Claim Missing Document
Check
Articles

TRUST, INTERNET SKILL, PRIOR EXPERIENCE WEBSITE QUALITY DALAM MODEL UTAUT MODIFIED UNTUK ADOPSI LAYANAN INTERNET BANKING DI INDONESIA Dzulhaji Pratama, Andika; Windya Giri, Refi Rifaldi
JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 1, No 1 (2016): Manajemen
Publisher : JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.799 KB)

Abstract

Internet banking lahir sebagai wujud pemanfaatan teknologi informasi oleh perbankan dalam memberikan layanan perbankan kepada nasabah terus meningkat. Namun pada kenyataannya, jumlah pengguna internet banking tidak berbanding lurus dengan banyaknya nasabah bank yang ada di Indonesia. Dalam penelitian ini untuk mengatahui karakteristik niat hingga perilaku nasabah yang belum mengadopsi layanan internet banking di Indonesia mengadopsi model dari penelitian Giri, & Saad, 2015 yang selanjutnya dimodifikasi dengan menambahkan variabel niat berperilaku (behavioral intention) sebagai faktor penentu dari aktual penggunaan suatu suatu sistem untuk non user. Pengumpulan data menggunakan metode kuota sampel. Responden dalam penelitian ini yaitu 716 responden yang tersebar di tiga wilayah di Indonesia (Sumatera, Jawa, dan Indonesia Timur). R-Square dalam penelitian ini yaitu 88,9%. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan covariance based SEM dengan software AMOS versi 22. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antar variabel-variabel internet skill, prior experience, website quality, trust, effort ecpectancy, performance ecpectancy, behavioral intention dan usage behavioral.
Manajemen Risiko Pada Pemasaran Kartu Seluler Wiryono, Sudarso Kaderi; Aminah, ,; Windya Giri, Refi Rifaldi
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 6, No 2 2007
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13824.08 KB)

Abstract

Indosat merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa layanan telekomunikasi, dengan tiga bidang usaha yaitu Cellular, Fixed Telecom dan MIDI. Diantara ketiganya, bidang bisnis Celullar memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan Indosat secara keseluruhan. Diantara produk selularnya, Mentari merupakan salah satu produk utama yang terus dikembangkan oleh Indosat. Dinamisnya industri selular serta meningkatnya persaingan menimbulkan risiko-risiko dalam pemasaran Mentari, yang dapat menghambat tujuan perusahaan. Tingginya tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates) di Bandung Raya menunjukkan rendahnya tingkat loyalitas pelanggan Mentari. Hal tersebut merupakan salah satu risiko pemasaran yang sedang dihadapi oleh Indosat saat ini. Manajemen risiko perusahaan merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko perusahaan merupakan suatu siklus yang dimulai dari proses identifikasi, pengukuran risiko, penanganan risiko sampai dengan proses pengawasan yang kemudian kembali pada proses identifikasi selanjutnya. Risiko pemasaran yang berkaitan dengan tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates), citra Mentari dan loyalitas pelanggan selular di Indonesia (khususnya pada daerah Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru), diidentifikasi dan dinilai dari persepsi pelanggan melalui penyebaran kuesioner. Analisis faktor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi pelanggan dalam melakukan peralihan dari kartu Mentari, serta faktor-faktor utama pembentuk citra Mentari. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu selular dan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pelanggan dan Switching Barrier terhadap loyalitas pelanggan. Penilaian risiko-risiko tersebut kemudian dipetakan dalam matriks probabilitas dan dampak, untuk menentukan risiko-risiko utama pemasaran Mentari. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi alasan pelanggan Mentari di Bandung Raya dalam melakukan peralihan adalah struktur tarif (pricing structures), sedangkan faktor utama yang mempengaruhi citra Mentari adalah layanan bernilai tambah (value-added services) . Faktor utama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu selular di Bandung Raya pun adalah layanan bernilai tambah (value-added services). Kepuasan pelanggan dan switching barrier memiliki keterkaitan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu selular di Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru. Matriks probabilitas dan dampak menunjukkan risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung Raya adalah risiko strategi akuisisi, risiko strategi retensi, risiko penentuan segmen,target dan posisi, risiko struktur tarif, risiko kualitas layanan, risiko pindahnya pelanggan lama dan risiko persaingan merupakan risiko utama dalam pemasaran Mentari. Peninjauan kembali segmen, target dan posisi Mentari, peningkatan kualitas layanan melalui perbaikan infrastruktur, serta penentuan struktur tarif berdasarkan pasar dan penguatan citra melalui asosiasi merek, merupakan usulan-usulan yang diharapkan dapat mengurangi dampak dan peluang terjadinya risiko-risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru. Keywords: manajemen risiko, identifikasi risiko, pengukuran risiko, risiko pasar, churn-rate, loyalitas pelanggan
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TOEFL DENGAN NILAI MATA KULIAH BAHASA INGGRIS MAHASISWA Studi Kasus Mahasiswa Telkom Economics and Business School, Telkom University Iis Kurnia Nurhayati; Refi Rifaldi Windya Giri
Jurnal Sosioteknologi Vol. 13 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2014.13.2.7

Abstract

Saat ini Test of English as A Foreign Language (TOEFL) telah menjadi tren di dunia akademis. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia, baik swasta maupun pemerintah, menerapkan skor TOEFL sebagai salah satu syarat untuk lulus ujian tesis. Selain itu, pentingnya bahasa Inggris di perguruan tinggi ditunjukkan dengan adanya mata pelajaran bahasa Inggris sebagai Mata Kuliah Umum atau Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang biasanya diberikan dalam dua semester. Di Sekolah Ekonomi dan Bisnis Telkom, Telkom University, bahasa Inggris umumnya diberikan di setiap semester, ganjil dan genap, di tahun pertama. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan nilai TOEFL mahasiswa, nilai mata kuliah General English, dan nilai mata kuliah English for Business. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antara ketiga nilai/skor tersebut dan mengetahui apakah perbedaan tersebut bersifat signifikan atau tidak. Uji sampel berpasangan dan analisis varians (ANOVA) digunakan dalam penelitian ini sebagai teknik analisis untuk mengetahui apakah perbedaan antara ketiga nilai itu signifikan atau tidak. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Telkom Economy and Business School, Telkom University yang telah lulus TOEFL, Bahasa Inggris I (General English), dan Bahasa Inggris II (English for Business). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif ada perbedaan yang signifikan antara ketiga nilai tes bahasa Inggris. Kata kunci : TOEFL, General English, English for Business, nilai, perbedaan Recently, Test of English as A Foreign Language (TOEFL) has become a trend in the academic world. Some universities in Indonesia, both private and state, apply TOEFL score as one of the requirements to pass thesis examination; in addition, the importance of English in higher education is shown by the existence of English subjects as general subjects or Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) which are commonly given in two semesters. In Telkom Economics and Business School, Telkom University, English is generally given in each semester, odd and even, of the first year. This research is conducted to compare students' scores in TOEFL, General English subject, and English for Business subject. The aim of the research is to find out whether there is a difference between the three scores, and to figure out the significance of the difference. Paired Sample Test and Varians Analysis (ANOVA) were used in this research as the analysis techniques to find out whether the differences of the three scores were significant or not. Population of the research were students of Telkom Economics and Business School, Telkom University who had passed the TOEFL, Bahasa Inggris I (General English subject ), and Bahasa Inggris II (English for Business subject). The result of the research shows that there is a significant difference between the three scores of the English tests. Keywords : TOEFL, General English, English for Business, score, difference
STUDI KASUS PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM Roro Retno Wulan; Refi Rifaldi Windya Giri; Arini Arumsari; Anggar Erdhina Adi; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
Widya Komunika Vol 12 No 1 (2022): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2022.12.1.5222

Abstract

Penelitian berfokus pada evaluasi penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom pada enam program studi unggulan. Keenam program studi tersebut adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, S1 Kriya, S1 Seni Rupa, S1 Desain Interior, dan S2 Desain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus intrinsic dengan focus kasus pelaksanaan program MBKM pada tahun 2021 di Fakultas Industri Kreatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kesesuaian program dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks dan lingkup kegiatan kreativitas di bidang seni dan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program MBKM di Fakultas Industri Kreatif merupakan sebuah program yang sejalan dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dalam praktiknya, program ini terbukti mampu mendorong kreativitas mahasiswa secara massive menerapkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan masyarakat. Adapun keenam program MBKM yang berjalan, yaitu: 1) Wirausaha; 2) Pertukaran Mahasiswa; 3) Magang/Praktik Industri; 4) Proyek di Desa; 5) Penelitian/ Riset; 6) Proyek/Studi Independen. Hasil pemetaan di masing-masing prodi menunjukkan bahwa setiap prodi memiliki keunggulan program MBKM sesuai dengan nature ilmu pengetahuannya. Data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sebanyak 88,7% di Fakultas Industri Kreatif tampak memilih wirausaha, diikuti dengan Pertukaran Mahasiswa 3.8%, magang/praktik industry 3,4%, Proyek di Desa 2,8%, penelitian/riset 0,8%, dan proyek/studi independent 0,4% secara berurutan. Hal ini sangat sesuai dengan rencana induk pengembangan universitas Telkom yaitu sebagai enterprenueur university pada tahun 2022. Kata kunci: studi kasus, merdeka belajar, kampus merdeka, wirausaha, industri kreatif
ANALISIS DISKRIMINAN USAGE BARRIER, VALUE BARRIER, RISK BARRIER, TRADITION BARRIER, DAN IMAGE BARRIER TERHADAP HAMBATAN FUNGSIONAL DAN HAMBATAN PSIKOLOGIS Roshita Sasqhia Putri; Refi Rifaldi Windya Giri
Jurnal Mitra Manajemen Vol 3 No 8 (2019): Jurnal Mitra Manajemen Edisi Agustus
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.721 KB) | DOI: 10.52160/ejmm.v3i8.277

Abstract

Layanan dan teknologi yang dimiliki Traveloka telah mampu memiliki nilai dan keuntungan yang lebih baik daripada layanan para pesaingnya. Karena adanya persaingan bisnis, Traveloka tidak boleh lengah dan harus mengantisipasi sejak awal, salah satunya dengan mengidentifikasi nonpengguna Traveloka. Penelitian ini mengidentifikasi 3 kelompok non-adopter Traveloka, yaitu postponers, opponents, dan rejectors. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google forms dan secara offline kepada non-adopter Traveloka di Indonesia. Pengolahan data dilakukan menggunakan software SPSS 23 dengan metode analisis diskriminan. Dari kuesioner yang disebar, diperoleh 212 responden yang terdiri dari 42 responden postponers, 145 responden opponents, dan 25 responden rejectors. Dari hasil penelitian ini, variabel yang paling membedakan diantara ketiga grup adalah variabel Usage Barrier (14,274) dan Risk Barrier (7,143) dengan angka Sig. di bawah 0,05. Hal ini menunjukkan non-adopter masih belum mengetahui kegunaan yang ditawarkan dan risiko yang akan dirasakan ketika menggunakan layanan Traveloka.
ANALISIS TOPIC MODELING UNTUK MENGIDENTIFIKASI TOPIK PEMBICARAAN PADA MEDIA SOSIAL BANK BNI Ni Wayan Nanik Suaryani Taro Putri; Refi Rifaldi Windya Giri
Jurnal Mitra Manajemen Vol 4 No 6 (2020): Jurnal Mitra Manajemen Edisi Juni
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.858 KB) | DOI: 10.52160/ejmm.v4i6.418

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan telah melibatkan media sosial untuk mendukung pencapaian tujuan pemasaran, salah satunya dengan menggunakan media sosial Twitter. Konten yang dibuat pengguna pada Twitter dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai sumber untuk mendapatkan informasi mengenai pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konten yang dibuat oleh pengguna mengenai Bank BNI pada Twitter menggunakan metode topic modeling untuk mengidentifikasi topik pembicaraan dalam jaringan sosial bank BNI. Adapun hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa topik yang paling sering dibicarakan dalam jaringan BNI adalah mengenai promo terkait bank, terutama promo kuis berhadiah “#BNIQuotes” yang diadakan oleh akun resmi Bank BNI.
ANALISIS ADOPSI PENGGUNAAN MOBILE BANKING MENGGUNAKAN MODEL UTAUT MODIFIKASI DENGAN BUDAYA SEBAGAI MODERATOR DI KALIMANTAN TIMUR Gina Ayyudia Khairani; Refi Rifaldi Windya Giri
Jurnal Mitra Manajemen Vol 4 No 7 (2020): Jurnal Mitra Manajemen Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52160/ejmm.v4i7.420

Abstract

Perkembangan pesat teknologi saat ini berdampak pada seluruh aspek kehidupan, salah satunya pada sektor perbankan. Riset DBS Bank di Indonesia menunjukkan 41% frekuensi transaksi perbankan tahun 2018 adalah transaksi mobile banking. Kalimantan Timur sendiri sebagai salah satu provinsi dengan pendapatan perkapita dan pengeluaran konsumsi yang tinggi, penggunaan internet masih rendah, berdasarkan riset APJII 2018 tercatat berada di posisi kedua terendah dalam penggunaan internet. Penelitian ini menggunakan model UTAUT modifikasi budaya berdasarkan teori culture dimension Hoftstede menggunakan metode quota sampling dengan jumlah 300 responden non-pengguna mobile banking. Teknik analisis data menggunakan SEM-PLS (Partial Least Square) dengan software WarpPLS 6.0 Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi minat nasabah di provinsi Kalimantan Timur dalam mengadopsi layanan mobile banking secara berurutan adalah Effort expectancy, Performance expectancy, dan Social influence. Behavioral Intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap Usage Behavior. Variabel moderator budaya Individualism/Collectivitism (IDV) memperkuat hubungan Behavioral Intention (BI) dan Usage Behavior (UB).
ANALISIS PEMASARAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENENTUKAN INFLUENCER DAN TOPIK PEMBICARAAN (Studi Kasus: Go-Pay dan OVO) Assyifa Reska Sisilia; Refi Rifaldi Windya Giri
Jurnal Mitra Manajemen Vol 4 No 7 (2020): Jurnal Mitra Manajemen Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52160/ejmm.v4i7.422

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak besar bagi kehidupan sehari-hari, termasuk pada sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang menggunakan teknologi digital dapat mempermudah transaksi pembayaran secara non-tunai. Go-Pay dan OVO merupakan dua e-wallet terbaik sejak 2017. Ditengah persaingan yang semakin ketat Go-Pay dan OVO harus menerapkan strategi pemasaran pada media sosial. Media sosial merupakan platform yang memiliki sumber informasi mengenai pasar. Pada media sosial, perusahaan dapat menentukan akun dan topik yang dibicarakan oleh konsumen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa akun yang berpengaruh yaitu akun @ptinka, @alfamart, @bareksacom dan topik yang sering dibicarakan yaitu informasi, promo dan keluhan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan dapat memanfaatkan strategi pemasaran pada media sosial untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode social network analysis dan Topic Modeling.
ANALISIS PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (MULTI DIMENSIONAL TRUST) DAN RISIKO YANG DIRASAKAN (PERCEIVED RISK) DENGAN MODEL MODIFIKASI UTAUT-LUO TERHADAP PENGGUNAAN LAYANAN INTERNET BANKING DI INDONESIA Melya Yosita; Refi Rifaldi Windya Giri
JURNAL LENTERA BISNIS Vol 5, No 1 (2016): JURNAL LENTERA BISNIS
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/jrlab.v5i1.68

Abstract

Indonesia got the fourth rank in Asia Pacific for having the biggest internet users on 2014 and shows the significance growth every years supported with the internet penetration rate. But this condition doesn’t supported by the number of internet banking user in Indonesia. If compared with Malaysia which has the number of internet user less than Indonesia but shows the greater number on internet banking user. The purpose of the study is to determine the effect of multi-dimensional trust (disposition of trust, structural assurance and trust belief), perceived risk and Luo UTAUT modification model on behavioral intention toward using internet banking service in Indonesia. Data collected using quota sampling method and 450 respondents are gathered from three different areas in Indonesia (Sumatera, Jawa and East Indonesia). Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS version 21 software is used as data analysis technique. Results from this research shows that trust belief as the key variable to determine individual for using internet banking service. Keywords : Internet Banking, Trust, Perceived Risk, AMOS, Modified UTAUT
STUDI KASUS PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM Roro Retno Wulan; Refi Rifaldi Windya Giri; Arini Arumsari; Anggar Erdhina Adi; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
Widya Komunika Vol 12 No 1 (2022): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2022.12.1.5222

Abstract

Penelitian berfokus pada evaluasi penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom pada enam program studi unggulan. Keenam program studi tersebut adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, S1 Kriya, S1 Seni Rupa, S1 Desain Interior, dan S2 Desain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus intrinsic dengan focus kasus pelaksanaan program MBKM pada tahun 2021 di Fakultas Industri Kreatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kesesuaian program dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks dan lingkup kegiatan kreativitas di bidang seni dan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program MBKM di Fakultas Industri Kreatif merupakan sebuah program yang sejalan dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dalam praktiknya, program ini terbukti mampu mendorong kreativitas mahasiswa secara massive menerapkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan masyarakat. Adapun keenam program MBKM yang berjalan, yaitu: 1) Wirausaha; 2) Pertukaran Mahasiswa; 3) Magang/Praktik Industri; 4) Proyek di Desa; 5) Penelitian/ Riset; 6) Proyek/Studi Independen. Hasil pemetaan di masing-masing prodi menunjukkan bahwa setiap prodi memiliki keunggulan program MBKM sesuai dengan nature ilmu pengetahuannya. Data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sebanyak 88,7% di Fakultas Industri Kreatif tampak memilih wirausaha, diikuti dengan Pertukaran Mahasiswa 3.8%, magang/praktik industry 3,4%, Proyek di Desa 2,8%, penelitian/riset 0,8%, dan proyek/studi independent 0,4% secara berurutan. Hal ini sangat sesuai dengan rencana induk pengembangan universitas Telkom yaitu sebagai enterprenueur university pada tahun 2022. Kata kunci: studi kasus, merdeka belajar, kampus merdeka, wirausaha, industri kreatif