Claim Missing Document
Check
Articles

Manajemen Risiko Pada Pemasaran Kartu Seluler Wiryono, Sudarso Kaderi; Aminah, ,; Windya Giri, Refi Rifaldi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 6, No 2 2007
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13824.08 KB)

Abstract

Indosat merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa layanan telekomunikasi, dengan tiga bidang usaha yaitu Cellular, Fixed Telecom dan MIDI. Diantara ketiganya, bidang bisnis Celullar memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan Indosat secara keseluruhan. Diantara produk selularnya, Mentari merupakan salah satu produk utama yang terus dikembangkan oleh Indosat. Dinamisnya industri selular serta meningkatnya persaingan menimbulkan risiko-risiko dalam pemasaran Mentari, yang dapat menghambat tujuan perusahaan. Tingginya tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates) di Bandung Raya menunjukkan rendahnya tingkat loyalitas pelanggan Mentari. Hal tersebut merupakan salah satu risiko pemasaran yang sedang dihadapi oleh Indosat saat ini. Manajemen risiko perusahaan merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko perusahaan merupakan suatu siklus yang dimulai dari proses identifikasi, pengukuran risiko, penanganan risiko sampai dengan proses pengawasan yang kemudian kembali pada proses identifikasi selanjutnya. Risiko pemasaran yang berkaitan dengan tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates), citra Mentari dan loyalitas pelanggan selular di Indonesia (khususnya pada daerah Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru), diidentifikasi dan dinilai dari persepsi pelanggan melalui penyebaran kuesioner. Analisis faktor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi pelanggan dalam melakukan peralihan dari kartu Mentari, serta faktor-faktor utama pembentuk citra Mentari. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu selular dan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pelanggan dan Switching Barrier terhadap loyalitas pelanggan. Penilaian risiko-risiko tersebut kemudian dipetakan dalam matriks probabilitas dan dampak, untuk menentukan risiko-risiko utama pemasaran Mentari. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi alasan pelanggan Mentari di Bandung Raya dalam melakukan peralihan adalah struktur tarif (pricing structures), sedangkan faktor utama yang mempengaruhi citra Mentari adalah layanan bernilai tambah (value-added services) . Faktor utama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu selular di Bandung Raya pun adalah layanan bernilai tambah (value-added services). Kepuasan pelanggan dan switching barrier memiliki keterkaitan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu selular di Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru. Matriks probabilitas dan dampak menunjukkan risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung Raya adalah risiko strategi akuisisi, risiko strategi retensi, risiko penentuan segmen,target dan posisi, risiko struktur tarif, risiko kualitas layanan, risiko pindahnya pelanggan lama dan risiko persaingan merupakan risiko utama dalam pemasaran Mentari. Peninjauan kembali segmen, target dan posisi Mentari, peningkatan kualitas layanan melalui perbaikan infrastruktur, serta penentuan struktur tarif berdasarkan pasar dan penguatan citra melalui asosiasi merek, merupakan usulan-usulan yang diharapkan dapat mengurangi dampak dan peluang terjadinya risiko-risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru. Keywords: manajemen risiko, identifikasi risiko, pengukuran risiko, risiko pasar, churn-rate, loyalitas pelanggan
Analisis Portofolio Untuk Optimalisasi Proyek Studi Kasus : Proyek Pemboran Eksplorasi Migas PT Pertamina ( Persero ) DOH JBB Wiryono, Sudarso Kaderi; Arifin, Asep Samsul
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 5, No 1 2006
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1906.071 KB)

Abstract

Pemilihan dan evaluasi prospek-prospek eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di suatu daerah, pada umumnya dilakukan dengan mengkaji dua aspek utam, aspek teknikal dan aspek keekonomian. Evaluasi aspek teknikal difokuskan pada kajian mengenai seberapa besar kemungkinan keberadaan migas (probability of oil and gas occurrence) di suatu tempat. Sementara itu, disisi lain, kajian keekonomian dilakukan berdasarkan besarnya sumberdaya yang diperkirakan akan diperoleh dari prospek tersebut. Besarnya sumberdaya yang diperkirakan juga mengandung nilai Resiko yaitu Risiko ukuran (risk size). Berdasarkan ukuran sumberdaya ini, indicator-indikator keekonomian, sebagaimana penilaian investasi proyek pada umumnya, dapat ditentukan. Mekanisme penilaian kedua aspek tersebut pada umumnya, masih dilakukan secara individual terhadap masing-masing prospek. Untuk mengoptimalkan pemilihan dan perencanaan proyek eksplorasi tersebut, suatu aspek diversifikasikan dari portofolio dapat diterapkan. Dengan aspek ini, proyek-proyek pemboran eksplorasi yang terpilih dalam satu tahunnya, diharapkan akan memberikan suatu nilai nilai pengembalian harapan yang maksimum (maximum expected return) dengan tingkat Risiko minimum ( minimum risk). Kajian dilakukan pada rencana sepuluh proyek pemboran eksplorasi terpilih di PT Pertamina DOH JBB ( proyek A sampai dengan proyek J). Dari kesepuluh proyek yang ada, dibentuk suatu portofolio yang terdiri dari masing-masing tiga proyek. Dari bentukan portofolio tersebut, setidaknya dapat dibedakan tiga kelompok portofolio utama. Kelompok pertama dan kelompok kedua merupakan kelompok dengan tingkat pengembalian minimum dan Risiko minimum (low risk-low return) dengan tingkat deviasi antara US$ 2 juta sampai US$ 6 juta dan nilai harapan antara US$ 3 juta sampai US$ 8 juta. Sementara ini kelompok ketiga dapat dikategorikan sebagai kelompok portfolio high risk-high return, yaitu suatu kelompok portfolio dengan tingkat pengembalian maksimum tetapi dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Standard deviasi dari kelompok ini adalah berkisar antara US$ 21 juta sampai US$ 31 juta dengan tingkat pengembalian antara US$ 10 juta sampai US$ 16 juta. Dari hasil analisis terlihat bahwa gabungan proyek C-D-H merupakan gabungan yang terbaik untuk dipilih pada rencana proyek pemboran eksplorasi pada tahun pertama. Katakunci: portfolio analysis, risk analysis, risk measurement, project evaluation, probability of success
Volatility Spillover between Stock Market and Foreign Exchange Market in Indonesia Wiryono, Sudarso Kaderi; Widjonarko, Yohanes Edward
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 8, No 2 2009
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2569.938 KB)

Abstract

Foreign exchange rate risk is one the market risk factors that effects investments. Understanding the foreign exchange risk exposure of each sector is necessary to set foreign exchange risk management. This paper examines the volatility spillover effect between the stock market and foreign exchange rate market. The significant volatility spillover existence is an evident that the volatility in one market affects the volatility in the other market. This research used EGARCH volatility spillover model developed by Malhotra, Niranjan, and Swain (2007) in India’s study case. The model is applied to examine the volatility spillover of foreign exchange market toward each sector indices in Indonesia. The findings of the research are that USD/IDR fluctuation gives the most significant exposure to Indonesian stock market’s of JSX indices as well as on the majority sectors, followed by JPY/IDR fluctuation and EUR/IDR fluctuation, while GBP/IDR does not give a significant volatility spillover toward the sector. Most sectors also have a different exposure one another so different focus of foreign exchange risk management is needed.Keywords: foreign exchange risk, volatility spillover, risk management
Risk Analysis of Customers Churn Rate at the Bandung Mandiri Shari’a Bank Wiryono, Sudarso Kaderi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 6, No 1 2007
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.217 KB)

Abstract

Shari'a banking are expanding and growing rapidly nowadays, as shown by the increasing market shares at several already existing shari'a banks as well as births of new shari'a banks induced by conventional banks. Such growth is also proven at Bank Shari'a Mandiri (BSM), namely the Bandung Mandiri Shari'a Bank, by a significant increase in the number of its financing customers. Indeed, the increase could not be separated from the churn rate, namely customer migration and absorption from conventional banks or the other existing shari'a banks to Bandung BSM. Financing customer migration thus becomes an important matter to be studied, in order to find out about the driving factors for financing customers' preferences to be made an input for Bandung BSM for planning a strategy to cope with the market share increase. This research was aimed at identifying financing customers' preferences toward Bandung BSM by studying the dominant factors influencing the financing customers to choose and migrate to Bandung BSM and using the factor analysis method to observe the churn rate risks. Samples are taken from a number of Bandung BSM customers, selected through questionnaires. There are three factors influencing customer preferences for choosing Bandung BSM, namely: availability of supporting facilities, leadership, and shari'a. Based on impact-probability matrix analyses, it is shown that there are three attributes that have high probability values, that is, profit sharing system, administrative easiness, and leadership factors. Results of this research also showed that the Bandung BSM churn rate risks were of medium to high probability, and this will greatly impact the bank's performance. Therefore, some real effort is necessary to minimize the churn rate risks. Keywords:customer preference, chun rate risk, factor analysis, risk analysis, risk identification, risk measurement, impact-probability matrix
Economic Evaluation For Oil and Gas Exploration Drilling Project Wiryono, Sudarso Kaderi; Yuswen, Dedi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 7, No 2 2008
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.556 KB)

Abstract

The mechanism of selecting and evaluating exploration prospects for oil and gas exploration drilling projects is usually done individually with considerations on the technical and economical aspects. The technical aspect of the prospect is focused on to how far a chance of oil and gas exists, and this aspect is also referred to as risk aspect of the prospect. On the other side, economic evaluation is done based on predicted resource recovery, an evaluation of the level of prospect using general investment indicators. Technical aspects used to be assessed as a standard procedure in the exploration projects, but economic aspects will still need to be intensively explored. In the condition where the availability of drilling sites are getting scarcer as well as the very limited budget, this research proposes the tools of analyses for optimizing the selection and planning of exploration projects, namely the Discounted Cash Flow and the Decision Tree of Timing Option. Analyses have been conducted in this research, by inputting a three-year REPA(Region Risk Factors) Index. The result from those analyses is an index of investment called the RI3 index. Comparing it with the application of Zero-One Programming method in portfolio analyses, it was shown that the ranks of investment from both analyses are different. Keywords: investment portfolio, risk factors, risk assessment, discounted cash flow, decision tree of timing option
Analisis resiko untuk kelayakan penambangan emas Arinem-Papandayan Garut Wiryono, Sudarso Kaderi; Asfarudin, Muhammad; Yudisia, Ady Taufik
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 4, No 1 2005
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak ditemukannya cadangan emas Pongkor di Tahun 1991 hingga sekarang PT Aneka Tambang Tbk belum lagi menemukan cadangan emas yang berdasarkan klasifikasi PT Antam Tbk dikatakan emas prospek (menguntungkan) dengan kandungan emas lebih besar dari 20 ton. Beberapa eksplorasi yang telah dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk banyak yang diklasifikasikan marginal (tidak menguntungkan) dengan kandungan dibawah 20 ton. Selama ini, PT Aneka Tambang Tbk belum menghitung lebih detail cadangan emas yang dikatakan oleh PT Antam sebagai cadangan emas marginal tersebut apakah benar-benar marginal dan tidak memberikan prospek bagi perusahaan. Salah satu cadangan emas marginal yang dimiliki PT Antam Tbk adalah cadangan emas di wilayah Arinem-Papandayan. Cadangan yang mengandung sekitar 15 ton emas tersebut akan dilakukan pengujian dari beberapa aspek-aspek terkait dengan bisnis pertambangan yaitu: aspek teknologi/metode penambangan dan pengolahan, aspek resiko khususnya risiko operasional akibat kegagalan oleh faktor teknis, aspek financial, serta aspek perencanaan perpajakan. Dengan analisis resiko yang dilakukan terhadap tambang Arinem Papandayan ini, ternyata terbukti bahwa kandungan cadangan emas yang kurang dari 15 ton pun, ternyata cukup memberikan prospek yang baik untuk dieksploitasi. Hasil dari penulisan ini memberikan rekomendasi marginal/kelayakan proyek cadangan emas dengan penggunaan metode penyusutan dan amortisasi yang diakui berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia untuk menghasilkan laba setelah pajak yang optimal, serta pengendalian risikonya. Katakunci: cadangan emas marginal, laba setelah pajak, risiko operasional, klasifikasi marginal
Analisis Risiko Operasional di PT TELKOM dengan pendekatan Metode ERM Wiryono, Sudarso Kaderi; Suharto, ,
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 7, No 1 2008
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan sebutan TELKOM merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berstatus perseroan terbuka serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Untuk mewujudkan visi 'menjadi perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan regional', TELKOM tengah melakukan proses transformasi menjadi organisasi yang berorientasi pada pelanggan dan mampu bersaing di pasar. TELKOM memahami bahwa diperlukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha, serta kemampuan memberikan layanan terbaik pada pelanggan untuk memenangkan persaingan. Dalam pelaksanaannya, TELKOM akan menghadapi banyak sekali risiko-risiko yang akan mengganggu, baik itu risiko internal maupun risiko eksternal. Hal ini tentu saja dapat terjadi, dikarenakan TELKOM merupakan perusahaan perseroan terbatas yang berkedudukan di Indonesia yang sebagian besar operasi, aset dan pelanggannya berada di Indonesia. Akibatnya, kondisi politik, ekonomi, hukum dan sosial di Indonesia di masa mendatang, serta tindakan dan kebijakan tertentu yang diambil atau tidak diambil oleh Pemerintah secara material dapat berdampak negatif terhadap usaha, kondisi keuangan dan hasil operasi TELKOM. Pengelolaan risiko TELKOM didasarkan pada pengelolaan risiko COSO Enterprise Risk Management Framework, yang sesuai dengan pengawasan internal yang telah diterapkan TELKOM. Analisis ditujukan untuk mengidentifikasi dan menilai besarnya dampak dan kemungkinan dari risiko-risiko operasional yang terjadi di TELKOM. Berdasarkan hasil analisa risiko operasional TELKOM yang teridentifikasi dari penelitian ini terdiri atas 90 risiko dan 19 jenis/kategori risiko. Dan risiko operasional TELKOM yang paling tinggi dampak dan kemungkinan terjadinya ada 2, yaitu Risiko Kebocoran Informasi dan Risiko Kepuasan Karyawan (Reward & Punish) Yang Kurang Seimbang. Dan solusi yang diberikan sebagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh TELKOM untuk menangani risiko-risiko tersebut adalah dengan Mengurangi Risiko. Katakunci: Risk Management, ERM (Enterprise Risk Management), Operational Risk, COSO framework
Pengelolaan risiko perusahaan pada bisnis kelistrikan Wiryono, Sudarso Kaderi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 4, No 2 2005
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor risiko merupakan bagian yang selalu menyertai pada setiap proses pengambilan keputusan. Demikian halnya berlaku pula pada tatanan sebuah perusahaan, setiap ada tindakan pengambilan keputusan oleh manajemen, selalu disertai oleh adanya satu atau lebih risiko yang menjadi konsekwensi atas pengambilan keputusan tersebut. Permasalahannya adalah bukan bagaimana menghindari risiko, tapi bagaimana mengantisipasinya sehingga untuk setiap kemungkinan yang bisa terjadi manajemen sudah dapat mengukur bagaimana akibatnya dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan. Rangkaian antisipasi tersebut dituangkan secara sistematis dalam suatu dokumen resmi perusahaan yang dinamakan Enterprise Risk Manajement (ERM). ERM merupakan suatu disiplin yang memungkinkan manajemen dalam sebuah organisasi dapat mengindentifikasi, menilai (mengukur), mengawasi, mengembangkan kajian, mendanai dan memonitor seluruh potensi risiko dari segala sumber dengan tujuan meningkatkan nilai jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. ERM juga berfungsi sebagai kerangka kerja yang merupakan sarana untuk pengambilan keputusan manajerial pada semua level organisasi/perusahaan. Melalui ERM, perusahaan diharapkan dapat memandang risiko bukan hanya sebagai suatu ancaman ataupun hambatan, tetapi juga merupakan suatu peluang untuk meraih pasar melalui sumber daya dan daya saing yang dimiliki perusahaan. Dua dimensi utama dalam ERM meliputi: 1). Penentuan jenis-jenis risiko yang terdapat dalam organisasi/perusahaan 2). Penentuan langkah-langkah proses manajemen risiko. Riset ini mengkaji bagaimana pengelolaan risiko perusahaan itu bisa diterapkan pada bisnis kelistrikan di Indonesia. Untuk itu, Tim riset terlebih dahulu mempelajari konsep dan metode Pengelolaan Risiko Perusahaan pada Bisnis Kelistrikan (ERM in Electricity Business) yang telah berkembang di negara maju. Selanjutnya, dengan memperhatikan kondisi bisnis kelistrikan nasional, dijajagi kemungkinan penerapannya di Indonesia. Pembahasan ini dalam penelitian ini masih bersifat eksploratif. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan dengan kajian dan penelitian lebih lanjut secara lebih spesifik, tajam dan mendalam. Katakunci: enterprise risk management, identifikasi risiko, pengukuran (assessment)risiko, mitigasi risiko
Biaya Kualitas sebagai Usaha Perbaikan Kualitas Proses Produksi dalam Rangka Mengurangi Produk Cacat Wiryono, Sudarso Kaderi; Wanggai, Atta Alva
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 2, No 2 2003
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen produksi sebagai salah satu elemen penting dalam system manajemen perusahaan, dengan kualitas proses produksi sebagai aspek penting yang ada didalamnya, memberikan andil cukup besar dalam kompetisi perusahaan pada era persaingan yang semakin ketat. Dengan perencanaan proses produksi yang baik, ternyata jumlah produk cacat yang terjadi tidak mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran kualitas proses yang dilakukan dengan menggunakan bantuan peta kendali jenis p dengan tingkat penolakan produksi sebagai variabel penelitian. Biaya kualitas yang merupakan indikator tak langsung dari kualitas proses merupakan variable penelitian lainnya yang diteliti. Selanjutnya digunakan diagram pareto untuk menganalisa kelompok biaya yang dominan, aktivitas yang dominan dan pengendalian kualitas (QC) yang menghasilkan biaya dominan. Berdasarkan hasil analisa Pareto dan Peta Kendali, maka dapat diindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas proses produksi serta berpotensi menghasilkan biaya kualitas yang dominant, dengan menggunakan Diagram Tulang Ikan. Mengacu pada hasil identifikasi tersebut kemudian direkomendasikan beberapa usulan perbaikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas proses produksinya. Katakunci: kualitas proses produksi, peta kendali, biaya kualitas, diagram pareto, diagram tulang ikan
Efficiency and productivity of Indonesian Islamic Banking Afiatun, Pipit; Wiryono, Sudarso Kaderi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 3 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The direction of the Indonesian banking industry development policy based on the vision of achieving a healthy banking system, strong and efficient to create a stable financial system in order to drive national economic growth. Using analysis of efficiency and changes in Total Factor Productivity of the banking industry during the 2004 to 2009 period, this research aims to observe at the performance of Islamic banking as the new actors of Indonesian banking industry. To analyze the efficiency, this research utilize the method of non-parametric Data Envelopment Analysis (DEA). To measure changes in Total Factor Productivity of Islamic banking industry Malmquist Productivity Index is utilized. From the calculation of relative efficiency by means of input-oriented DEA and also the assumption of Variable Returns to Scale, the study indicated that the efficiency of Islamic banks in the 2004-2009 period are lower on the average compared to conventional banks; except during the period of July 2004 to December 2005. There are three Islamic banks analyzed for this particular research, namely Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri and Bank Syariah Mega, consecutively ranked 3rd, 10th, and 13th within the index of productivity. Yet, the results of t-test concluded that the efficiency and productivity of Islamic banks and conventional banks, statistically, are not significantly different. These results indicated that Islamic banking in general possess the ability to compete with conventional banking in Indonesia.Keywords: Indonesian Islamic Banking, DEA, Efficiency, Malmquist Index, Total Factor Productivity.