggerakan, KIE, pelayanan sterilisasi pria dan pencatatan pelaporannya. Pelaksanaan pelayanan sterilisasi pria berhasil melayanai 1379 dari target 2001 target calon akseptor, sehingga mendapatkan REKOR MURI. Hampir semua peserta sterilisasi pria merasa puas terhadap pelayanan dari petugas medis dan petugas KB. Family Planning (FP) program achievement in North Sumatera Province is less encouraging. Total fertility rate in North Sumatera (3.0) is higher than the national (2.6) and contraceptive prevalence (55.9%) is lower than the national (61.4%). As one strategy to increase FP participation, momentum sterilization service was feared not to meet the medical care standard because related to Indonesian Record Museum. This evaluation aimed to explain service quality and satisfaction among male sterilization acceptors. Both qualitative and quantitative evaluation were done cross sectionally against FP officers, prospectives and acceptors who received medical procedure during momentum service performed in 13 health facilities in Medan City, North Sumatera on October 23 to 24, 2012. Qualitative data were obtained through in-depth interview towards subdistrict and village FP managers. Quantitative data regarding prospective acceptors and a structured questionnaire to subsample of male sterilization acceptors were collected by the provider at the service location. Results showed the relatively smooth preparation, mobilization, Information, Education and Communication, male sterilization services and its reporting records. Implementation of male sterilization service had served 1379 of 2001 prospective acceptors targetted, so the national record was achieved. Almost all respondents were satisfied with the services provided both by FP and medical officers.
Family Planning Information, Education and Communication with Contaceptive Use Winarni, Endah; Dawam, Muhammad
Kesmas Vol. 11, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) berperan penting dalam meningkatkan pencapaian prevalensi kesertaan Keluarga Berencana (KB). Namun, prevalensi KB di Indonesia selama satu dekade terakhir (2002-2012) tidak meningkat secara signifikan, walaupun pelbagai kegiatan KIE KB telah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosio ekonomi demografi yang berkaitan dengan KIE KB, pelbagai unsur KIE yang berkaitan dengan pemakaian KB, dan unsur KIE yang berpengaruh terhadap pemakaian KB. Analisis menggunakan sumber data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 dengan unit analisis perempuan berstatus kawin usia 15-49 tahun. Jumlah sampel yang dianalisis 33.465 perempuan berstatus kawin. Analisis menggunakan odds ratio atau rasio kecenderungan antara perempuan yang memperoleh KIE KB terhadap perempuan tidak mendapatkan akses KIE KB dalam hubungannya dengan pemakaian KB. Temuan bahwa pemberian KIE KB, baik media maupun petugas, merupakan faktor penting dalam pemakaian KB. KIE melalui televisi dan poster/pamflet memiliki hubungan bermakna dengan pemakaian KB (OR 1,6 dan 1,3). Petugas medis, petugas KB dan tokoh informal di masyarakat berperan penting dalam penyampaian informasi KB dan pemakaian KB (OR 2,2; 1,4; dan 1,2). Sejalan dengan hasil tersebut, kunjungan petugas KB dan petugas kesehatan menjelaskan KB kepada klien di fasilitas kesehatan berpengaruh secara bermakna ke pemakaian KB (OR 1,5 dan 2,6). Family Planning Information, Education, Communication (FP IEC) takes an important role in improving achievement of prevalence of Family Planning participation. However, contraceptive use prevalence in Indonesia within the last decade (2002-2012) did not significantly increase, although many FP IEC activities had been performed. This study aimed to determine socioeconomic demographic factors related to FP IEC, any IEC elements related to contraceptive use and IEC elements affecting on contraceptive use. Analysis used Indonesia Demographic and Health Survey 2012 as data source with analysis unit namely married women aged 15-49 years. Samples were 33,465 married women. Analysis used odds ratio (OR) between women receiving FP IEC toward women not getting access to FP IEC related to contraceptive use. This study found that FP IEC, both media and officers were important factors in contraceptive use. IEC through television and poster/flyer had a significant relation with contraceptive use (OR 1.6 and 1.3). Medical officers, FP officers and informal figures in community played an important role in FP information and contraceptive use (OR 2.2; 1.4; and 1.2). In line with results, visits of FP officers and medical officers informing contraception to clients at healthcare facilities significantly affected on contraceptive use (OR 1.5 and 2.6).
Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Pembentukan Kampung Asi Desa Paweden Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Isyti’aroh, Isyti’aroh; Winarni, Endah; Widyastuti, Windha
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sosial Humaniora dan Ekonomi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan masih dibawah target SDGs. Perlu dilakukan upaya untuk peningkatan cakupan ASI eksklusif, diantaranya adalah pembentukan kampung ASI melalui program pengabdian masyarakat kemitraan institusi pendidikan, puskesmas kecamatan Buaran, pemerintahan desa Paweden, dinas kesehatan kabupaten Pekalongan, unsur muspika kecamatan Buaran, tokoh masyarakat dan agama. Tujuan pengabdian masyarakat adalah memberdayakan masyarakat dalam pembentukan kampung ASI dan menjalankan program kampung ASI. Metoda pengabdian masyarakat melalui pembentukan dan pelatihan kader ASI, pembentukan kampung ASI, pembinaan kader dan pembentukan kelompok pendukung ASI. Hasil pengabdian masyarakat telah terbentuk kader pendukung ASI sejumlah 10 kader untuk menangani dua rukun tetangga (RT) di desa Paweden, terbentuk kampung ASI, dan terbentuknya kelompok pendukung ASI. Hasil evaluasi tentang cakupan ASI eksklusif sebelum dan sesudah pembentukan kampung ASI adalah 47,4% menjadi 78,6%. Kesimpulan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah pemberdayaan masyarakat berhasil mensukseskan program pembentukan kampung ASI dan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif.