Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Implementasi Inkuiri Terbimbing Berbantuan Media Adobe Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit SMA Kelas X Nurfajriani; Samuel
Cendikia : Media Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 13 No 1 (2022): Education Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/cendikia.v13i1.2510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inkuiri terbimbing berbantuan adobe flash terhadap hasil belajar siswa pada materi lerutan elektrolit dan non elektrolit SMA kelas X. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X IPA 2 sebgai kelompok kontrol. Berdasarkan analisis data yang diperoleh peneliti, rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen adalah 83,83 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa kelompok kontrol sebesar 66 dengan hasil Gain masing-masing 75% dan 49%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan adobe flash memliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Analisis Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kimia untuk Mengukur High Order Thinking Skill (Hots) Semester Genap Kelas X Berdasarkan Permodelan Rasch Oddy Azis Saputra; Nurfajriani; Ajat Sudrajat
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.730

Abstract

Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan hasil analisis instrumen penilaian berbasis HOTS yang dapat digunakan dalam evaluasi hasil belajar siswa di semester genap kelas X SMA. Analisis hasil instrumen ini dilakukan berdasarkan tahapan kedua dan ketiga dari model ADDIE yaitu (design and development). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data atau informasi dari para validator ahli untuk menentukan valid atau tidak valid terhadap butir soal yang dikembangkan. Partisipan penelitian ini adalah 3 validator ahli yang berasal dari dosen dan 5 validator ahli yang berasal dari guru kimia serta 70 siswa untuk mengerjakan butir soal berbasis HOTS. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan jenis data kualitatif dan menggunakan winstep sebagai permodelan rasch dengan jenis data kuantitatif. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan diperoleh data bahwa instrumen penilaian hasil belajar kimia semester genap kelas X yang dikembangkan telah dikategorikan untuk layak digunakan sebagai instrumen penilaian hasil belajar berdasarkan validasi isi dengan nilai rata-rata dari validator ahli dosen dan guru sebesar 3,74 dan 3,80. Kemudian, hasil analisis item menggunakan permodelan rasch dihasilkan 45 item fit dengan model, reliabilitas instrumen berada pada kategori baik dengan nilai 0,71; tingkat kesukaran item yang mendominasi terkategori sedang dengan perolehan 86,7%; daya pembeda yang mampu mendiskriminasi sebanyak 71%, dan pengecoh 77% berfungsi dengan baik. Sehingga dihasilkan 32 dari 45 soal layak dan terkategori sebagai soal yang baik.
Pengembangan Media Mobile Augmented Reality (AR) untuk Siswa Kelas XII SMA pada Materi Senyawa Turunan Alkana Santri Angelia Damanik; Ramlan Silaban; Nurfajriani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.735

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dan mengembangkan media belajar yang dapat meningkatkan keterampilan belajar abad 21 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model ADDIE, namun pada penelitian ini hanya dilaksanakan sampai pada tahap pengembangan (development). Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian angket oleh guru kimia juga siswa kelas XII di SMA Negeri 18 Medan, sebanyak 66% siswa membutuhkan pengembangan sebuah media belajar berbantuan augmented reality (AR) yang dapat diakses melalui mobile siswa. Media belajar mobile Augmented Reality (AR) ini mampu menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata melalui interaksi langsung dengan objek yang sedang dipelajari. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk media belajar belajar berbantuan Augmented Reality (AR) yang markerless dipadukan dengan e-modul yang dilengkapi video pembelajaran yang menarik, lembar kerja peserta didik, penilaian kuantitatif dan juga rangkuman materi pelajaran. Melalui menu AR Camera siswa dapat beriteraksi langsung dengan beberapa contoh dari senyawa turunan alkana, yang dilengkapi dengan icon zom in dan zoom out, serta siswa dapat merotasi molekul tersebut sehingga dapat melihat dengan jelas seluruh bentuk molekulnya. Keseluruhan menu tersebut digabungkan dalam satu media belajar yang dapat diakses siswa melalui mobile device mereka. Adanya pembelajaran nyata, dapat meningkatkan keterampilan abad 21 siswa.
Pengembangan e-LKPD Kimia Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Laju Reaksi Sesuai Kurikulum Merdeka Winarti; Nurfajriani; Murniaty Simorangkir
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.736

Abstract

Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar sebagai pedoman bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Umumnya LKPD yang digunakan oleh peserta didik kurang efektif dan kurang praktis karena masih berupa bahan ajar cetak atau belum sesuai dengan perkembangan Information and Communication Technology (ICT). Salah satu teknologi informasi yang dapat digunakan guru untuk mengubah LKPD cetak menjadi LKPD Elektronik yaitu melalui aplikasi berbasis website. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan e-LKPD kimia berbasis Problem Based Learning pada materi laju reaksi sesuai kurikulum merdeka dan menguji kelayakan e-LKPD kimia yang telah dikembangkan. Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya sampai tiga tahapan yaitu tahap analysis, tahap design, dan tahap development. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. e-LKPD kimia berbasis Problem Based Learning ini melibatkan tujuh orang validator, terdiri dari enam validator ahli materi dan satu validator ahli media. Penilaian terhadap kelayakan e-LKPD kimia berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan mengacu pada standar kelayakan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) modifikasi untuk ahli materi. Validator ahli media dinilai menggunakan instrumen penilaian multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh Sriadhi. Hasil rata-rata uji kelayakan e-LKPD Kimia Berbasis Problem Based Learning dari ahli materi adalah 3,55 dengan persentase 88,75% berada pada kategori sangat layak. Uji kelayakan e-LKPD Kimia Berbasis Problem Based Learning oleh ahli media yang divalidasi 1 orang dosen teknologi pendidikan menghasilkan rata-rata skor sebesar 4,32 dengan persentase 86,4%, berada pada kategori sangat layak. Disimpulkan bahwa e-LKPD kimia berbasis Problem Based Learning pada materi laju reaksi telah memenuhi kriteria kelayakan dan layak diimplementasikan.
Pengembangan E-Learning Berbasis Google Classroom Menggunakan Model Project Based Learning Pada Materi Redoks Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Fatma Harian DIni; Zainuddin Muchtar; Ajat Sudrajat; Nurfajriani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.925

Abstract

Proses pembelajaran yang baik dapat terwujud apabila didukung oleh sumber belajar dan media pembelajaran yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui analisis kebutuhan E-Learning berbasis Google Classroom pada pembelajaran kimia di sekolah. (2) kelayakan pengembangan dan kelayakan E-Learning berbasis Google Classroom dengan model PjBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi redoks. yang dikembangkan (3) perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan berpikir peserta didik dengan nilai kriteria standar gain ternormalisasi (4) respon peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Hasil analisis kebutuhan diperlukan e-learning berbasis Google Classroom dengan menggunakan model project based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, Hasil pengembangan e-learning layak digunakan berdasarkan BSNP dengan rata-rata kesesuaian materi sebesar 3,86 dan kesesuaian media elektronik sebesar 3,83, Terdapat perbedaan yang signifikan berupa kemampuan berpikir kreatif siswa, Kemampuan respon siswa sangat baik dengan rata-rata skor respon siswa sebesar 86,48%. Kata kunci: Berpikir Kreatif, E-Learning, Google Classroom, Project Based Learning (PjBL)
Pengembangan Bahan Ajar Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Process Orientied Guided Inquiry Learning Rizka Putri Iranda; Nurfajriani; Ayi Darmana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1081

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan sebagai pedoman bagi peserta didik dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Umumnya bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik belum efektif di gunakan karena belum sesuai dengan perkembangan peserta didik dan belum melibatkan peserta didik untuk lebih aktif di dalam proses pembelajaran. Untuk membuat bahan ajar lebih efektif biasanya di integrasikan dengan miodel pembelajaran. Model pembelajaran POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) dapat membuat peserta lebih aktif di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengembangkan dan menguji kelayakan bahan ajar kimia terintegrasi Model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) untuk siswa Kelas X Semester Genap pada kurikulum merdeka. Metode pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE namun hanya dilakukan dengan tiga tahap yaitu Analisis, Desain, dan Pengembangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Analisis Kualitatif dan Kuantitatif. Validator dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang dosen kimia dan 3 orang guru kimia. Penilaian terhadap kesesuaian bahan ajar kimia yang terintegrasi dengan model POGIL mengacu pada standar kesesuaian yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk ahli materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai uji kelayakan bahan ajar kimia yang terintegrasi dengan model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) , menurut penilaian ahli materi adalah 3,55 atau setara dengan 88,75%.
Pengembangan Modul Ajar Kimia Inovatif Berbasis PBL Yang Terintegrasi dengan Kearifan Lokal Gayo Lues-Aceh Tini Sulastri; Nurfajriani; Ramlan Silaban
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1782

Abstract

Bahan ajar digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, umumnya yang digunakan peserta didik di sekolah belum inovatif karena belum melibatkan peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Keterbaruan pada penelitian ini yaitu pengembangan modul ajar yang berbasis Problem Based Learning dan juga terintegrasi dengan kearifan lokal Gayo Lues-Aceh. Model pembelajaran PBL terintegrasi dengan kearifan lokal dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan modul ajar berbasis PBL yang terintegrasi dengan kearifan lokal pada materi koloid kelas XI SMA/MA. Metode pengembangan yang digunakan yaitu Research and Development (R & D) model ADDIE. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif dan kuantitaf. Validator dalam penelitian terdiri dari 3 orang dosen kimia dan 2 orang guru kimia. Penilaian terhadap kesesuaian modul ajar inovatif berbasis PBL yang terintegrasi kearifan lokal mengacu pada standart BSNP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata 3,66 dan dapat disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan memenuhi standart kelayakan BSNP dan layak diimplikasikan disekolah.