Pada tahun 2022, cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Jawa Tengah tercatat sebesar 78,71%, sementara di Kabupaten Demak angka tersebut hanya mencapai 39,76%. Angka ini masih jauh dari target nasional pemberian ASI eksklusif yang diharapkan sebesar 80%. Salah satu metode yang dapat membantu dalam meningkatkan produksi ASI adalah kompres hangat. Metode ini melibatkan penggunaan suhu hangat lokal yang memberikan efek fisiologis pada pembuluh darah dan saluran susu di payudara. Pemberian kompres hangat dapat merangsang produksi prolaktin yang lebih banyak dalam darah, yang pada gilirannya mendukung proses produksi ASI. Selain itu, kompres hangat juga membantu melebarkan saluran laktiferus, yang mempermudah pengeluaran ASI sehingga proses menyusui menjadi lebih lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompres hangat terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di Desa Tugu Sayung, Demak, pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan quasi-eksperimen, tepatnya desain Pretest-Posttest satu grup. Penelitian dilaksanakan di Desa Tugu Sayung, Demak, pada bulan Januari hingga Februari 2025, dengan sampel sebanyak 40 ibu nifas. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk menguji adanya perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling berhubungan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, didapatkan nilai p sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa kompres hangat memiliki efek yang signifikan terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di Desa Tugu Sayung, Demak. Kesimpulan, kompres hangat terbukti efektif dalam meningkatkan kelancaran ASI pada ibu nifas di Desa Tugu Sayung, Demak.